Ian Intern

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ian Intern as PDF for free.

More details

  • Words: 638
  • Pages: 3
Pengendalian Intern: Pengertian menurut Committee On Auditing Procedures 1948: “Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan memastikan pentaatan pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan manajemen.” Pengertian lebih luas: ✔ Pengendalian yang bersifat akuntansi, mencakup rencana organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama menyangkut pengamanan harta perusahaan serta kehandalan dari catatan keuangan. ✔ Pengendalian yang bersifat administratif, mencakup rencana organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada kebijaksanaan manajemen dan tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan. Tiga langkah dalam menilai pengendalian intern: 1. Mengidentifikasikan kegiatan pokok, resiko dan kemungkinan adanya kebobolan pada setiap komponen operasi perusahaan dan merumuskan sasaran-sasaran pengendalian dalam hubungannya dengan kegiatan tersebut. 2. Menguraikan (mungkin dengan bagan-arus/flowchart) dan memahami berbagai sistem yang dipergunakan dalam mengolah transaksi-transaksi, melindungi harta perusahaan dan menyiapkan laporan akuntansi keuangan. 3. Mengevaluasi sistem, dengan perhatian khusus terhadap kelemahan-kelemahan penting yang mungkin ditemukan, untuk memastikan bahwa sistem tersebut memberikan kepastian yang wajar bahwa tujuan pengendalian mungkin dicapai. Mengidentifikasi kegiatan, resiko dan tujuan pengendalian: Ada banyak cara, namun yang sering dilakukan adalah: dengan memisahkan perusahaan komersial menjadi 4 (empat) komponen operasi utama, yaitu: 1. 2. Penjualan 3. Produksi atau jasa/pelayanan 4. Keuangan 5. Administrasi

Kemudian merumuskan sasaran-sasaran pengendalaian dari setiap komponen tersebut. Contoh: komponen “Penjualan”: • Pesanan pelanggan harus mendapat persetujuan lebih dahulu mengenai pemberian kredit dan syarat-syarat lain, sebelum pesanan tersebut dapat diterima. • Piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih, segera harus diidentifikasi dan cadangan penghapusannya segera dibuat. • Produk yang telah dikirimkan, atau jasa yang telah diberikan harus dibuat fakturnya. • Faktur penagihan harus dalam jumlah angka yang benar

• • •

Penjualan harus dicatat dengan benar mengenai nama perkiraan, jumlah dan periodenya. Faktur yang tercatat adalah harus transaksi-transaksi yang syah Retur dan potongan-potongan lain kepada pelanggan harus disetujui dan dicatat dengan benar mengenai nama perkiraan, jumlah dan periodenya.

Apapun yang dilakukan dalam “mengidentifikasi” adalah dalam rangka untuk meminmalisir kerugian terutama yang disebabkan oleh: • Kehilangan atau kerusakan aktiva • Kecurangan atau pengelapan • Sanksi atau pelanggaran hukum • Biaya yang berlebihan atau pendapatan yang tidak mencukupi • Akuntansi yang salah • Menggambar Sistem Dengan telah mengetahui kegiatan pokok, dan resiko serta tujuan pengendalian yang berhubungan dalam komponen-komponen operasi perusahaan, maka langkah berikutnya ialah memahami seluk beluk dari berbagai sistem akuntansi yang dipergunakan untuk memproses transaksi-transaksi. Mengevaluasi Sistem Apabila sistem telah didokumentasikan, dan telah dipahami, maka selanjutnya harus dievaluasi, mungkin oleh staff controller, untuk melihat bahwa sistem itu memenuhi tujuan pengendalian yang dimaksud. • Tujuan pengendalian: 1. Otorisasi (wewenang) apakah transaksi telah diotorisir oleh pimpinan? Ini dapat diwujudkan dengan suatu cara umum dengan menetapkan kebijaksanaan2 yang ada hubungannya, menetapkan batas2 otorisasi kontrak, batas2 investasi, daftar2 harga standar dll. 2. Pencatatan transaksi2 harus dicatat dalam perkiraan yang semestinya, pada waktu yang tepat, disertai uraian yang wajar. Tidak ada transaksi2 fiktif yang akan dicatat, dan hal yang salah atau uraian2 yang tidak lengkap harus dihindari. 3. Perlindungan harta fisik berwujud tidak boleh berada dibawah pengawasan atau penjagaan dari mereka yang bertanggung jawab untuk fungsi pembukuan yang berhubungan dengan itu. 4. Rekonsiliasi rekonsiliasi secara periodik antara harta fisik dengan catatan atau perkiraan2 buku besar, harus dilakukan. Elemen-elemen Pengendalian Intern Akuntansi: 1. Personalia yang kompeten dan dapat dipercaya. 2. Pemisahan tugas yang memadai, antara lain: a. pemisahaan tanggung jawab operasional dari pembukuan keuangan. b. pemisahan fungsi penjagaan harta dari catatan2 akuntansi c. pemisahan fungsi pemberian otorisasi untuk transaksi2 dari fungsi penjagaan atau pemeliharaan harta apapun yang ada hubungannya.

3. 4. 5. 6. 7.

d. pemisahan tugas2 didalam fungsi akuntansi Prosedur2 yang wajar untuk pemberian otorisasi terhadap transaksi2. Adanya catatan dan dokumen yang memadai Adanya pengawasan secara fisik yang wajar baik terhadap harta maupun catatan-catatan. Prosedur yang wajar untuk pembukuan yang memadai. Adanya suatu sistem untuk verifikasi yang independen.

Related Documents

Ian Intern
May 2020 10
Intern)
May 2020 15
Ian
November 2019 81
Ian
June 2020 38
Ian
October 2019 73
Ian
April 2020 38