Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh destutt de trascky pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ideologi Marxisme). Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahawa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu. Kerena Pancasila merupakan ideologi dari negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia.
Kita mengenal pancasila dari sikap dan perbuatan yang dinilai dari segi jiwa nasionalisme,patriotisme, dan jiwa kebangsaan yang terbukti dari pandangan hidup suatu bangsa. Bangsa itu merupakan gambaran dari pada bentuk bagian dari diri kita yang artinya suatu bangsa dapat dipegang oleh siapa saja. Bangsa sudah memberikan arti yang sesungguhnya yaitu mewujudkan cita-cita luhur dari nenek moyang kita mulai dari abad 3 hingga pada akhir Kerajaan Majapahit runtuh yang dipimpin oleh suatu raja bernama Prabu Brewirabumi(Prabu Brawijaya yang ke V). Inilah dari pada perjuangan suatu gerakan bangsa pada waktu itu karena mereka berjuang mati-matian untuk mendapatkan hasil perjuangan yaitu kemerdekaan hingga sampai titik darah penghabisan. Pertanyaannya kenapa kita menjadi lupa dan melupakan sejarah bangsa yang adi luhung dan yang penuh keluhuran beliau-beliau dalam berjuang dengan semangat jiwa patriotisme tanpa pamrih atau tanpa imbalan dari rajanya. Faham dalam bentuk kekuatan perjuangan mereka inilah yang harus kita tiru karena mereka lebih mengandalkan pikiran terlebih dahulu sebelum mereka mengandalkan fisik. Maka dari itu kita kenal istilah dari Sapa Sira Sapa Ingsun( Siapa kamu, siapa rajamu) yang artinya jika kita berjuang kemedan perang jangan kita terdesak, terpaksan atau tertekan oleh suatu gerakan kelompok tertentu. Kita berjuang itu harus dengan landasakan hati nurani, sikap yang tegas dan terakhir tujuan kita berjuang itu untuk siapa. Kita punya suatu lambang Negara yaitu Pancasila dengan 5 sila dasar didalamnya diantaranya 1.Ketuhanan Yang Maha Esa 2.Kemanusiaan Yang Adil& Beradap 3.Persatuan Indonesia 4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Dari 5 dasar sila pancasila ini yang terpenting adalah pada nomer 1 dulu kenapa demikian karena kita jika berjuang tidak dilandasi oleh tuhan kita tidak akan menang. Kekuatan inilah yang melingkupi dari perjuangan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang meneladani sikap kepahlawanan dari leluhurnya bukannya kita mengangungagungkan bangsa lain yang berjaya sebenarnya kita bodoh kita diiming-imingi dalam bentuk gerakan yang gak jelas karena gerakan itulah yang nanti akan memecah belah bangsa kita sendiri.
Pengertian Pancasila Setiap negara (bahkan agama) didirikan atas dasar falsafah tertentu untuk mengetahui arah dan tujuan yang ingin dicapai. Falsafah adalah merupakan perwujudan dari watak dan keinginan dari suatu bangsa (rakyat dan bangsanya) sehingga segala aspek kehidupan bangsa harus sesuai dengan falsafahnya Falsafah suatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki, yang diyakini kebenarannya, menimbulkan tekad untuk mewujudkannya
Dari sudut pandang falsafah, Pancasila dipahami sebagai philosphical way of thingking atau philosophical system, yaitu Pancasila bersifat obyektif ilmiah karena uraiannya bersifat logis dan dapat diterima oleh paham yang lain.
Kedudukan, Peranan & Fungsi Pancasila Liberalisme/Materialisme Sosialisme Dimanakah kedudukan Pancasila di antara dua idiologi besar di dunia sekaligus idiologi-idiologi lain yang ada..? Pancasila tidak terbentuk atas keduanya meskipun dalam proses terbentuknya DASAR NEGARA dipengaruhi oleh berbagai macam idiologi pada masa itu.
Predikat Pancasila yang Menggambarkan Fungsi & Peranannya Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum (Sumber Tertib Hukum) Pancasila sebgai Perjanjian Luhur Bangsa Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Moral Pembangunan
Pancasila sebagai Satu-satunya azas dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 5
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur (penyelenggaraan) pemerintahan negara Pembukaan UUD 1945 : “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undangundang dasar yang berbentuk dalam suatu susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada….”
Pancasila = Dasar Negara Karena : Azas Ketuhanan yang Maha Esa : Tercermin dalam tiga bidang ketatanegaraan Indonesia (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) Azas Perikemanusiaan : adalah azas yang mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk tuhan. Azas Kebangsaan : setiap warga negara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama Azas Kedaulatan Rakyat : menghendaki bahwa setiap tindakan negara harus berdasarkan keinginan rakyat Azas Keadilan Sosial : menghendaki bahwa tujuan negara adalahmewujudkan keadilan sosial secara merata
PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA Ideologi dipandang sebagai sistem pemikiran yang diciptakan oleh suatu kekuatan untuk kepentingan kekuatan itu sendiri. Ideologi tidak ditekankan pada kebenaran-kebenaran intelektual melainkan pada manfaat-manfaat praktikal Ideologi meminta kesetiaan yang tegas tanpa kompromi – karenanya bersifat dogmatik-. Ideologi Mengandung suatu eksklusifisme total serta determinisme yang monolitik. Ideologi lebih dipandang sebagai “belief system” dan “power system” daripada hal yang bersifat ilmiah dan Falsafahiah
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA IDEOLOGI BANGSA IDEOLOGI TERTUTUP VS IDEOLOGI TERBUKA Pancasila sebagai dasar negara RI merupakan sebuah ideologi yang
terbuka. Karena, dengan pemahaman secara kreatif dan dinamis terbukalah peluang bagi bangsa Indonesia untuk secara terus menerus mengembangkan melalui konsensus-konsensus nasional
Adalah suatu bangunan ideologi yang tidak menerima ide, gagasan atau konsep dari luar Adalah suatu bangunan ideologi yang membuka diri untuk menerima ide, gagasan atau konsep dari luar Nilai Dasar, Instrumental, Praktis
Keterbukaan Ideologi Pancasila didasarkan pada : (notonegoro, alfian) Kenyataan dalam proses pembangunan nasional berencana dan dinamika masyarakat yang berkembang sangat cepat (dimensi realitas) Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutntya ideologi yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya (dimensi fleksibilitas) Pengalaman sejarah politik kita sendiri pada masa lampau (dimensi historis) Tekad untuk memperkukuh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional (dimensi idealitas).
Asal Mula Pancasila sebagai Ideologi Kausa Materialis : Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada bangsa Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis. Kausa Formalis (asal mula bentuk):Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945. Artinya pidato Soekarno sebagai kausa formalis. Kausa Efisien (asal mula karya) : yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara menjadi ideologi negara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI menjadi kausa efisien pembentuk Pancasila Kausa Finalis (asal mula tujuan) : mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para anggota dari badan itulah yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebagai ideologi negara yang sah.
PANCASILA BERSIFAT INTEGRALISTIK TEORI DASAR NEGARA TEORI INDIVIDUALISTIK VS TEORI GOLONGAN
Pancasila bersifat integralistik karena mengandung
semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, seperti adanya semangat kerja sama, gotong royong, memelihara persatuan dan kesatuan serta musyawarah untuk mufakat Negara sebagai suatu masyarakat hukum yang dibentuk atas dasar kontrak dari seluruh individu Negara adalah suatu alat dari suatu golongan ekonomi kuat untuk menindas gol. ekonomi lemah VS TEORI INTEGRALISTIK Negara didirikan dari susunan masy yang integral yang anggota-anggotanya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang organis
FILSAFAT PANCASILA
Beberapa Pendapat bahwa Pancasila merupakan Sistem Filsafat : Muh. Yamin (1962) : “Ajaran pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat” Soediman Kartahadiprojo (1969) : “Pancasila disajikan sebagai pidato untuk memenuhi permintaan memberikan dasar filsafat negara…..” Drijarkoro (1957) : “….dengan semua itu kita hendak mengemukakan bahwa Pancasila sudah lama merupakan weltanshauung bagi bangsa Indonesia tetapi tanpa dirumuskan sebagai filsafat sehingga perlu…. Notonagoro (1976) : “Kata-kata ‘dengan berdasar kepada” dalam pembukaan UUD 45 menentukan kedudukan Pancasila dalam negara dalam pengertian dasar filsafat. Roeslan Abduoelgani (1962) : Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai collection ideologis dari seluruh bangsa Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Pancasila disebut FILSAFAT karena Pancasila memenuhi ciri-ciri sebagai filsafat yakni : Sistematis, fundamental, universal, integral, dan radikal mencari kebenaran yang hakiki Filsafat yang monotheis dan religius yang mempercayai adanya sumber kesemestaan yaitu Tuhan yang Maha Esa Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yang mengutamakan ketuhanan, kesatuan dan kekeluargaan Memiliki corak universal terutama sila I dan sila II serta corak nasional Indonesia terutama silan III, IV dan V Idealisme fungsional (dasar dan fungsi serta tujuan idiil sekaligus) Harmoni Idiil (asas selaras, serasi dan seimbang) Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas)
Pancasila sebagai kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia karena manusia merupakan subyek hukum pokok dari sila-sila pancasila Kajian epistemologis Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan (sumber pengetahuan*, teori kebenaran pengetahuan**, watak pengetahuan***). * : nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia. ** : logisitas yang harmonis antara akal, rasa, dan kehendak manusia untuk memperoleh kebenaran yang tertinggi. *** : Pancasila mendasarkan pandangan bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila
PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, moral, norma) Pancasila memuat nilai-nilai luhur dan mendalam yang menjadi pandangan hidup dan dasar negara yakni nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis : Nilai dasar adalah azas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar biasanya dalam norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan NILAI OBYEKTIF NILAI POSITIF NILAI TRANSENDEN NILAI INTRINSIK Nilai dalam Kehidupan Berbangsa : 1. 2. 3. 4.
Nilai Nilai Nilai Nilai
Ideal Material Spiritual Pragmatis
5. Nilai Positif 6. Nilai Logis 7. Nilai Etis 8. Nilai Estetis 9. Nilai Sosial 10. Nilai Religius 5 SILA PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, norma, moral) Pancasila sebagai sumber perubahan hukum : berfungsi sebagai paradigma hukum terutama kaitannya dengan berbagai macam upaya perubahan atau pembaharuan hukum dengan fungsi : Fungsi Konstitutif; menentukan dasar suatu tata hukum yang memebri arti dan makna bagi hukum itu sendiri Fungsi Regulatif; menentukanapakah suatu hukum positif itu merupakan produk yang adil atau tidak adil Sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal dan sumber material hukum). Pancasila sebagai Nilai Pertahanan dan Keamanan: bukan hanya pada para aparat penegak hukum yang dengan sendirinya harus berlandaskan nilai-nilai serta norma yang bersumber pada landasan filosofis negara Pancasila, tetapi juga untuk politisi dan intelektual
PANCASILA SEBAGAI ETIKA (nilai, norma, moral) Pancasila sebagai moral perorangan, moral bangsa dan moral negara mempunyai pengertian : Dasar negara Republik Indonesia yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada dan berlaku Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin dalam masyarakat yang beraneka ragam sifatnya Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasila merupakan ciri khas Bangsa Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dari Bangsa Indonesia serta yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL FALSAFAH IDEOLOGI NEGARA WAWASAN KEBANGSAAN METODE & KONSEP BERPIKIR TOLAK UKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (TAHAPAN MODEL)
KERANGKA TEORITIS KERANGKA TERAPAN
PANCASILA (5 NILAI DASAR YANG SATU) PANCASILA (DALAM PEMBUKAAN UUD 1945) + ESENSI ISI PEMBUKAAN WAWASAN NUSANTARA (WADAH NKRI SEBAGAI KESATUAN POLEKSOSBUDHANKAM NEGARA) KOMPREHENSIF INTEGRAL (HOLISTIK, INTERDISIPLINER) KETAHANAN NASIONAL (KESERASIAN PEMBANGUNAN YANG MENGHASILKAN KEULETAN, KETANGGUHAN DAN KEMANDIRIAN) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PENDEK NASIONAL APBN/APBD/DSB