Jurnal Asep Maulana 2016.docx

  • Uploaded by: Ian Sarianto
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Asep Maulana 2016.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,918
  • Pages: 26
PENGARUH RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIORRAPHY DI RSUD MAJALAYA KAB. BANDUNG TAHUN 2016 ABSTRACT Post surgery (post-operative) pain patients feel terrific herniorraphy and 75% of sufferers have a less pleasant experience due to pain management that is not adequate. It is a stressor for patients and will add to the anxiety as well as tension which means it also adds to the pain because the pain became the center of attention. Pain management to reduce the pain could be done by way of a non pharmacological. non pharmacological method to lower the pain that is relaxation techniques handheld fingers. Finger is a mobile relaxation relaxation techniques are very simple and easy to do by anyone associated with the fingers as well as the flow of energy in our body. The technique of hand-held Ern finger finger hold. The purpose of this research is to know the influence of relaxation techniques, hand-held finger against the pain intensity in patients post operation herniorraphy in Majalaya, Bandung Government HOSPITALS. The design of the research conducted in this study is a draft of One-Group Pretest-Posttest Design with a population sample of 21 and 19 people.The research instrument used is the instrument used to measure pain Visual Analogue Scale (VAS), with a numeric Scale (0-10), and the working procedure of relaxation techniques, hand-held finger done twice. The analysis used Univariate and bivariat with Wilcoxon. The results showed that nearly all patients prior to experience pain good relaxation techniques and most patients after a relaxation technique fingers handheld experience pain. Bivariat analysis was done with the Wilcoxon and the results of the analysis indicate the influence of relaxation techniques of the finger with the decline hand-held pain intensity in patients post operation herniorraphy in Majalaya HOSPITALS (P-value 0000). Based on the research results, it is recommended kedapa party untuk Majalaya HOSPITALS makes this research as a reference to be inserted into the SOP for handling action pain in patients post operation. Based on the research results, it is recommended to the PROVINCIAL HOSPITAL for making this research Majalaya as reference for inclusion into the SOP for handling action pain in patients post operation. Key words: pain, influence of relaxation , hand-held fingers, Post Surgery Herniorraphy

herniorraphy

PENDAHULUAN

leher Hernia

adalah

sutau

seiring

melemahnya

tindakan

operasi)

yang

dilakukan dengan melakukan pengecekan suhu, pernafasan,

herniotomy atau hernirraphy.

nadi,

Herniorraphy , pada bedah dibuka,

hernia

dimasukkan

isi

untuk

kantong

kanalis

dalam

dan

pasien

tidak terjadi gangguan caira eletrolit dalam tubuh, perawatan luka

serta

dilakukan

untuk

mengurangi resiko infeksi pada

mengembalikannya isi kantong ke

cairan

mengalami mual-muntah supaya

adalah membuka dan memotong

hernia

meihat

sewaktu-waktu

pada orang dewasa. Herniotomy

hernia

untuk

serta selalu monitoring jika

inguinalis. Ini sering dilakukan

kantong

darah

elekrtolit dalam tubuh pasien

yang lain untuk memperkuat belakang

tekanan

melihat kondisi pasien, serta

diikat, dan dilakukan tehnik

dinding

herniorraphy,

perawatan post operasi yang

hernia dilakukan pembedahan

kanalis

dan

Pasca pembedahan (pasca

dilakukan untuk menghilangkan

elektif,

hernia

tendon (Iriyanto, 2014).

jaringan otot dinding perut. biasanya

mengikat

menggantungkannya ke conjoint

penyakit akibat turunnya buah zakar

yaitu

luka yang dialami pasien dan

cavum

penanganan

abdominalis, sedangkan

2

nyeri

untuk

mengurangi nyeri post operasi

pengelolaan nyeri yang tidak

(Iriyanto, 2014).

adekuat (Zulaik, 2008).

Nyeri

yang

dialami

Nyeri merupakan

salah

pasien post operasi rata-rata

satu keluhan tersering pada

mengalami nyeri nyeri hebat dan

pasien setelah mengalami suatu

75%

tindakan

penderita

pengalaman

mempunyai

yang

kurang

menyenangkan

pembedahan.Pembedahan

akibat

merupakan suatu peristiwa yang

pengelolaan nyeri yang tidak

bersifat bifasik terhadap tubuh

adekuat

cit

manusia yang berimplikasi pada

Novarizki, 2009). Hal tersebut

pengelolaan nyeri. Lama waktu

merupakan stressor bagi pasien

pemulihan pasien post operasi

dan akan menambah kecemasan

normalnya terjadi hanya dalam

serta keteganggan yang berarti

satu sampai dua jam (Potter &

pula

Perry, 2006). Pemulihan pasien

(Sutanto,

menambah

2004

rasa

nyeri

karena rasa nyeri menjadi pusat

post

perhatiannya.

pasien

waktu rata-rata 72,45 menit,

mengeluh nyeri maka hanya satu

sehingga pasien akan merasakan

yang mereka inginkan yaitu

nyeri yang hebat rata-rata pada

mengurangi rasa nyeri.Hal itu

dua jam pertama sesudah operasi

wajar, menjadi

karena

Bila

operasi

membutuhkan

nyeri

dapat

karena pengaruh obat anastesi

pengalaman

yang

sudah hilang, dan pasien sudah

kurang menyenangkan akibat

keluar

dari

kamar

sadar

(Mulyono, 2008).

Secara garis besar ada dua manajemen

Nyeri merupakan sumber

nyeri

untuk

yaitu

penyebab frustasi, baik klien

farmakologi dan

maupun

non

bagi

tenaga

mengatasi manajemen manajemen

farmakologi.

Perawat

kesehatan.Asosiasi

berperan

Internasional untuk penelitian

mengidentifikasi

nyeri (International Association

pasien dan membantu serta

for the Study of Pain, IASP)

menolong

mendefinisikan nyeri

memenuhi kebutuhan tersebut

sebagai

“suatu sensori subjektif dan

termasuk

pengalaman

nyeri

emosionalyang

dalam kebutuhan

pasien

dalam

dalam

manajemen

(Lawrence,

2008).

tidak menyenangkan berkaitan

Menurut

Simpson

(2006),

dengan kerusakan jaringan yang

keahlian

perawat

dalam

aktual atau potensial atau yang

berbagai strategi penanganan

dirasakan

dalam

rasa nyeri adalah hal yang sangat

kejadiandimana

terjadi

penting,

kerusakan” (IASP, 1979). Nyeri

perawat

merupakan faktor utama yang

menggunakan pendekatan non

menghambat kemampuan dan

farmakologis

keinginan individu untuk pulih

menghilangkan rasa nyeri ketika

dari suatu penyakit (Potter &

merawat pasien post operasi

Perry, 2006).

karena kurangnya pengenalan

tapi

tidak

semua

meyakini

atau

untuk

teknik non farmakologis, maka

pengganti untuk obat–obatan,

perawat harus mengembangkan

tindakan

keahlian dalam berbagai strategi

diperlukan atau sesuai untuk

dalam penanganan rasa nyeri.

mempersingkat episode nyeri

Manajemen

nyeri

yang

tesebut

mugkin

berlangsung

merupakan salah satu cara yang

beberapa

digunakan dibidang kesehatan

(Smeltzer

untuk mengatasi nyeri yang

2008).Teknik

dialami oleh pasien. Manajemen

merupakan salah satu metode

nyeri

haruslah

manajemen

mencakup penanganan secara

farmakologi

keseluruhan.tidak hanya terbatas

penanggulangan

nyeri,

pada pendekatan farmakologi

disamping

TENS

saja,

(Transcutaneons Electric Nerve

yang

tepat

karena

nyeri

juga

detik

hanya

and

tanggapan

plasebo

dirinya

(Brunner

terhadap &

Suddart,2008).

farmakologis

biasanya

dalam

eksternal yang mempengaruhi

rendah.Meskipun

terhadap

nyeri.

merupakan

teknik

relaksasi merupakan tindakan

internal

bukan

nyeri

melakukan

respon

tersebut

strategi

dan

mempunyai resiko yang sangat tindakan

non

biofeedack,

distraksi.Manajemen dengan

Metode pereda nyeri non

relaksasi

metode

Stimulation),

menit Bare,

nyeri

dipengaruhi oleh emosi dan individu

atau

individu Manajemen

nyeri dengan tindakan relaksasi

mencakup latihan pernafasan

Menurut

liana

(2008),

diafragma,

teknik

relaksasi

terdapat salah satu jenis teknik

progresif,

guided

imagery,

relaksasi yang mudah dilakukan

meditasi, hipnosis, nafas dalam

untuk menurunkan nyeri yaitu

dan terapi musik. (Brunner &

teknik relaksasi genggam jari.

Suddart, 2008).

Relaksasi genggam jari adalah

Menurut Kozier (1996) dalam buku teknik relaksasi, ada

sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang

3 tipe dasar neurologik yang mempengaruhi

nyeri

atau

tertutup

Tipe

nyeri

nyeri.

pertama ini dapat dilakukan dengan

intervensi

rangsangan perabaan

panas dan

massage, dingin,

transcutaneous

electric stimulation. Tipe nyeri ke

kedua

dengan

dapat

intervensi

dilakukan distraksi,

guided imagery dan visualisasi. Dan tipe nyeri ke tiga dapat dilakukan relaksasi.

dengan

intervensi

berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita. Teknik Genggam jari adalah cara yang sangat mudah untuk

mengendalikan

emosi.

Emosi dan perasaan adalah seperti

ombak

energi

yang

bergerak melalui badan, pikiran dan jiwa kita. Teknik relaksasi genggam jari disebut juga finger hold. Menggenggam jari sambil menarik napas dalam dapat mengurangi

dan

menyembuhkan

ketegangan

diinterpretasikan sebagai nyeri.

fisik dan emosi, karena genggam

Serabut

jari akan menghangatkan titik-

mengakibatkan “pintu gerbang”

titik keluar masuknya energi

tertutup sehingga stimulus nyeri

pada merdian (energi channel)

terhambat dan berkurang. Teori

yang

two gate control menyatakan

terletak

pada

jari-jari

tangan kita (liana, 2008). Relaksasi dapat

genggan

mengendalikan

mengembalikan

emosi

bahwa

saraf

nonnosiseptor

terdapat

“pintu

satu

jari

gerbang” lagi dithalamus yang

dan

mengatur

yang

nervus

impulsnyeri trigeminus.

dari

Dengan

akan membuat tubuh menjadi

adanya relaksasi, makaimpuls

relaks. Adanya stimulasi nyeri

nyeri

pada

akan

area

luka

menyebabkan mediator

bedah keluarnya

nyeri

yang

akan

dari

nervustrigeminus

dihambat

mengakibatkan

dan tertutupnya

“pintu gerbang” di thalamus. “pintu

gerbang”

menstimulasi transmisi impuls

Tertutupnya

disepanjang serabut saraf aferen

dithalamus

nosiseptor

ke

substansi

stimulasi yang menuju korteks

agelatinosa

(pintu

gerbang)

serebri

dimedula

spinalis

untuk

selajutnya melewati thalamus kemudian kortek

disampaikan serebri

terhambat

sehingga

intensitas nyeri berkurang untuk kedua kalinya.

ke dan

mengakibatkan

Berdasarkan yang

telah

penelitian

dilakukan

oleh

Pinandita (2011) dengan judul

kognitif dan motivasi afektif

“Pengaruh

Teknik

Relaksasi

pasien.Teknik

Genggam

Jari

terhadap

membuat

relaksasi pasien

dapat

penurunan intensitas nyeri pada

mengontrol diri ketika terjadi

pasien post operasi laparatomi”.

rasa tidak nyaman atau nyeri,

Hasil penelitian menunjukan p-

stress fisik dan emosi pada nyeri

value = 0.000 dimana nilai (p

(Potter & Perry, 2006).

<0,05) artinya ada pengaruh

Berdasarkan data rekam

teknik relaksasi genggam jari

medik RSUD Majalaya pada

terhadap penurunan intensitas

tanggal 16 April 2016, dalam 3

nyeri pasien pasca laparatomi.

bulan

Demikian juga penelitian yang

Majalaya yang paling banyak

dilakukan Iin Pinandita, Ery

dilakukan

Purwanti, dan Bambang Utoyo

Excision Soft Tisue Tumor,

menunjukkan bahwa relaksasi

Herniorraphy,

dapat mengurangi nyeri dan

Herniorraphyterdapat 45 kasus

kecemasan

Ilmiah

bedah dari 438 tindakan oprasi

Keperawatan,

. Dari hasil wawancara dengan

Volume 8, No. 1, Februari

10 pasien post operasi, mereka

2012).

merupakan

mengatakan mulai merasakan

kebebasan mental dan fisik dari

nyeri antara 4-5 jam pasca

ketegangan dan stress, karena

pembedahan, klienmengatakan

dapat

nyeri yang hebat saat nyeri

Kesehatan

(Jurnal

Relaksasi

mengubah

persepsi

terakhir

di

RSUD

pembedahan yaitu

Tonsillectomy,

membuat tidur terganggu, tidak

sangat sederhana dan pasien

enak untuk berbaring, tidak mau

masih

beraktivitas. saat nyeri terasa

nyerinya.

kebanyakan

mereka

tidak

tetap

mengeluhkan

Berdasarkan

latar

melakukan suatu tindakan untuk

belakang diatas penulis tertarik

mengurangi nyeri dan nyeri akan

untuk

berkurang dengan pemberian

“Pengaruh

obat

Genggam

analgetik.

perawat

Selain

diruangan

itu,

mengambil

judul Relaksasi

Jari

Terhadap

juga

Intensitas Nyeri pada Pasien

mengajarkan teknik nafas dalam

Post OperasiHerniorraphy di

untuk mengurangi nyeri pasien,

RSUD

tetapi cara yang diajarkan masih

Kab.Bandung”. yang

METODE PENELITIAN Jenis

penelitian

penelitian

ini

experimen

designt,

dalam

adalah

pre-

dikatakan

pre-experimen design, karena desain ini belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh,

karena masih terdapat variabel luar

yang

ikut

berpengaruh

terhadap terbentuknya variable dependen, jadi hasil eksperimen

Majalaya

merupakan

variable

dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi

oleh

variabel

independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian mengenai pengaruh

teknik

relaksasi

genggam jari terhadap intensitas

nyeri post operasi herniorraphy di

RSUD

Majalaya

F = Frekuensi dalam kriteria N = Total responden penelitian

Kab.Bandung. Kemudian Design

atau

dilakukan

interprestasi

rancangan data dengan menggunakan kategori

penelitian yang dilakukan dalam presentase menurut Arikunto (2009) penelitian ini adalah rancangan dalam Lestari (2015) sebagai berikut:

“One-Group Design”.

Pretest-Posttest

Dalam

design

ini

terdapat

pretest,

sebelum

diberikan

perlakuan.

Dengan

0%

= Tidak satupun

1–25% = Sebagian kecil 26-49%

=

Hampir

demikan hasil perlakukan dapat setengahnya dikatahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan

50%

keadaan

51-75%

= Sebagian besar

76-99%

= Hampir seluruhnya

sebelum

perlakuan 2015).Bentuk

diberi (Sugiyono,

rancangan

adalah sebagai berikut.

= Setengahnya

ini 100% = Seluruhnya Uji Wilcoxon adalah sebuah

Rumus : P=

uji

𝐹

𝑁

yang

digunakan

untuk

menganalisis hasil-hasil pengamatan 𝑥 100%

Keterangan :

yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon

P = Presentase Signed Rank Test ini digunakan untuk

data yang terdistribusi tidak normal.

pada populasi target dan sumber,

Rumus

pada penelitian ini yang termasuk

yang digunakan

sebagai

berikut :

kedalam kriteria inklusi adalah: 1

𝑇− [

]

1) Klien

dengan

skala

4𝑁(𝑁−1)

Z=

nyeri 3-8

1



2) Pasien

24𝑁 (𝑁−1)(2𝑁−1)

herniorraphy

hari ke 1

Keterangan :

3) 3-6

jam

Post

Op

N = Banyak data yang berubah Herniorraphy setelah diberikan perlakuan berbeda 4) Pasien dengan anastesi T =Jumlah renking selisih

yang

dari

negativ

nilai (apabila

benyaknya selisih yang positif lebih banyak

dari

banyaknya

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dari subjek penelitian yang

Z = Jumlah

ranking

yang

banyaknya

dari

nilai

positif

(apabila

selisih

yang

negative>banyaknya

selisih

yang

tidak boleh ada, dan jika subjek mempunyai kriteria eksklusi maka subjek

harus

dari

eksklusi

dalam

penelitian ini adalah:

Kriterian Inklusi inklusi

dikeluarkan

penelitian. Kriteria

positif)

Kriteria

Kriteria Ekslusi

selisih

negative)

selisih

lokal

merupakan

karakteristik umum subjek penelitian

1) Klien dengan skala nyeri 1-2 dan 10

2) Pasien

Herniorraphy

Gambaran

yang masuk ICU

Intensitas

Nyeri Sebelum dilakukan Genggam Jari

3) Pasien tidak kooperatif

Berdasarkan

atau tidak sadar

hasil

penelitian diperoleh skor HASIL DAN BAHASAN intensitas

nyeri

sebelum

dilakukan teknik relaksasi genggam jari

Tabel 4.1 Distibusi Frekuensi Intensitas Nyeri Sebelum dilakukan teknik Relaksasi Genggam JariDi RSUD Majalaya Kabupaten Bandung Sebelum Genggam Jari

Intensitas Nyeri

Skala Nyeri

Frekuensi

Persentasi

0

Tidak Nyeri

0

0

1-2

Nyeri ringan

0

0

3-4

Nyeri Mengganggu

0

0

5-6

Nyeri Menyusahkan

0

0

7-8

Nyeri Hebat

18

94,7

9-10

Nyeri Sangat Hebat

1

5,3

bahwa sebelum dilakukan Berdasaran tabel 4.1

teknik relaksasi genggam

diatas, dapat dijelaskan

jari hampir seluruhnya

mengalami

intensitas

Menurut Poter and

nyeri7-8

(94,7%).

Perry, Nyeri merupakan

Berdasarkan tabel 4.1

campuran

menunjukan

emosi,

bahwa

reaksi dan

fisik,

perilaku.

intensitas nyeri sebelum

Stimulus penghasil nyeri

dilakukan teknik relaksasi

mengirimkan

genggam jari,

hampir

melalui

serabut

saraf

post

perifer.

Serabut

nyeri

seluruh

pasien

impuls

operasi herniorraphy di

memasuki

RSUD

Majalaya

spinalis dan menjalani

orang

salah satu dari beberapa

mengalami nyeri hebat

rute saraf dan akhirnya

dan 1 orang mengalami

sampai di dalam massa

nyeri sangat hebat. Hal itu

berwarna

disebabkan karena pasca

medulla

pembedahan akan terjadi

Terdapat

kerusakan jaringan kulit

dapat berinteraksi dengan

dan pembuluh darah yang

sel-sel

mengakkibatkan

mencegah stimulus nyeri

terjadinya

sehingga tidak mencapai

sebanyak

18

pengeluaran

prostaglandin histamine dalam

dan

otak

tubuh

tanpa

yang menimbulkan nyeri.

medulla

abu-abu

di

spinalis. pesan

saraf

atau

nyeri

inhibitor,

ditransmisi

hambatan

ke

korteks serebral. Sekali

stimulus nyeri mencapai

Komponen

fisiologis

korteks serebral, maka

merupakan

proses

otak

penerimaan

impuls

menginterpretasi

kualitas

nyeri

memproses

dan

informasi

tersebut

menuju

saraf

pusat.

Sementara

tentang pengalaman dan

komponen

psikologis

pengetahuan yang lalu

meliputi

rekognisi

serta

assosiasi

sensasi, interpretasi rasa

kebudayaan dalam upaya

nyeri dan reaksi terhadap

mempersepsikan nyeri.

hasil interpretasi

nyeri

merupakan

tersebut.Rasa nyeri post

pengalaman sensori yang

oprasi bersifat personal,

dibawa

oleh

setiap

sebagai

akibat

Nyeri

stimulus adanya

orang

mempersepsikan

kerusakan jaringan.Nyeri

nyeri

post oprasi merupakan

terhadap stimulus yang

sensasi

sama

yang

menyenangkan

tidak akibat

stimulasi saraf sensorik. Nyeri tersebut terdiri atas dua

komponen,

yaitu

komponen fisiologis dan komponen

psikologis.

yang

rasa berbeda

tergantung

ambang

nyeri

dimilikinya.

pada yang

Gambaran Intensitas Nyeri Sesudah dilakukan Genggam Jari Tabel 4.2 Distibusi Frekuensi Intensitas Nyeri Sesudah dilakukan teknik Relaksasi Genggam Jari Di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung Sesudah Genggam Jari

Intensitas

Skala Nyeri

Nyeri

Frekuensi

Presentasi

0

Tidak Nyeri

0

0

1-2

Nyeri ringan

0

0

3-4

Nyeri Mengganggu

13

68,4

5-6

Nyeri Men yusahkan

6

31,6

7-8

Nyeri Hebat

0

0

9-10

Nyeri Sangat Hebat

0

0

Berdasarkan

hasil

pada

terdapat

13

penelitian diperoleh skor

responden

yang

intensitas nyeri sesudah

mengalami

nyeri

dilakukan teknik relaksasi

mengganggu (3-4) dan 6

genggam

orang

Berdasarkan

jari. tabel

4.2

responden

mengalami

nyeri

menunjukan bahwa tejadi

menyusahkan

(5-6).

penurunan

Artinya ada penurunan

intensitas

nyeri pada pasien post

intensitas

operasi herniorraphy di

pasien

RSUD Majalaya dimana

herniorraphy 15

nyeri post

pada operasi setelah

dilakukan teknik relaksasi

jari tangan dan sambil

genggam jari. Hal ini

tarik nafas dalam.

dikarenakan

pasien

mengatakan

merasa

Menurut

teori

akupuntur,

setiap

jari

nyaman dan rileks setelah

merupakan jalur keluar

dilakukan teknik relaksasi

masuknya

genggam jari.

berhubungan

Teknik

relaksasi

emosi

energi

dan

dengan

tertentu.

Ada

genggam jari diberikan

banyak

selama ± 30 menit dengan

sekitar jari tangan serta

menggam

jari

telapak tangan. Apabila

mulai dari ibu jari hingga

sedang terjadi gangguan

jari kelingking dan sambil

kesehatan

menarik nafas dalam. Hal

tertentu,

ini

beberapa

seluruh

sesuai

dengan

titik-titik

di

di

organ

maka titik

ada di jari

penelitian yang dilakukan

tangan yang sangat nyeri

oleh eva kurnia widi

apabila

agustin

Ternyata

bahwa

teknik

digenggam. setiap

relaksasi genggam jari

mempunyai

dapat

menurunkan

yang

berbeda

intensitas

nyeri

emosi

kita.

pasien

post

pada operasi

dengan menggam seluruh

hubungan dengan Ibu

berhubungan perasaan

jari

sedih,

Jari

dengan ingin

selalu

menangis,

dan

Pada penelitian ini

merasa

merana.Jari

dapat

dilihat

Telunjuk

berhubungan

pengukuran

bahwa intensitas

dengan perasaan takut,

nyeri sesudah dilakukan

panik, merasa terancam,

teknik

relaksasi

dan

Tengah

mengalami

penurunan

dengan

intensitas

nyeri.Jari

berhubungan

nyeri

perasaan marah, benci,

pasien

dan kecewa. Jari Manis

herniorraphy

berhubungan

dilakukan

perasaan

dengan

cemas

dan

post

menit

pada operasi setelah

selama

dengan

2

30 kali

kuatir. Jari Kelingking

tindakan. Hal ini sama

berhubungan

dengan penelitian yang

dengan

perasaan rendah diri dan

dilakukan

kecil hati. Jika semua jari

Widi

degenggam satu persatu

rata-rata intensitas nyeri

akan menurunkan rasa

sebelum

emosi

mulai

teknik relakasi genggam

sehingga

jari pada 35 pasien post

yang

bercampur mulai persepsi

menurunkan tentang

yang dirasakan.

nyeri

operasi

Eva

Kurnia

Agustin

(2014)

dilakukan

apendiktomi

adalah 4.63, sedangkan setelah dilakukan teknik relaksasi genggam jari

adalah

3.34.

tedapat

artinya penurunan

intensitas nyeri..

berkonsentarasi nyeri

yang

Menurut

Namun, masih ada

akibat dirasakan.

Potter

Perry,nyeri

and

merupakan

yang

faktor

nyeri

menghambat kemampuan

menyusahkan sebanyak 6

dan keinginan individu

orang. Bedasarkan hasil

untuk pulih dari suatu

wawancara pada pasien

penyakit.

sebagian mengalami

post

kecil

operasi

herniorraphy, responden mengatakan tidak dapat

utama

yang

Berdasaran tabel 4.2 diatas, dapat

genggam

jarisebagian

dijelaskan bahwa intensitas nyeri

mengalami

intensitas

sesudah

(68,4%).

dilakukan

relaksasi

besar

nyeri

3-4

Dalam penelitian ini menunjukan Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri Pada

bahwa

data

normal

sehingga

bivariate

Pasien Post Oprasi Herniorraphy

berdistribusi

dalam

untuk

eksperimen

di RSUD Majalaya

tidak

analisa

penelitian

dapat

dilakukan

pengujian statistik Non-Parametik Wilcoxon Signed Rank Test Tabel 4.3 Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Oprasi Herniorraphy di RSUD Majalaya

Variabel maksimum)

N

Media (minimum-

Retata ± s.b.

PreTest

19

4,00 (4-5)

4,05 ± 0,229

PostTest

19

2,00 (2-3)

2,32 ± 0,478

p-value

0,000

Berdasarkan uji statistik pada tabel

sesudah dilakukan tindakan teknik

4.3 diatas didapatkan bahwa rata-rata

relaksasi

(mean) sebelum dilakukan tindakan

dilakukan teknik relaksasi genggam

genggam

jari adalah 2,32. Maka dapat dilihat

jari

adalah

4,05

dan 19

genggam

jari

sesudah

ada perbedaan nilai mean sebelum

didapatkan pula hasil perhitungan

dan

statistik

sesudah

relaksasi

dilakukan

genggam

teknik

teknik

relakasasi

Dan

genggam jari dengan intensitas nyeri

didapatkan pula hasil perhitungan

menunjukan p-value = 0,000 dan

statistik

relaksasi

nilai α = 5% (0,05) maka p-value < α

genggam jari dengan intensitas nyeri

artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

menunjukan p-value = 0,000 dan

Oleh karena itu dapat disimpulkan

nilai α = 5% (0,05) maka p-value < α

bahwa dari hasil uji ini terdapat

artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

pengaruh teknik relaksasi genggam

Oleh karena itu dapat disimpulkan

jari terhadap intensitas nyeri pasien

bahwa dari hasil uji ini terdapat

post operasi herniorraphy.

pada

jari.

pada

teknik

pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri.

Pemberian

teknik

relaksasi

genggan jari dapat mengendalikan

Berdasarkan hasil uji statistic

dan mengembalikan emosi yang akan

pada table 4.3 didapatkan mean

membuat

intensitas nyeri sebelum dilakukan

Adanya stimulasi nyeri pada area

teknik relaksasi genggam jari adalah

luka bedah menyebabkan keluarnya

4,00 sedangkan pada saat sesudah

mediator

dilakukan teknik relaksasi genggam

menstimulasi

jari adalah 2,00. Maka dapat dilihat

disepanjang serabut saraf aferen

ada perbedaan nilai mean sebelum

nosiseptor ke substansia gelatinosa

dan

teknik

(pintu gerbang) dimedula spinalis

Dan

untuk selajutnya melewati thalamus

sesudah

relaksasi

dilakukan

genggam

jari.

tubuh

nyeri

menjadi

yang

transmisi

relaks.

akan impuls

kemudian disampaikan ke kortek serebridan

diinterpretasikan

sebagainyeri.

Perlakuan

relaksasi

Pada penelitian ini hasil ratarata

sebelum

dilakukan

teknik

relaksasi genggam jari adalah 4,05

genggam jari akan menghasilkan

sedangkan

impuls yang dikirim melalui serabut

dilakukan teknik relaksasi genggam

saraf aferen nonnosiseptor. Serabut

jari adalah 2,32 makan dapat dilihati

saraf non nosiseptor mengakibatkan

terdapat penurunan intensitas nyeri

“pintu gerbang” tertutup sehingga

pada

stimulus

dan

herniorraphy. Hal ini sama seperti

berkurang. Teori two gate control

hasil penelitian yang dilakukan Eva

menyatakan bahwa terdapat satu

Kurnia Widi Agustin (2014) tentang

“pintu gerbang” lagi dithalamus yang

pengaruh teknik relaksasi genggam

mengatur impuls nyeri dari nervus

jari terhadap Penurunan Nyeri pada

trigeminus. Dengan adanya relaksasi,

Pasien

maka impuls nyeri dari nervus

Apendiktomi di Eka Hospital BSD,

trigeminus

dan

didapatkan hasil rata-rata sebelum

mengakibatkan tertutupnya “pintu

dilakukan teknik relaksasi genggam

gerbang” di thalamus. Tertutupnya

jari adalah 4.63 sedangkan rata-rata

“pintu

intensitas nyeri setelah dilakukan

nyeri

terhambat

akan

dihambat

gerbang”

mengakibatkan

dithalamus

stimulasi

yang

rata-rata

pasien

sesudah

post

dengan

Post

operasi

Operasi

teknik relaksasi genggam jari adalah

menuju korteks serebri terhambat

3,34.

sehingga intensitas nyeri berkurang

intensitas nyeri sebelum dan sesudah

untuk kedua kalinya (liana, 2008).

Maka

dapat

disimpulkan

dilakukan teknik relaksasi genggam

sehingga sumbatan di jalur energi

jari terhadap intensitas nyeri.

menjadi lancar (liana, 2008).

Di

setiap

merupakan

ujung

saluran

jari

kita

Dilihat dari perubahan yang

masuk

dan

terjadi, sebelum dilakukan teknik

keluarnya energi atau dalam istilah

relaksasi

genggam

ilmu Akupunktur disebut miridian

seluruh

pasien

(energy channel) yang berhubungan

herniorraphy mempunya intensitas

dengan organ-organ di dalam tubuh

nyeri

kita serta dan emosi yang berkaitan.

menyusahkan, sedangkan sesudah

Perasaan yang tidak seimbang, misal

dilakukan teknik relaksasi genggam

sedih, takut, marah yang berlebihan

jari hampir seluruh pasien post

bisa menyumbat atau menghambat

operasi

aliran energi, yang mengakibatkan

intensitas

rasa nyeri atau perasaan sesak serta

menggangu. Saat penelitian pasien

tidak

kita.

post operasi sangat senang karena

Menggenggam jari diiringi menarik

dibantu untuk menurunkan nyeri

napas

serta

nyaman

di

tubuh

dalam-dalam

mengurangi

dan

dapat

sangat

jari post

operasi

hebat

herniorraphy

sampai

mengalami

menyusahkan

merasa

hampir

nyaman

hingga

setelah

menyembuhkan

dilakukan teknik relaksasi genggam

ketegangan fisik dan emosi, karena

jari. Hasil yang diperoleh terjadi

genggaman

penurunan

pada

jari

akan

intensitas

nyeri

pada

menghangatkan titik-titik keluar dan

pasien post operasi herniorraphy di

masuknya energi pada meredian yang

RSUD Majalaya sesudah dilakukan

terletak

teknik relaksasi genggam jari.

pada

jari

tangan

kita,

dan

KESIMPULAN DAN SARAN

jari.

dilakukan tentang pengaruh teknik genggam jari terhadap

intensitas

nyeri

RSUD

Majalaya

herniorraphy

di

dilakukan

teknik relaksasi genggam

Berdasarkan penelitian yang telah

relaksasi

sesudah

Saran Bagi Profesi Keperawatan

Kabupaten Diharapkan penelitian ini bisa di

Bandung, disimpulkan bahwa:

aplikasian dan dimasukan dalam SOP 1. Hampir intensitas

seluruhnya nyeri

sebelum

untuk mengurangi rasa nyeri pada klien post operasi.

dilakukan teknik relaksasi genggam

jari

termasuk

kedalam kategori nyeri 7-8. 2. Sebagian nyeri

besar yang

intensitas dialami

Bagi RSUD Majalaya Diharapkan penelitian ini di jadikan salah satu referensi untuk dimasukan kedalam

SOP

untuk

responden setelah diberikan

penanganan

terknik relaksasi genggam

oprasi yang mengalami nyeri.

jari

termasuk

kekategori

nyeri 3-4.

dengan

post

Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti lain hendaknya dapat

3. Terdapat Pengaruh intensitas nyeri

pasien

tindakan

pada

pasien

herniorraphy antara sebelum

melanjutkan penelitian ini dengan sampel yang lebih banyak dan waktu penelitian yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA Agustin, Widi K E. 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Perubahan Nyeri Pada Pasien Dengan Post Oprasi Apendiktomi Di Eka Hospital BSD. digilib.esaunggul.ac.id/publi c/UEU-Undergraduate-3210LAMPIRAN.pdf diakses pada tanggal25 Maret 2016. Bruner

and

Suddart.

2015.

Keperawatan Medikal Bedah Volume 2, EGC, Jakarta. Handayani, S. 2014. Pemberian Teknik Relaksasi Genggam jari Terhadap Penurunan intensitas Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny.M dengan Post Lumfektomi Fibrinoma Mamae Dekstra Di Bangsal Kanthil RSUD Karang Anyar.digilib.stikeskusumah usada.ac.id/download.php?id =919. Diaksespadatanggal 10 April 2016. IinPinandita, EryPurwanti, BambangUtoyo, 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi http://ejournal. Stikesmuhgombong .ac. id/i ndex. php/

JIKK/article/view/66. diakses pada tanggal 10 April 2015 Iriyanto, K. 2015. Berbagai Macam Bandung: Alfabeta

Memahami Penyakit.

Johnson,Ruthdan Wendi Taylor, 2008. Praktek kebidanan. Jakarta: ECG Mansjoer, Arif, et al. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 jilidII. Media Aeusculapius. Jakarta. Mari’fah, Roudatul A. 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Pasien Post Oprasi Sectio Caesarea Di RSUD PROF. DR. Margono SoeKardjo Purwakerto. download. portalgaruda. org/ article.php?...PENGARUH% 20TEKNIK%20RELAKSAS I... Diakses pada tanggal 10 April 2015. Potter, P.A, Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari, dkk. Jakarta:EGC Solehati&Kosasih. 2015. Konsep & Aplikasi Relaksasi dalam Maternitas. Bandung: Refika Aditama Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif

Dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Smeltzer and Bare. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Uliyah,

Musrifatul dan A.AzizAlimul Hidayat, 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Liana, E. (2008). TeknikRelaksasi :Genggam Jari untuk Keseimbangan Emosi. Diakses 21 april 2016 dari http://www. pembelajar.com/teknikrelaksasi genggam-jariuntuk-keseimbangan-emosi Jam 20.22 WIB Wilkinsin, J.M, 2008, Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, EGC, Jakarta

Related Documents


More Documents from "Asep Mustopa"