Judul Buku Hawa; Mengupas Tentang Darah Kewanitaan Taṣhiḥ Ust. Sukandi Arifin, M.H.I Penulis/Penyusun Abdul Kholiq, S,Pd. ISBN
Penyunting Hilmi Ridho, SH
Editor Seluruh Mahasantri kelas B Semester III Ma’had Aly Marḥalah Ṡāniyah Situbondo Tata Letak Moh. Salafus Sobirin, A.Md.Kom. Desain Cover qatrundesign
Penerbit Tanwirul Afkar Jl. KHR. Syamsul Arifin Sukorejo, Sumberejo. Banyuputih. Situbondo (68374) Jawa Timur HP/WA: 082332403434 Email:
[email protected] Cetakan I, Oktober 2018 M./1440 H.
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR PENTAṢḤĪḤ
السالم عليكم ورمحة هللا بركاته Bismillāhirrahmānirrahīm, segala puji hanya bagi Allah SWT. semoga kita sesama kaum muslmin selalu mendapatkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang diriḍai-Nya. Sebagai seorang hamba, hendaknya kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. karena masih diberi kesempatan untuk mempelajari ilmu-Nya dan saya juga sangat bangga terhadap penulis karena masih menyempatkan diri untuk menulis buku “Hawa” ini meskipun penulis masih berstatus sebagai santri aktif di Ma’hād Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo Marḥalah Ṡ� āniyah. Salah satu ketetapan Allah SWT. terhadap kaum hawa adalah mengeluarkan darah kewanitaan. Namun, tak jarang dari sebagian masyarakat masih kesulitan untuk menerapkan teori ulama terdahulu tentang pembahasan darah wanita dengan permasalahan kewanitannya. Oleh karena itu, memandang bahwa sangat pentingnya bagi sauradara sesasama muslim untuk mengetahui tentang darah kewanitaan yang sangat erat hubungannya dengan keabsahan dalam beribadah kepada-Nya buku ini sengaja diterbitkan untuk membahas secara detail mengenai darah kewan-
Haid, Nifas, dan Istihadlah i
itaan yang meliputi haid, nifas dan istihāḍah berdasarkan kitab-kitab karya ulama terdahulu disertai dengan contoh yang aplikatif, bahasa yang mudah dipahami, ringkas serta mencakup untuk dijadikan sebagai media agar dapat membantu mempermudah dalam memahami dan mempermudah dalam menerapkan teori tentang darah wanita terhadap permasalahan kewanitaan. Semoga dengan diterbitkannya buku kecil ini, kita semua dapat mengetahui secara mendalam tentang darah kewanitaan serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, amin. Sukorejo, 21 September 2018 Sukandi Arifin, M.H.I.
ii HAWA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PENTAṢḤĪḤ.................................... i DAFTAR ISI.............................................................................. iii BAGIAN PERTAMA MACAM-MACAM DARAH PEREMPUAN.................... 1 A. Definisi....................................................................... 1 1. Haid........................................................................ 1 2. Istihāḍah............................................................... 1 3. Nifas....................................................................... 1 B. Waktu.......................................................................... 2 1. Haid........................................................................ 2 2. Nifas....................................................................... 2 3. Istihāḍah............................................................... 2 C. Hal-hal yang diharamkan................................... 4 1. Bagi perempuan haid dan nifas.................. 4 2. Bagi perempuan Istihāḍah........................... 5 D. Jika darah berhenti................................................ 6 1. Bagi perempuan haid dan nifas.................. 6 2. Bagi perempuan istihāḍah............................ 6 BAGIAN KEDUA PEMBAGIAN PEREMPUAN BERDASARKAN DARAH YANG KELUAR DARI KEMALUANNYA................ 9 1. Haid.............................................................................. 10 2. Istihāḍah.................................................................... 10 a. Mubtada’ah.......................................................... 10 b. Mu’tadah............................................................... 10 c. Mutahayyiroh..................................................... 11 BAGIAN KETIGA PENDAPAT IMAM SYAFI’I DAN URUTAN DARAH................................................................... 13 A. Dua Qaul Imam Syafi’i.......................................... 13 1. Qaul Sahbiy:......................................................... 13 2. Qaul Laqti:............................................................ 13 Haid, Nifas, dan Istihadlah iii
B. Urutan darah............................................................ 14 BAGIAN KEEMPAT PEMBAHASAN DAN CONTOH......................................... 17 A. Mubtada’ah............................................................... 17 1. Mubtada’ah Mumayyizah yang memenuhi syarat................................................................................ 17 2. Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah............... 18 3. Mubtada’ah Mumayyizah yang tidak memenuhi syarat............................................................... 18 B. Mu’tadah.................................................................... 19 1. Mu’tadah Mumayyizah.................................... 19 2. Mu’tadah Ghairu mumayyizah.................... 21 C. Mutahayyiroh.......................................................... 29 1. Mutahayyiroh yang lupa kadar dan waktunya................................................................................. 29 2. Mutahayyiroh yang ingat kadar & lupa waktunya atau sebaliknya....................................... 38 NIFAS........................................................................................... 43 1. Mubtada’ah............................................................. 43 a. Mubtada’ah Mumayyizah.............................. 43 b. Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah............... 43 2. Mu’tadah.................................................................. 43 a. Mu’tadah Mumayyizah................................... 43 b. Mu’tadah Gahiru Mumayyizah.................... 43 3. Mutahayyiroh........................................................ 44 TAMBAHAN............................................................................. 45 1. Suci asli ()يلصا رهط................................................ 45 2. Suci tidak asli ()يلصا ريغ رهط............................. 45 DAFTAR PUSTAKA
iv HAWA
BAGIAN PERTAMA MACAM-MACAM DARAH PEREMPUAN Darah yang keluar dari kemaluan perempuan terbagi menjadi tiga yaitu Haid, Istihāḍah, dan Nifas A. Definisi
1. Haid
Haid secara bahasa adalah mengalir sedangkan secara istilah adalah darah tabiat (kebiasaan perempuan secara umum) yang keluar dari urat rahimnya perempuan di bagian rahim pangkal atas pada waktu tertentu.
2. Istihāḍah
Istihāḍah secara bahasa adalah mengalir sedangkan secara istilah adalah darah penyakit yang keluar dari urat rahimnya perempuan di bagian rahim pangkal bawah.
3. Nifas
Secara bahasa adalah wilādah (darah kelahiran) sedangkan secara istilah adalah darah yang keluar dari rahimnya perempuan setelah rahim kosong dari kehamilan dan belum melebihi 15 hari dari waktu melahirkan. Haid, Nifas, dan Istihadlah 1
B. Waktu 1. Haid
Minimalnya usia perempuan agar darah yang keluar dari rahimnya bisa dihukumi haid adalah kira-kira berusia 9 tahun Hijriyah (baik di daerah panas ataupun dingin). Pernyataan “kira-kira” tersebut menyebabkan perempuan yang usianya kurang dari 9 tahun dirinci sebagai berikut: a. Jika keluar darah saat usianya 9 tahun kurang 16 hari atau lebih (memuat minimalnya masa suci dan minimalnya masa haid) maka bukan darah haid melainkan darah fasid/istihāḍah1
b. Jika keluar darah saat usianya 9 tahun kurang 15 hari atau kurang (tidak memuat minimalnya masa suci dan minimalnya masa haid) maka darah haid. Waktu haid dan ketentuan-ketentuannya:
a. Minimal waktu haid adalah sehari semalam baik terus menerus atau secara kalkulatif asal tidak lebih dari 15 hari
b. Waktu haid yang biasa adalah 6
[1] Darah fasid/istihadlah juga bisa terjadi pada perempuan yang sudah manepouse (berhenti haid) 2 HAWA
atau 7 hari (sisanya adalah waktu suci)
c. Maksimal waktu haid 15 hari 15 malam (sekalipun terputus-putus) d. Tidak ada batasan untuk waktu suci
e. Minimalnya waktu suci diantara 2 haid adalah 15 hari
f. Waktu suci diantara haid dan nifas boleh kurang dari 15 hari (baik haid terlebih dahulu atau nifas terlebih dahulu).
Contoh: haid & nifas hanya dipisah dengan masa suci 1 hari Haid terlebih dahulu kemudian nifas
Nifas terlebih dahulu kemudian Haid
Tanggal
1 s.d. 15 Haid
Suci
Melahirkan lalu Nifas
Tanggal
1 Jan s.d. 30 Feb
1 Maret
2 Maret
Kondisi
Kondisi
Nifas
16
Suci
17
Haid
Haid, Nifas, dan Istihadlah 3
2. Nifas
a. Waktu minimalnya nifas adalah sejret-an ()جمة واحدة b. Waktu biasanya 40 hari
c. Waktu maksimalnya 60 hari
3. Istihāḍah
Selain waktu haid dan nifas
C. Hal-hal yang diharamkan
1. Bagi perempuan haid dan nifas.
a. Perkara-perkara yang diharamkan bagi orang Junub (sholat, thawaf, menyentuh dan membawa al-Qur’an, dan masuk masjid)
b. Melewati masjid jika khawatir mengotori (baik disebabkan darahnya terlalu banyak atau sebab tidak memakai pembalut c. Bersesuci dari hadats atau untuk beribadah seperti sholat Jum’at karena main-main (kecuali mandi haji, ‘Id, dan gerhana)
d. Puasa (dan wajib di-qāḍā’ ketika sudah suci berdasarkan hadits dan karena meng-qāḍā’ puasa tidak sesulit meng-qāḍā’ ṣālat) 4 HAWA
e. Bersentuhan langsungnya suami den-
f.
gan perempuan haid dibagian antara pusar dan lutut, baik bersetubuh atau lainnya.2
Perceraian yang diharamkan (Ṭalāk Bid’i) karena akan memperlama masa ‘iddah.
2. Bagi perempuan Istihāḍah
Perkara yang dilarang bagi perempuan haid tidak dilarang pada perempuan Istihāḍah karena dismakan dengan orang beser (kencing atau mażi) sehingga Setiap masuk waktu ṣālat wajib melakukan hal-hal berikut secara berurutan:
a. Membasuh kemaluan
b. Menyumbat kemaluan dengan semisal kapas (jika dibutuhkan dan tidak merasa sakit serta tidak sedang berpuasa) sehingga tidak wajib menyumbat jika merasa sakit dan wajib tidak menyumbat pada siang hari jika sedang berpuasa c. Memakai pembalut (jika dibutuhkan dan tidak merasa sakit)3
[2] Namun ada qil yang diperkuat oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ serta dipilih Imam nawawi dalam kitab al-Tahqiq bahwa yang diharamkan hanya bersetubuh.
[3] Jika setelah dibalut darah keluar maka dirinci: Tidak apaapa jika keluarnya disebabkan darah terlalu banyak, Mudlarat jika keluarnya darah karena kelalaian perempuan tersebut. Haid, Nifas, dan Istihadlah 5
d. Berwudhu’/tayammum untuk setiap fardu meskipun pembalutnya tidak bergeser dan meskipun bercak darak tidak terlihat di bagian pinggir pembalut.
e. Segera sholat (karena mempersedikit hadaṡ). Jika mengakhirkan: 1) karena kebaikan sholat maka tidak apa-apa. Seperti menutup aurat, nunggu jamaah, menjawab azan , menentukan arah kiblat.
2) bukan karena kebaikan sholat maka menurut ashah “bahaya” (wuḍū’ lagi)
D. Jika darah berhenti
1. Bagi perempuan haid dan nifas
Sebelum bersesuci tidak boleh melakukan semua larangan bagi perempuan haid dan nifas kecuali puasa, cerai, dan bersesuci.
2. Bagi perempuan istihāḍah
Jika darahnya berhenti setelah bersesuci maka dirinci: a. Wajib bersesuci lagi/kedua kalinya (dengan cara membasuh kemaluan, wuḍū’/tayammum)
Jika darahnya berhenti sesudah/sedang bersesuci yang pertama kare-
6 HAWA
na dimungkinkan sembuh dan pada asalnya darah itu tidak kembali. Oleh karena itu, sholat yang dilakukan menggunakan bersesuci yang pertama dihukumi batal dan wajib ‘Iadah.
b. Tidak wajib bersesuci lagi
Jika darahnya berhenti dan keluar lagi (dalam jangka waktu yang tidak cukup untuk digunakan bersesuci yang kedua dan ṣālat). Baik darahnya biasa berhenti dalam jangka waktu yang bisa digunakan bersesuci dan ṣālatnya ataupun tidak dan atau darahnya memang tidak terbiasa berhenti sama sekali.
Haid, Nifas, dan Istihadlah 7
BAGIAN KEDUA PEMBAGIAN PEREMPUAN BERDASARKAN DARAH YANG KELUAR DARI KEMALUANNYA اذا رأت املرأة ولو حامال ال مع طلق لسن احليض دما ولو اصفر او اكدر قدره يوم وليلة
إن يعرب أكثره
ومل يعرب أكثره
إستحاضة
مع نقاء ختلله حيض
متحرية
معتادة
غري مميزة
ذكرت عادهتا قدرا دون الوقت او ابلعكس
نسيت عادهتا قدرا و وقتا
غري مميزة
مميزة
مميزة فاقدة شرط
مبتدأة
مبتدأة كانت ام معتادة
مميزة جامعة للشروط
اختلفت عادهتا
مل ختتلف عادهتا
Haid, Nifas, dan Istihadlah 9
Berdasarkan skema di atas, perempuan yang kemaluannya keluar darah pada usia haid (kira-kira 9 usia tahun Hijriyah) sekalipun hamil (asalkan bukan darah yang keluar ketika merasakan sakit saat melahirkan) yang lamanya mencapai 24 jam sekalipun warnanya kuning atau keruh terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Haid
Jika tidak lebih dari 15 hari baik mubtada’ah ataupun mu’tadah.
2. Istihāḍah
Jika lebih dari 15 hari. Perempuan istihāḍah terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Mubtada’ah
1) Mubtada’ah Mumayyizah yang memenuhi syarat tamyiz 2) Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah
3) Mubtada’ah Mumayyizah yang tidak memenuhi syarat tamyiz
b. Mu’tadah
1) Mu’tadah Mumayyizah
2) Mu’tadah Ghairu Mumayyizah
10 HAWA
(a) adatnya tetap (tidak berubah-ubah)
(b) adatnya berubah-ubah
c. Mutahayyiroh
1) Lupa kadar (masa haidnya) & lupa waktu (permulaan haidnya) 2) Ingat kadarnya saja atau sebaliknya (ingat waktunya saja)
Keterangan: Mubtada’ah
:
:
Mu’tadah Mutahayyiroh
:
Mumayyizah
:
Ghairu izah
:
mumayy-
Syarat tamyiz
:
Perempuan yang kemaluannya mengeluarkan darah pertama kali
Perempuan yang sudah pernah mengalami haid dan suci
Perempuan yang lupa lamanya dia haid atau lupa waktu mulainya dia haid
Perempuan yang darahnya memiliki beberapa warna/sifat dan bisa membedakan warna/sifat darahnya
Perempuan yang darahnya hanya memiliki satu warna/sifat atau darahnya memiliki beberapa warna/sifat namun tidak bisa membedakan warna/sifat darahnya 1.
Darah yang kuat tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 15 hari
3.
Darah lemah berlangsung terus menerus (tidak terpisah-pisah)
2.
Darah yang lemah tidak kurang dari minimalnya waktu suci (yaitu 15 hari) dan boleh lebih dari 15 hari
Haid, Nifas, dan Istihadlah 11
BAGIAN KETIGA PENDAPAT IMAM SYAFI’I DAN URUTAN DARAH Sebelum membahas secara detail tentang pembagian perempuan berdasarkan darah yang keluar dari kemaluannya, perlu diketahui bahwa:
A. Imam Syafi’i mempunyai dua qaul tentang masa suci diantara darah haid, yaitu: 1. Qaul Sahbiy:4
kata “sahbiy” diambil dari lafaz ب ُ ب يَ ْس َح َ َس َح َس ْحبًاyang artinya menarik/menyeret yaitu “masa suci ditarik menjadi masa haid” (masa suci di antara dua haid dihukumi haid).
2. Qaul Laqti:
kata “Laqthi” diambil dari lafaz ط لَ ْقطًا ُ ط يـَْل ُق َ لََق yang artinya memungut yaitu “masa suci dipungut/diambil dari masa haid” (masa suci di antara masa haid dihukumi suci).
[4] Pendapat ini adalah yang muktamad Haid, Nifas, dan Istihadlah 13
B. Terdapat urutan darah, mulai dari yang terkuat sampai yang terlemah baik dari segi warna maupun dari segi sifat. Contoh:
(semakin ke kanan semakin lemah) Dari segi warna
Hitam
Merah
Orange
Kuning
Keruh
Dari segi sifat Berbau
Tidak berbau
Kental
Cair
Sehingga darah yang diunggulkan (dihukumi haid) adalah darah yang memiliki karakteristik lebih kuat. Tanggal
Contoh:
Keadaan darah Hukum
Tanggal
Keadaan darah Hukum
14 HAWA
1 sampai 4
Hitam berbau Haid
Tanggal 5 sampai 7
Merah tidak berbau Suci
1 sampai 4
Tanggal 5 sampai 7
Suci
Haid
Merah tidak berbau
Hitam berbau
Jika karakteristik dari darah itu sama, maka yang diunggulkan (dihukumi haid) adalah yang keluar lebih dahulu. Tanggal
Contoh:
Keadaan darah Hukum
Tanggal
Keadaan darah Hukum
1 sampai 4
Tanggal 5 sampai 7
Haid
Suci
Hitam tidak berbau 1 sampai 4
Merah berbau Haid
Merah berbau
Tanggal 5 sampai 7
Hitam tidak berbau Suci
Haid, Nifas, dan Istihadlah 15
BAGIAN KEEMPAT PEMBAHASAN DAN CONTOH A. Mubtada’ah 1. Mubtada’ah Mumayyizah yang memenuhi syarat
Adalah perempuan yang baru pertama kali keluar darah dan dia bisa membedakan darah yang kuat dan darah yang lemah serta memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Darah yang kuat tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 15 hari b. Darah yang lemah tidak kurang dari minimalnya waktu suci (yaitu 15 hari) dan boleh lebih dari 15 hari c. Darah lemah berlangsung terus menerus (tidak terpisah-pisah), baik darah kuat keluar terlebih dahulu, darah lemah keluar terlebih dahulu ataupun darah kuat berada diantara darah lemah. Maka:
darah kuat dihukumi haid & darah lemah dihukumi suci
Haid, Nifas, dan Istihadlah 17
Contoh:
Tanggal
Keadaan darah
1 sampai 4 Merah
Hukum
Haid
Tidak kurang dari 24 jam dan tidak melebihi 15 hari
Alasan
Tanggal 5 sampai 20 Kuning Suci
Tidak kurang dari 15 hari dan berlangsung terus menerus
2. Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah
Perempuan yang baru pertama kali keluar darah & hanya melihat dengan satu sifat. Maka: »»
»»
haidnya adalah sehari semalam, sisanya suci jika keluarnya darah pertama kali diketahui disamakan dengan Mutahayyiroh jika keluarnya darah pertama kali tidak diketahui
3. Mubtada’ah Mumayyizah yang tidak memenuhi syarat
Adalah perempuan yang baru pertama kali keluar darah dan dia bisa membedakan antara darah yang kuat dengan darah yang lemah akan tetapi tidak memenuhi syarat (sebagaimana Mubtada’ah Mumayyizah yang memenuhi syarat)
18 HAWA
Maka: »» »»
haidnya sehari semalam jika keluarnya darah pertama kali diketahui
disamakan dengan mutahayyiroh jika keluarnya darah pertama kali tidak diketahui
B. Mu’tadah
1. Mu’tadah Mumayyizah
Adalah perempuan yang pernah mengalami haid dan suci serta bisa membedakan sifat darahnya. Maka: »»
»»
Jika adatnya (kebiasaan waktu dan lama haidnya) tidak bertentangan dengan tamyiz (bisa memebadakan darah) maka haidnya didasarkan pada adatnya Jika adatnya bertentangan dengan tamyiz-nya maka ketentuan haidnya dirinci sebagai berikut:
• •
Didasarkan pada tamyiz-nya jika adat dan tamyiz tidak dipisah minimalnya waktu suci (15 hari)
Haidnya dua kali, haid pertama didasarkan pada adat dan haid kedua didasarkan pada tamyiz jika adat dan tamyiz dipisah minimalnya waktu suci
Haid, Nifas, dan Istihadlah 19
Contoh:
Tamyiz & adat tidak dipisah minimalnya waktu suci Misalnya seorang perempuan mempunyai kebiasaan haid selama 5 hari setiap awal bulan (Januari dan bulan sebelumnya) kemudian pada bulan Februari dia melihat darah kuat dari tanggal 1 sampai 10 dan melihat darah lemah dari tanggal 11 sampai 30.
Maka masa haidnya pada bulan Februari adalah 10 hari karena didasarkan pada tamyiz-nya Bulan
Januari
Februari
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
Contoh:
4
5
Adat & tamyiz diselingi masa suci
Misalnya seorang perempuan mempunyai kebiasaan haid selama 5 hari setiap awal bulan (Januari dan bulan sebelumnya) kemudian pada bulan Februari dia melihat darah kuat dari tanggal 21 sampai 30 Maka haidnya dua kali yaitu:
Haid pertama berdasarkan adat (tanggal 1 sampai 5) dan haid yang kedua berdasarkan darah kuat/tamyiz-nya (tanggal 21 sampai 30).
20 HAWA
Bulan Januari
Februari
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
4
5
2. Mu’tadah Ghairu mumayyizah
Adalah perempuan yang pernah mengalami haid dan suci serta tidak bisa membedakan sifat darahnya (hanya melihat darah dengan satu sifat). Maka Konsekuensinya dirinci sebagai berikut:
a. Jika adatnya tetap (tidak berubah-ubah) Maka haidnya didasarkan pada adatnya
b. Jika adatnya berubah-ubah maka dirinci menjadi tujuh gambaram sebagai berikut:
Haid, Nifas, dan Istihadlah 21
وَمل تَْنس انَْتِظَطم الْعطدةِ َ ََ ْ َ
تكرر الدور وانَتظمت عطدهتط
مل يََتَكََّرْر الد َّْور
تكرر الدور ومل نَتنظم عطدهتط
ونسيت انَتظطمهط
تكرر الدور وانَتظمت عطدهتط
مل يََتَكََّرْر الد َّْور
تكرر الدور ومل نَتنظم عطدهتط
ونسيت انَتظطمهط
تكرر الدور وانَتظمت عطدهتط
َملْ تَْن َس َهط (النوب)
وملْ تَْن َس َهط (الن َّْوبَةَ ْاْلَ ِخ َيةَ)
ونَ ِسيت النَّوبةَ ْاْل ِ َخ َيةَ َ ْ َْ
َّت فِ ِيه (ِ دورهط االول والثطين) َرد ْ
ِ ت رد ْ احَتَطََ ْ َّت إلَْي َهط (الن َّْوبَةَ ْاْلَخ َيةَ) َو ْ الَّاِِ ِد إ ْن َكط َن ِِ َّ
ِ ت أَقَ َّل النُّو ِ الَّاِِ ِد ت ِِ َّ احَتَطََ ْ يض ْ ح َ ب َو ْ َ
22 HAWA
Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan dan lupa urutan adatnya Siklus berulang-ulang dan adatnya tidak beraturan Siklus tidak berulang-ulang
Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan dan lupa urutan adatnya Siklus berulang-ulang dan adatnya tidak beraturan
Haidnya didasarkan pada giliran yang terakhir dan berhati-hati (mandi) jika ada sisa gilirannya
Haidnya didasarkan pada giliran yang paling sedikit dan sisa gilirannya berhati-hati (mandi disetiap sisa giliran)
Ingat terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
Haidnya didasarkan pada siklusnya yang pertama dan siklus yang kedua
Lupa terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
Ingat terhadap siklus haidnya
adatnya berubah-ubah
Siklus tidak berulang-ulang Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan dan ingat urutan adatnya
Haid, Nifas, dan Istihadlah 23
Agar mudah memahami rincian serta contoh gambarnya, perhatikan dulu catatan-catatan di bawah ini
Warna hitam diumpamakan darah kuat/ haid (tidak kurang 24 jam & gak lebih dari 15 hari) Warna abu-abu diumpamakan darah lemah/istihāḍah (15 hari atau lebih secara bersambung).5
Daur ( )الدورadalah siklus haid (dalam contoh dibawah, satu siklus diumpamakan tiap 3 bulan sekali) Adat ( )عادةadalah kebiasaan masa dan waktu haidnya (dalam contoh dibawah, adat terjadi tiap 1 bulan sekali) atau dalam contoh di bawah, adat bisa disebut juga dengan giliran ()انلوبة
إنتظام العادةadalah urutan waktu haid dari yang sebentar sampai yang lama (dalam satu siklus) Contoh:
1. Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan, lupa urutan adatnya dan lupa terhadap giliran terakhir dari adat haidnya maka yang dihukumi haid pada bulan juli
[5] Sebenarnya, warna abu-abu itu tidak harus penuh sampai tanggal 30 yang penting warna abu-abu tidak kurang dari minimalnya masa suci yaitu 15 hari 24 HAWA
adalah 3 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang paling sedikit (yaitu 3 hari) dan wajib mandi di setiap akhir tanggal 5 dan 7 dalam rangka berhati-hati
Bulan
TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mei
1
2
1
Juli
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2. Siklus berulang-ulang, adatnya tidak berurutan dan lupa terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
Bulan
Maka yang dihukumi haid pada bulan juli adalah 3 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang paling sedikit (yaitu 3 hari) dan wajib mandi di setiap akhir tanggal 5 dan 7 dalam rangka berhati-hati TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mei
Juli
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Haid, Nifas, dan Istihadlah 25
3. Siklus tidak berulang-ulang dan lupa terhadap giliran terakhir dari adat haidnya maka yang dihukumi haid pada bulan April adalah 3 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang paling sedikit (yaitu 3 hari) dan wajib mandi di setiap akhir tanggal 5 dan 7 dalam rangka berhati-hati
Bulan
TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
1
2
1
April
3
4
2
5
3
6
4
7
5
8
6
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4. Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan, lupa urutan adatnya dan ingat terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
Bulan
maka yang dihukumi haid pada bulan juli adalah 7 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang terakhir (yaitu 7 hari) TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mei
Juli
26 HAWA
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
5. Siklus berulang-ulang, adatnya tidak berurutan dan ingat terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
maka yang dihukumi haid pada bulan juli adalah 3 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang terakhir (yaitu 3 hari) dan wajib mandi di setiap akhir tanggal 5 dan 7 dalam rangka berhati-hati
Bulan
TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mei
1
2
1
Juli
3
4
2
3
4
5
6
7
5
8
6
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
6. Siklus tidak berulang-ulang dan ingat terhadap giliran terakhir dari adat haidnya
Bulan
Maka yang dihukumi haid pada bulan April adalah 7 hari pertama karena didasarkan pada giliran yang terakhir (yaitu 7 hari) TANGGAL
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Maret
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Februari
April
1
1
2
2
3
3
4
4
5
7
5
6
6
7
7
8
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Haid, Nifas, dan Istihadlah 27
7. Siklus berulang-ulang, adatnya berurutan, ingat urutan adatnya dan ingat terhadap giliran terakhir dari adat haidnya Maka yang dihukumi haid pada bulan:
Juli adalah 3 hari (didasarkan pada bulan Januari dan April),
Agustus adalah 5 hari (didasarkan pada bulan Februari dan Mei),
Bulan
Januari
1
2
3
Maret
1
2
3
Februari
1
2
3
September adalah 7 hari (didasarkan pada bulan Maret dan Juni) TANGGAL
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
April
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juni
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mei
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Juli
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
September
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Agustus
28 HAWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
C. Mutahayyiroh Perempuan yang lupa kadarnya (masa) haidnya atau lupa waktunya (awal waktu) haidnya Dalam hal ini terbagi menjadi dua
1. Lupa kadar dan waktunya
2. Ingat kadar & lupa waktunya atau sebaliknya (ingat waktunya & lupa kadarnya) Penjelasan!
1. Mutahayyiroh yang lupa kadar dan waktunya Hukumnya disamakan dengan perempuan haid »»
Dalam rangka berhati-hati karena setiap waktu yang dilalui dimungkinkan haid maka:
a) Haram bersenang-senang (Tamattu’)
»»
b) Haram Membaca al-Qur’an di luar sholat Dalam rangka berhati-hati karena dimungkinkan suci maka:
a) Tidak haram melakukan Ṭalāk (cerai)
b) Tidak haram melakukan ibadah yang butuh niat (seperti sholat, Haid, Nifas, dan Istihadlah 29
thawaf, puasa wajib/sunah)
c) Mandi setiap masuk waktu sholat jika waktu berhentinya darah (inqitha’-nya) tidak diketahui Jika waktu inqitha’-nya diketahui (misalnya ketika terbenamnya matahari) maka dia hanya wajib mandi ketika terbenamnya matahari (untuk digunakan melakukan sholat magrib) sedangkan untuk fardu yang lain cukup berwudhu’.
Setelah mandi, perempuan mutahyyiroh tidak wajib bersegera sholat sebagaimana perempuan istihāḍah akan tetapi, jika dia mengakhirkan sholat maka dia wajib berwudhu’.
d) Puasa Ramadhan sebagaimana berikut:
Jika darahnya terbiasa berhenti di malam hari maka berpuasa Ramadhan sebulan penuh (secara berkesinambungan) ditambah puasa sebulan penuh di bulan berikutnya (secara berkesinambungan)
30 HAWA
Contoh 1:
Jika darahnya berhenti di siang hari maka berpuasa Ramadhan sebulan penuh (secara berkesinambungan) ditambah puasa sebulan penuh di bulan berikutnya (secara berkesinambungan) ditambah puasa di bulan selanjutnya untuk meng-qāḍā’ sisanya. Yang dimaksud sisa puasa dsini dakalannya 2 hari dan adakalanya 1 hari
Perempuan yang darahnya terbiasa berhenti di malam hari maka berpuasa 2 bulan penuh karena »» »»
Di umpamakan haid selama 15 hari sehingga, Puasa yang dianggap sah dalam 1 bulan adalah 15 hari
Oleh karena itu, agar puasa yang sah genap 30 hari maka harus berpuasa 2 bulan (15+15=30)
Haid, Nifas, dan Istihadlah 31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4 4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6 6
6
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8 8
9
9
9
9
9
9
10
10
10 10
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2 2
2
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3 3
3
3
4
5
4
5
4
4
4
4 4
4
4
5
6
5
6
5
5
5 5
5
5
6
7
6
7
6
6 6
6
6
7
8
7
8
7
7
7
7
8
9
8
9
8
8
8
9
10
9
10
9
9
Puasa sebuan penuh di bulan Ramadhan 11
11
11
11
11
12
12
12
13
13
13
14
Tanggal 15
16 1
17 2
2
18 3
3
3
19 4
4
4
4
20 5
5
5
5
5
11
11
10
11
11
11
12
12
12
12
13
13
13
21 6
6
6
6
6
6
22 7
7
7
7
7
7
7
23 8
8
8
8
8
8
8
8
24 9
9
9
9
9
9
9
9
9
25
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
26
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
14
Tanggal 15
16 1
17 2
2
18
19
20
21
22
23
24
3
4
5
6
7
8
9
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
9
25
10
12
12
12
12
26
11
27
12
13
13
13
13
13
13 13
13
13
28
13
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14 14
29
14
30
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15 15
15
15
15
30
15
11
12
13
14
15
9
10
11
12
13
14
15
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
11
11
11
14
: perumpamaan waktu haid
Contoh 2:
Perempuan yang darahnya terbiasa berhenti di siang hari maka berpuasa 2 bulan penuh dan berkewajiban meng-qāḍā’ puasa 2 hari karena
32 HAWA
12
12
12
13
13
29
14
14
10
Warna abu-abu : waktu puasa
•
12
12
12
28
13
13
9
Keterangan: Garis hitam
27
12
12
14
Puasa sebuan penuh di bulan berikutnya
10 10
12
Diumpamakan haid selama 15 hari sehingga,
12
12
12
12
12
12
12
12
12
13
13
13
13
13
13
13
13
13 13
14
14
14
14
14
14
14
14
14 14
14
15
15
15
15
15
15
15
15
15 15
15
15
•
Puasa yang tidak sah diumpamakan 16 hari karena darahnya terbiasa berhenti di siang hari
•
Puasa yang dianggap sah dalam 1 bulan adalah 14 hari
Oleh karena itu, selain berpuasa 2 bulan (14+14=28) agar puasanya genap 30 hari maka masih berkewajiban meng-qāḍā’ 2 hari. Hal ini jika bulan Ramadan berjumlah 30 hari akan tetapi apabila bulan Ramadan berjumlah 29 hari maka akan tersisa 1 hari. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2 2
2 2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1
1
3
3
4
3
4
3
3
3
3 3
3 3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2 2
2 2
2
2
4
4
5
4
5
4
4
4 4
4 4
4
4
3
4
3
4
3
3
3 3
3 3
3
3
5
5
6
5
6
5
5 5
5 5
5
5
4
5
4
5
4
4 4
4 4
4
4
6
6
7
6
7
6
6
6 6
6
6
5
6
5
6
5
5
5 5
5
5
7
7
8
7
8
7
7 7
7
7
6
7
6
7
6
6 6
6
6
8
8
9
8
9
8
8
8
8
7
8
7
8
7
7
7
7
9
9
10
9
10
9
9
9
8
9
8
9
8
8
8
10
10
11
10
11
10
10
9
10
9
10
9
9
11
11 11
12
12 12
12
13
13
13
14
Tanggal 15
16
17 1
18 2
2
19
20
21
22
23
24
25
3
4
5
6
7
8
9
3
3
4
4
4
11
11
10
11
11
11
12
12
12
12
13
13
13
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
9
26
10
27
11
28
12
14
Tanggal 15
16
17 1
18 2
2
11
12
13
14
9
10
11
12
13
14
9
9
9
9
9
20
21
22
23
24
25
3
4
5
6
7
8
9
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
30
14
10
19 3
29
13
9
10
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
12
14
Puasa sebuan penuh di bulan berikutnya
10 10
Puasa ramadhan sebuan penuh
9
26
10
27
11
28
12
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
29
13
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14 14
30
14
9
10
11
12
13
14
9
10
11
12
13
14
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
12
14
Haid, Nifas, dan Istihadlah 33
13
13
13
13
13
13
13
13
13 13
14
14
14
14
14
14
14
14
14 14
14
Cara meng-qāḍā’ puasa 2 hari Cara meng-qāḍā’ puasa 2 hari adalah dengan dua cara
1. berpuasa 3 hari di awal dan 3 hari di akhir dalam waktu 18 hari (lihat gambar dibawah) karena •
• •
•
•
•
Seandainya haid muncul pada tanggal 1 maka 2 hari terakhir sah (tanggal 17 dan 18)
Seandainya haid muncul pada tanggal 2 maka 2 ujung sah (tanggal 1 dan 18) Seandainya haid muncul pada tanggal 3 maka 2 hari pertama sah (tanggal 1 dan 2) Seandainya haid muncul pada tanggal 16 maka 2 hari terakhir sah (tanggal 1 dan 2) Seandainya haid muncul pada tanggal 17 maka 2 ujung sah (tanggal 16 dan 3) Seandainya haid muncul pada tanggal 18 maka 2 hari pertama sah (tanggal 16 dan 17)
Karena dengan menggunakan cara di atas, mau diumpamakan haid dimapun pasti ada puasa yang sah minimal 2 hari 34 HAWA
1 2 3 4 5
1
2
1
2
1
3
4
5
6
7
8
Tanggal
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
1
6
1
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
1
2
3
4
2
2
Keterangan
Warna abu-abu : waktu berpuasa Garis hitam
: perumpamaan waktu haid
1. Berpuasa selama 6 hari dalam waktu 18 hari dengan cara a. 4 hari di awal dan 2 hari di akhir b. 2 hari di awal dan 4 hari di akhir
c. 2 hari di awal, 2 hari di akhir, dan 2 hari di tengah-tengah d. Puasa tanggal 1, 3, 5, 17, dan 18
Karena dengan cara di atas, mau diumpamakan haid dimanapun pasti ada puasa yang sah minimal 2 hari 1
2 3 4
1
2
1
2
1
1
1
2
2
3
3
2
4
4
5
3
6
7
8
9
3
Tanggal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18
5
4
6
7
5
8
6
9
7
10 11 12 13 14 15 16 17 18 8
9
10 11 12 13 14 15 16
Haid, Nifas, dan Istihadlah 35
Cara meng-qada’ puasa sehari Cara meng-qada’ puasa sehari adalah degan cara berpuasa pada tanggal 1, 3, dan 17 karena mau diumpamakan haid dimanapun pasti ada puasa yang sah minimal 1 hari Tanggal
1
Contoh gambar 2
1
3
2
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
Atau bisa berpuasa dengan cara mengganti puasa tanggal 3 dengan hari setelahnya sampai tanggal 15 dan mengganti puasa tanggal 17 dengan hari setelahnya sampai tanggal 29 karena mau diumpamakan haid dimanapun pasti ada puasa yang sah minimal 1 hari. Tanggal
1
Contoh gambar 2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
2
3
4
11 12 13 14
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
1
2
7
8
9
10 11 12 13 14
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 12 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
13 14 9
10 11 12 13 14
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
10 11 12 13 14
Namun, aturan di atas tidak bersifat statis (tetap), yang penting adalah tidak berpuasa antara tanggal 15 dan puasa ke-3 dengan jarak 36 HAWA
antara puasa pertama dan puasa kedua yaitu 13 hari atau
kurang dari jarak antara puasa pertama dan puasa kedua yaitu 12 hari atau kurang (tidak boleh lebih dari 13 hari) Contoh:
Tidak berpuasa antara tanggal 15 dan puasa ke-3 dengan ukuran antara puasa pertama dan puasa kedua (13 hari) yaitu dengan berpuasa tanggal 1,15, dan 29 karena mau diumpamakan haid dimanapun pasti ada yang sah minimal 1 hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
13
Haid, Nifas, dan Istihadlah 37
Contoh:
Tidak berpuasa antara tanggal 15 dan puasa ke-3 dengan ukuran kurang dari jarak antara puasa pertama dan kedua karena mau diumpamakan haid dimanapun pasti ada yang sah minimal 1 hari Tanggal
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2. Mutahayyiroh yang ingat kadar & lupa waktunya atau sebaliknya (ingat waktunya & lupa kadarnya) Hukum haid dan sucinya disesuaikan dengan keyakinannya serta Pada waktu yang dimungkinkan haid & suci •
•
38 HAWA
perempuan ini disamakan dengan perempuan yang lupa waktu dan kadarnya seperti di atas serta wajib mandi di setiap fardlu (karena sedang dalam waktu dimungkinkan haid & suci)
waktu yang memungkinkan terputusnya darah disebut dengan istilah “suci yang diragukan”
waktu yang tidak memungkinkan terputusnya darah disebut dengan istilah “haid yang diragukan”
Contoh 1:
a. Ingat waktu, lupa kadarnya
Misalnya perempuan mengatakan “waktu haidku bermula di awal bulan” Maka:
•
•
•
Sehari semalam di hari pertama pada separuh pertama bulan itu dihukumi haid secara yakin
Separuh kedua dibulan itu (tanggal 16 s.d. 30) dihukumi suci secara yakin
Waktu diantara tanggal 1 s.d. 16 (yaitu tanggal 2 s.d. 15) memungkinkan haid, suci, dan inqitha’ (berhentinya darah)
Haid, Nifas, dan Istihadlah 39
(lihat gambar di bawah)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
1
1
1
1
1
1
1
1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Keterangan:
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
9 10 11 12 13 14 15
Hitam : perumpamaan masa haid Contoh 2:
b. Ingat kadar, lupa waktunya
Misalnya perempuan mengatakan “waktu haidku adalah 5 hari di 10 hari pertama dalam sebulan, aku tidak tau kapan mulainya dan aku yakin kalau tanggal 1 aku suci” Maka:
• •
40 HAWA
Tanggal 6 dihukumi haid secara yakin Tanggal 1 dihukumi suci secara yakin sebagaimana 20 hari terakhir (dari tanggal 11 s.d. 30)
•
Tanggal 2 sampai tanggal 5 memungkinkan haid dan suci
•
Tanggal 7 sampai tanggal 10 memungkinkan haid, suci, dan inqitha’ (berhentinya darah)
(lihat gambar di bawah)
1
2
3
4
5
1
2
1
Tanggal
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
2
3
4
5
6
7
2
3
1
4
2
1
5
3
2
1
Keterangan:
6
4
3
2
7
5
4
3
8
9 10 11 12 13
6
7
5
4
8
9 10 11 12 13
6
7
5
8
9 10 11 12 13
6
7
8
9 10 11 12 13 8
9 10 11 12 13
Hitam : perumpamaan terjadinya haid
Haid, Nifas, dan Istihadlah 41
NIFAS Berdasarkan pembagian waktu nifas di bagian pertama, apabila darah nifas melebihi masa maksimalnya maka berkonsekuensi sebagai berikut: 1. Mubtada’ah
a. Mubtada’ah Mumayyizah
b. Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah
2. Mu’tadah
a. Mu’tadah Mumayyizah b. Mu’tadah Gahiru Mumayyizah 1) Adatnya tidak berubah-ubah
: Nifasnya didasarkan pada tamyiz-nya jika yang kuat tidak lebih dari 60 hari : Nifasnya didasarkan pada minimalnya nifas yaitu se-jret-an : Nifasnya didasarkan pada tamyiz-nya bukan adatnya : Nifasnya didasarkan pada adatnya
Haid, Nifas, dan Istihadlah 43
2) Adatnya berubah-ubah
3. Mutahayyiroh
: Berhati-hati artinya, apabila dia lupa kadar & waktunya maka se-jret-an adalah nifas secara yakin setelah itu mandi disetiap fardlu sampai sempurna 60 hari kemudian setelah 60 hari cukup berwuḍū’ disetiap fardlu karena sudah dipastikan suci
وهللا أعلم ابلصواب
44 HAWA
: Dirinci sebagaimana perincian haid
TAMBAHAN Suci ada dua macam:
1. Suci asli ( )طهر اصليadalah suci yang tidak didahului inqitha’ (berhentinya darah)
2. Suci tidak asli ( )طهر غري اصليadalah suci yang didahului atau bersama inqitha’ (berhentinya darah)
Haid, Nifas, dan Istihadlah 45
DAFTAR PUSTAKA al-Bajuriy, Ibrahim, al-Bajuriy ‘ala ibn al-Qasim, Surabaya: Nurul Huda, T.th. al-Anshariy, Zakariya, Fathul Wahhab bi Syarhi Manhaj al-Tullab, Surabaya: Nurul Huda, T.th. al-Bujairomiy, Sulaiman bin Umar, Hasyiyah al-Bujaromiy, Beirut: Dar- al-Kurub al-Ilmiyah, 2014. al-Azhariy, Sulaiman bin Umar, Hasyiyah al-Jammal, Beirut: Dar al-Fikr,T.th. al-Ramliy, Syamsuddin Muhammad, Nihayah alMuhtaj, Beirut: Dar al-Fikr, 1984.