Implementasi Sila Kedua Dalam Kehidupan Kampus.docx

  • Uploaded by: Oxana Arung Rantelangi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Implementasi Sila Kedua Dalam Kehidupan Kampus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 634
  • Pages: 2
IMPLEMENTASI SILA KEDUA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS Pancasila adalah falsafah atau pandangan hidup, jiwa dan kepribadian serta tujuan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila mempunyai nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selain itu nilai-nilai Pancasila telah memberikan ciri-ciri (identitas) bangsa yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain dalam bersikap, bertingkah laku secara perorangaan maupun secara kemasyarakatan. Pancasila bersumber dan mengarah pada kodrat manusia. Sifat dasar filsafat Pancasila bersumber pada hakikat kodrat manusia karena pada hakikatnya manusia adalah sebagai pendukung pokok negara. Inti kemanusiaan itu terkandung dalam sila kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan cipta. Kemanusiaan terutama berarti sifat manusia yang merupakan esensi dan identitas manusia karena martabat kemanusiaannya (human dignity). Sedangkan, kata adil berarti suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang obyektif; jadi, tidak subyektif apalagi sewenang-wenang. Beradab berasal dari kata adab yang berarti budaya. Jadi,beradab berarti berbudaya. Ini mengandung arti bahwa sikap hidup, keputusan, dan tindakan selalu berdasarkan nila-nilai budaya, terutama norma sosial dan kesusilaan (moral). Adab terutama mengandung pengertian tata kesopanan, kesusilaan atau moral.Dengan demikian, beradab dapat ditafsirkan sebagai dasar nilai-nilai kesusilaan. Jadi, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama manusia,maupun terhadap alam dan hewan. Pada prinsipnya Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakekat manusia yang berbudi, sadar nilai, dan berbudaya. Rantai merupakan lambang dari sila kedua, rantai ini memiliki makna yang sangat besar dan terdiri dari rantai bulat (melambangkan perempuan) dan rantai persegi (melambangkan laki laki). Rantai yang saling berkait melambangkan bahwa setiap rakyat baik perempuan dan laki laki harus bersatu padu untuk agar bisa menjadi kuat seperti rantai. Berdasarkan symbol sila kedua ini, maka dapat disimpulkan bahwa manusia baik itu laki-laki maupun perempuan memilki kodrat yang sama dan wajib mendapatkan perlakuan yang sama. Ini menandakan bahwa kemanusiaan tidak memandang gender, ras, suku ataupun kepercayaan. Tidak hanya mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, sila kedua juga mengandung nilai-nilai sebagai berikut: 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Dalam kehidupan kampus, meskipun banyak perbedaan yang menjadi sekat, namun kita memiliki kesamaan yaitu makhluk ciptaan Tuhan, dengan menghargai

2.

3.

4.

5.

6.

dan memperlakukan orang lain dengan baik itu sama saja dengan menghargai Sang Pencipta. Mengakui dan menghargai kesamaan derajat antarumat manusia. Dalam kehidupan kampus ini tentunya penting untuk diterapkan untuk menjaga keutuhan dan persatuan yang ada di kampus. Mengembangkan rasa saling mencintai dan menyayangi sesama manusia. Sebagai makhluk sosial tentunya kita membutuhkan orang lain, sehingga sangat penting untuk mengembangkan rasa saling mencintai dan menyayangi. Tidak berlaku semena-mena terhadap orang lain. Berlaku semena-mena terhadap orang lain tentunya mengakibatkan dampak yang negatif bagi diri kita sendiri dan tentunya menunjukkan figure yang tidak beradab. Harus berani membela kebenaran. Keadilan yang sering dilupakan mengakibatkan kebenaran sering kali terkubur, sehingga diperlukan sikap yang berani untuk membela yang benar di kehidupan kampus agar keadilan di kehidupan kampus dapat tercapai. Saling menghormati dan bekerjasama sesama manusia. Menghormati merupakan inti dari kemanusian, sehingga ketika dalam kehidupan kampus mahasiswa mampu untuk mengembangkan sikap ini maka pengimplementasiaan sila kedua dalam kehidupan kampus ini bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Sila kedua ini bertumpuh pada kemanusiaan dan kesamaan derajat semua manusia. Sila kedua sangat penting untuk diterapkan di Unhas yang terdiri dari berbagai perbedaan yang sering kali menjadi pemecah persatuan. Tentunya untuk melebur perbedaan itu dibutuhkan visi dan metode yang sebenarnya sudah tertuang di sila kedua. “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, selain menekankan pada kemanusiaanya keadilan dan adab juga perlu ditunjukkan sebagai identitas mahasiswa Unhas untuk mendukung tercapainya kesejahteraan bagi seluruh warga kampus.

Oxana Arung Rantelangi H031 17 1310

Related Documents


More Documents from "Dante Edwards"