PENDAHULUAN A. ]Kajian Teori 1. Makna Simbolik Simbol berasal dari kata berbahasa Yunani sumbolos ‘tanda atau ciri yang memberitaukan sesuatu hal kepada seseorang’ (Herusatoto, 1983: 10). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia simbol ‘lambang’. Simbolik ‘sebagai lambang, menjadi lambang, dan mengenai lambang’. Berdasarakan penjelasan di atas kajian makna simbolik dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap makna simbolik yang terkandung dibalik perangkat sajen. Khususnya sajen dalam selamatan pendirian rumah bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Pakem. 2.
Sajen Sajen adalah wujud pengagungan atau penghargaan pada Tuhan Yang Maha Esa,
dan para leluhur, serta pengakuan adanya makhluk halus. Maksud dilakukannya sesaji tersebut
adalah
untuk
mendapatkan
perlindunganNya
sehingga
memperoleh
keselamatan dan ketentraman hati. 3.
Fungsi Sajen J. Van Baal dalam Koentjaraningrat (1984: 365) mengemukakan bahwa sedekah
merupakan alat berkomunikasi secara simbolik dengan makhluk-makhluk halus di dunia gaib. Kepercayaan terhadap adanya makhluk halus tentu masih diyakini oleh masyarakat. Oleh karena itu komunikasi dengan makhluk halus juga dilakukan demi keselamtan dan ketentraman. 4.
Pendirian Rumah Prosesi upacara selamat pendirian rumah dalam kehidupan masyarakat jawa
menurut penelitian yang dilakukan Emiliana (1992) adalah sebagai berikut: a. Upacara Nayuh, upacara ini dimaksudkan menacrai kecocokan terhadap tanah yang akan dijadikan lokasi pendirian rumah.
b. Upacara ketika mendirikan rumah dibagai menjadi beberapa tahap upacara yaitu : 1) Upacara menatah molo ialah upacara yang dimaksudkan untuk memperoleh keselamatan dalam pengerjaan membuat molo. Molo merupakan bagian peninggi rumah, sehingga perlu diperlakukan seperti kepala manusia. 2) Upacara mendirikan banguan, biasanya dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan atap. c. Upacara setelah bangunan selesai Upacara ini dilaksanakan ketika rumah telah selesai dibangun dan siap ditempati dan telah genap 35 hari.