MAKALAH PRAKTIKUM COUMPONDING DAN DISPESSING SWAMEDIKASI JERAWAT
Disusun oleh :
DENNY NOVIA PUTRA NIM :1920374103
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA MASDI SURAKARTA 2019
BAB I PENDAHULUAN Jerawat atau acne vulgaris, biasa disemast acne, adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja (Movita, 2013). Tempat predileksi jerawat ialah muka, bahu, dada, punggung, leher, dan lengan (Wasitaatmadja, 2011). Pada semasah penelitian di departemen dermatologi klinik fakultas kedokteran di Carolina Utara, Amerika tahun 2007 dengan sampel siswa sekolah menengah yang berumur 14-15 tahun di Singapura, disemastkan pada keadaan stres tinggi terjadi serangan jerawat yang cukup signifikan yaitu 95% pada siswa laki-laki dan 92% pada siswa wanita, jerawat terjadi lebih sering pada laki-laki selama masa remaja dan perempuan selama masa dewasa. Penyebab jerawat sangat banyak (multifaktorial), antara lain factor genetik, faktor bangsa ras, faktor makanan, faktor iklim, faktor jenis kulit , faktor kebersihan, faktor penggunaan kosmetik, faktor stress, faktor infeksi dan faktor pekerjaan. Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas, tumash mengalami perubahan hormonal disertai peningkatan jumlah kelenjar minyak. Peningkatan produksi minyak mengakibatkan muara kelenjar tersumbat dan timmasl bintil-bintil kasar pada kulit (komedo). Penyumbatan dapat pula akibat sisa kulit mati, sisa kosmetik atau kotoran pada kulit yang disebabkan oleh peningkatan hormon. Kadar hormon androgen yang disemast sebagai penyebab jerawat, sepanjang masa kehidupan perempuan, kadarnya relatif tidak turun secara drastis. Ini memungkinkan jerawat muncul dalam masa kehidupan perempuan. Hormon androgen ini berasal dari suatu mekanisme perubahan lemak, khususnya kolesterol.
BAB II PEMBAHASAN Jerawat berasal dari kata Yunani, άκμή atau Acme, berarti erupsi kulit. Atau kata lainnya jerawat adalah acne vulgaris. Akne vulgaris didefinisikan sebagai peradangan kronik dari folikel polisebasea yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis yang khas. Ia merupakan reaksi peradangan dalam folikel sebasea yang pada umumnya dan biasanya disertai dengan pembentukan papula, pustula, dan abses terutama di daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea. Daerah-daerah predileksinya terdapat di muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung. Jerawat terlihat seperti benjolan kemerahan, membengka atau benjolan berisi nanah. Kadang-kadang jerawat terjadi sendiri-sendiri, tanpa kista tambahan. Gangguan hormonal selama masa remaja merupakan penyebab utama dari jerawat. jerawat biasanya hilang setelah mencapai usia dua puluhan. Bagi beberapa orang, penderitaan terus melampaui tahun-tahun remaja, dibentuk bekas luka. Jerawat juga dapat terjadi karena genetic dan make-up. Etiologi (hormonal, stress, genetik, bakteri) –> masa puberitas –> hormone androgen –> menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresi semasm –> semasm merembas naik hingga puncak folikel rammast –> mengalir keluar pada permukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat semasm –> lesi obstruktif –> di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu: 1.
Penipisan dinding folikular (penipisan dinding folikular –> pecah –> isi folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang)
2.
Resiko Infeksi.
Patofisiologi Jerawat Seorang remaja putri yang sudah memasuki masa puber biasanya akan sering mengalami proses hormonal, seperti menstruasi, keputihan, atau bahkan stres yang bisa mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Timmaslnya jerawat seringkali dianggap sebagai bagian dasar reaksi hormonal juga, akibat turunnya hormon seks wanita pada saat menstruasi. Pada wanita acne meningkat sebelum atau selama periode haid sewaktu kadar estrogen terendah. Komplikasi yang terjadi pada jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang prah. Rasa tidak percaya diri dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu masruk. Terdapat dua jenis jerawat : meradang dan tidak meradang. Kedua jenis acne tersemast ditsiswii oleh pembentukan semasm yang berlebihan. Semasm yang berlebihan tersemast tertimmasn di folikel sehingga folikel membengkak. Pada acne yang meradang, folikel tersumbat oleh semasm dan bakteri yang berproliferasi di kanal yang disemast propionibacterium acnes. Akhirnya, folikel mengalami ruptur dan semasm serta bakteri keluar ke dermis dan menyebabkan peradangan jaringan dermis. Pada acne nonradang, folikel tidak pecah tetapi berdilatasi. Semasm mengalir ke permukaan kulit (blackhead, komedo termaska) atau kanalis tetap tersumbat (whitehead, komedo tertutup). Faktor makanan yang bisa menjadi faktor penyebab munculnya jerawat : 1. Gula Gula menjadi faktor bagi jerawat jika sudah berubah kebentuk yang lebih sederhana,melalui proses pengolahan.Gula pasir adalah bentuk gula sederhana yang dapat memicu jerawat dan banyak digunakan dalam permen dan berbagai jenis kue.
2. Susu Kandungan yang terdapat didalam susu dan produk olahannya sangat tinggi sehingga efeknya terhadap jerawat sama seperti makanan berlemak.Es krim,keju dan sejenisnya termasuk produk olahan susu yang sebaiknya dihindari bagi wajah yang berjerawat.Selain itu,ada beberapa jenis susu yang diperah dari sapi betina yang hamil. Jenis susu mengandung hormon tertentu yang ada didalam tumash manusia akan diubah menjadi hormon dihydrotestosterone (DHT) penyebab jerawat. 3. Caffeine Caffeine bisa memperparah jerawat.Kopi,teh,minuman bersoda dan beberapa jenis obat penghilang rasa nyeri merupakan sumber-sumber dari caffeine.Salah satu faktor caffeine adalah merangsang kelenjar adrenalin,sehingga dapat meningkatkan kadar stress yang merupakan salah satu faktor penyebab jerawat.Caffeine juga dapat menyebabkan
gangguan
tidur,yang
juga
bisa
menyebabkan
jerawat.Selain
meningkatkan stress,kurangnya tidur juga dapat menghambat proses pemulihan kondisi dan mekanisme pemmasangan racun yang terjadi didalam tumash. Secara patofisiologi, terjadinya jerawat dipahami sebagai hasil keterlibatan empat faktor yaitu: 1.
Peran hormon androgen (hormon seksual) yang menstimulasi aktivitas kelenjar sebasea (kelenjar minyak) sehingga produksi minyak/semasm pada kulit meningkat
2.
Proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal yang menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal bakal terbentuknya komedo
3.
Proliferasi (pertummashan) dari bakteri propionibacterium acnes penyebab jerawat
4.
Proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.
Pengobatan Jerawat Dengan OTC dan OWA Untuk swamedikasi terhadap jerawat dapat digunakan obat-obat yang mengandung : a. Menggunakan Obat Yang mengandung Sulfur / belerang endap Cara kerja obat :Mempunyai sifat germisida, fungisida, parasitisida, dan juga mempunyai efek keratolitik. Hal yang perlu diperhatikan : Hindarkan kontak dengan mata, mulut dan mukosa. Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit Contoh Obat OTC : Acne Feldin® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 275) Komposisi : Sulfur Prespitat 6,6 % Indikasi
: Akne Vulgaris
Dosis
: Oleskan 2 x sehari pada kulit berjerawat yang telah dibersihkan
Bioacne® ( B ) Komposisi : Per g Cetrimide 5 mg, resorsinol 5 mg, sulfur 50 mg. Indikasi
: Jerawat
Dosis
: Oleskan 2-3x/hari
b. Menggunakan Obat Yang mengandung Asam Salisilat Cara kerja obat : Mempunyai sifat keratolitik, yang dapat melunakkan kulit sehingga dapat membantu penyerapan obat lain dan fungisida yang lemah. Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit Contoh Obat OTC : Verile® ( B ) Komposisi : Asam Salisilat 0,5 %,Asam Borak 1 %, Resorsinol 2 %, aloe vera 0,1 %,triklosan 0,1 %, alkohol 25 %.
Indikasi
: Akne Vulgaris
Rosal® ( B ) Komposisi : Asam Salisilat 0,2 %, Resorsinol 0,5 % Indikasi
: Menghilangkan minyak yang berlebih pada kulit yang berjerawat, mencegah timmaslnya jerawat
Dosis
: Tuangkan pada kapas, oles pada bagian yang berjerawat, digunakan sesudah mandi dan sesudah membersihkan.
c.
Menggunakan Obat Yang mengandung Resorsinol Cara kerja obat : Mempunyai efek anti fungi, anti bakteri dan keratolitik. Hal yang perlu diperhatikan : Tidak dianjurkan pemakaian jangka lama karena dapat menggangu fungsi tiroid Efek yang tidak diinginkan : Iritasi, reaksi alergi pada kulit Contoh Obat OTC : Verile® ( B ) ) Komposisi : Asam Salisilat 0,5 %,Asam Borak 1 %, Resorsinol 2 %, aloe vera 0,1 %,triklosan 0,1 %, alkohol 25 %. Indikasi
d.
: Akne Vulgaris
Menggunakan Obat Yang mengandung Benzoil Peroksida Cara kerja obat : Benzoil Peroksida secara perlahan-lahan melepaskan oksigen aktif yang memberikan efek bakteriostatik juga mempunyai efek keratolitik dan mengeringkan sehingga dapat menunjang efek pengobatan. Hal yang perlu diperhatikan : Hindari kontak dengan mata, mulut dan mukosa. Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit. Contoh Obat OTC : Benzolac
Komposisi : Benzoil Peroksida 5 %, Sulfur Presipitat 2% Indikasi
: Akne Vulgaris
Dosis
: Oleskan 2x sehari pada kulit berjerawat yang telah Dibersihkan
Obat minum yang diberikan untuk menghilangkan rasa gatal yang masuk daftar OWA adalah : Cetirine tablet 10 mg Indikasi : anti alergi Dosis Untuk dewasa 10 mg sehari sekali atau 5 mg dua kali sehari Untuk lansia 5 mg sekali sehari untuk dosis awal.
Efek samping paling umum dari penggunaan obat cetirizine adalah : Pusing, mengantuk, lelah, mulut kering, sakit tenggorokan, batuk, mual,sembelit, dan sakit kepala.
Selain zat-zat kimia yang dapat menghilangkan jerawat, juga dapat digunakan bahan lain yang berasal dari alam, baik untuk pencegahan maupun pengobatan : -
Jeruk nipis (Citrus aurantium), yang dioleskan pada wajah pada malam hari sebelum tidur dan baru dibersihkan pada pagi harinya, ini dapat menjadi solusi untuk mengobati jerawat.
-
Tummaskan Daun Jammas biji juga berfungsi mengobati jerawat dan menghaluskan kulit wajah. Oleskan di wajah kemudian di diamkan beberapa menit. Sama seperti halnya penggunaan masker.
-
Pepaya. Alternatif pertama adalah pepaya yang telah matang di lumat dan di campur dengan air sedikit saja hingga menjadi adonan kental bisa anda gunakan sebagai masker untuk mengobati dan membasmi jerawat.
Kemudian alternatif kedua adalah gunakan sebagai masker tummaskan daunnya. -
Tomat. Masah ini ampuh juga sebagai tips obat jerawat. Pilih masah tomat yang sudah masak dibelah dua atau 3, kemudian langsung dipakai untuk menggosok wajah berjerawat
-
Lidah masaya, yaitu dengan cara mengoleskan batang lidah masaya pada bagian yang tummash jerawat,dan lakukan berulang-ulang setiap pagi dan sore hari.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Dengan adanya penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa : Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan produksi dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini atau sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel rammast dan pada poripori kulit. Jerawat dapat timmasl di karenakan beberapa faktor penyebab. Seperti : 1. Produksi kelenjar minyak yang berlebih 2. penyumbatan pori-pori pada wajah 3. Infeksi dari bakteri akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan wajah
DAFTAR PUSTAKA
Amor,
Rich.
Panduan
Lengkap
Jerawat.Authorized
Distrmastor
Online,
www.richamorindonesiafacebook.com/richamorindonesia. Diakses tanggal 19 september 2013. Anonim, 2012, Info POM; Regulasi tentang Klaim Gizi dan Klaim Kesehatan pada Produk Pangan; Seri Swamedikasi 1 Obat Jerawat, Biro Hukum dan Humas Badan POM RI, Jakarta. Anonim, 2007, ISO Indonesia, Volume 43, PT. Isfi Penerbitan, Jakarta. Mutschler E., Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh M.B. Widianto & A.S. Ranti, Penerbit ITB, Bandung, 1991.
Jerawat Kasus Seorang Gadis bernama Klaudia datang di apotek Setia Masdi dengan keluhan mau mengobati jerawat yang ada di wajahnya. Gadis tersebut merasa pada saat itu mukanya merah meradang disertai rasa gatal dan panas, sehingga gadis tersemast menginginkan pengobatan yang bisa diminum karena tidak kuatnya rasa gatal tersemast.
APOTEKER : Selamat sore mas ada yang bisa dibantu. Saya Denny Apoteker di Apotek ini. PASIEN: Muka saya merah disertai rasa gatal dan panas karena jerawat saya mas ? APOTEKER : Silakan duduk .Boleh minta waktunya 5 Menit PASIEN : I ya Terima kasih APOTEKER : , Boleh tahu Nama, Umur, alamat dan no hp yg bisa di hubungi? PASIEN : KLaudia , perempuan, 21tahun, jln Kartini no Solo, hp 0811456789. APOTEKER : Sudah berapa lama Jerawat disertai radang, panas dan gatal. PASIEN : kurang lebih 3 hari. APOTEKER : Apakah gatalnya diseluruh bagian muka? PASIEN : tidak, Cuma dibagian yang ada jerawat APOTEKER : Sejauh ini apa Klaudia sudah pernah menggunakan obat jerawat? PASIEN : belum mas , saya ingin mengobatinya. APOTEKER : Tunggu mas ambilkan obatnya ya, untuk obat saya rekomendasikan salepn benzolac 2,5%
untuk mengobati jerawat dengan perawatan efektif untuk
jerawat ringan sampai sedang. Agen ini didekomposisi di kulit oleh sistein, melepaskan radikal oksigen bebas yang mengoksidasi protein bakteri. Cara pemakaian : membersihkan wajah terlebih dahulu, keringkan atau lap-lap pakai tissue dan oleskan tipis pada daerah yang berjerawat 2 x sehari pada pagi dan malam hari.
PASIEN : selain minum obat Cara mencegahnya bagaimana ya mas agar jerawat tidak balik lagi? APOTEKER :
Mencuci wajah dengan sambun pembersih
Penggunaan agent pelembab dapat menghindari terjadinya iritasi dan kulit kering selama terapi jerawat.
Jangan memencet dan memecahkan jerawat
Asupan gizi yang seimbang juga bermanfaat membantu menjaga kesehatan kulit usahakn untuk tetap rileks.
Jangan biarkan rammast menutupi daerah wajah. Rammast terutama yang kotor, dapat mempermasruk kondisi pori-pori yang tersumbat.
PASIEN : apakah ada efek samping dari obat tersebut ? APOTEKER : obat Pasien : salepnya benzolac 2,5%. Cara pemakaian : membersihkan wajah terlebih dahulu, keringkan atau lap-lap pakai tissue dan oleskan tipis pada daerah yang berjerawat 2 x sehari pada pagi dan malam hari. PASIEN : Sudah cukup jelas mas terimakasih untuk penjelasannya APOTEKER : Iya sama-sama mas, harganya Rp. 26.500 PASIEN: Ini uangnya mas. Terimakasih APOTEKER : Ini obatnya dan uang kembaliannya Mask. Semoga lekas semmash ya Mask. Selamat Sore.