Halusinasi.ppt

  • Uploaded by: DimasPermana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Halusinasi.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 519
  • Pages: 15
Asuhan Keperawatan Klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi Nurul Sri W, S.Kep.Ns

Definisi 



 

Pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan eksternal Suatu penghayatan yang alami, suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksterna Persepsi palsu Gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada

Jenis-jenis:    

Pendengaran Penglihatan Penciuman pengecapan

  

Perabaan Sinestetik Kinestetik

Rentang Respon Respon adaptif

Respon maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Waham Persepsi akurat Ilusi Halusinasi Emosi konsisten Menarik diri Sulit berespon Perilaku sesuaiReaksi emosi >/< Perilaku disorganisasi Hubungan sosial Perilaku tdk biasa Isolasi sosial

Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Level Tahap 1: Memberi rasa nyaman, tingkat ansietas sedang, secra umum halusinasi merupakan hal yang menyenangkan

Karakteristik Mengalami ansietas, kesepian rasa bersalah dan ketakutan Fokus menghilangkan ansietas Pikiran dan pengalaman dlm kontrol kesadaran

Perilaku klien Tersenyum/ tertawa sendiri Menggerakkan bibir tanpa suara Pergerakan mata yang cepat Respon verbal lambat Diam dan berkonsentrasi

Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Level

Karakteristik

Perilaku klien

Tahap II: Menyalahkan, tingkat kecemasan berat, secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati

Pengalaman sensori menakutkan Mulai kehilangan kontrol Merasa dilecehkan oleh pengalaman sensori Menarik diri

SSO , tanda-tanda ansietas Denyut jantung, pernapasan, TD > Rentang perhatian menyempit Konsentrasi dg pengalam sensori Hilang kemampuan bedakan realita

Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Level

Karakteristik

Tahap III: Mengontrol, Tingkat kecemasan berat, pengalamn sensori tidak bisa ditolak

Menyerah dan menerima pengalaman sensori Isi halusinasi atraktif Kesepian bila pengalaman sensori berakhir

Perilaku klien Perintah halusinasi dituruti Sulit b.d orla Rentang perhatian beberapa detik Gejala fisik: ansietas berat, berkeringat, tremor

Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Intensitas dan proses terjadinya halusinasi Level

Karakteristik

Perilaku klien

Tahap IV: Menguasai, tingkat kecemasan panik, secara umum diatur dan dipengaruhi oleh waham

Pengalaman sensori menjadi mengancam Halusinasi dapat berlangsung selama beberapa jam/ hari

Perilaku panik Potensial bunuh diri Tindakan kekerasan, agitasi, MD Tidak mampu berespon thd > 1 orang

Pengkajian 

Faktor predisposisi   

 



Genetika Neurobiologi Neurotransmiter Abnormal perkembangan saraf Psikologis

Faktor presipitasi   

Proses pengolahan informasi yang berlebihan Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal Adanya gejala pemicu

Pengkajian Pengkajian 

Mekanisme koping    



Regresi Proyeksi Menarik diri Menarik diri

Perilaku halusinasi   

 

Isi halusinasi Waktu terjadinya Frekuansi situasi pencetus Respon klien sat halusinasi

Diagnosa Keperawatan 





Resiko mencederai diri b.d. halusinasi pendengaran PSP: halusinasi pendengaran b.d. menarik diri Isolasi sosial: menarik diri b.d. harga diri rendah

Planing 



 



TUK 1:Klien dapat membina hubungan saling percaya TUK 2:Klien dapat mengenal halusinasinya TUK 3:Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK 4:Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya TUK 5 :Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

Implementasi dan Evaluasi 





Sesuaikan dengan planing JIka implementasi tidak berhasil, gunakan modifikasi tindakan Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkannya dengan kriteria hasil

Penerapan strategi komunikasi pada klien halusinasi 







Tetapkan hubungan saling percaya Jangan mendukung atau menolak halusinasi Dorong klien mengobservasi dan menjelaskan pikiran, perasaan dan tindakan yang b.d. halusinasi Sarankan dan kuatkan penggunaan hubungan interpersonal dalam memenuhi kebutuhan

More Documents from "DimasPermana"