How To Handle Crisi1

  • Uploaded by: Agus Purwanto
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View How To Handle Crisi1 as PDF for free.

More details

  • Words: 504
  • Pages: 3
HOW TO HANDLE CRISIS Luthfi Subagio, Mediacomm PR ____________________________________________________________ 1. Harus bertindak extra hati-hati. The most important: Honesty & compassion. Honesty: Berusaha untuk berkomunikasi dengan jujur dan secepat mungkin, serta berusaha mengambil tindakan terbaik di dalam situasi yang sangat sulit. Tunjukkan ketulusan hati dan kejujuran kita. Jangan berspekulasi. Dalam memberikan informasi kepada media, informasi tersebut juga harus dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya. Demonstrate Compassion: Tunjukkan bahwa kita memiliki human concern. Melakukan kontribusi kemanusiaan jika perlu. Misalnya dengan menemui keluarga korban secara langsung. Ikut merasa empati dan perlihatkan bahwa kita memiliki perhatian terhadap para korban. 2. Be available. Berusaha sebisa mungkin agar mudah dihubungi jika ada yang memerlukan informasi dari kita, karena jika kita tidak available maka media akan berusaha mencari informasi dari pihak – pihak lain yang belum tentu mengerti masalah yang sebenarnya terjadi. Lebih baik mereka tahu dari kita. 3. Be objective. Kita harus menempatkan diri di posisi yang objektif dalam situasi krisis, sehingga kita dapat menemukan kebenaran mengenai apa yang terjadi berdasarkan fakta.

4. Crisis Team & draft a plan. Bentuk team khusus untuk menentukan “immidiate tactics” dan “the initial public communications”. Yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membuat perencanaan (draft a plan)

mengenai taktik yang akan dilakukan dan tentukan statement apa yang akan disampaikan. 5. State our position in terms of the public interest. Berikan official statement secepatnya, informasikan yang penting untuk media ketahui dan jangan sampai mereka mencari informasi dari tempat lain (informasi hanya dari kita). 6. Mempersiapkan diri mengenai kemungkinan - kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadi. Mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh wartawan. Karena lebih baik over prepared dari pada kita tidak bisa memberikan jawaban kepada mereka. 7. Studied about the whole network of outside relationships of the company. Melakukan research kecil tentang perusahaan, apa yang sudah pernah terjadi sebelumnya dan segala yang berhubungan dengan case tersebut,

sehingga

kita

bisa

lebih

mengerti

dan

lebih

mudah

menyelesaikan masalah.

8. Organize all the power centers early on. Kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak sebisa mungkin. Terutama dengan key people (CEO, VP, Lawyer), satukan kekuatan dan berbicara dengan satu suara dalam menghadapi pers. 9. Bekerja sama dengan orang-orang di dalam (internal company), dan semua pihak yang berhubungan dengan case tersebut.

10. Trained. Trained key people untuk menghadapi krisis. Selain itu, trained juga semua staff untuk tetap bekerja seperti biasa seperti dalam situasi normal.

11. Tell it all and tell it fast. Di saat crisis, harus bergerak cepat, kasih statement secepatnya, kasih informasi dengan jelas, jgn berbohong atau berusaha menutup-nutupi. Berikan update-update mengenai informasi terkini dan jadikan krisis as simple as you can, beri penjelasan yang simple kepada wartawan, jangan malah membingungkan mereka. 12. Monitored Press. Monitoring berita-berita terkini sehingga kita bisa melakukan intelligent explanation mengenai apa yang terjadi. 13.Yang paling penting adalah tunjukkan perhatian kita kepada publik. Jika kita terlibat dalam menunjukan kepedulian dan concern kita, ini bisa sangat berpengaruh terhadap pandangan mereka terhadap kita. 14. Keep reinforcing the relief efforts. Setelah krisis berlalu, kita harus tetap memberikan perhatian terhadap keluarga korban. Jangan sampai mereka merasa ditinggalkan. ***

Related Documents


More Documents from ""