Jurnal Penyesuaian

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Penyesuaian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,088
  • Pages: 6
ARGUMEN MENGENAI JURNAL PENYESUAIAN: Kapan dibuatkannya jurnal penyesuaian? Setelah periode akuntansi sebelum pembuatan/penyajian laporan keuangan. Dalam akuntansi, sebuah perusahaan diasumsikan sebagai perusahaan yang kegiatan usahanya berlangsung terus (akuntansi menganut asas going concern = keberlanjutan), artinya perusahaan dianggap akan hidup terus atau tidak akan mengalami kebangkrutan. Jika demikian, bagamana menilai perusahaan? Akuntansi menganut asumsi periodisasi, artinya penilaian perusahaan mengikuti batasan waktu tertentu. Periode akuntansi yang lazim bagi sebuah perusahaan: 1. 1 tahun (tahunan) 2. 6 bulan (tengah tahunan/semester) 3. 3 bulan (triwulan) Perusahaan beroperasi dari tanggal 1 Januari sd 31 Desember Dalam 1 tahun perusahaan terdapat aktivitas yang terjadi, aktivitas itu berupa transaksi-transaksi. Seluruh transaksi yang terjadi dalam 1 tahun HARUS dicatat, pencatatannya di JURNAL yang biasa dikenal dengan JURNAL UMUM. Transaksi yang dicatat dalam jurnal UMUM tersebut menganut asas  asas akrual (accrual bases), yaitu asas keterjadian. Artinya, semua transaksi dicatat berdasarkan

waktu terjadinya, apakah transaksi itu berkaitan dengan tunai atau non tunai semuanya harus dicatat. Jadi, SEMUA TRANSAKSI YANG TERJADI HARUS DICATAT. Berbeda dengan asas KAS (cash bases). Asas kas berarti HANYA TRANSAKSI YANG BERKAITAN DENGAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS itu saja yang dicatat, JIKA TRANSAKSI SELAIN BERKAITAN DENGAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS, maka transaksi tersebut TIDAK DICATAT/DIAKUI. BAGAIMANA MENGETAHUI BAHWA PERUSAHAAN MENGANUT ASAS KAS ATAU AKRUAL: LIHATLAH PADA LAPORAN KEUANGANNYA (NERACA) JIKA ADA PIUTANG, MAKA BERARTI PERUSAHAAN MENGANUT ASAS AKRUAL. Rekening/akun yang biasanya memerlukan penyesuaian: see suwardjono, p.162. PROSEDUR PENYESUAIAN merupakan prosedur pada akhir periode untuk menyesuaikan rekening-rekening yang belum menyajikan informasi yang paling up to date. RAGAM PENYESUAIAN: 1. Transaksi-transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat  alasannya: bukan ketidaksengajaan tapi alasan kepraktisan. Contoh: a. biaya-biaya yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar

b. penghasilan-penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima kasnya. 2. Transaksi sudah dicatat tetapi saldo rekening masih harus diperbaiki a. Pemakaian bahan habis pakai. b. Penerimaan kas dari pelanggan yang sebenarnya bukan penghasilan periode sekarang, melainkan penghasilan periode akan datang. Transaksi ini dinamakan pula penghasilan diterima di muka dan diakui sebagai utang. Sampai dengan akhir periode akuntansi, ada bagian penghasilan yang sudah direalisasi sehingga diperlukan penyesuaian untuk mengakui penghasilan dan mengurangi utang. c. Depresiasi aktiva tetap. Kecuali tanah, aktiva tetap akan berkurang kapasitas kemanfaatannya, baik karena berlalunya waktu maupun karena keuasangan teknologi. Keterbatasan manfaat aktiva tetap menimbulkan konsep depresiasi, yaitu alokasi harga perolehannya kepada periodeperiode yang menikmati kemanfaatannya. Demi kepraktisan, penyusutan tidak dicatat setiap hari, melainkan pada akhir periode melalui jurnal penyesuaian. d. Menaksir kerugian piutang. Penjualan kredit mendatangkan risiko tidak terlunasinya piutang oleh langganan. Piutang yang disajikan di neraca harus tidak mengandung jumlah yang diperkirakan tidak tertagih. Mencatat taksiran kerugian piutang dilakukan pada akhir periode melalui jurnal penyesuaian.

JURNAL PENYESUAIAN Pada prinsipnya penyesuaian merupakan transaksi tetapi transaksi tersebut bersifat khusus dan hanya dilakukan pada akhir periode menjelang penyusunan laporan keuangan. Pendapatan diakui pada periode diperolehnya Biaya diakui pada periode terjadinya Untuk mengenal kapan disebut pendapatan dan biaya, hal yang perlu dipahami bahwa anda (perusahaan) berlaku/bertindak sebagai siapa. Apakah yang menyewa atau yang menyewakan. Jika perusahaan bertindak sebagai penyewa berarti anda menempati lahan/gedung milik orang lain, maka timbul namanya biaya yaitu anda akan dan/atau memiliki kewajiban membayar sewa. Jika anda sebagai pemberi sewa, maka yang akan anda terima adalah pendapatan. Pada dasarnya, disebut sebagai pendapatan jika anda telah menyelesaikan pekerjaan. Tetapi ada pendapatan yang diterima di muka. Artinya, pendapatan ini diterima terlebih dahulu atau dibayarkan oleh pihak di luar perusahaan anda sebelum pekerjaan dilakukan. Contoh sewa diterima di muka, biasa disebut pendapatan sewa diterima di muka. Biasanya pada saat meyewa sebuah gedung selalu dibayar terlebih dahulu sebelum menempati baik secara penuh (kontan) atau separuh dari harga sewa yang sudah ditetapkan (disepakati bersama). Ada perusahaan pada saat penjurnalan mengakui sebagai biaya sewa atau persekot sewa (sewa dibayar di muka). Perlakuan pada jurnal penyesuaian tentunya akan berbeda. Untuk itu sebelum mengetahui secara tepat akun mana yang sesuai, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah mengenal dan mencermati nama akun dalam neraca saldo yang tersedia. Agar lebih jelas dan memahami secara komprehensif, perhatikan contoh kasus berikut: Sumber: Kasus yang diberikan di kelas pada final session: Perusahaan AHASS 227.

Berikut ini neraca saldo sebelum penyesuaian perusahaan AHASS 227 di Brig. Jend. Katamso 53 Yogyakarta yang bergerak di bidang jasa servis sepeda motor Honda pada tanggal 31 Mei 2006.

Perusahaan AHASS 227 Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian (uadjusted trial balance) 31 Mei 2006 Nama Rekening Debit Kredit Kas Rp3.400 Piutang Usaha 8.780 Persekot Sewa 645 Supplies 450 Peralatan Bengkel 7.675 Depresiasi Akumulasian Peralatan Bengkel Rp6.400 Gedung 44.950 Depresiasi Akumulasian Gedung 14.300 Utang Usaha 3.120 Pendapatan diterima di muka 4.450 Madal, Yanto 37.460 Prive, Yanto 2.400 Pendapatan Servis 3.900 Biaya Gaji 800 Biaya Utilitas 205 Biaya Advertensi 325 Total Rp69.630 Rp69.630

Informasi untuk penyesuaian tanggal 31 Mei 2006 adalah: a. Persekot sewa yang masih belum digunakan sampai dengan tanggal 31 Mei 2006 Rp425. b. Supplies yang digunakan untuk bulan Mei 2006 Rp200 c. Biaya depresiasi peralatan bengkel untuk bulan Mei 2006 Rp225. d. Biaya depresiasi gedung untuk bulan Mei 2006 Rp100 e. Gaji yang terutang dan belum dicatat untuk bulan Mei 2006 Rp150 f. Pendapatan diterima di muka yang belum diberikan jasanya sampai dengan tanggal 31Mei 2006 Rp450. Diminta: 1. Buatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Mei 2006, jika laporan keuangan disusun setiap bulan 2. Buatlah neraca lajur (kertas kerja) 10 kolom tanggal 31 Mei 2006 3. Buatlah laporan keuangan per 31 Mei 2006 4. Buatlah Jurnal penutup (closing entries) tanggal 31 Mei 2006. 5. Buatlah neraca saldo setelah tutup buku (post closing trial balance) tanggal 31 Mei 2006 6. Buatlah jurnal pembalik (reversing entries) tanggal 1 Juni 2006. ANALISIS DAN PEMBAHASAN KASUS: CERMATI NAMA-NAMA AKUN PADA NERACA SALDO Pada kasus Perusahaan AHASS 227, akun yang tersaji berkaitan dengan topik di atas adalah persekot sewa dan pendapatan diterima di muka. Bilamana menoleh ke belakang dari pembuatan jurnal umum pada saat sebelum neraca saldo dibuat, maka dapat dijabarkan sebagai berikut: PERHATIKAN DAN

Nama Akun: Persekot sewa Rp645 Jika tersaji demikian, maka pada saat membayar sewa AHASS mengakui sebagai persekot sewa bukan sebagai biaya sewa. Alasan yang bisa diberikan adalah AHASS menganggap sewa yang dibayarkan sehubungan belum dipakai/digunakan maka AHASS mengakui sebagai sewa dibayar di muka atau persekot sewa. Jurnal umum: Persekot Sewa Kas

Rp645 -

Rp645

Nama Akun: Pendapatan diterima di muka Rp4.450 Jika tersaji demikian, maka pada saat menerima pendapatan, AHASS mengakui sebagai pendapatan diterima di muka. Alasan yang bisa diberikan adalah AHASS menganggap sehubungan perusahaannya belum menyelesaikan pekerjaannya namun akuntansi menganut asas terjadinya yaitu mengakui transaksi pendapatan saat terjadimya/diperoleh maka AHASS mengakui sebagai pendapatan diterima di muka bukan pendapatan. Jurnal umum: Kas Pendapatan diterima di muka

Rp4.450 -

Rp4.450

Related Documents