Handout Bab-2-kerangka-teori.pdf

  • Uploaded by: sdn064028
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Handout Bab-2-kerangka-teori.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,325
  • Pages: 22
BAB 2 KERANGKA TEORI (KUANTITATIF)

1

Observasi

Perbaikan Teori (penelitian murni) atau implementasi (penerapan penelitian)

Kerangka teoritik & Proposisi

Hipotesa Interpretasi Data Analisis Data

Konstruksi konsep & definisi operasional Pengumpulan Data

Disain penelitian 2

Konsep (Konstrukta)

Dimensi (Abstrakta)

Indikator (Konkreta)

Status sosial ekonomi

Tingkat pendidikan Pengakuan verbal tentang jenjang pendidikan formal terakhir yang dijalani/ditempuh

Jenjang pekerjaan Pengakuan verbal tentang jenjang jabatan dalam bidang pekerjaan yang dimiliki

Tingkat Pendapatan Pengakuan verbal tentang gaji resmi dan pendapatan tambahan perbulan 3

1. Perspektif atau paradigma yang dipergunakan (bila ada) 2. Kajian terhadap teori-teori, hasil studi terdahulu, atau uraian observasi awal (bila ada), yang kesemuanya diusahakan untuk mengikuti state of the art dalam disiplin ilmu sipeneliti 3. Konseptualisasi konsep/permasalahan berdasarkan kajian pustaka, studi-studi terdahulu 4. Dalam studi eksplanatif, bagian ini dikembangkan menjadi penyusunan kerangka teori yang berisi proposisi/postulat, asumsiasumsi atau generalisasi empiris yang bisa di tarik sebagai sintetis atau generalisasi yang diperoleh dari kajian pustaka, tinjauan studistudi terdahulu. 5. Setiap konsep kemudian diturunkan menjadi definisi konseptual 6. Pengajuan hipotetis (theoritic hyphotesis) 4

Teori memberi kerangka pemikiran bagi pelaksanaan penelitian; Teori dapat membantu peneliti dalam mengkonstruksi hipotesis penelitian; Teori dapat dipergunakan sebagai dasar atau landasan dalam menjelaskan dan memaknai data atau fakta yang telah dikumpulkan; Dalam hubungannya dengan perumusan masalah penelitian, teori akan membantu mendudukkan permasalahan penelitian secara nalar dan runtut; Teori dapat membantu mengkonstruksi ide-ide yang diperoleh dari hasil penelitian, sehingga konsep dan wawasannya menjadi lebih mendalam dan bermakna; 5

Dalam hubungannya dengan proses penyusunan desain penelitian, teori memberikan acuan dan menunjukkan jalan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan para ahli melalui teori yang telah digeneralisasikan secara baik; Dalam hubungannya dengan penyusunan instrumen penelitian, terutama yang menggunakan validitas konstruct (construct validity) dan validitas isi (content validity), teori akan memberikan dasar-dasar konseptual dalam menyusun definisi operasional. Dari definisi operasional tersebut akan melahirkan indikatorindikator, dan dari indikator-indikator tersebut akan menghasilkan deskriptor-deskriptor, sampai pada akhirnya menghasilkan butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Teori akan dapat membantu untuk mendudukkan secara tepat dan rasional mengenai fungsi-fungsi dalam melakukan sintesis dan mengintegrasikan gagasannya.

6











Tidak didasarkan atas perkembangan mutkahir (state of the art) dalam bidang permasalahan yang diteliti. Tidak mampu merumuskan conceptual definition sejumlah konsep utama yang dibahas dalam kerangka teori Tidak mampu menentukan conceptual definition mana yang dipergunakan setelah membahas sejumlah conceptual definition Memilih conceptual yang kurang sesuai dengan tujuan penelitian. Kurang melakukan tinjauan kepustakaan tentang studi-studi yang mempergunakan konsep-konsep serupa, dan kemudian membuat definisi konseptual sendiri yang ternyata kurang tepat 7

 





Kerangka teori tidak menghasilkan theoritic hypothesis. Kerangka teori hanya merupakan kerangka konsep, atau daftar teori-teori (seringkali berasal dari perspektif/paradigma yang berbeda atau bahkan bertentangan) Hipotetis yang dihasilkan (theoritic hypothesis) berisi konsep-konsep yang tidak dibahas dalam kerangka teori. Atau memasukkan sejumlah konsep dalam hipotesis teoritik tanpa disertai uraian argumen dalam pembahasan kerangka teori. Kurang mampu merumuskan theoritic hypothesis. 8

 Kesalahan/kurang

mampu merumuskan theoritic hypotheis yang secara operasional dapat diteliti dalam time frame dimana penelitian akan dilakukan  Melakukan reasoning erros (fallacies) dalam membuat konklusi, atau dalam menurunkan hypothesis dari premis-premis yang dipergunakan

9







Hipotetis teoritik adalah pernyataan dari

konsep yang abstrak dan karenanya belum dapat diuji Hipotetis penelitian adalah pernyataan dari definisi operasional, karena itu sudah dapat diuji. Hipotetis ststistik mengacu kepada bentuk teknikal dimana hipotetis dinyatakan dalam bentuk uji statistik

10







  

Tidak secara jelas mendefinisikan satuan analisis yang dipergunakan, tidak mampu membedakan, atau mencampuradukkan pengertian unit of analysis dan unit of response atau unit of observation, atau tidak mampu membedakan responden penelitian dan key informan Tidak menjelaskan prosedur penarikan sampel yang dipergunakan, atau tidak menjelaskan kriteria penentuan key informan untuk analisis pada level individu Mempergunakan metode penelitian, desain penelitian, atau instrumen penelitian yang kurang memadai untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menguji hipotesis. Tidak menyatakan operational definition dari konsepkonsep yang diteliti Definisi operasional tidak sesuai dengan definisi konseptual yang dinyatakan dalam kerangka teori Tidak menurunkan theoritic hypothesis yang bisa secara langsung diuji dalam penelitian yang akan dilakukan. 11

Studi_studi terdahulu

Axioma Axioma

Observasi sistematis

Penilaian para ahli

Studi literaur Sobservasi secara kebetulan

PostulatPostulat

Generalisasi Empiris

Intuisi/ keyakinan

Spengalam an pribadi

Asumsi Asumsi

Proposisi

… suatu pernyataan tentang konsep Kategori Proposisi

Kondisi Proposisi

12

Proposisi Suatu pernyataan tentang konsep

Kategori Proposisi Semua pemegang jabatan publik harus mempertangungjawabkan kewenangan yang diberikan oleh publik kepadanya

Kondisi Proposisi Bila semua jabatan publik dipertangungjawabkan, maka akan ada mekanisme pertanggungjawaban kepada publik

Proposisi adalah suatu pernyataan tentang satu atau lebih konsep atau variabel 13

Studi-tudi terdahulu

Axioma Axioma

Observasi sistematis

Penilaian para ahli

PostulatPostulat

Proposisi 1 Premis :Semua pemegang jabatan publik harus mempertangungjawabkan/ akuntabel kewenangan yang diberikan oleh publik kepadanya

Studi literatur observasi secara kebetulan

Generalisasi Empiris

Proposisi 2

Premis :Bila semua jabatan publik harus dipertangungjawabkan, maka dperlukan mekanisme pertanggungjawaban/akuntabilitas kepada publik

pengalama n pribadi

Intuisi/ keyakinan

Asumsi Asumsi

Proposisi 3 Premis : Bila terdapat mekanisme akuntabilitas publik, maka kewenangan publik yang dipegang oleh pejabat/lembaga dapat dipertangungjawabkan

Proposisi 4 Kesimpulan : Mekanisme akuntabilitas merupakan salah satu penyebab atau necessary condition bagi terciptanya sistem akuntabilitas publik 14

CONTOH KERANGKA TEORITIK Kerangka teoritik adalah model konseptual mengenai bagaimana satu teori berhubungan di antara berbagai faktor yang telah diidentifikasi penting terhadap masalah penelitian

Vr Anteseden

Vr Independen

Vr Intervening

Vr Dependen

Tingkat liberalisme ekonomi

Proporsi kelas menengah independen

Intensitas tuntutan demokratisasi

Tingkat demokratisasi sistem politik

Vr Speisifik

Tekanan internasional

Vr Kontrol Fragmentasi kekuasaan elite politik

15

Contoh Kerangka Teoritik

Antecedent variable

Independent variable

Tipe kepemilikan perusahaan

Iklim komunikasi dalam perusahaan

Intervening variable

Kepuasan kerja karyawan

Dependent variable

Produktivitas karyawan

Moderating/speciying variable • Sektor usaha

16

CONTOH KERANGKA KONSEPTUAL

AKUNTABILITAS PUBLIK Definisi Konseptual: hubungan antara aktor dengan forum dimana aktor bekewajiban menjelaskan dan memberikan alasan atas tindakan yang dilakukan oleh aktor berdasarkan atas kewenangan publik yang diberikan kepadanya

Ak. Hukum

Ak. Politik

Ak. Administratif

Ak. Sosial

17

TEORI Proposisi tentang hubungan kausal antara dua atau lebih penomena

KRITERIA KAUSALITAS 1. 2. 3.

Correlation - Korelasi antara X – Y Time – Order - X mendahului Y Non-Spuriousness - Y benar-benar disebabkan oleh X bukan faktor lain

IMPLIKASI TEORI 1.

Prediksi

2.

Eksplanasi

“meramalkan” kemunculan/terjadinya Y berdasarkan X premis/proposisi penjelasan mengapa X menyebabkan Y 18

Bentuk-bentuk perumusan Korelasi Dua Variabel Concomitant variaty: “Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin konservatif seseorang” rxy > 0 (Person’s r correlation) Joint Probability Distribution: “Dalam kelompok yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, lebih banyak dijumpai mereka yang konservatif, dibanding dalam kelompok yang memiliki tingkat pendidikan rendah” τxy > 0 (Kendal’s Tau)

Differentiation: “Rata-rata skor orang-orang konservatif yang memiliki latar belakang pendidikan eksakta lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor orang-orang konservatif yang berlatar belakang pendidikan sosial “

Yx1 > Yx2 (t-test) 19

Bentuk-Bentuk Perumusan Hipotetis dan Konsekuensi Pengujian Statistiknya

Theoretical Hypothetis

Research Hypothetis

Asymmetrical/causal relationship: Kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor kompetensi yang dimiliki

Concomitant variation Semakin lama memperoleh pendidikan formal, semakin kurang waktu yg diluangkan melihat siaran beita TV

Statistical Hypothetis

Person’s r < 0

Joint probability distribution

Differentiation

Kelompok yg berpendidikan tinggi umumnya jarang melihat siaran TV, sebaliknya kelompok berpendidikan rendah umumnya sering melihatnya

Terdapat perbedaan lama waktu yg diluangkan melihat siaran berita TV antara mereka yang berpendidikan sosial dengan yg berpendidikan eksakta

Kendal’s Tau < 0

T-test > 0 20

Contoh Penjenjangan Hipotetis Permasalahan

Kerangka Teori

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi politik individu?

Definisi Konseptual Status sosial ekonomi yaitu kedudukan individu dalam suatu stratifikasi sosial yang didasarkan atas kemampuan ekonomi, tingkat pendidikan, dan pekerjaan

Definisi Konseptual Partisipasi politik yaitu keikutsetaan individu dalam aktivitas mempengaruhi input serta proses suatu sistem politik

Hipotetis Teoritik Status sosial ekonomi individu mempengaruhi partisipasi politik

X Status sosial ekonomi

Y Partisipasi politik 21

Metodologi Pengukuran

Definisi operasional Skor yang diberikan terhadap pengakuan verbal responden tentang penghasilan, pendidikan, pekerjaan, dan jabatan yang ia miliki

Definisi operasional Skor yang diberikan terhadap pengakuan verbal responden tentang keikutsertaan dalam pemilu, orpol, dan aktivitas politik lainnya

Hipotetis penelitian (berisi definisi operasional) Semakin tingi skor status sosial ekonomi seseorang semakin tinggi skor tingkat partisipasi politik yang diperolehnya

X

Y

Status sosial ekonomi

Partisipasi politik

Hipotetis statistik

rxy

>

0

22

Related Documents

Handout
October 2019 43
Handout
May 2020 27
Handout
July 2020 18
Handout
June 2020 27
Handout
May 2020 29
Handout
June 2020 6

More Documents from ""