PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PASUNDAN Jl. Pasundan No. 104 (0262)231372– Garut Email
[email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DIARE I. PENDAHULUAN Diare merupakan penyakit yang dapat dialami oleh setiap orang tanpa melihat umur dan jenis kelamin akan tetapi tingkat bahaya lebih banyak dialami pada bayi maupun anak-anak dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya kebersihan dan gaya hidup. Menurut WHO, diare adalah buang air besar (defekasi) dalam benluk cairan atau setengah cair lebih dari tiga kali dalam satu hari, Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah (IDAI,2011). Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan. Penyebab diare bermacam-macam, diantaranya infeksi (bakteri maupun virus) maupun alergi makanan (khususnya susu atau laktosa). Diare pada anak harus segera ditangani karena bila tidak segera ditangani, diare dapat menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa berakibat fatal. Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang (Parashar, 2003). Menurut WHO, di negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun. Rata-rata anak usia < 3 tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun. (WHO, 2005). Hasil survey Subdit diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah
423/1000 penduduk.
Kematian diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001). Diare merupakan penyebab kematian no 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Hasil Riskesdas ). II. LATAR BELAKANG Strategi program pengendalian penyakit diare yaitu melaksanakan tata laksana diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lima Langkah
Tuntaskan
Diare
(LINTAS
DIARE),
meningkatkan
tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar, meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB diare, melaksanakan upaya pencegahan yang efektif dan melaksanakan monitoring dan evaluasi. Diare masih menjadi masalah kesehehatan masyarakat di negara berkembang
termasuk
Indonesia
dan
merupakan
salah
satu
penyebab kematian dan kesakitan pada anak, terutama di baah usia 5 tahun. Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang.
III. TUJUAN A. Tujuan Umum Menurunkan
angka
kesakitan
dan
kematian
karena
diare
bersama lintas program dan sektor terkait. B. Tujuan Khusus a. Tercapainya penurunan angka kesakitan. b. Terlaksananya talalaksana diare sesuai standar. c. Diketahuinya penyakit
situasi
diare
di
epidemiologi masyarakat,
dan
besarnya
sehingga
dapat
masalah dibuat
perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan. d. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah. e. Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya. IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN a. Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana Kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) b. Meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar (kunjungan rumah) c. Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB Diare d. Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif. e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN A. Cara Melaksanakan Kegiatan : Cara pelaksaaan kegiatan yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan
pendataan
jumlah
diare,
sosialisasi
dan
penyuluhan, diskusi dan tanya jawab, pemeriksaan dan pengobatan kasus diare sesuai dengan standar operasional prosedur B. Sasaran dan Pelaksana Sasaran : Pasein penderita diare, masyarakat di sekitar Pelaksana
wilayah kerja Puskesmas Pasundan : Petugas Diare
VI. JADWAL KEGIATAN NO
1
2
3 4
JENIS KEGIATAN
Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana Kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) Meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar (kunjungan rumah) Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB Diare Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif.
HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
VII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan meliputi kesesuaian jadwal, sasaran serta hambatan dan kendala pelaksanaan kegiatan Pelaporan kegiatan ada di dalam laporan bulanan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap bulan.
VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dilakukan pada form laporan dinas, dan notulensi kegiatan penyuluhan Pelaporan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan di lakukan setelah selesai kegiatan meliputi surat tugas, undangan, notulen, daftar hadir peserta dan foto kegiatan, pelaporan kasus diare pada form laporan bulanan dan juga form laporan mingguan kemudian setiap bulan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan saat minilokakarya
Garut, 13 September 2017 Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas Pasundan
Penanggung Jawab Program
drg.Supita Ratna Wulan NIP. 197809192010012008
Tintin Suhartini NIP. 196909031989022001