BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Dalam lingkungan masyarakat banyak sekali berbagai macam budaya
yang berpengaruh dalam suatu kepercayaan yang di anutnya seperti Agama atau kepercayaan. Karena penduduk di Indonesia beragam suku serta agama yang di anutnya Pemerintahpun juga berperan penting untuk mengatur kebebasan memeluk agama sesuai kepercayaan masing – masing yang di atur dalam UUD 1945 bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”.
Agama juga
berhubungan dengan kesehtan karena ada penyakit yang di sebabkan karena virus dan bakteri tapi ada juga penyakit yang diakibabkan karena jiwa atau hati. Penyakit tersebutlah yang dinamakan dengan penyakit hati atau penyakit mental, untuk mengatasi penyakit tersebut diperlukan menejemen hati atau mental yang baik. Hal ini yang membuat kami mengambil sebuah judul yaitu” Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatan” yang di harapkan dapat bermanfaat untuk pembaca.
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui hubungan ibadah dengan kesehatan
2.
Untuk mengetahui hubungan akhlak terpuji dengan kesehatan
3.
Untuk mengetahui hubungan akhlak pada pencipta dengan kesehatan
4.
Untuk mengetahui hubungan akhlak pada diri sendiri
5.
Untuk mengetahui hubungan akhlak dengan sesama manusia
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Ibadah
1.
Pengertian Ibadah Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk.
Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah: a. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. b. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. c. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap. Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan
2
2. Pengaruh Ibadah Terhadap Kesehatan Manusia terdiri dari 2 unsur yang terdiri atas jasmani dan rohani, kedua unsur tersebut saling terkait, saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Dikarenakan apabila salah satu unsur ada yang terganggu maka keseimbangan didalam kehidupan akan terganggu juga. Di dalam kegiatan sehari-hari manusia sehari-hari manusia sering kali dihadapkan berbagai macam masalah dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar, dari yang simple sampai yang paling rumit dan kompleks. Yang bisa menyebabkan atau menimbulkan sebab-sebab gangguan kejiwaan, oleh karena itu banyak media-media sebagai sarana solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam kejiwaan. Macam-macam media yang berkembang saat ini, antara lain: Psikologi, terapi kejiwaan, yoga, dll. Secara psikis, ibadah sangat cocok sebagai mediator dalam merileksasikan dan menentramkan kejiwaan. Ibadah yaitu sebagai kegiatan-kegiatan kerohanian yang dilakukan oleh umat islam maupun umat beragama lainnya untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Kebanyakan orang menganggap ibadah hanya untuk mendapatkan pahala atau untuk sekedar menjalankan kewajiban sebagai umat beragama. Tetapi disisi lain juga bisa sebagai sarana rileksasi, dikarenakan dalam ibadah bisa mengembalikan pikiran dan stamina yang sudah terpakai karena kegiatan rutinitas sehari-hari, sehingga pikiran menjadi normal kembali dan hati menjadi tenang, serta membuat manusia lebih bersemangat menjalankan kegiataan rutinitas sehari-hari. Beberapa contoh ibadah dan manfaat sebagai sarana kesehatan dari ajaran agama Islam. walaupun masih banyak Ibadah-ibadah yang lain yang bisa dijadikan sebagai pembahasan.
3
a. WUDHU
َ َيا أَيُّ َها الَّذ ق ِ صال ِة فا ْغ َّ ِين آ َمنُواْ ِإذَا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال ِ ِسلُو ْا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِد َي ُك ْم ِإ َلى ا ْل َم َراف ين ِ س ُحواْ بِ ُرؤُو َ ام ْ َو ِ س ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ا ْل َك ْع َب “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian sampai dengan siku, dan usaplah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6) Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang
nyeri,
panas,
sentuhan
secara
tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban.
Berkumur –kumur membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit.Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut. Penelitian modern membuktikanbahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan
4
menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
Istinsyaq menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan.
Membasuh Wajah, Kedua Telapak Tangan, Telinga Membasuh wajah, kedua telapak tangan sampai ke siku dan telinga memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah, kedua telapak tangan sanpai ke siku dan telinga juga dapat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri. Serta meghilangkan kotoran yang menumpuk di daun telinga dan dalamnya.
Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.
b. SALAT Salat memang merupakan bagian dari perintah Allah kepada orang-orang yang beriman. Dengan mengingat Allah, kita pun membuka jalan untuk keluar dari segenap persoalan atau masalah yang kita hadapi. Allah adalah Sang Maha Penolong. Segala sesuatu adalah mudah bagi-Nya. Kita sendiri adalah dalam
5
kekuasaan-Nya dan akan berpulang kepada-Nya. Dengan mengingat Allah dalam salat, kita menyadarkan diri kembali akan fakta fakta berikut ini : 1.
kita menyadarkan diri kembali akan kebesaran Allah, sehingga kita melihat segenap masalah yang kita hadapi adalah kecil dan mudah di hadapan Allah. (Ingat, dalam salat, kita mengulang-ulang ucapan Allâhu akbar, yang berarti: Allah Mahabesar; segala sesuatu yang ada di dunia ini kecil, dan Allahlah Yang Besar). Oleh karena itu, menjalankan salat sebenarnya juga berarti membuka jalan bagi datangnya pertolongan.
علَى ْالخَا ِش ِعين َّ صب ِْر َوال َّ َوا ْست َ ِعينُوا ِبال َ يرة ٌ ِإ ََّّل َ ِص ََلةِ َو ِإنَّ َها لَ َكب Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. al-Baqarah (2): 45).
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
Salat dengan demikian menjadikan muslim lebih siap menghadapi hidup dan problematikanya dibanding sebelumnya. Kesiapan ini terwujud salah satunya karena aktivitas mengingat Allah itu membuat hati kita tenteram.
6
Artinya : “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram”. (alRa‘d [13]: 28).
Pada sisi lain, ketenteraman hati ini sangatlah bermanfaat bagi kesehatan psikis kita. Berbagai penyakit mental orang zaman sekarang acap kali adalah dampak dari hilangnya perasaan tenteram di hati mereka. Melalui salat, ketenteraman ini bisa kita peroleh. Wajar bila para pakar ilmu jiwa berhasil menunjukkan berbagai pengaruh positif aktivitas menjalankan salat terhadap kesehatan mental pelakunya. Kesehatan psikis telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik. Ini berarti aktivitas salat juga akan berdampak secara tidak langsung pada kesehatan tubuh kita. Akan tetapi, para pakar kesehatan pun telah menunjukkan bahwa salat (terutama gerakan-gerakan salat) memiliki pengaruh-langsung yang nyata pada kesehatan jasmani. Dengan demikian, salat itu menyehatkan—tidak saja bagi kondisi kejiwaan, namun pula bagi kondisi badan. Kesehatan raga dan jiwa yang seimbang tentu akan memudahkan orang untuk menghindari perbuatanmelanggar-batas dan kemungkaran (sehingga salat memang benar mencegah orang dari fakhsyâ’ dan munkar [sesuai surah al-‘Ankabût ayat 45]).
Berdiri lurus. Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbiratul Ihram Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan
7
didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku’ Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot- otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ- organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Sujud Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu,
8
sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk diantara sujud Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Salam Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Salam
bermanfaat
untuk
bermanfaat
untuk
merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
c. PUASA Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa
9
sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya. Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.Menjalankan ibadah puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim, namun jika dilihat dari sisi kesehatan dibalik nilai ibadah yang dijalankan sebulan penuh tiap tahun ini, juga tersimpan banyak manfaat. Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan pelakunya untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani pelakunya. Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi, belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrition mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain. Pengaruh puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu: a.
Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.
b.
Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
c.
Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kumankuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
d.
Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
10
e.
Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
f.
Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup lebih harmonis.
g.
Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui selselnya.
h.
Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
i.
Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.
11
B.
Akhlak Terpuji
1.
Pengertian Akhlak Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil
Akhlaq. Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani. Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti. Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia, kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak. Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain, perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah. Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal. Menurut Al-Ghazali : a. Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dahulu. b. Akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata ethic (etika)
2.
Macam-macam Akhlak Terpuji Akhlakul karimah (sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya, diantaranya
adalah husnuzzan, gigih, berinisiatif, rela berkorban, tata krama terhadap makhluk Allah, adil, ridho, amal shaleh, sabar, tawakal, qona’ah, bijaksana, percaya diri, dan masih banyak lagi.
12
Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking. Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataupun negative thinking. Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha. Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menghindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit, bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah, dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat. Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang. Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik. Tata krama terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya. Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio, sedangkan al-‘idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan atau timbangan. Ridho adalah suka, rela, dan senang. Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita. Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat. Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan. Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan.
13
Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain. Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh, keturunan, status social, pekerjaan ataupun pendidikan. Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
C.
Akhlak Kepada Sang Pencipta Setiap muslim meyakini, bahwa Allah adalah sumber segala sumber dalam
kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita bahwa Allah lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak. Jika kita perhatikan, akhlak terhadap Allah ini merupakan pondasi atau dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini merupakan pintu gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain.
Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah: 1.
Taat terhadap perintah-perintah-Nya.
Hal pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam beretika kepada Allah SWT, adalah dengan mentaati segala perintah-perintah-Nya. Sebab bagaimana
14
mungkin ia tidak mentaati-Nya, padahal Allah lah yang telah memberikan segalagalanya pada dirinya. Allah berfirman (QS. 4 : 65): “Maka demi Rab-mu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemdian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap
putusan
yang
kamu
berikan,dan
mereka
menerima
dengan
sepenuhnyaKarena taat kepada Allah merupakan konsekwensi keimanan seoran muslim kepada Allah SWT. Tanpa adanya ketaatan, maka ini merupakan salah satu indikasi tidak adanya keimanan. Didalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menguatkan makna ayat diatas melalui sabdanya yaitu: “Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga hawa nafsunya (keinginannya) mengikuti apa yang telah datang dariku (Al-Qur’an dan sunnah)." (HR. Abi Ashim al-syaibani).
2.
Memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang diembankan padanya. Etika kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada Allah SWT,
adalah memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan padanya. Karena pada hakekatnya, kehidupan inipun merupakan amanah dari Allah SWT. Oleh karenanya, seorang mukmin senantiasa meyakini, apapun yang Allah berikan padanya, maka itu merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda: Dari ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang amir (presiden/ imam/ ketua) atas manusia, merupakan pemimpin, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang suami merupakan pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang wanita juga merupakan pemimpin atas rumah keluarganya dan juga anak-anaknya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya, dan
15
ia bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin, dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya." (HR. Muslim)
3.
Ridha terhadap ketentuan Allah SWT. Etika berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah
SWT, adalah ridha terhadap segala ketentuan yang telah Allah berikan pada dirinya. Seperti ketika ia dilahirkan baik oleh keluarga yang berada maupun oleh keluarga yang tidak mampu, bentuk fisik yang Allah berikan padanya, atau halhal lainnya. Karena pada hakekatnya, sikap seorang muslim senantiasa yakin (baca; tsiqah) terhadap apapun yang Allah berikan pada dirinya. Baik yang berupa kebaikan, atau berupa keburukan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: "sungguh mempesona perkara orang beriman. Karena segala urusannya adalah dipandang baik bagi dirinya. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, karena ia tahu bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia tahu bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Bukhari) Apalagi terkadang sebagai seorang manusia, pengetahuan atau pandangan kita terhadap sesuatu sangat terbatas. Sehingga bisa jadi, sesuatu yang kita anggap baik justru buruk, sementara sesuatu yang dipandang buruk ternyata malah memiliki kebaikan bagi diri kita.
4.
Senantiasa bertaubat kepada-Nya. Sebagai seorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat
lalai dan lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah, etika kita kepada Allah, manakala sedang terjerumus dalam ‘kelupaan’ sehingga berbuat kemaksiatan kepada-Nya adalah dengan segera bertaubat kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 3 : 135)
16
"Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui." 5. Obsesinya adalah keridhaan ilahi. Seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, akan memiliki obsesi dan orientasi dalam segala aktivitasnya, hanya kepada Allah SWT. Dia tidak beramal dan beraktivitas untuk mencari keridhaan atau pujian atau apapun dari manusia. Bahkan terkadang, untuk mencapai keridhaan Allah tersebut, ‘terpakasa’ harus mendapatkan ‘ketidaksukaan’ dari para manusia lainnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pernah menggambarkan kepada kita: "Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan ‘adanya’ kemurkaan manusia, maka Allah akan memberikan keridhaan manusia juga. Dan barang siapa yang mencari keridhaan manusia dengan cara kemurkaan Allah, maka Allah akan mewakilkan kebencian-Nya pada manusia." (HR. Tirmidzi, AlQadha’I dan ibnu Asakir). Dan hal seperti ini sekaligus merupakan bukti keimanan yang terdapat dalam dirinya. Karena orang yang tidak memiliki kesungguhan iman, otientasi yang dicarinya tentulah hanya keridhaan manusia. Ia tidak akan perduli, apakah Allah menyukai tindakannya atau tidak. Yang penting ia dipuji oleh oran lain.
6.
Merealisasikan ibadah kepada-Nya. Etika atau akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim
terhadap Allah SWT adalah merealisasikan segala ibadah kepada Allah SWT. Baik ibadah yang bersifat mahdhah, ataupun ibadah yang ghairu mahdhah. Karena pada hakekatnya, seluruh aktiivitas sehari-hari adalah ibadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah berberfirman (QS. Adzariyat 51 : 56):
17
Artinya : Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
Artinya : Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Oleh karenanya, segala aktivitas, gerak gerik, kehidupan sosial dan lain sebagainya merupakan ibadah yang dilakukan seorang muslim terhadap Allah. Sehingga ibadah tidak hanya yang memiliki skup mahdhah saja, seperti shalat, puasa haji dan sebagainya. Perealisasian ibadah yang paling penting untuk dilakukan pada saat ini adalah beraktivitas dalam rangkaian tujuan untuk dapat menerakpak hukum Allah di muka bumi ini. Sehingga Islam menjadi pedoman hidup yang direalisasikan oleh masyarakat Islam pada khususnya dan juga oleh masyarakat dunia pada umumnya.
7.
Banyak membaca al-Qur’an. Etika dan akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim
terhadap Allah adalah dengan memperbanyak membaca dan mentadaburi ayatayat, yang merupakan firman-firman-Nya. Seseeorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak dan sering menyebutnya. Demikian juga dengan mukmin, yang mencintai Allah SWT, tentulah ia akan selalu menyebut-nyebut Asma-Nya dan juga senantiasa akan membaca firman-firman-Nya. Apalagi menakala kita mengetahui keutamaan membaca Al-Qur’an yang sedemikian besarnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengatakan kepada kita: "Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu dapat memberikan syafaat di hari kiamat kepada para pembacanya." (HR. Muslim)
18
Adapun bagi mereka-mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam membacanya, maka hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga dapat membacanya dengan baik. Kalaupun seseorang harus terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an tersebut, maka Allah pun akan memberikan pahala dua kali lipat bagi dirinya. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: "Orang (mu’min) yang membaca Al-Qur’an dan ia lancar dalam membacanya, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi suci. Adapun orang mu’min yang membaca Al-Qur’an, sedang ia terbata-bata dalam membacanya, lagi berat (dalam mengucapkan huruf-hurufnya), ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat." (HR. Bukhori Muslim)
D.
Akhlak Kepada Diri Sendiri
akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa. Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru-paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat membahyakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki , munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita, semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran, dan iman, tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan
19
kekufuran. Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran. Seperti yang telah dikatakan bahwa diantara penyakit hati adalah iri dengki dan munafik. Maka kita harus mengenali penyakit hati tersebut Dengki, Orang pendeki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus. Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: “Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “hati-hatilah pada kedengkian kaerena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang melahapminyak.”(H.R.AbuDawud). Munafiq, Orang yang mereka ucapkanmunafiq adalah orang yang berpurapura atau ingkar. Apa tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun tanda-tanda orang munafiq ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu: Dari Abu hurairoh r.a. Rasulullah berkata: ” tanda-tanda orang munafiq ada tiga, jika ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat.” (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa’i)
Macam-Macam Akhlak Seorang Muslim Pada Diri Sendiri 1.
Berakhlak terhadap jasmani a.
Senantiasa Menjaga Kebersihan
Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Seorang muslim harus bersih/ suci badan, pakaian, dan tempat, terutama saat akan melaksanakan sholat dan beribadah kepada Allah, di samping suci dari kotoran, juga suci dari hadas. Allah SWT berfirman :
20
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al Baqarah:222)
Artinya : Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. At Taubah:108)
b.
Menjaga Makan dan Minumnya
Makan dan minum merupakan kebutuhan vital bagi tubuh manusia, jika tidak makan dan minum dalam keadaan tertentu yang normal maka manusia akan mati. Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar makan dan minum dari yang halal dan tidak berlebihan. Sebaiknya sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.
21
Allah SWT berfirman :
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS. An Nahl:114)
c.
Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus melaksanakan anmanah dariNya. Riyadhah atau latihan jasmani sangat penting dalam penjagaan kesehatan, walau bagaimnapun riyadhah harus tetap dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh Islam. Orang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada mukmin yang lemah. Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR. Muslim)
E.
Akhlak Kepada Sesama Manusia
1. Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia secara umum yang patut sekali untuk dilakukan, antara lain: a.
Akhlak kepada orang tua Ajaran islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa
sehingga berbuat baik kepada keduanya menempati posisi yang sangat mulia.
22
Berbuat baik kepada orangtua dibuktikan dalam bentuk perbuatan yaitu menyayangi dan mencintai orangtua sebagai bentuk terimakasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, menaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha. b.
Akhlak kepada keluarga Mengembangkan
kasih
saying
diantara
anggota
keluarga
yang
diungkapkan dalam bentuk komunikasi berupa bentuk perhatian baik melalui kata-kata, isyarat maupun perilaku. Dalam komunikasi tersebut akan lahir saling keterikatan batin, keakraban, dan keterbukaan diantara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan diantara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi menjadi tempat tinggal yang damai dan menenangkan, serta menjadi surge bagi penghuninya.
c.
Akhlak dalam masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim harus dapat berhubungan
baik dengan masyarakat yang lebih luas, baik dilingkungan pendidikan, kerja, social dan lingkungan lainnya. Baik dengan orang seagama maupun dengan pemeluk agama lain. Pada dasarnya, tidak ada bedanya antara tata cara pergaulan bermasyarakat sesama muslim dan nonmuslim. Kalaupun ada perbedaan, hanya terbatas dalam beberapa hal yang bersifat ritual keagamaan.
2. Akhlak kepada sesama manusia menurut islam a) Akhlak terpuji (Mahmudah) 1) Husnuzan Berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain: - Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul Nya Adalah untuk kebaikan manusia.
23
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain. 2) Tawaduk Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. 3) Tasamu Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia 4) Ta’awun Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.
b) Akhlak tercela (Mazmumah) 1) Hasad Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain beruntung.. 2) Dendam Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan. 3) Gibah dan Fitnah Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah. 4) Namimah Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya.
24
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Agama sangat berperan penting bagi kesehatan psikologis maupun mental manusia dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan pendekatan diri pada tuhan untuk menentramkan jiwa maupun raga dengan rasa nyaman aman dan damai. Dalam sebuah masalah tentunya psikologis kita akan terganggu karena stress tapi dengan adanya pedoman hidup dan beribadah dalam agama dapat meminimalisir rasa hilang arah atau stress dalam diri seseorang. Hingga terciptanya jasmani maupun rohani yang sehat. Dalam agama islam setiap kegiatannya mengandung kesehatan untuk jasmani maupun rohani. Contoh dlam wudhu saja bnyak mengandung kesehatan yaitu dalam membasuh wajah untuk memperawet kemudaan, ketika membersihkan area hidung dapat mempermudah proses pernafasan, ketika membasuh seluruh area kulit dapat mencegah timbulnya kanker kulit. Tetapi bukan hanya dalam berwdhu, dalam setiap pergerakan sholat pun dapat menyehatkan tubuh. Contohnya ketika takbiratul ihram juga dapat memperlancar peredaran darah dan ketika rukuk dapat menyehatkan detak jantung manusia. Dengan wudhu dan sholat saja kita dapat menyehatkan tubuh apalagi di tambah hal2 lain seperti shodaqoh, infaq, amal, dan lain2 Dan perlu anda ketauhi di dalam al quran pun bnyak obat2an yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
25
Daftar Pustaka
Manfaat Puasa dibidang Kesehatan.(online).( /#ixzz4LFdCidW4 Diakses 25 September 2016) 2013,
Makalah
Agama
http://doktersehat.com
dalam
Bidang
Kesehatan.(online).(http://pls213066.blogspot.co.id/2013/12/akhlak-dalamislam.html Diakses 25 September 2016) 2015, Ajaran Agama Yang Berhubungan Dengan Kesehatan. (online). (http://www.slideshare.net/subjay/ajaran-agama-yang-berhubungan-dengankesehatan Diakses 25 September 2016) Puasa Menurut Ahli Kedokteran.(online). (https://kaahil.wordpress.com/2009/08/18/puasa-menurut-para-ahli-kedokteran/ Diakses 25 September 2016) 2015,Makalah Tentang Akhlak .(online).(http://suhendraaw.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-akhlak.html Diakses 25 september 2015 Pengertian Puasa Dan Macam Macamnya.(online). (http://azrielrizqi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-puasa-beserta-macammacam.html Diakses 25 September 2016)
26