1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Industri Semen Uraian Penanaman Modal Bidang/ Jenis Usaha Lokasi Investor Uraian
2. Uraian Usaha 2.1. Daerah Pasar 2.2. Kondisi Pasar
2.3. Peluang Pasar 3. 4. 4.1. 4.2. 4.3 4.4.
Nilai Investasi Perijinan JENIS IJIN Ijin Lokasi Ijin Gangguan (HO) IPD IMB
Pabrik Semen. Sentolo. - Non Fas / BUMD. - Prasarana jalan cukup baik menuju bahan galian. - Batu gamping, merupakan bahan utama semen Portland. Bahan gampingan yang disebut juga bahan primer merupakan penyusun utama semen yaitu 64%. Bahan galian ini terdapat di Lendah, Sentolo, Pengasih, Girimulyo, dan Samigaluh. Kadar CaO dan MgO aktif minimum 55,77 % - 56,87%. - Lempung, disebut juga sebagai bahan sekunder. Bahan galian ini terdapat di Banjarharjo dan Banjararum (Kalibawang), Wijimulyo dan 3 Donomulyo (Nanggulan) dan Sentolo. Cadangan 27.812.500 m . Kandungan SiO 77,37%, Al O 10,61%, Fe O 1,51%. - Pasir Kwarsa, merupakan salah satu bahan korektif yang diperlukan untuk mengoreksi komposisi komponen utama bila bahan gampingan dan lempungan tidak memenuhi persyaratan. Pasir kwarsa terdapat di Hargowilis (Kokap). Kandungan SiO 85,69% - 86,65%. Cadangan 2 3 diperkirakan 88.042 m . - Terdapat tras yang dapat dipergunakan sebagai bahan semen Portland. Tras tersebut terdapat di Pagerharjo, Ngargosari dan Gerbosari 3 (Kecamatan Samigaluh). Cadangan 4.704.688 m . Regional ( DIY dan sekitarnya ). Kebutuhan semen DIY dan sekitarnya selama ini disuplai dari Cilacap maupun Gresik dengan volume 350.000 ton / tahun senilai Rp. 14.000.000.000,-, ketergantungan ini kadangkala menimbulkan kelangkaan semen sehingga pembangunan di DIY seringkali terganggu. 350.000 sampai 500.000 ton / tahun dengan peningkatan pasar per tahun + 10 %. Rp . 10.000.000.000,INSTANSI PENERBIT BAPPEDA / BPN Kantor PEDAL/ KPPSA Disperindagkoptam DPU/ KPPSA
F.
Industri pertambangan marmer 1. Uraian Penanaman Modal 1.1. Bidang/ Jenis Usaha Industri Pengolahan Marmer. 1.2. Lokasi Samigaluh. 1.3. Investor - Non Fas / BUMD. - Kerjasama. 1.4. Uraian Dengan semakin membaiknya ekonomi masyarakat maka kebutuhan/permintaan akan ubin lantai / dinding dari marmer akan meningkat Permintaan ini antara lain dari : Perusahaan pengembang real estate, perorangan maupun pembangunan gedung, hotel, mall dan lainlain. 2. Uraian Usaha 2.1. Daerah Pasar - Lokal dan regional ( Jawa Tengah DIY ) - Ekspor. 2.2. Kondisi Pasar - Selama ini untuk kebutuhan regional / lokal masih impor dari daerah lain misalnya : Tulung Agung, Citatah / Bandung atau impor dari luar negeri. (Sehingga pendirian industri ini untuk substitusi impor) Keberadaan industri ini didukung adanya potensi bahan marmer 194.364.000m3. 2.3. Peluang Pasar - Lokal, regional ( Jawa Tengah D I Y ). - Nasional Ekspor.. 3. Nilai Investasi Rp. 4.000.000.000,4. Perijinan JENIS IJIN INSTANSI PENERBIT 4.1. Ijin Lokasi BAPPEDA / BPN 4.2. Ijin Gangguan (HO) Kantor PEDAL/ KPPSA 4.3 IPD Disperindagkoptam 4.4. IMB DPU/ KPPSA