Hipogeusia Dan Ageusia

  • Uploaded by: Maria Margareta Hutajulu
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hipogeusia Dan Ageusia as PDF for free.

More details

  • Words: 308
  • Pages: 1
III. FISIOLOGI NERVUS GLOSSOFARINGEUS Nervus glossofaringeus merupakan saraf motorik utama bagi faring, yang memegang peranan penting dalam mekanisme menelan. Nervus glossofaringeus juga mempunyai peranan untuk pengecapan Nervus ini mempersarafi otot stilofaringeus yang merupakan levator dari faring. Bersama-sama dengan kontraksi otot-otot arkus faringeus, muskulus stilofaringeus melaksanakan tugas memindahkan makanan dari mulut ke faring. Bagian lain dari faring dipersarafi oleh nervus vagus. Disamping tugas motorik, nervus glossofaringeus mengatur inervasi sensorik eksteroseptif permukaan orofaring, dan pengecapan 1/3 bagian belakang lidah. Adapun mekanisme dari menelan yaitu makanan disiapkan untuk bisa ditelan, yaitu dikunyah (nervus trigeminus) pada mana makanan dipindah-pindahkan (oleh lidah yang dipersarafi nervus hipoglosus) untuk dapat dipecah-pecahkan dan digiling oleh gigi geligi kedua sisi. Kemudian makanan didorong oleh orofaring. Pemindahan ini dikerjakan oleh otot-otot lidah, arkus faringeus dan dibantu oleh otot stilofaringeus (nervus faringeus). Disamping itu tekanan di rongga mulut ditingkatkan oleh kontraksi otot-otot pipi (nervus fasialis). Agar tekanan meninggi ini bisa ikut mendorong makanan ke orofaring, palatum molle menutup hubungan antara naso dan orofaring (nervus vagus). Agar makanan yang dipindahkan dari ruang mulut ke orofaring tidak tiba di laring, maka pintu laring ditutup oleh epiglotis (nervus vagus). Setelah makanan tiba di orofaring, pasasi makanan melalui faring diatur oleh glossofaringeus dan vagus. Melalui sfingter hipofaring makanan dimasukkan ke dalam esophagus.2 Nervus glossofaringeus juga mempunyai peranan untuk pengecapan. Reseptor pengecapan pada manusia terletak pada lidah, sebagian kecil berada di palatum molle, arkus faringeus dan epiglotis. Lidah pun, hanya 2/3 bagian depannya saja paling banyak ditempati reseptor. Tepi dan ujung lidah paling peka terhadap rangsangan asam, dan permukaan lidah sisanya peka terhadap manis dan asin. Serabut-serabut yang menyalurkan implus pengecapan ikut menyusun nervus fasialis (kordha timpani) dan nervus glosofaringeus serta nervus vagus. Nervus-nervus ini menghantarkan impuls itu ke nukleus traktus solitarii. Juluran inti tersebut menyalurkan impuls ke thalamus. Dari situ impuls pengecapan dipancarkan ke bagian media dari operkulum dan bagian bawah lobus parietalis.2

Related Documents

Hipogeusia Dan Ageusia
August 2019 17
Dan
April 2020 66
Dan
August 2019 69
Dan
June 2020 37
Dan
June 2020 39
Dan
May 2020 46

More Documents from ""