Ide Tentang Konsep Nasionalisme

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ide Tentang Konsep Nasionalisme as PDF for free.

More details

  • Words: 749
  • Pages: 5
NASIONALISME KONTEKSTUAL Nasionalisme secara etimologis Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah sumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu (yudhi,2009) Semangat nasionalime ini lahir dari rasa memiliki sebagai sebuah bangsa,merasa memiliki penderitaan yang sama,tujuan yang sama dan keinginan yang sama. Hal ini mendorong terwujudnya dan menjadi dasar terbentuknya suatu komunitas baru, untuk mewujudkan semua hal tersebut.Sebagai contoh,semangat nasionalisme pada saat perang kemerdekaan muncul karena ingin bebas dari penjajahan fan penindasan. Ide tentang konsep nasionalisme telah muncul sejak awal abad 19.Nasionalisme

adalah

sebuah

ideologi

dan

dokrin

politik

(Ian

Adam,1993).Konsep nasionalisme ini muncul pada saat revolusi Perancis, jadi konsep tentang nasionalisme ini merupakan produk dari revolusi Perancis. Nasionalisme ini merupakan salah satu ideologi modern yang banyak dianut oleh Negara – Negara di dunia. Setiap Negara pasti akan mengajarkan kepada warga

negaranya tentang konsep nasionalisme ini, walaupun dalam bentuk dan format yang berbeda. Dinegara kita semangat tentang Nasionalisme ini di tuangkan dalam mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, yang sekarang lebih kita kenal degan pendidikan kewarganegaraan. Semangat nasionalisme yang ditanamkan tersebut telah mampu menggengam kuat perasaan rakyat untuk cinta kepada bangsa dan Negara. Konsep nasionalisme ini sangat sederhana dan mudah dipahami banyak orang, namun dalam pelaksanaan dan penerapan dalam kehidupan sehari – hari tidak semudah yang dibayangkan. Simbol – simbol Nasionalisme Dinegara kita ada beberapa simbol – simbol nasionalisme yang kita kenal,pertama:bendera merah putih,dan yang kedua: burung garuda.Bendera merah

putih

keberanian,dan

merupakan putih

bendera

bangsa

melambangkan

kita,

kesucian.

merah Dan

melambangkan burung

garuda

melambangkan kekuatan dan ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa. Selain dua symbol diatas masih ada beberapa simbol lainnya,yang dibuat oleh pemerintah untuk menumbuhkan semagat nasionalisme. Seperti membuat monumen – monumen bersejarah, museum sejarah,patung pahlawan dan masih banyak lagi. Hal ini diupayakan semaksimal mungkin untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Dan simbol – simbol Nasionalisme ini juga digunakan oleh beberapa kelompok sebagai bahan kampanye untuk mengkampanyekan sesuatu. Tanpa kita

sadari symbol – symbol nasionalisme sudah sangat menyatu dengan kepribadian bangsa ini. Seseorang akan mudah terbakar dan bangkit rasa juangnya dengan simbol – simbol nasionalisme tersebut. Simbol – simbol nasionalisme ini dapat dijadikan suatu identitas dan pengikat,dan memberikan kebanggaan tersendiri. Namun tanpa kita sadari kita sudah jauh dari semangat nasionalisme yang sebenarnya, walaupun banyak orang mudah memahami ideologi nasionalisme ini, namun penerapan dalam kehidupan sehari – hari tidak semudah yang dibayangkan. Simbol – simbol nasionalisme hanya mampu membakar semangat seseorang untuk sesaat, dan setelah itu lupa akan arti dari nasionalime yang sebenarnya. Dan sering sekali simbol – simbol ini digunakan hanya untuk kepentingan semata. Penyimpangan Nasionalisme Sudah saatnya kita menata kembali, dan membuat konsep baru tentang nasionalisme ini. Nasionalisme yang hanya dipahami secara kontekstual hanya akan melahirkan individu – individu yang cerdas tapi buta. Buta dalam artian memamfaatkan ideologi nasionalisme ini untuk kepentingan semata. Jauh dari nilai dan semangat

patriotik, dan lebih mengedepankan gagasan – gagasan

kosong yang ditunjukkan dengan simbol – simbol. Banyak yang mengklaim dirinya nasionalis sejati, namun tanpa sadar ia mengerogoti bangsa ini secara perlahan. Padahal hakikat sejati dari nasionalis adalah bagaimana ia mampu memahami ide tentang nasionalisme ini tidak sekedar kontekstual yang ditunjukkan dengan simbol – simbol.

Dapat kita ambil pelajaran yang berharga, bagaimana korupsi telah melemahkan bangsa ini dan memperlambat kemajuan bangsa ini,padahal sebagian besar dari mereka mengaku sebagai kaum nasionalis. Belum lagi tindakan – tindakan teror yang dilakukan yang dapat memicu disintegrasi bangsa ini. Belum lagi perilaku elit politik kita yang tidak menunjukkan dan memberikan pelajaran politik kepada publik. Saling tuding,saling mengakukan dan saling sindir mewarnai dunia perpolitikan kita. Apakah mereka semua lupa, bahwa bangsa ini lahir dari semangat nasionalisme yang sama, yaitu semangat untuk bebas dari penindasan penjajahan Belum lagi perilaku generasi muda kita yang sudah hampir kehilangan identitas sebagai sebuah bangsa yang bersatu dan merdeka.Tawuran antar pemuda,pergaulan bebas,narkoba, dan lebih bangga bergaya ala Eropa menjadi kepribadian. Musik, pakaian dan gaya hidup semuanya serba Eropa, adat budaya sendiri sebagai bangsa timur terlupakan.Bangsa timur yang mengedepankan kesantunan,kelembutan,keramahan perlahan mulai hilang. Ada pembelajaran yang salah pada pada bab nasionalisme ini di sekolah – sekolah. Ada pesan yang tidak tersampaikan secara sempurna, sehingga melahirkan individu – individu yang cerdas tapi buta. Sudah saat bangsa ini belajar kembali, bahwa nasionalis sejati adalah yang bisa berbuat lebih baik untuk bangsa ini,tanpa terlalu di sibukkan dengan simbol – simbol tentang nasionalisme. Oleh DODI ISWANTO

SEKERTARIS UMUM KAMMI KOMISARIAT T.TAMBUSAI UNVERSITAS RIAU

Related Documents