Technical Assistance Agreement Technical Assistance merupakan salah satu bentuk pengalihan teknologi secara kontraktual, yang sering dituangkan dalam bentuk Technical Assistance Agreement. Technical Assistance Agreement ini diperlukan oleh suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut sedang melakukan suatu pengembangan atau pengalihan teknologi dari yang lama ke teknologi yang baru. Technical Assistance Agreement merupakan suatu perjanjian kerjasama di mana seorang pakar dengan pengetahuan atau keterampilan yang spesifik untuk memberikan atau menyediakan informasi terhadap suatu hal tertentu yang ditujukan pada suatu masalah sesuai dengan yang dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk merancang atau mencapai suatu praktek terbaik yang digunakan oleh suatu organisasi ataupun individu terhadap hal tertentu. Dalam Technical Assistance Agreement yang menjadi objek pengalihan teknologi adalah informasi mengenai cara atau teknis suatu pekerjaan yang diperoleh dari seorang ahli sebagai Technical AssistantKemudian pengetahuan atau keterampilan tersebut dapat di terapkan kepada karyawan dari penerima bantuan teknis tersebut. Jadi, dengan kata lain technical Assistance Agreement ini merupakan suatu proses transfer pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan definisi dari Technical Assistance Agreement sendiri disebutkan di dalam ITAR Article 120.22: An agreement (e.g. contract) for the performance of a defense service(s) or the disclosure of technical data, as opposed to an agreement granting a right or license to manufacture defense articles. Assembly of defense articles is included under this section, provided production rights or manufacturing knowhow are not conveyed. Should such rights be transferred, §120.21 is applicable.
Secara umum, Technical Assistance Agreement harus mengandung 3 unsur berikut: 1. Kepada siapa Anda ingin mengirim Data Teknis? 2. Mengapa Anda ingin mengirimkannya? 3. Informasi seperti apa yang akan Anda kirimkan? Sehingga pada dasarnya, Technical Assistance Agreement ini sendiri dapatlah berupa perjanjian searah (sepihak)—seperti Surat Kuasa—ataupun perjanjian dua arah (dua pihak).
Klausul – klausul dalam Technical Assistance Agreement Dalam suatu Technical Assistance Agreement pada umunya terdapat kalusul – klausul sebagai berikut:
Service Provided Klausul ini memuat tentang Pelayanan apa yang disediakan dalam Technical Assistance Agreement ini. Pada klausul ini para pihak menjelaskan dan menyebutkan jenis bantuan teknik apa yang harus diberikan oleh pihak yang menyediakan Technical Assistance kepada pembeli atau penerima technical Assistance tersebut. Selain itu dalam klausul ini disebutkan bahwa penerima Technical Assistance bersedia untuk membayar sejumlah uang atas Technical Assistance yang diterimanya.
Working Hours and Current Rates Dalam klausul ini, mengatur mengenai kesepakatan para pihak berkaitan dengan jam kerja dan fasilitasfasilitas yang akan diterima oleh seorang pembantu teknik dan akan diberikan oleh penerima bantuan teknik tersebut, serta termasuk juga pengaturan mengenai jam kerja. Klausul ini perlu dimasukkan dalam suatu Technical Assistance Agreement karena penting untuk memberikan kejelasan mengenai hal apa saja yang menjadi hak seorang ahli/pembantu teknik. Selain itu, adanya klausul ini juga memberikan suatu batasan yang jelas sekaligus membedakan pula antara seorang ahli/pembantu teknik dengan karyawan biasa.
Third Party Vendors Klausul ini mengatur mengenai hubungan penerima dan pemberi Technical Assistance dengan pihak ketiga. Hal ini perlu karena dalam pelakasanaan pembantuan teknik tidak cukup hanya dengan keterlibatan para pihak dalam perjanjian saja tetapi juga memerlukan pihak lain untuk mendukung terlaksananya Technical Assistance tersebut.
Relationship of Parties Klausul ini mengatur mengenai batasan tanggung jawab antara ahli/ pembantu teknik yang memberikan technical Assistance Agreement dengan penerima bantuan teknik. Batasan-batasan ini diperlukan untuk memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak dalam pelaksanaan Technical Assistance Agreement tersebut.
Limited Warranty Klausul ini memberikan suatu batasan garansi dalam pelaksanaan Technical Assistance Agreement, dalam klasul ini pihak pemberi bantuan teknik menjamin terlaksananya pekerjaan secara efisien dalam jangka waktu tertentu.
Limitation of Liability and Indemnity Klausul ini memuat hal berkaitan dengan batasan pertanggungjawaban dari pihak yang memberikan bantuan teknik serta termasuknya ganti rugi apabila tidak terlaksananya pekerjaan yang telah disepakati dalam Technical Assistance Agreement tersebut. Pengaturan ini tidak hanya terhadap pemberi bantuan teknis tetapi juga terhadap penerima maupun pihak ketiga dalam Technical Assistance Agreement tersebut.
Insurance Klausul ini dibuat untuk mengatur hal yang berkaitan dengan asuransi yang terkait dengan Technical Assistance Agreement tersebut.
Non-Disclosure of Proprietary Information Dalam klausul ini para pihak sepakat untuk melakukan suatu ketertutupan informasi atau dapat dikatakan menjaga kerahasian informasi dalam Technical Assistance Agreement tersebut dari pihak lain.
Term and Termination Dalam klausul ini mengatur mengenai jangka waktu berlakunya Technical Assistance Agreement tersebut. klausul ini juga mengatur mengenai perpanjangan berlakunya kontrak atau penghentian kontrak sebelum sampai pada batas berlaku kontrak tersebut.
Miscellanous Klausul ini mengatur mengenai hal-hal lain yang berkaitan dengan kontrak, seperti hukum yang berlaku pada kontrak, forum yang berwenang apabila terjadi sengketa, dan sebagainya.
Alih Teknologi Sebagaimana yang kita harapkan, bahwa Technical Assistance Agreement merupakan salah satu cara pengalihan teknologi. Namun untuk mengetahui benarkah dengan adanya Technical Assistance Agreement, maka dapat terjadi pengalihan teknologi? Maka kita perlu kembali menilik ke dalam setiap klausul perjanjian tersebut sebagaimana disebutkan di atas. Yang menimbulkan adanya pengalihan teknologi adalah klausul utama, yakni Jasa yang Disediakan oleh pihak pemilik teknologi.
Bagaimana bentuknya di dalam perjanjian dua arah? Pihak pemilik teknologi (biasanya vendor, yang memiliki teknisi-teknisi yang handal dan ahli di bidangnya masing-masing, memberikan bantuan teknis kepada pemebeli, yang dalam hal ini dapat membeli barang atau jasa, dan diberi pendampingan oleh pihak vendor agar dapat memanfaatkan barang atau jasa tersebut kepada pembeli, yang memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang dan akomodasi kepada pendamping teknis yang disediakan oleh pihak vendor.
Lalu bagaimanakah bentuk Technical Assistance Agreement yang satu arah? Bentuknya akan lebih kepada Vendor atau Perusahaan X memberikan pendampingan teknis kepada individu atau perusahaan lainnya (yang di sini sebagai pihak ke-dua) agar dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dialihkan tersebut.
Kesimpulan Dengan kembali menelaah ke dalam masing-masing klausul dan melihat esensi dari Technical Assistance Agreement ini, maka kami berkesimpulan bahwa Technical Assistance Agreement adalah salah satu bentuk pengalihan teknologi sesuai dengan syarat pengalihan teknologi yang telah dikenal, yakni: a. b. c. d.
Para Pihak Ilmu Pengetahuan Praktis yang dialihkan Manfaat & Tujuan Kompensasi
Teknologi yang dialihkan dalam Technical Assistance Agreement, yakni ilmu pengetahuan mengenai pengoperasian teknis suatu device yang (biasanya) dijual oleh vendor yang sama dengan yang memberikan Technical Assistance. Salah satu contoh bentuk pengalihan teknologi yang melalui Technical Assistance Agreement di Indonesia yakni: Perusahaan penjual mesin bordir komputer “Barudan” (Jalan Sudirman, Bandung), yang memberikan piranti lunak (software) dan pelatihan pembuatan program bordir kepada setiap pembeli mesin bordir komputer tersebut. Adapun contoh yang kami lampirkan, yakni dari perusahaan VME Process.