Isi.docx

  • Uploaded by: Argadia Yuniriyadi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 891
  • Pages: 6
BAB I DEFINISI Benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit, seperti jarum suntik, pisau bedah, lancet, pecahan kaca, ampul obat, dll. Pajanan terhadap jarum dan benda tajam adalah tenaga kesehatan / pekerja di rumah sakit yang cedera akibat terpajan jarum suntik maupun benda tajam lainnya selama proses bekerjannya di rumah sakit. Penatalaksanaan terhadap tenaga kesehatan yang terpajan jarum dan benda tajam adalah langkah-langkah yang dilakukan apabila mendapatkan tenaga kesehatan yang cedera akibat terpajan jarum suntik maupun benda tajam lainnya selama proses bekerjanya di rumah sakit.

1

BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup peƱatalaksanaan pajanan terhadap benda tajam dan jarum adalah : 1. Tenaga medis meliputi dokter dan keperawatan termasuk tpk 2. Bagian umum meliputi cleaning service, kebun,security, driver 3. Bagian penunjang medis meliputi Laboratorium, Sanitasi, Bank Darah, Ro, Rehab Medic, Rekam Medis, IPSRS, Kamar Mayat, Gizi 4. Bagian pelayanan kesehatan meliputi kepegawaian structural dan fungsional perkantoran Monitor dan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan seluruh area rsud pandanarang boyolali. Dan ditujukan untuk semua petugas dan orang lain yang berada di rsu baik pasien, keluarga, petugas maupun peserta pendidikan dan peatihan dll. Adapun sasaran untuk mengurangi kejadian pajanan benda tajam dan jarum Monitoring Tempat Kejadian

No

Area Area Area Unit KerjaMedi PenunjangMed Kerja/ s is Penunjan g

1. 2. 3. 4. 5. ds t

2

TglKejadia JenisPajana Keteranga n n Benda n

BAB III KEBIJAKAN Pelaksanaan kegiatan terpenting adalah memonitor sekaligus survey pada kejadian pajanan benda tajam dan jarum terutama ditujukan kepada petugas lapangan dan orang lain disekitar Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. Adapun prioritas yang dilakukan dalam pelaksanaan adalah diruang kerja di unit masing-masing dan area lapangan yang beresiko tinggi. Setiap petugas

yang mengalami insiden atau

kecelakaan kerja karena tertusuk jarum bekas, jarum infuse, pisau bedah, dan benda tajam lainnya yang berhubungan dengan pasien harus segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat untuk diberikan pertolongan pertama. 1. Setelah mendapat pertolongan dari IGD, petugas IGD mengidentifikasi apakah korban perlu dirujuk kepoliklinik bedah atau tidak. 2. Jika korban tertusuk jarum pasien penderita HIV/AIDS maka korban perlu dirujuk ke poliklinik 3. Jika korban tertusuk jarum dengan hepatitis atau penyak itinfeksi lain maka korban cukup diberi pertolongan di IGD untuk selanjutny adilakukan pemeriksaan lanjutan. 4. Setelah mendapatkan pertolongan, petugas atau rekan korban melaporkan kejadian kecelakaan kerja langsung pada atasan 5. Atasan korban segera membuat laporan kecelakaan kerja dengan formulir laporan insiden pada jam kerja ditandatangani pelapor dan diketahui atasan langsung 6. Atasan akan memeriksa laporan dan melakukan investigasi sederhana penyebab terjadinya kecelakaan 7. Laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan kepada ketua mutu K3 RS dalam kurun waktu 2 x 24jam setelah terjadi insiden 8. Komite mutu K3RS akan menganalisa kembali hasi linvestigasi dan pelaporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan 9. Hasil investigasi lanjutan, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada direktur 10. Rekomendasi untuk evaluasi dan pembelajaran diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait 3

11. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian kecelakaan kerja di unit masingmasing setiap 1 bulan sekali. BAB IV TATA LAKSANA A. Pencegahan 1. Pisahkan jarum dan spuit pada tempat yang khusus 2. Saat membuang jarum, jangan gunakan tangan langsung untuk mencegah tertusuk, gunakan sarung tangan yang tebal 3. Gunakan bengkok untuk menaruh jarum bekas infuse setelah pemasangan infuse 4. Waspada dan konsentrasi sangat diperlukan dalam bekerja, sehingga resiko cedera dapat dicegah B. Pertolongan Pertama 1. Segera cuci tangan dengan alcohol 70% serta betadine 2. Guyur luka dibawah air mengalir selama 3 menit 3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir agarvirus /kuman ikut keluar bersama darah 4. Ciptakan kondisi tenang dan jangan panic 5. Jika tertusuk jarum bekas pasien hepatitis B, maka segera lakukan imunisasi pasip (suntikan imonoglubin hepatitis B) maksimal 7 hari setelah tertusuk jarum suntik, sedangkan untuk HIV/AIDS posistif (resiko pajanan 0,3%). Obat ARV harus diberikan dalam waktu 4 jam. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No 1. 2. 3. 4.

Area Jumlah Bulan Monitoring Kerja Kasus II IV VI Unit Kerja Medis Penunjang Medis Unit Kerja Lapangan Tempat Lain

5.

4

VIII

X

XII

Nama Terpajan

C. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Hasil monitor data selama 1 tahun menunjukkan bahwa angka kejadian atau insiden rate maupun kesiapan pengelolaan terpajan benda tajam dan jarum. Hasil tersebut dibandingkan dengan angka kejadian atau insiden rate setiap bulannya, kemudia disesuaikan dengan taget insiden ratevyang ingin dicapai oleh rumah sakit. Hasil akhir menunjukkan pelaksanaan PPI RS memenuhi standar yang ditetapkan sebagai pelayanan kesehatan yang berlaku di RSUD Pandan Arang Boyolali D. Perlaporan Pelaporan dibuat setelah ada kejadian pajanan benda tajam dan jarum di RSUD Pandan Arang Boyolali dengan merujuk pada pelaksanaan kegiatan K3 dnm pihak terkait.

5

BAB V DOKUMENTASI

A. Pencatatan Pencegahan dan pengan dalian infeksi (PPI) RSUD Pandan Arang Boyolali setalah melaksanakan kegiatan survey infeksi nosokomial, pajanan benda tajam dan jarum pada pemisahan identifikasi jenis maupun macam sampah bertujuan untuk mengantisipasi kejadian atau insiden yang tidak di inginkan dengan cara: 1. Menerima dan mencatat laporan kejadian 2. Mencatat riwayat kejadian 3. Mencatat sumber kejadian 4. Meengidentifikasi kejadian jenis dan macam kejadian infeksi 5. Pencatatan hassiol observasi B. Pelaporan Kerja sama yang baik dan strategis sangatlah penting dan perlu diperhatikan seperti, kelompok PPI dan PMKP serta K3. Masing-masing mempunyai kerja yang khusus membidangi pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga dalam wilayah kerjanya bisa mendukung pemcahan masalah. Kelompok satu dengan yang lainnya saling membutuhkan data pendukuing dan penyelesaian yang serba ketergantungan hasil kerja yang lain.

6

More Documents from "Argadia Yuniriyadi"

Isi.docx
April 2020 3
Isi.docx
April 2020 4
Pcsmanual_current.pdf
April 2020 3