Hindari Minuman Berenergi

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com

Mari, Hindari Minuman Berenergi Sumber : Berbagai Sumber



!

"

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com KINI, minuman berenergi, seiring iklan yang menyentak, telah membuat jadi kebutuhan masyarakat modern, yang merasa kekurangan energi untuk menggapai prestasi dan mengejar materi. Padahal, tanpa disadari, materi yang didapat nanti justru akan habis untuk mengobati penyakit akibat minuman berenergi ini. Saat ini cukup banyak produk suplemen penambah tenaga buatan lokal maupun impor yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Meski demikian, banyak di antaranya yang mengiklankan produknya secara berlebihan, sehingga cenderung menyesatkan masyarakat. Kondisi ini diperburuk lagi dengan tidak adanya keseragaman dalam registrasi produk tersebut, seperti masih ada yang beregister MD, BMD, TR, dan lain-lain. Di antara produk minuman berenergi yang beredar di pasaran, ada yang menggunakan sakarin. Sakarin ini merupakan salah satu jenis pemanis buatan. Pengertian pemanis buatan berdasarkan pasal 1 ayat 1 Permenkes No. 205/Menkes/Per/IV/1985 adalah, "bahan tambahan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan yang tidak atau hampir tak mempunyai nilai gizi". Pemanis buatan terdiri dari: Aspartam (aspartame); sakarin (serta garam natrium); sildamat (serta garam natrium dan garam kalsium); sorbitol. Hati-hati dengan informasi yang menyesatkan bahwa produk minuman berenergi dalam labelnya mencantumkan tidak mengadung sakarin, tapi asapartam. Sebenarnya aspartam juga termasyuk pemanis buatan, seperti halnya sakarin. Berdasarkan pasal 11 Permenkes, makanan yang mengandung pemanis buatan antara lain harus mencantumkan tulisan "untuk penderita diabetes dan atau orang yang membutuhkan makanan berkalori rendah”. Namun, ada produk yang justru mencantumkan pernyataan sebaliknya, yaitu "baik untuk penderita diabetes dan orang yang membutuhkan makanan berkalori rendah". Menurut "Food Act and Regulations" Malaysia, 1998, Regulation No. 132A No. 6 Poin (e) page 95, makanan atau suplemen makanan yang mengandung aspartam pada label kemasannya diharuskan mencantumkan klaim "tidak direkomendasikan untuk penderita “fenilketonurik" atau "tidak dianjurkan untuk penderila fenilketonurik". Beberapa produk suplemen penambah tenaga biasanya berisi kafein. Kafein ini adalah perangsang susunan saraf pusat yang dapat membuat orang tidak mengantuk, merasa segar, dan bersemangat. Orang yang kelelahan bila mengonsumsi kafein akan terpacu segar kembali. Namun, setelah efek kafein berakhir, ia akan merasa lelah berlipat kali dan kadang tidak dapat mengendalikan rasa kantuknya.

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com Untuk pengendara kendaraan, konsumsinya perlu diwaspadai karena dapat menjadi awal suatu kecelakaan. Mereka yang mengonsumsi kafein bisa mengalami ketergantungan kafein. Bila suplemen tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu pendek, mungkin efeknya masih baik. Hanya saja, bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama secara terus menerus, akan terjadi penumpukan zat-zat suplemen tersebut dalam tubuh. Dan mungkin malah akan menjadi toksin atau racun serta merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal dan hati. Sebetulnya suplemen hanya diperlukan bila makanan yang kita konsumsi kurang mengandung zat gizi, bermutu rendah, atau pada penderita penyakit kronis. Walau atlet sekalipun atau orang yang melakukan aktivitas fisik berat, bila mempunyal metabolisme tubuh lebih tinggi, sebenarnya tidak memerlukan suplemen, terutama bila telah rnengonsumsi makanan sehat seimbang. Lain halnya dengan orang yang melakukan olahraga cukup lama, mereka memerlukan tambahan minuman mengandung elektrolit dan gula untuk mengganti keringat yang keluar dan menambah energi. Nah, jadi, kembalilah ke air putih karena pasti hal itu akan lebih menyehatkan, ya?.