K 5
KONSEP DASAR PRILAKU KONSUMEN
Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk yang dijual di pasar adalah memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction). Para ahli ekonomi menyebut kepuasan total ini sebagai utilitas total (total utility) Kepuasan konsumen berkaitan dengan: Bersifat Subyektif
2. Pemilikan 3. Penggunaan 4. Konsumsi 5. Manfaat
Sumber dan Penyebab dari Utilitas adalah Kualitas dalam arti luas
Tergantung sudut pandang konsumen
Bersifat Obyektif
Kepuasan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen dapat terpenui melalui produk yang dikonsumsi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPEKTASI KONSUMEN 1. Kebutuhan dan Keinginan 2. Pengalaman Masalalu (terdahulu) 3. Pengalaman dari Teman-teman 4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran SEBELUM MEMBELI PRODUK
SAAT MEMBELI PRODUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Konsumen Tentang Kualitas (Takeuchi dan Quelch, 1983)
SESUDAH MEMBELI PRODUK
Image dan nama Merk perusahaan
Spesifikasi performansi
Kemudahan instalasi dan penggunaan
Pengalaman sebelumnya
Komentar dari penjual produk
Penanganan perbaikan, pengaduan, jaminan
Opini dari teman
Kondisi atau persyaratan jaminan
Ketersediaan suku cadang (spare parts)
Reputasi toko/ tempat penjualan
Kebijaksanaan perbaikan dan pelayanan
Efektivitas pelayanan purna jual
Publikasi hasil-hasil pengujian produk
Program-program pendukung Keadaan produk
Harga (untuk performansi) yang diiklankan
Harga (untuk performansi) yang ditetapkan
Performansi komaratif
Tingkat Pemahaman Ekspektasi Konsumen
MEKANISME MEMAHAMI EKSPEKTASI KONSUMEN
Tinggi
Rendah
LEVEL 3 Wawancara Pribadi Kelompok Fokus Survei Terstruktur Mystery Shopper Benchmarking
Pemahaman Penuh Terhadap Ekspektasi Konsumen
LEVEL 2 Hot Line, Networks, Service Desk, Survei Tidak Terstruktur, Analisis Data Penjualan, Umpan Balik dari Konsumen
LEVEL 1 Menampung Keluhan
Reaktif
Proaktif
PROSES PEMBELIAN
PENGARUH KELOMPOK
PENGARUH-PENGARUH KELAS BARANG
PENGARUH-PENGARUH SITUASIONAL
PROSES PEMBELIAN KEBUTUHAN YANG DISADARI
PENCARIAN ALTERNATIF
EVALUASI ALTERNATIF
KEPUTUSAN PEMBELIAN
PERASAAN SETELAH PEMBELIAN
UMPAN BALIK
Sumber: J. Paul Peter dan James H. Donelly; Marketing Management, Knowledge and Skills. Text Analysis, Cases, Plans Business Publications, Inc. 1986.54.
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Tujuan Perusahaan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
PRODUK Nilai Produk Bagi Pelanggan
Harapan Pelanggan Terhadap Produk
Tingkat Kepuasan Pelanggan
KARAKTERISTIK PRODUK YANG DIINGINKAN KONSUMEN
1.Lebih Cepat (Faster), menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh produk 2.Lebih Murah (Cheaper), menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayar oleh konsumen 3.Lebih Baik (Better), berkaitan dengan kualitas produk namun hal ini paling sulit digambarkan secara tepat
PELANGGAN TIDAK MEMPEROLEH
PELANGGAN MENGINGINKAN
Attention
Bravo
Don’t Worry
Cut or
Be Happy
Communicate
PELANGGAN TIDAK MENGINGINKAN
PELANGGAN MEMPEROLEH
JENDELA PELANGGAN
Pelanggan tidak puas, karakteristik yang diinginkan tidak diperoleh
Berhenti menawarkan atau mendidik pelanggan tentang manfaat
SISTEM KEPUTUSAN MEMBELI
UANG/DAYA BELI PENGARUH DARI LUAR DAN DARI DALAM USAHA PROMOSI
SIKAP PRILAKU PEMBELI
KEPUTUSAN TINDAKAN
FAKTOR LINGKUNGAN BALIKAN
KEKUATAN KELOMPOK DAN KEBUDAYAAN
PENGALAMAN KEPRIBADIAN
KEBUDAYAAN KELAS SOSIAL
SIKAP DAN KEPERCAYAAN
KELOMPOK KELUARGA
KONSEP DIRI (SELF CONCEPT)
PEMBENTUKAN PERSEPSI KONSUMEN PENGARUH
SISTEM KEPUTUSAN MEMBELI
PENGARUH PSIKOLOGI
PRILAKU KONSUMEN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADANYA KEBUTUHAN IDENTIFIKASI ALTERNATIF EVALUASI ALTERNATIF KEPUTUSAN MEMBELI PRILAKU SETELAH MEMBELI
PENDEKATAN NILAI GUNA (UTILITY) • Pendekatan nilai guna (utility) kardinal. Pendekatan kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif • Pendekatan ordinal tidak dinyatakan secara kuantitatif tetapi menggunakan bantuan kurva kepuasan sama (kurva indeferens), yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama
ATTRIBUTE ANALYSIS Model yang sering dipakai dalam mengukur utilitas total suatu produk terutama dibandingkan dengan produk-produk pesaing adalah analisis atribut. Attribute Analysis dikembangkan berdasarkan tesis bahwa: Karakteristik Produk, performance features atau atribut-atribut dari produk, yang menciptakan utilitas, sehingga apa yang menyebabkan seorang konsumen lebih suka suatu merek tertentu dibandingkan merek lain ada kaitannya dengan atribut yang berbeda dari produk pesaing. Misal seorang konsumen lebih suka membeli TOYOTA KIJANG seharga Rp 40 juta, dibandingkan membeli ISUZU PANTHER seharga Rp 38 juta. Karena di TOYOTA KIJANG misal ditemukan lebih banyak atribut seperti: kemudahan perawatan, kenyamanan dalam mengemudi, pelayanan purna jual, ergonomis, ruang dalam yang lebih luas, kegunaan dalam pemakaian, harga jual kembali yang tinggi, dll. Maka preferensi konsumen terhadap produk merek A dibanding Merek B bersumber pada utilitas (kepuasan) yang dipertimbangkan dalam produk A dibandingkan produk B.
ATTRIBUTE ANALYSIS Analisis Atribut dari Tiga Merek Mobil Brand/ Attribute
Driveline
Handling
Ride
Ergono mic
Confort
Utility
Room
Syling
Value
Fun to drive
Total
FORD WINFSTAR LX
8
7
8
8
9
9
9
8
8
7
81
NISSAN QUEST GXE
8
8
7
7
7
8
7
8
7
8
75
PLYMOUTH GRAND VOYAGER LE
9
6
7
8
8
8
8
6
8
7
75
Sumber: Majalah Car and Driver (Edisi Mei 1994)
Skala pengukuran ordinal yang dipakai adalah 1-10 untuk setiap atribut. Merek FORD memberikan utilitas atau kepuasan total yang lebih tinggi berdasarkan atribut-atribut yang dipertimbangkan. Nilai-nilai utilitas total apabila dihubungkan dengan tingkat konsumsi akan menghasilkan fungsi utilitas total, yaitu TU=f(X), dimana TU adalah total utility yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk, X adalah kuantitas permintaan produk X
PENDEKATAN KARDINAL Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan manfaat-biaya Harga Baju/ helai (Rp)
Jumlah baju
Uang yang harus dikeluarkan (Rp)
TU
MU
25.000
1
25.000
50.000
50.000
25.000
2
50.000
125.000
75.000
25.000
3
75.000
185.000
60.000
25.000
4
100.000
225.000
40.000
25.000
5
125.000
250.000
25.000
25.000
6
150.000 250.000
0
25.000
7
175.000
200.000
-50.000
25.000
8
200.000
100.000
-100.000
PENDEKATAN KARDINAL Kurva-Kurva Utilitas Total dan Utilitas Marginal 300000 250000 200000 Biaya
150000 100000
A
MU
TU
50000
MU=0;TUmaks
0 -50000
1
2
3
4
5
6
7
8
-100000 -150000
Baju
PENDEKATAN ORDINAL Menurut teori ordinal kegunaan tidak dapat dihitung hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Teori ordinal menggunakan kurva indeferensi (indifference curve). Yaitu kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen U = X.Y Dimana U = tingkat kepuasan X = makan baso (mangkok per bulan) Y = makan sate (porsi per bulan) Misal untuk mencapai tingkat kepuasan 100 (U=100) berapa kombinasi yang mungkin dicapai?
Nilai Kepusan Dari makan Baso dan Sate Makan Baso (mangkok/bln)
Makan Sate (porsi/bln)
Utility
25
4
100
20
5
100
10
10
100
5
20
100
4
25
100
PENDEKATAN ORDINAL Kurva Indiferensi (Indifference Curve)
Makan Baso
30 25 20 15 U=X.Y
10 5
U=100
0 0
5
10
15 Makan Sate
20
25
30
KURVA INDIFERENSI Asumsi-asumsi Kurva Indiferensi Semakin jauh kurva indiferensi dari titik orgin, semakin tinggi tingkat kepuasannya. Asumsi ini penting, agar konsumen dapat membandingkan pilihannya. Makin kekanan atas, tingkat kepuasan makin tinggi Baso
Himpunan Kurva Indifernsi (Peta indiferensi)
IC3
0
IC1
IC2 Makan Sate
KURVA INDIFERENSI Asumsi-asumsi Kurva Indiferensi Kurva indeferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping), dan cembung ketitik origin (convex to origin). Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan, bila suatu barang semakin langka, harganya semakin mahal. Hal ini dijelaskan dalam konsep Marginal Rate of Substitution (MRSyx yang menjelaskan berapa banyak barang Y harus dikorbankan untuk menambah 1 unit barang X demi menjaga tingkat kepuasan yang sama) Ini juga menjelaskan kadar penggantian marginal (kelangkaan) Y
Marginal Rate of Subtitution (MRS)
IC 0
X
KENDALA ANGGARAN KONSUMEN Prinsipnya setiap konsumen memiliki keinginan mengkonsumsi produk normal sebanyak-banyaknya guna memberikan utilitas atau kepuasan total sebesar-besarnya, masalah apakah konsumen memiliki anggaran yang cukup untuk membeli itu semua. Setiap Konsumen memiliki anggaran pengeluaran yang terbatas untuk mengkonsumsi produk-produk yang ada di pasar. Karenanya produk-produk yang perlu diperhatikan adalah produk-produk substitusi terutama yang dijual oleh pesaing-pesaing di pasar. Garis anggaran (Budget line) Y adalah kurva yang Budget Line Curve menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. BL = PXQX + PY.QY BL=PxQx + PyQy 0
X
PERUBAHAN HARGA BARANG DAN PENDAPATAN Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli. Bila luas segitiga makin luas, daya beli meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika harga x turun, dengan jumlah pendapatan nominal yang sama, jumlah x yang dapat dibeli makin banyak (pendapatan nyata meningkat). Y
Y Harga X Naik Pendapatan Nominal Turun
Harga X Turun
BL4 BL2
BL2
BL3
BL1
0
Pengaruh Perubahan harga terhadap garis anggaran
Pendapatan Nominal Naik
BL3 X
0
X Pengaruh Perubahan harga terhadap garis anggaran
KESEIMBANGAN KONSUMEN Peta indiferen memberikan gambaran tentang selera konsumen dan intensitas keinginan untuk mengkonsumsi produk yang berbeda. Sedang garis anggaran menggambarkan daya beli konsumen terhadap produk yang dipertimbangkan untuk dibeli. Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlah tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya).
Y
0
Y
IC1
IC3 IC2
Memaksimalisasi Kepuasan
X 0
BL2
IC2
Minimalisasi Biaya
X
RISET KEPUASAN KONSUMEN Riset kepuasan konsumen dapat dilakukan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara langsung, melalui surat, melalui telpon, dll. Pilihan terhadap instrumen pendekatan ini sangat tergantung pada berbagai pertimbangan berikut: 1. Kebutuhan untuk memperoleh data dari segmen yang berbeda dalam populasi. 2. Lingkupan atau cakupan geografi 3. Kebutuhan untuk mengetahui identitas responden sebagai refrensi dimasa yang akan datang 4. Kompleksitas dari informasi yang dibutuhkan 5. Banyaknya tenaga bantuan sebagai pewawancara yang tersedia 6. Kuantitas dari informasi yang diperlukan 7. Kecepatan untuk memperoleh data 8. Dana yang tersedia untuk pengumpulan data 9. Preferensi personal dari pewawancara atau peneliti
LANGKAH DALAM PROSES RISET KEPUASAN KONSUMEN 1. DEFINISIKAN MASALAH MANAJEMEN KUALITAS YANG DIHADAPI 2. MENETAPKAN SASARAN ATAU TUJUAN DARI RISET ITU 3. MENCARI DATA SEKUNDER 4. MELAKSANAKAN RISET EKSPLORASI 5. MERENCANAKAN STRATEGI PENGUMPULAN DATA PRIMER 6. MERANCANG INSTRUMEN RISET KEPUASAN KONSUMEN 7. MELAKSANAKAN PENGUMPULAN DATA PRIMER 8. PROSES DAN ANALISIS DATA 9. INTERPRESTASI DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET
RISET KEPUASAN KONSUMEN OLEH GOODYEAR Goodyer perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan konsumen, secara teratur melakukan survei pasar terhadap pemilik mobil. Survey yang dilakukan berkaitan dengan kriteria konsumen di dalam memilih penjual atau distributor ban. Terdapat 7 kriteria terpenting yang disusun dari yang tertinggi sampai terendah, sebagai berikut:
1. HARGA 2. MENAWARKAN PELAYAN CEPAT 3. ORANG DAPAT DIPERCAYA 4. TOKO ATAU TEMPAT YANG MENARIK 5. MENAWARKAN JAMINAN TERHADAP PRODUK BAN 6. PEMILIHAN BERDASARKANNAMA ATAU MERK BAN 7. MEMPERTAHANKAN WAKTU YANG TEPAT
LATIHAN SOAL Tingkat utilitas yang diperoleh Ardila dari • minimum es teh manis adalah U=9X2-X3 • dimana U adalah utilitas dan X adalah jumlah es teh manis yang dikonsumsi • (satuan per unit=gelas)
JAWAB 1. Utilitas maksimum, jika
∂U =0 ∂X
18X – 3X2 = 0 (18 – 3X)X= 0 X1 =0 X2 =6 Jika X = 6 maka U=9X2-X3 = 9(62) – (63) = 108 Jumlah es teh manis yang harus ardila minum agar utilitas maksimum (108) adalah 6 gelas.
Berapa gelas es teh manis yang harus Ardila minum agar utilitasnya maksimum? Gelas keberapa yang memberi utilitas marginal maksimum? Gelas ke berapa yang menyebabkan utilitas marginal minum es teh manis = 0
2. Utilitas marginal (MU) maksimum, bila MU = 18X – 3X2 sehingga
∂MU =0 ∂X
∂MU =0 ∂X
yaitu: adalah 18-6X=0, X=3. Jika X=3 maka MU = 18 (3) – 3 (32) = 27. Gelas ke 3 memberikan marginal utilitas tinggi. 1. Utilitas akan sama dengan nol bila 9X2X3=0 sehingga X = 9. Gelas ke-9 menyebabkan utilitas minum es teh manis sama dengan nol.
LATIHAN SOAL Hendriaaty mengalokasikan dana setiap tahunnya sebesar Rp 2 juta untuk membeli pakaian dan kosmentik. Utilitas yang diperoleh dari konsumsi kedua barang tersebut adalah U=XY, dimana U adalah Utilitas, X=Pakaian, dan Y=kosmetik. Harga satu stel pakaian adalah Rp 200.000 sedangkan satu set kosmetik adalah Rp 100.000. • Jika kosmentik dan pakaian dianggap substitusi sempurna, hitunglah kombinasi konsumsi yang optimal dan tingkat utilitas yang tercapai. • Jika harga satu set kosmetik naik menjadi Rp 200.000, hitunglah kombinasi konsumsi dan tingkat utilitas pada keseimbangan baru. • Gambarkan kondisi a dan b?
LATIHAN SOAL Jawab Perumusan masalah: Max U = XY Dengan kendala: St: 2.000 = 200X + 100Y atau 200X + 100Y - 2.000=0 Fungsi Lagrange: L = XY – λ(200X + 100Y – 2.000) Syarat optimalisasi: ∂L = Y − 200λ = 0 → λ = Y 200 ∂X ∂L = X −100λ = 0 →λ = X 100 ∂Y ∂L = −200X - 100Y + 2.000 = 0 → 200X + 100Y = 2.000 ∂λ
Dari persamaan di atas diperoleh Sehingga :200X + 100Y = 2.000
Y X 1 = atau X = Y 200 100 2 200(
1 Y) +100Y = 2.000 sehingga 200Y = 2.000 maka Y =10 2
200X + 100(10) = 2.000 sehingga 200X= 1.000 maka X = 5 Jadi kombinasi konsumsi yang membuat utilitas Hendriaty maksimum adalah 5 stel pakaian dan 10 set kosmetik per tahun. Dengan kombinasi tersebut, utilitas yang dinikmati hendriati adalah U=XY=5.10=50.
LATIHAN SOAL Jawab Perubahan harga pakaian menyebabkan persamaan garis anggaran berubah menjadi 200X + 200Y = 2.000. Dengan demikian perumusan masalah menjadi: Max = U = XY St. 200X + 200Y = 2.000 atau 200X - 200Y – 2.000 = 0 Fungsi Lagrange menjadi : L = XY – λ(200X + 200Y – 2.000) Dengan cara yang sama di atas diperoleh X=Y. Sehingga: 200X + 200Y = 2.000 200Y + 200Y = 2.000 sehingga 400Y=2.000 maka Y = 5 maka X = 5 Jadi kombinasi konsumsi yang membuat utilitas Hendriaty maksimum adalah 5 stel pakaian dan 5 set kosmetik per tahun. Dengan kombinasi tersebut, utilitas yang dinikmati hendriati adalah U=XY=5.5=25.
LATIHAN SOAL Y
BL2=200X + 200Y=2.000
A(5X, 10y) B(5X, 5y) U1 = 50=XY U2 = 25=XY
X
0 BL1=200X + 100Y=2.000
terima kasih !