Hehehehehehehehehehe

  • Uploaded by: Slalu Semangat Setiap Saat
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hehehehehehehehehehe as PDF for free.

More details

  • Words: 1,001
  • Pages: 6
BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan penulis untuk memahami usaha Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku—sebagai perpustakaan umum—dalam menciptakan modal sosial di tengah masyarakat pasca konflik adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian etnografi. Dengan metode penelitian etnografi, diharapkan terjadi penggambaran yang sistematis dari Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku sebagai objek yang diteliti dan juga penggambaran mengenai budaya atau kearifan lokal masyarakat Maluku. Sebagai sebuah metode penelitian ilmiah, etnografi dapat membantu dalam memahami fenomena sosial, bukan sebagai benda-benda alam yang mati dan tidak berjiwa. Ilmu perpustakaan dan informasi telah menerima disain penelitian etnografi untuk lebih memahami sistem informasi sebagai sebuah dunia sosial, bukan dunia yang dihuni benda-benda atau teknologi semata (Pendit, 2003 : 285). Etnografi dilakukan dengan pembuatan dokumentasi dan analisis terhadap usaha Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku dalam menciptakan modal sosial di tengah masyarakat pasca konflik dan juga terhadap budaya atau kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dengan mengadakan penelitian lapangan (Bungin, 2007 : 220). Sehingga pemahaman akan konteks dapat peneliti peroleh, dengan melakukan konfirmasi dari objek-objek penelitiannya melalui kunjungan ke tempat atau setting

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

30

yang mengandung hal-hal yang di teliti, oleh karena itu peneliti melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku.

3.1

Sumber Data Penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik

populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih terfokus kepada representasi terhadap fenomena sosial (Bungin, 2006 : 53). Data atau informasi harus ditelusuri seluas-luasnya sesuai dengan variasi yang ada, sehingga mampu mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh. Untuk itu maka dalam prosedur pemilihan sumber data yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian. Sumber data atau subjek penelitian ini ditentukan secara sengaja, yang kemudian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi beberapa macam, diantaranya : 1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan informan kunci peneliti tentukan berdasarkan pada lama dan intensifnya informan menyatu dengan kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi informasi (perpustakaan). Dalam penelitian ini ada dua informan kunci yang merupakan pustakawan Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku.

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

31

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Seluruh pustakawan yang ada pada Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku sangat berpotensi menjadi informan, karena keterlibatan mereka juga cukup signifikan. Namun dalam hal ini peneliti memilih tiga orang sebagai informan utama, untuk melengkapi informasi yang diberikan oleh informan kunci sebelumnya. 3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah pengguna perpustakaan dan masyarakat yang pernah mengalami konflik untuk mengetahui mengenai kebutuhan masyarakat pasca konflik, kemudian pandangan dan harapan masyarakat terhadap perpustakaan umum.

3.2

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian mengenai usaha perpustakaan

umum dalam menciptakan modal sosial di tengah masyarakat pasca konflik dengan studi kasus Perpustakaan Nasional Maluku adalah sebagai berikut :

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

32

3.2.1

Observasi dan Wawancara Pengumpulan data di lapangan melalui berbagai metode, menggabungkan

observasi dan wawancara. Berikut merupakan deskripsi lengkap mengenai kedua metode tercebut : a.

Observasi Istilah observasi diturunkan dari bahasa Latin yang berarti “melihat” dan

“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Menurut Poerwandari (2007), tujuan dari observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. deskripsi harus akurat, faktual sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi oleh catatan panjang lebar yang tidak relevan. Kegiatan observasi peneliti lakukan selama tiga pekan pada ruang layanan referens, ruang layanan umum, penitipan barang, perpustakaan keliling. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku sebagai setting, aktivitas-aktivitas yang berlangsung serta orangorang yang terlibat—seperti hubungan antar individu yang berlangsung dalam perpustakaan, kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan, dan sebagainya.

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

33

b.

Wawancara Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif menurut Banister (1994) dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Wawancara dilakukan kepada pustakawan dan pengguna Perpustakaan Nasional Provinsi, serta masyarakat Maluku. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan wawancara dengan pedoman umum guna memperoleh data melalui wawancara. Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Wawancara di lakukan minimal 90 menit untuk masing-masing informan, dengan melakukan konfirmasi kembali atas jawaban yang telah diberikan oleh informan. Dan peneliti juga melakukan wawancara lebih dari satu kali kepada informan kunci terkait dengan informasi yang berkembang.

3.2.2

Penelitian etno-historis : Dokumen Pengumpulan data lebih mendasarkan diri pada studi dokumen. Membahas

mengenai dokumen, Creswell (2003) menyatakan

selama proses penelitian

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

34

berlangsung, peneliti perlu juga untuk mengumpulkan dokumen, baik dokumen publik maupun dokumen pribadi. Kemudian data dapat diperoleh dengan mempelajari dokumen tersebut. Dalam hal ini peneliti memperoleh dokumen dari perpustakaan berupa layanan statistik perpustakaan, program kerja perpustakaan, profil perpustakaan, perkembangan perpustakaan keliling dan laporan kerja pada saat maupun pasca konflik yang bekerjasama dengan UNICEF.

3.3

Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interpretatif, yang mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam (Poerwandari, 2007 : 191). Peneliti melakukan interpretasi dengan menggunakan tinjauan literatur atau konsep modal sosial yang dimiliki. Interpretasi beranjak melampaui apa yang secara langsung dikatakan

informan, untuk mengembangkan struktur-struktur dan

hubungan-hubungan bermakna yang tidak segera tertampil dalam teks (data mentah atau transkripsi wawancara).

Usaha perpustakaan..., Khairunisa Fathonah, FIB UI, 2008

35

Related Documents

Hehehehehehehehehehe
October 2019 4

More Documents from "Slalu Semangat Setiap Saat"

Hehehehehehehehehehe
October 2019 4
14030324.pdf
October 2019 8
Kesan Nsaid
May 2020 20
Penugasan 1.docx
June 2020 14
Absensi Brm.xlsx
October 2019 15