Jumat

  • Uploaded by: olvi debora oktapianti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jumat as PDF for free.

More details

  • Words: 343
  • Pages: 2
JUMAT, 2009 APRIL 24

 Mendiagnosa    Penyakit    Dengan  Air Mata     

Air  mata, yang  lazimnya  merupakan  ungkapan  rasa  sedih  atau  bahagia,  sekarang  ini  bukan  lagi  hanya  sekedar  tangisan  untuk  mengungkapkan  perasaan­perasaan  itu  sebab penelitian telah menunjukkan bahwa suatu hari nanti dokter bisa menggunakan  air mata untuk mendiagnosa penyakit. Kemungkinan  ini  ditunjukkan  oleh  Nicholas   Stone  dan  Jacob  Filik  di  Rumah  Sakit  Gloucester Royal,  Inggris,  dengan  menggunakan  sebuah  teknik  yang  disebut  coating  deposition   Raman   (DCDR)   spectroscopy  untuk  mendeteksi  perubahan­perubahan  konsentrasi  protein  dalam  kadar  mikroliter  yang  ditemukan  pada  air  mata  manusia.  Seperti  yang  dijelaskan  oleh  Stone,   “infeksi  menyebabkan  komposisi  protein  dalam  cairan  tubuh  berfluktuasi,  sehingga  pendeteksian  perubahan­perubahan  kecil  pada  konsentrasi protein, penting untuk diagnosis penyakit.” Pola­pola  pengeringan  air  mata  diketahui  berbeda  jika  terdapat  infeksi  dan  ini  telah  digunakan  dalam  diagnosis  penyakit,  tetapi  metode  DCDR  selangkah  lebih  maju  dengan  menganalisis  protein­protein   individual  untuk  menunjukkan  secara  pasti  penyakit  apa  yang  dialami.  DCDR  memekatkan  larutan,  memindahkannya  ke  sebuah  substrat  dengan  aliran  kapiler,  sehingga  membuat  lebih  mudah  untuk  mendapatkan  spektra  Raman­nya.  Larutan  lemah  terus  bertambah  oleh  cairan  dari  pusat  dan  terkonsentrasi dengan pola pengeringan yang khas pada saat pelarut menguap. Stone  mampu menggunakan metode ini untuk mendeteksi perubahan­perubahan konsentrasi  yang kecil dalam campuran lisozim, laktoferrin dan albumin, yang mewakili 95% protein  yang ditemukan dalam air mata. Andrew  Berger,  seorang  ahli  di  bidang  optik  biomedis  di  Universitas  Rochester, US, 

mengatakan  bahwa  “penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  DCDR  bisa  menjadi  alat  yang  bermanfaat  untuk  kimiawan  analitik.  Spektroskopi  Raman  memiliki  spesifitas  yang  tinggi, tetapi sinyal yang dihasilkan sering terlalu lemah. Yang menarik dalam penelitian  ini  adalah  bahwa  sebuah  proses  penguapan  sederhana  bisa  dimanfaatkan  untuk  meningkatkan  sinyal  tersebut,  sehingga  membuka  peluang  untuk  berbagai  aplikasi  baru.” Tetapi  Stone  mengingatkan  bahwa  “ada  beberapa  tantangan  yang  harus  di  atasi  sebelum  DCDR  bisa  digunakan  secara  meyakinkan  untuk  diagnosis  penyakit.  Ini  mencakup  penentuan  apakah  teknik  ini  cukup  sensitif  untuk  mendeteksi  perubahan  cairan yang disebabkan oleh penyakit dan bagaimana zat non­protein dan kontaminasi  dalam  sampel  mempengaruhi  hasil.”  Dia  menambahkan  bahwa  juga  ada  “kesulitan  dalam mencari penyakit mana yang paling cocok untuk pendeteksian dini dan terdapat  begitu banyak perubahan protein sistematis yang harus dideteksi.”

Related Documents

Jumat
April 2020 26
Wiridan Ba'da Jumat
April 2020 12
Brosur-jumat=baru
April 2020 9

More Documents from ""