Hairun E.pembangunan.docx

  • Uploaded by: Sarjana Muda
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hairun E.pembangunan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 672
  • Pages: 3
Tujuan Tingkat Pendidikan dasar Pada tahun 2015 semua Negara telah mengenyam tingkat pendidikan dasar

Indikator >Rasio bersih jumblah siswa SD Perkembangan Sosial (primary enrolment neto). >para siswa mengenyam pendidikan dasar 4 tingkat tingkat usia gemar membaca 15 sampai 24 tahun. >rasio laki laki dan perempuan yg Kesamaan Gender Menyatakan perkembangan kesamaan mengenyam pendidikan dasar dan gender dan pemberdayaan perempuan lanjutan >rasio tingkat usia gemar membaca dengan menghilangkan pembedaan antara perempuan dan laki-laki kesempatan belajar pada tahun 2015 Penurunan Kematian Bayi & Belita >Rasio tingkat kematian bayi >rasio tingkat kematian balita Menurunkan tingkat kematian bayi dan balita di NSB sampai 2/3 antara tahun 1990 sampai 2015 >rasio tingkat kematian ibu Penurunan Kematian Ibu melahirkan melahirkan >proses kelahiran yg ditangani Menurunkan tingkat kematian ibu medis professional. melahirkan sampai ¾ antara 1990 sampai 2015 >Tingkat kelaziman penggunaan Kesehatan Reproduksi alat kontrasepsi Memberikan akses berupa system >pengidapan HIV pada ibu hamil pemeliharaan kesehatan bagi pelayan usia 15 sampai 24 th. kesehatan reproduksi bagi semua individu pada tahun 2015. Lingkungan Kemampuan Mempertahankan dan >Negara dengan proses pengembangan pelestarian Regenerasi Lingkungan lingkungan yg efektif Mengimplementasikan strategi >populasi yg mempunyai nasional untuk pengembangan kemampuan untuk meningkatkan pelestarian lingkungan pada setiap Negara pada 2005 sehingga pada 2015 sumber air. akan tercipta kebalikan dari tren saat >lahan hutan sebagai presentase luar tanah nasional ini yaitu hilangnya sumber daya >biodiversitas (lahan tanah yg di lingkungan pada tingkat nasional dan lindungi). gloal >efisiensi energy (GDP per unit penggunaan energy) >emisi karbondioksida (GDP per unit penggunaan energy) >emisi karbondioksida per kapita. Tabel 2.4.indikator sosial dan lingkungan

2.indeks mutu hidup (PQLI) Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Morris D. Morris memperkenalkan Physical Quality Life Index (PQLI). PQLI merupakan indeks komposit (gabungan) dari 3 indikator yaitu harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian dan tingkat melek huruf.untuk masingmasing indikator, kinerja ekenomi suatu Negara di nyatakan dalam skala 1 hingga 100, di mana 1 merupakan kinerja terjelek, sedang 100 adalah kinerja terbaik. Begitu kinerja ekomi suatu Negara di nyatakan dalam skala 1 hingga 100 untuk masing-masing indikator tersebut, maka indeks kompositnya dapat di hitung dari rata-rata penilaian atas ketiga indikator, dengan memberikan bobot yang sama untuk masing-masing indikator. Sebagai contoh, Tabel 2.5 menyajikan indikator PQLI untuk msing-masing provinsi di Indonesia pada tahun 1971,1980 dan 1990.PQLI di Indonesia meningkat dari 45 pada tahun 1971,menjadi 57 pada tahun 1980, dan melonjak menjadi 73 pada tahun 1990. Kendai demikian,di antara Negara-negara di ASEAN, PQLI Indonesia termakud yang paling rendah. Bila di bandingkan antarprovinsi, terdapat begitu besar variasi PQLI meskipun dengan tingkat yg menurun sebesar 0,1224, 0,1162 dan 0,0864 masing-masing ungtuk tahun 197,1980 dan 1990 (Ardani,1996:28). Namun umumnya PQLI mengalami peningkatan untuk masing-masing provinsi,dengan rata-rata kenaikan pertahun selama 1971-1990 sebesar 2,6%. D.I. Yogyakata dan Sulawesi tenggara merupakan provinsi yg memiliki peningkatan PQLI tercepat sebesar 3,6% per tahun. Pada tahun 1971,PQLI tertinggi di pegang oleh Sulawesi utara (62).pada tahun 1980 dan 1990,rekor PQLI di raih oleh DKI Jakarta (72 dan 86).

Tabel 2.5. indeks mutu hidup (PQLI) Menurut provinsi: 971,1980,1990 Provinsi

1.D.I. Aceh 2.Sumatra Utara 3.Sumatra Barat 4.Riau 5.Jambi 6.Sumatra Utara 7.Bengkulu 8.Lampung 9.DKI Jakarta 10.Jawa barat 11.Jawa Tengah 12.D.I. Yogyakarta 13.Jawa timur 14. Kalimantan Barat 15. Kalimantan Tengah 16. Kalimantan Selatan

PQLI 1971 50 58 50 54 44 47 46 48 54 43 42 41 44 42 53 48

1980 64 68 57 59 56 64 59 63 72 53 59 69 57 51 63 57

1990 78 79 75 77 74 75 75 75 86 68 73 80 72 67 79 69

Kenaikan per tahun (%) 1971-1990 24 16 22 19 28 25 26 24 25 24 30 36 26 25 21 19

17. Kalimantan Timur 18. Sulawesi Utara 19. Sulawesi Tengah 20. Sulawesi Selatan 21. Sulawesi Tenggara 22. Bali 23. Nusa Tenggara Barat 24. Nusa Tenggara Timur 25. Maluku 26. Irian Jaya 27. Timor Timur Indonesia

52 62 49 38 36 42 30 45 51 45

62 69 56 54 54 59 31 51 57 51 57

79 80 69 71 70 76 47 68 74 64 55 73

22 14 18 33 36 32 24 22 20 26

Related Documents

Hairun E.pembangunan.docx
November 2019 11

More Documents from "Sarjana Muda"

Proposal Uho.docx
December 2019 16
Kesepakatan.xlsx
December 2019 9
Uu Perlindungan Tanaman.docx
November 2019 16
Hairun E.pembangunan.docx
November 2019 11
Skripsi_aditya
May 2020 10