Resume Buku “Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri” Oleh Anizar
Kecelakaan menurut M. Sulaksmono (1997) adalah “suatu kejadian tak terduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur”. PENYEBAB KECELAKAAN Secara umum penyebab kecelakaan ada dua,yaitu unsafe action (factor manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). 1. Unsafe action Unsafe action dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut : a. Ketidakseimbangan fisik tenaga kerja,yaitu : Posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah Cacat isik Kepekaan panca indra terhadap sesuatu b. Kurang pendidikan : Kurang pengalaman Salah pengertian terhadap suatu perintah Salah mengartikan SOP (Standard Operational Procedure) sehingga mengakibatkan kesalahan pemakaian alat kerja. c. Menjalankan pekerjaan tanpa mmempunyai kewenangan d. Pemakaian alat pelindung diri (APD) tidak sesuai 2. Unsafe condition Unsafe condition dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut : a. Peralatan yang sudah kurang layak b. Ada api di tepat berbahaya c. Pengamanan yang kurang standar d. Sifat pkerjaan mengandung potensi berbahaya KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN 1. Kerugian ekonomi meliputi : Kerusakan alat,bahan Biaya pengobatan dan perawatan 2. Kerugian non ekonomi yang meliputi : Penderitaan korban/keluarga
Hilangnya waktu selama sakit Hilangnya waktu kerja
Bahan-bahan Berbahaya dalam Laboratorium - Aluminium sulfat (Aluminium sulphate), dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput lendir. - Amoniak (Amnonia), dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput lendir, jika tertelan dapat mengakibatkan kerusakan dalam perut. - Asam sulfat teknis (Sulphuric acid technical), beracun, sangat korosif jika terkena kulit, menimbulkan luka parah, merusak kain. - Asam klorida pekat (Hidrochloric acid concentrated), bersifat racun, korosif , dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernapasan. - Alkohol (Ethanol), mudah terbakar, jika diminum dapat memabukkan. - Formalin 40% (Formalin), mudah menguap, beracun. - Gliserol (Gliserol) - Glukasa (Blucose) - Kloroform (Cloroform), beracun, uapnya mengganggu pernapasan, dapat menyebabkan pingsan. - Eosin (Eosin) - Natrium Hidroksida teknis (Sodium Hydroxide technical), mudah mencair, beracun, korosif, jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar. - Kobalt (II) klorida (Cobalt (II) Clorida) - Yodium kristal (Iodine Crystal), berbahaya jika tertelan atau mengenai kulit. - Fenoltalin (Fenoltalein) - Natrium klorida (Sodium cloride) - Kalium iodida (Potassium iodide) - Kalium permanganat (Potassium permangate), bila dicampurkan dengan gliserin atau senyawa organik lainnya dapat menimbulkan letusan. - Kalium natrium tartrat (Potasium sodium tartrate) - Kalsium oksida (Calcium oxide) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Laboratorium 1. Kulit Terkena Zat Kimia Gejala: kulit terasa panas, dapat melepuh pada bagian yang tersiram. Tindakan pertolongan: bagian tubuh yang terkena zat kimia disiram/dibilas dengan air sebanyak-banyaknya. 2. Bagian Tubuh Tersiram Air Panas Gejala: kulit terasa panas, dapat melepuh pada bagian yang tersiram. Tindakan pertolongan: segera disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya untuk
mengurangi hantaran panas ke bagain tubuh yang lebih dalam. 3. Terbakar Gejala: lecet atau sobek pada pembuluh kapiler, darah keluar menetes. Tindakan pertolongan:: segera disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya untuk mengurangi hantaran panas ke bagain tubuh yang lebih dalam. 4. Terluka Gejala: teriris atau ada pembuluh nadi yang robek, darah keluar memancar. Tindakan pertolongan: bagian luka diberi betadin cair untuk mencegah terjadinya infeksi dan membantu menghentikan pendarahan. Tututp luka dengan perban yang tebal dan bersih. Tekan daerah tubuh antara luka dan jantung. Ushakan posisi luka lebih tinggi dari jantung. 5. Keracunan Gejala: pusing, mual, muntah, kejang pada perut, pingsan. Tindakan pertolongan: mengeluarkan racun dengan cara memberikan air minum yang dicampur garam untuk memancing korban muntah. Usahakan korban muntah sebanyak-banyaknya. Setelah muntah, korban diberi susu atau putih telur. 6. Pernapasan Terhenti Gejala: dada terasa sesak karena kekurangan oksigen dalam udara Tindakan pertolongan: baringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi dari posisi kepala. Bila penderita sadar, beri air minum hangat. Jika penderita pingsan, berilah amoniak dengan kapas di bawah hidungnya. ASAS PENCEGAHAN KECELAKAAN Kecelakaan kerja adalah satu dari sekian banyak masalah di bidang kesehatan kerja. Dengan menerapkan usaha keselamatan dan kesehatan kerja (K3) maka kejadian kecelakaan kerja semestinya bias dihindari.
TUGAS ACARA PRAKTIKUM 1 RESUME BUKU “Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri”
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum Mata Kuliah Keselamatan,Kesehatan Kerja Semester I Prodi DIV AnalisKesehatan PoltekkesKemenkes Yogyakarta
Disusunoleh : NANDA ISMI AZIZAH NIM. P07134218045
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2018