PENGARUH PENGOLAHAN SAMPAH TERHADAP TINGKAT KESEHATAN JAKARTA PUSAT TAHUN 2006
DISUSUN OLEH MUKTI HARDIYAWAN 0706265674
DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2009
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulisan paper ini dapat terselesaikan. Penulisan paper ini merupakan tugas dalam mata kuliah Geografi Kesehatan di Jurusan Geografi Universitas Indonesia dan sebagai syarat untuk memenuhi nilai ujian tengah semester Dalam penulisan paper ini, penulis menyadari atas segala kekurangan yang ada. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang dimiliki namun berkat bantuan dari pembimbing dan rekan-rekan akhirnya kami dapat menyelesaikan paper ini. Dalam proses penulisan paper ini, penulis telah mendapat petunjuk, bimbingan serta dorongan dari beberapa pihak baik secara langsung atupun tidak langsung. Dengan rasa hormat dan hati yang tulus kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Djoko, selaku dosen dari mata kuliah Geogarfi Kesehatan yang telah banyak memberikan pengetahuan tentang kesehatan berdasarkan sudut pandang geografi. 2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dorongan moril ataupun material. 3. Rekan-rekan di Universitas Indonesia Jurusan Geografi Angkatan 2007 yang selalu memberikan semangat sisaat kami letih dalam melakukan penulisan. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Depok, Oktober 2009
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta merupakan Ibu kota Negara Indonesia yang dimana merupakan pusat segala kegiatan. Karena merupakan pusat kegiatan maka banyaknya timbul jumlah penududuk yang sangat besar. Hal ini berbanding dengan pembangunan kota yang sangat cepat. Pembangunan kota Jakarta selain menimbulkan dampak positif juga dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Karena besarnya penduduk dan pembangunan yang sangat cepat berdampak pada banyaknya sampah-sampah hasil kegiatan tersebut. Pengelolaan sampah di DKI Jakarta diatur dalam Perda Nomor 5 tahun 1988 tentang Kebersihan Lingkungan di Ibu Kota Jakarta. Pelaksanaan Perda tersebut sampai saat ini belum optimal, untuk itu diperlukan persepsi yang sama antara aparat penegak hukum (pemerintah) dan warga masyarakat. Perencanaan tata kota yang tepat dapat menunjang terwujudnya pembangunan yang berwawasan lingkungan. Proyeksi Timbulan Sampah di Jakarta Wilayah Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Total
Timbulan Sampah (ton/hari) 1985 1995 2005 1.050 1.360 1.830 770 1.120 1.530 930 1.420 2.070 1.110 1.770 2.410 4.930 7.360 10.120 Sumber : JICA,1987
Dari fakta data diatas bahwa Jakarta Pusat juga sangat besar dalam penghasil sampah di DKI Jakarta. Hal ini sangat miris sekali karena banyaknya sampah di Jakarta Pusat terkait banyak juga terdapat kantor-kantor pemerintah. Dari banyaknya masalah sampah di Jakarta Pusat terkait dengan permasalahan kesehatan dari dampak sampah itu sendiri. Kondisi tempat penampungan akhir (TPA) Jakarta Pusat banyak yang tidak lagi memenuhi syarat, karena memang sudah penuh. Tersedianya lahan sebagai TPA yang dikelola Pemda DKI Jakarta sangat terbatas, sedangkan volume sampah setiap hari cenderung meningkat. Kemudian dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah berupa gangguan kesehatan masyarakat, yaitu timbulnya berbagai penyakit dan pencemaran air tanah serta polusi udara, serta salah satu penyebab banjir. Pengelolaan sampah masih mengalami berbagai kendala baik dari segi teknis maupun aspek social budaya. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat penghasil sampah di kabupaten Jakarta Pusat menurut tiap kecamatan? 2. Bagaimana tingkat kesehatan di kabupaten Jakarta Pusat menurut tiap kecamatan?
3. Bagaimana pengaruh pengolahan sampah terhadap kesehatan di kabupaten Jakarta Pusat
menurut tiap kecamatan? 1.3 Tujuan Penulisan Penulisan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1. Mengetahui tingkat kesehatan di kabupaten Jakarta Pusat untuk tiap kecamatan. 2. Mengetahui tingkat pengolahan sampah di kabupaten Jakarta Pusat untuk tiap kecamatan. 3. Mengetahui pengaruh pengolahan sampah terhadap kesehatan di kabupaten Jakarta Pusat tiap kecamatan. 1.4 Metode Penelitian Dalam penelitian ini dengan menganalisis wilayah kesesuaian tingkat pengolahan sampah dengan kesehatan menggunakan anlisis pertampalan di Kabupaten Jakarta Pusat pada tiap kecamatan.. 1. Menentukan tema penelitian yaitu Pengaruh Pengolahan Sampah Terhadap Tingkat Kesehatan di kabupaten Jakarta Pusa. 2. Metode studi pustaka (melalui buku, skripsi, dan internet) 3. Pengolahan data tabel menjadi data spasial yaitu peta melalui softwere Arcview 4. Menggunakan metode pertampalan (overlape) 5. Analisis hasil pengolahan data Berikut adalah bagan skema penelitian : Tingkat Kesehatan
Tingkat Pengolahan Sampah
Volume Sampah Kepadatan Penduduk
Sarana Pengangkutan Sampah
Fasilitas Kesehatan
Sarana Penampungan Sampah
Keluarga Miskin
Pengaruh ??
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN II.1
Gambaran Umum Kabupaten Jakarta Pusat Kabupaten Jakarta berada pada koordinat 106º.22’.42”106º.58’.18” BT dan 5º.19’.12”- 6º.23’.54” LS. Luas Wilayah : 48,20 km2 Letak Di atas Permukaan : 4 M dpl / M asl Jumlah Kecamatan : 8 Kecamatan / Districts Utara : Jakarta Utara dan Barat / Jakarta Utara and Jakarta Barat (Jl.Duri Raya, Jl.KH.Zainul Arifin, Jl.Sukardjo Wiryopranoto, Rel Kereta Api, Jl.Raya Mangga Dua, Jl.Rajawali Selatan12, Jl. Eks Pelud Kemayoran, Jl.Sunter Kemayoran) Timur : Jakarta Timur / Jakarta Timur (Jl.Jend. Ahmad Yani / By Pass) Selatan : Jakarta Selatan dan Timur / Jakarta Selatan and Jakarta Timur (Jl.Pramuka, Jl.Matraman, Kali Ciliwung / Banjir Kanal, Jl.Jend. Sudirman, Jl.Hang Lekir) Barat : Jakarta Barat dan Selatan / Jakarta Barat and Jakarta Selatan
II.2
Tingkat Pengolahan Sampah di Jakarta Pusat Masalah sampah adalah masalah yang amat sangat krusial di Jakarta Pusat. Dalam Penelitian ini akan melihat bagaimana pengolahan sampah itu sendiri dari variable tingkat kendaraan pengangkutan sampah dengan banyaknya sampah yang dihasilkan tiap kecamatan per luas wilayah tiap kecamatan. Jakarta Pusat hingga kini belum bersih dari sampah yang menumpuk atau bertebaran di sepanjang jalan-jalan protokol hingga jalan lintas pemukiman. Kesan jorok makin terlihat ketika menengok ke bantaran Banjir Kanal Barat, Sungai Ciliwung, atau kawasan Pompa Air Setiabudi. Hal ini terlihat dari besarnya sampah yang di hasilkan tiap wilayah yang begitu besar. Banyaknya warga yang belum sadar akan pengaruh banyaknya sampah terhadap kesehatan. Banyaknya sampah hasil pemakainan yang tidak teratur akan menggangu kesehatan.
Kendaraan Pengangkutan sampah sangat berpengaruh pada banyaknya sampah yang akan diangkut. Apabila kendaraan pengangkut sampahnya sangat sedikit maka sampah yang diangkut pun jumlahnya sedikit dan hali ini juga akan berdampak pada besarnya penumpukan sampah yang tidak terangkut karena kurangnya kendaraan pengangkutan sampah. Dalam hal ini sangat dapat berakibat pada keadaan kesehatan di wilayah tersebut. Tabel JUmlah Kendaraan Pengangkut Sampah tahun 2006
Kecamatan
Jumlah Kendaraan
Efectif Beroperasi
Persentase/
District
Total Vehicles
Effective Vehicles
Percentage
Operated -1
-2
-3
-4
20
20
100,00
5
5
100,00
Senen
20
19
95,00
Johor Baru
13
12
92,31
Cempaka Putih
15
14
93,33
Kemayoran
24
23
95,83
Sawah Besar
13
13
100,00
Gambir
16
16
100,00
126
122
96,83
Tanah Abang Menteng
Jumlah/Tot al
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa daerah yang tingkat pengolahan sampahnya yang sangat baik adalah dengan mengoverlay peta jumlah besarnya produksi sampah dengan kendaraan pengangkutan sampah. Karena tingkat pengolahan sampah di kabupaten Jakarta Pusat di pengaruhi oleh kedua variable diatas.
Peta diatas menggambarkan bagaimana tingkat pengolahan sampah di Jakarta Pusa. Dan terlihat bahwa pada kecamatan Johar Baru tingkat pengolahan sampahnya masih sangat kurang hal ini terjadi karena banyaknya sampah yang dihasilkan tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan pengangkutan. Dimana smapah yang dihasilkan snagat banyak namun kendaraan pengangkutan sampahnya sangat sedikit. Hal ini akan berdampak pada penumpukan sampah yang belum terangkut oleh kendaraan pengangkut sampah. Dan akan banyak dampak dari hal tersebut yaitu berdampak pada kesehatan dan kehidupan social daerah tersebut. Sedangkan pada kecamatan Kemayoran merupakan daerah yang baik dalam pengolahan sampahnya. Pada Kecamatan Senen, Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Gambir, dan Sawah Besar dalam pengolahan sampahnya adalah cukup baik. Dimana ada keseimbangnan antara sampah yang dihasilkan dengan kendaraan pengankut sampah walaupaun masih ada penumpukan sampah dalam jumlah sedikit. II.3
Tingkat Kesehatan Jakarta Pusat Tingkat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak factor. Dalam Hal ini penelitian tingkat kesehatan dilihat dari 3 variabel yaitu: kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan dan keadaan ekonomi suatu wilayah. Kerpadatan penduduk berpengaruh kepada kesehatan. Dimana berpengaruh kepada kehidupan social yang dapat mempengaruhi kesehatan. Kepadatan penduduk ini berpengaruh pada keadaan pemukiman. Semakin padat suatu penduduk maka semakin besar pula tingkat pemukiman yang berperan dalam salinitas. Semakin padat suatu wilayah maka akan semakin buruk salinitas dan berpengaruh pada kesehatan yang kurang baik. Selain itu semakin banyak penduduk di suatu daerah, maka semakin tinggi pula tingkat polusi di daerah tersebut, baik polusi udara, air maupun tanah. Makin besar jumlah penduduk, makin rendah tingkat sosial ekonomi penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah layak untuk dihuni, semakin besar tekanan penduduk untuk tinggal di daerah genangan pasang. Pada mulanya mereka menimbulkan pencemaran kecil pada lingkungan, lama kelamaan lingkungan semakin padat dan pada akhirnya menjadi daerah pemukiman kumuh genangan pasang dan menurunkan tingkat kesehatan. Tabel Data Kependudukan
Sumber : Registrasi Penduduk Akhir Tahun
Fasilitas dan pelayanan kesehatan adalah faktor utama yang mempengaruhi tingkat kesehatan suatu wilayah. Kecenderungan, tingkat kesehatan yang tinggi di suatu wilayah disebabkan karena banyaknya fasilitas kesehatan yang tersebar merata di seluruh wilayah tersebut sehingga ketika penduduk membutuhkannya, akan sangat mudah dalam mengaksesnya. Di wilayah pedesaan di mana fasilitas kesehatan kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas akan berdampak terhadap tingkat kesehatan penduduknya. Penduduk akan sangat sulit dalam mengaksesnya, jika ada, tidak mampu dalam menjangkau/mendukung keseluruhan penduduk yang tinggal di pedesaan tersebut. Fasilitas kesehatan tentunya dibangun dan diletakkan sestrategis mungkin. Artinya, mampu melayani seluruh penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Tabel Fasilitas Kesehatan
Tingkat kesejahteraan adalah variable utama dalam tingkat kesehatan. Hal ini berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat itu sendiri terutama kebutuhan pangan. Dimana berkaitan dengan kemampuan dalam penyediaan makanan yang bergizi bardasarkan daya beli masyarakat diwilayah tersebut. Semakin Besar pendapatan suatu masyarakat maka semakin besar pula daya beli segala sesuatau yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan pendapatan yang kecil maka masyarakat akan membeli pememnuhan kebutuahan akan kesehatan yang seadanya pula. Dalam hal ini tingkat kesejahteraan salah asatunya dapat dilihat dengan berapa besarnya penduduk miskin di daerah tersebut.
Tabel Penduduk Miskin
Di dalam undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan pasal 2. Bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan (Sukarni, 1994). Dari variable kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, dan pendudukn miskin makan akan didapatkan bagaimana tingkat kesehatan di Jakarta pusat. Yaitu dengan cara mengoverlay ketiaga variable tersebut.
Dari hasil overlay diatas bahwa pada Kecamatan Johar Baru adalah dengan tingkat kesehatan yang sangat kurang baik. Hal ini terjadi karena pada kecamatan Johar Baru tingkat kepadatan penduduknya dan penduduk miskinnya sangat banyak. Dimana daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka sangat kurang. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan di daerah Johar Baru sangatlah kurang. Selain itu pada daerah Kecamatan Johar Baru jumlah fasilitas kesehatnnya pun sangat lah sedikit. Sedangkan pada Kecamatan Senen, Cempaka Putih, Gambir, dan Tanah Abang tingkat kesehatannya sangat baik. Di karenakan banyaknya fasilitas yang tersedia cukup banyak untuk pelayanan masyarakat di wilyahnya. Kepadatan penduduknya pun sedikit begitu banyak dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Penduduk miskinya pun sedikit yang menandakan tingkat kesejahteraannya pun tinggi dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dengan daya beli masyarakat pun besar. Pada kecamatan Sawah Besar, Kemayoran, dan Menteng tingkat kesehatnnya cukup baik. Terjadi karena adanya kesiimbangan antara kesejahteraan penduduk dengan kepadatan penduduknya. II.4
Pengaruh Pengolahan Sampah Terhadap Tingkat Kesehatan Adanya sampah yang tidak terangkut ini khususnya untuk wilayah Kota Jakarta Pusat, diperkirakan mencapai 508,3 m3 atau 100,9 ton per hari, atau kurang lebih 17 % dari seluruh produksi sampah (DinasKebersthan DKI Jakarta, 1993). Hal ini tentu akan menimbulkan permasalahan tersendiri, terutama pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit di masyarakat. Untuk itu upaya perbaikan
sistem pengelolaan sampah khususnya di daerah-daerah kumuh merupakan hal yang mutlak untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang lebih baik. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sehat Saat ini, Sudin Kebersihan Jakarta Pusat memiliki 1.120 petugas kebersihan yang 603 orang diantaranya adalah tenaga kerja lepas. Sarana kebersihan juga dilengkapi dengan 153 truk pengangkut sampah, yang lima diantaranya kini tidak dapat digunakan. Dengan kondisi lingkungan dan tumpukan sampah seperti saat ini tanpa sentra pengolahan sampah, sarana dan tenaga kebersihan tersebut diakui amat kurang. Seharusnya, satu petugas kebersihan mewakili 500 jiwa penduduk. Di Jakarta Pusat, penduduk tetapnya berjumlah 792.407 jiwa. Namun, di siang hari, jumlah penduduk berlipat tiga kalinya karena banyaknya pekerja dari luar Jakarta Pusat atau sekedar lewat. Dalam Pengolahan sampah ini sangat berpengaruh kepada tingkat kesehata masyarakat di Jakrta Pusat. Apabila pengolahan sampah itu dikerjakan dengan baik maka tingkat kesehatan masyarakatpun baik. Sedangkan apabila tingkat pengolahan sampah yang buruk maka akan banyanya sampah-sampah yang tidak terangkut dengan baik dan akan menyebabkan datangnya berbagai penyakit yang tentunya akan sangat mengganggu kesehatan. 700000
PETA PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN TINGKAT KESEHATAN JAKARTA PUSAT2006
705000
U
0.6
9320000
0
9320000
Jakarta Utara SAWAH BESAR
0.6
1.2
Km LEGENDA Batas Administrasi
KEMAYORAN
Batas Kabupaten Batas Kecamatan Pengaruh S ampah Terhadap Kes ehata n
GAMBIR
Kesehatan Baik Dan Pengol ahan Sampah Cukup Kesehatan Cukup Dan Pengol ahan Sampah baik
CEMPAKA PUTIH
SENEN
Jakarta Barat
Kesehatan Cukup Dan Pengol ahan Sampah cukup Kesehatan Kurang Dan Pengol ahan Sampah Kurang
9315000
9315000
JOHAR BARU MENTENG
Jakarta Timur TANAH ABANG
DKI JAKARTA Jakarta Pusat DKI JAKARTA
Jakarta Selatan
Analisisi Volume Sampah Dan Kendaraan Pengangkut Sampah 700000
Nama Kecamatan
Mukti Hardiyawan 0706265674 Geografi UI
705000
Tingkat Kesehata n
Pengolahan Sampah
Gambir
Baik
Cukup
Senen
Baik
Cukup
Kemayoran
Cukup
Baik
Johar Baru
Kurang
Buruk
Menteng
Cukup
Cukup
Cempaka Putih
Baik
Cukup
Sawah Besar
Cukup
Cukup
Tanah Abang
Baik
Cukup
Data diatas dapat terlihat bahwa pengolahan sampah sangat berpengaruh kepada tingakat kesehatan masyarakat di Jakarta Pusat. Apabila pengolahan sampah itu baik maka tingkat kesehatannya pun baik.
BAB III PENUTUP III.1
Kesimpulan Dari Analisis di atas dapat disimmpulkan sebagai berikut : • Tingkat Pengolahan sampah di Jakarta Pusat masihlah sangat kurang hal ini banyak terlihat penumpukan-penumpukan sampah karena kurangnya fasilitas pengangkutan sampah. • Kecamatan Johar Baru tingkat pengolahan sampahnya masih sangat kurang karena besarnya sampah yang di hasilkan tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan pengangkut. Dimana jumlah kendaraan pengangkut tidak sebanding dengan daya tampung banyanya sampah yang ada. Sehingga banyak terdapat penumpukan sampah yang tidak terangkut.
• • • •
•
• •
III.2
Sedangkan kecamatan Kemayoran merupakan daerah yang sangat baik dalam pengolahan sampahnya. Jumlah kendaraan pengangkut sampahnya dapat mengangkut sampah dengan baik sehingga tidak terjadinya penumpukan sampah. Pada Kecamatan Senen, Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Gambir, dan Sawah Besar dalam pengolahan sampahnya adalah cukup baik. Tingkat kesehatan dapat dipengaruhi oleh kesejahteraan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan penduduk, dan lain-lain. Kecamatan Johar Baru adalah dengan tingkat kesehatan yang sangat kurang baik. Hal ini terjadi karena pada kecamatan Johar Baru tingkat kepadatan penduduknya dan penduduk miskinnya sangat banyak. Dimana daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka sangat kurang. Selain itu pada daerah Kecamatan Johar Baru jumlah fasilitas kesehatnnya pun sangat lah sedikit. Sedangkan pada Kecamatan Senen, Cempaka Putih, Gambir, dan Tanah Abang tingkat kesehatannya sangat baik. Di karenakan banyaknya fasilitas yang tersedia cukup banyak untuk pelayanan masyarakat di wilyahnya. Kepadatan penduduknya pun sedikit begitu banyak dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Penduduk miskinya pun sedikit yang menandakan tingkat kesejahteraannya pun tinggi dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dengan daya beli masyarakat pun besar. Pada kecamatan Sawah Besar, Kemayoran, dan Menteng tingkat kesehatnnya cukup baik. Terjadi karena adanya kesiimbangan antara kesejahteraan penduduk dengan kepadatan penduduknya. Pengolahan sampah sangatlah berpengaruh kepada tingkat kesehatan di Jakarta Pusat tingkat kecamatan. Apabila pengolahan sampahnya rendah maka tingkat kesehatannya pun rendah. Dan apabila pengolahan sampahnya baik maka tingkat kesehatannya pun akan baik. Dalam hal ini pengolahan sampah akan berbanding lurus.
Saran
Pengolahan sampah berpengaruh pada tingkat kesehatan. Oleh sebab itu pengolahan sampah juga harus di benahi. Selain itu kita sebagai masyarakat juga harus peduli dan ikut serta dalam mengatasi permasalahan sampah.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik : Jakarta Pusat Dalam Angka Tahun 2006 Bapekodya Jakarta Pusat Suku Dinas Kebersihan Kotamadya Jakarta Pusat Registrasi Penduduk Akhir Tahun Survei Fisik Perkotaan 2006 Survey Fisik Perkotaan 2007
Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk (PSEP) 2005