Jean Watson.docx

  • Uploaded by: Aw Adivara
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jean Watson.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,124
  • Pages: 13
KONSEP FILOSOFIKAL JEAN WATSON

Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan Dosen Pembimbing : Dr. Luky Dwiantoro, S.Kp., M.Kep. Oleh Kelompok 2 1. Unggul Wasis W

22020118183027

2. Arif Wijaya

22020118183024

3. Pandu Setyawan

22020118183003

4. Srimpi Kumayaningrum

22020118183012

5. Joko E.P

22020118183027

6. Anis Dwi P

22020118183018

7. Yeyen Veronika

22020118183001

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2018

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Profesi keperawatan adalah profesi yang sangat mulia, unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori yang sudah dimunculkan yaitu teori keperawatan. Konsep adalah kerangka pikiran yang merupakan landasan dari sebuah teori. Teori adalah sekelompok konsep yang dipakai untuk memandang sebuah fenomena atau peristiwa. Teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep dalam keperawatan ini digunakan untuk menentukan model keperawatan yang akan diterapkan sesuai situasi dan kondisi perawat di tempat bekerja. Dalam model praktek keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu mempelajari teori dan model konsep keperawatan yang telah ada sebagai kunci untuk mengembangkan ilmu dan praktek profesi keperawatan. Pada makalah ini kami akan membahas teori dan model konsep keperawatan Jean Watson. B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian teori keperawatan Jean Watson. 2. Mengetahui faktor pengaruh teori keperawatan Jean Watson. 3. Mengetahui tujuan teori keperawatan Jean Watson. 4. Memahami aplikasi teori keperawatan Jean Watson terhadap praktek asuhan keperawatan kepada pasien.

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Biografi Jean Watson adalah seorang sarjana keperawatan yang lahir di West Virginia Amerika pada tahun 1940. Dia meraih gelar sarjana di Keperawatan dan Psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental dan kejiwaan, mendapatkan gelar Ph.D dalam Psikologi pendidikan dan konseling. Jean Watson adalah pengarang banyak artikel dan buku. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa kehilangan. B. Teori Jean Watson Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun 1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam “Nursing: Human Science and Human Care”. Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Carative faktor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalamanpengalaman subjektifnya. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring (Watson 1979; Marrinner-Tomey 1994). Konsep keperawatan

Jean Watson terkenal dengan teori

pengetahuan manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)

yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk sempurna yang memiliki berbagai macam perbedaan. Dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual, karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan. Fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Teori human caring Theory of Human Caring (Watson), mempertegas jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien.

Caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan adalah unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap apa yang dialaminya dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda. Caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, tindakan untuk mempertahankan kesehatan klien dan memberikan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan

keperawatan

yang

didasarkan pada

ilmu

pengetahuan. Perawat diharuskan untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. (Potter, P. A. & Perry A. G. (2005). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. 6th Ed. St. Luois, MI : Elsevier Mosby.) Selain itu, caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif. C. Paradigma Keperawatan Menurut Watson 1. Keperawatan Keperawatan

adalah

penerapan art dan human

science melalui

transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai

keharmonisan

pikiran,

jiwa

dan

raga

yang

menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing. 2. Klien Klien

adalah

individu

atau

kelompok

yang

mengalami

ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.

3. Kesehatan Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan. 4. Lingkungan Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara Klien Dan Perawat. D. Asumsi Dasar Science Of Caring Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson mengatakan 7 asumsi tentang science of caringyaitu : 1.

Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal.

2.

Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan manusia tertentu.

3.

Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.

4.

Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima akan jadi apa dia dikemudian.

5.

Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang ada, dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.

6.

Caring lebih ”healthogenic” daripada curing.

7.

Praktik caring merupakan sentral bagi keperawatan.

E. Faktor Carative Dalam Caring Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah: 1.

Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.

2.

Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).

3.

Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.

4.

Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).

5.

Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.

6.

Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam pengambilan keputusan.

7.

Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.

8.

Menyediakan

lingkungan

yang

mendukung,

melindungi,

dan

memeperbaiki mental, sosialkultural, dan spiritual. 9.

Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Faktor carative oleh Watson dikembangkan menjadi clinical caritas processes, yaitu suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati dan cinta, yang terdiri dari: 1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang, kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring. 2. Hadir dengan sepenuhnya, mewujudkan dan mempertahankan sistem kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.

3. Memberikan

perhatian

terhadap

praktik-praktik

spiritual

dan

transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya. 4. Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya. 5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negatif sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat. 6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistic. 7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain. 8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian. 9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang

penuh,

memberikan

“human

care

essentials“,

yang

memunculkan penyusuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual. 10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat. F. Caring Occation Moment Caring Occation Moment (tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human. Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan

kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapanharapan

pertimbangan

dari

lingkungan,

arti

persepsi

seseorang

kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaran dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation bisa menjadi transpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan

–kemampuan untuk

berkembang". (A.Aziz Alimul Hidayat 2002 ) G. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset

yang

terdapat

dalam

proses

keperawatan)

(A.AzisAlimul

Hidayat.2002). 1. Pengkajian Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol.1 No.3, September 2008 :147-150).

Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu: 1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi. 2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas. 3. Higher order needs (psychosocial needs) ,yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi. 4. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

2. Perencanaan Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variablevariabel

akan

diteliti

atau diukur,

meliputi

suatu pendekatan

konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan. 3. Implementasi Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data. 4. Evaluasi Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan

BAB III PENUTUP

A.

KESIMPULAN Konsep keperawatan

Jean Watson terkenal dengan teori

pengetahuan manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun 1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam “Nursing: Human Science and Human Care”. Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Carative faktor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalamanpengalaman subjektifnya. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring. Proses keperawatandalam caring menurut Watson menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.Langkah-

langkahnyaadalah

:pengkajian,

perencanaan,

intervensi,

implementasidanevaluasi. B.

Saran 1. Bagi perawat Sangat diharapkan perawat untuk memahami teori keperawatan menurut Watson sebagai ilmu dalam menerapkan asuhan keperawatan kepada klien. 2. Bagiinstitusipendidikan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang teori keperawatan Watson dalam sebagai ilmu dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.

Soewandi,J. 1991. Ringkasan Sejarah Keperawatan.Jakarta: Batara. Tomey, Alligood. 1986. “Nursing Theoritsts and Their Work”. Sixth edition.

http://anangrachyudi-indokuwaitnurse-gate.blogspot.com/2008/12/teorikeperawatan-menurut-jean-watson.html

http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-filosofi-keperawatan-jeanwatson/

http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsep-caringmenurut-jean-watson

http://erik-acver-qincai.blogspot.com/2009/02/konsep-dasar-keperawatan.html

Related Documents

Jean
June 2020 44
Jean
May 2020 42
Jean
August 2019 74
Jean Piaget
July 2020 22
Jean M
October 2019 53
Jean Watson.docx
May 2020 26

More Documents from "Aw Adivara"

Bussines Plan.docx
May 2020 19
Essai.docx
May 2020 16
Jean Watson.docx
May 2020 26
Trasnletan.docx
May 2020 16
Ellinika-research-1.docx
April 2020 29