Harga Lebaran

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Harga Lebaran as PDF for free.

More details

  • Words: 740
  • Pages: 4
*kamis, 2 agustus 2007* *tajuk rencana* liputan khusus wanita sehat otomotif teknotrend wisata budaya griya olah raga games pentas konsultasi waspadai gerak harga menjelang hari raya merealisasikan stabilitas ketersediaan daya listrik akses penegak hukum periksa pejabat tinggi presiden jangan terlalu "tipis" kuping produk china menjebol pertahanan ekonomi kita waspada dan peduli kepada informasi bmg golkar-pdip menjelang satu dekade transisi mengakomodasi calon independen, kapan persisnya? dca, lee dan sikap final rakyat lebih baik diingatkan agar tidak kecolongan produktivitas anggaran dan infrastruktur daerah pokok permasalahan umkm dan perbankan arsip damai mengaburkan kebenaran larangan terbang terlalu tendesius curi pulsa via sms

pikirkan nasib orang betawi menafsirkan kembali kedaulatan ri cari postur tinggi arsip rumors rumors rumors rumors rumors rumors arsip waspadai gerak harga menjelang hari raya merealisasikan stabilitas ketersediaan daya listrik akses penegak hukum periksa pejabat tinggi presiden jangan terlalu "tipis" kuping produk china menjebol pertahanan ekonomi kita waspada dan peduli kepada informasi bmg arsip

*waspadai gerak harga menjelang hari raya* kamis, 2 agustus 2007 harga beragam komoditas kebutuhan pokok tampak variatif antara daerah yang satu dengan lainnya. ada komoditas tertentu yang mengalami kenaikan harga di kawasan barat, tetapi turun di kawasan timur, atau sebaliknya. perkembangan harga yang variatif itu boleh jadi dipengaruhi sejumlah faktor,terutama perubahan iklim yang ekstrem. pekan ini, masyarakat di jabotabek mengeluhkan tingginya harga ikan. tetapi di daerah lain, harga ikan justru turun. pada dasarnya, jutaan keluarga sedang tidak happy menyikapi kecenderungan dan perkembangan harga kebutuhan pokok dewasa ini. setelah menuntaskan urusan biaya sekolah anak sepanjang juni-juli lalu, kini persiapan semua keluarga mulai terfokus pada bulan ramadan (pertengahan september) dan hari raya idul fitri (pertengahan oktober). keduanya momen sangat spesial, sehingga

dirayakan juga dengan sangat spesial. memahami rendahnya nilai tukar pendapatan keluarga dewasa ini, masyarakat pasti tahu akan menjalani dua momen spesial itu dengan apa adanya. namun, standar apa adanya itu pun belum tentu bisa dipenuhi jutaan keluarga, mengingat harga beragam kebutuhan sudah melambung. kita mendorong pemerintah agar segera memberi perhatian ekstra pada masalah ini, masih ada waktu sekitar sebulan lebih bagi pemerintah untuk mendesak pasar lebih manusiawi terhadap masyarakat sebagai konsumen. harap dicamkan bahwa konsumen kita sedang mengalami siksaan akibat kenaikan harga dalam beberapa bulan belakangan ini. beras, bagi banyak keluarga, sudah masuk kategori komoditas yang mahal. begitu juga komoditas minyak goreng, telur, hingga komoditas terigu yang naik harganya sekitar 5% sejak juni. perkembangan harga-harga itu berbanding terbalik dengan nilai tukar pendapatan jutaan keluarga yang juga tergerus oleh inflasi. kita desak pemerintah memberi perhatian ekstra pada masalah ini. sebab, dalam beberapa hari terakhir, pasar mulai memperlihatkan gelagat kurang bersahabat. di sejumlah kota, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok mulai bergerak naik. kalau tidak segera direspons dengan kebijakan pengendalian, kita khawatir pasar tak terkontrol memformulasi harga. para pemain besar di pasar tampaknya sedang berancang-ancang menyongsong bulan suci ramadan dan persiapan masyarakat menyongsong serta merayakan hari raya idul fitri. seperti tahun-tahun sebelumnya, dua momen spesial itu biasanya ditandai dengan membesarnya konsumsi (belanja) masyarakat. kalau ekonomi jutaan keluarga relatif baik, kecenderungan itu boleh dimaklumi. akan tetapi, ketika ekonomi keluarga indonesia sedang dirundung masalah seperti sekarang ini, tindakan para pemain besar di pasar kebutuhan pokok itu tidak manusiawi, sehingga harus dinetralisasikan. hanya kepada pemerintahlah masyarakat sebagai konsumen bisa berharap. apalagi, dalam kapasitasnya sebagai regulator, pemerintah punya kewajiban melindungi masyarakat dari tindakan semena-mena para spekulan di pasar. belakangan ini, masyarakat kecewa karena pemerintah terkesan tak berdaya menetralisasi harga kebutuhan pokok. harga beras misalnya; kendati pemerintah telah melancarkan operasi pasar selama berbulan-bulan, harga beras tak pernah bisa dikembalikan ke level semula. begitu juga dengan minyak goreng. volume produksi dalam negeri sudah melampaui kebutuhan. tetapi pemerintah gagal "memaksa" produsen cpo melaksanakan domestic market obligation; pasrah saja dengan kemauan produsen mengekspor sebagian besar produknya. sudah sejak 2005 rakyat menjalani tahun-tahun yang sulit. tahun ini dirasakan seperti sedang menuju puncak kesulitan hidup. sebagai regulator, cobalah bekerja dan berfungsi dengan efektif agar bisa meringankan beban hidup rakyat. setidaknya, rakyat boleh menyongsong lebaran tahun ini tanpa keluhan akan tingginya harga kebutuhan pokok.*** -----------------------------------------------------------------------*politik* | *hukum* | *ekonomi* | *metropolitan* | *nusantara* | *internasional*

| *hiburan* | *humor* | *opini* | *about us* -----------------------------------------------------------------------copy right �2000 *suara karya online* powered by hanoman-i

Related Documents

Harga Lebaran
November 2019 25
Ucapan Lebaran
June 2020 16
Lebaran Virtual
June 2020 14
Haru Lebaran
November 2019 26
Harga
April 2020 44
Accosion Sesuci Lebaran
October 2019 24