1
GUIDELINE MODUL 1 ANALISIS ASPEK PASAR
OUTLINE MATERI PRAKTIKUM I.1 Strategi Pemasaran I.1.1 STP I.1.2 Strategi diferensiasi I.1.3 Marketing Mix I.2 Rencana Pemasaran I.2.1 Rencana Penjualan I.2.2 Estimasi Biaya Pemasaran I.3 Pengumpulan Data I.3.1 Metode Pengumpulan data I.3.2 Menentukan unit sampling I.3.3 Teknik Sampling I.3.4 Menentukan Ukuran Sampel I.4 Analisis Market Breakdown I.5 Analisis Market Growth PENJELASAN MATERI PRAKTIKUM I.1 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.Tujuan dari strategi pemasaran adalah untuk menarik, mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan, dalam menghadapi pesaing yang mencoba untuk melakukan hal yang sama (Capon, 2009). Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler, 2012). a. STP STP merupakan singkatan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning yang digunakan dalam membuat strategi pemasaran. 1. Segmenting Segmentasi pasar adalah proses konseptual dan analitis kritis untuk mengembangkan serta menerapkan strategi pasar yang efektif (Capon, 2009). Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam beberapa kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang membutuhkan program pemasaran atau produk yang terpisah (Kotler &Amstrong, 2008). Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih
2
terarah dan efektif. Dalam segmentasi, digunakan berbagai variabel dalam membagi pasar ke berbagai segmen. Variabel tersebut dapat berupa: Geografis Segmentasi geografis membuat pembagian pasar menjadi beberapa unit berdasarkan variabel negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitarnya, seperti kepadatan dan iklim. Demografis Segmentasi yang dilakukan dengan membagi pasar dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, ukuran keluarga, agama, kebangsaan, dan siklus hidup keluarga. Psikografis Segmentasi yang dilakukan dengan membagi pasar dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan latar belakang. Orang-orang dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. Perilaku Segmentasi yang dilakukan dengan membagi konsumen atas grup-grup yang berbeda dengan basis variable seperti status pengguna, kesetiaan pada merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan penggunaan, kesiapan membeli dan sikap terhadap produk. 2. Targeting Targeting adalah tahapan lanjut dari proses segmentasi yaitu tahap memilih target market yang sesuai bagi produk dan jasa yang ditawarkan. Terdapat 5pola dalampemilihan pasar sasaran, yaitu: Konsentrasi Segmen Tunggal Melalui pemasaran terkonsentrasi ,perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan kehadirannya di pasar akan kuat, contohnya Volkswagen berkonsentrasi pada pasar mobil kecil dan Porsche di pasar mobil sport. Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih beberapa segmen ,masing-masing secara objektif ,menarik, dan tepat, namun diantara segmen tersebut tidak adanya sinergi tetapi segmen-segmen tersebut menjajikan sebagai penghasil uang.Strategi multi segmen ini mempunyai kelebihan mendiversivikasikan resiko perusahaan. Spesialisasi Produk Perusahaan membuat sebuah produk dan dijual ke beberapa segmen pasar. Perusahaan berfokus pada pembuatan sebuah produk unggulan.Resiko terburuk adalah produk dapat digantikan oleh teknologi yang baru. Spesialisasi Pasar
3
Perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dari satu segmen tertentu. Perusahaan menjual satu produk yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan suatu segmen tertentu. Cakupan Pasar Penuh Perusahaan melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang diperlukan.Perusahaan yang menggunakan strategi ini pada umumnya adalah perusahaan besar seperti Coca-Cola, General Motors dan Microsoft. 3. Positioning Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. b. Differentiation Menurut Kotler (2002), differensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahan dengan tawaran pesaing. Kotler (2002:256), menjelaskan bahwa keunggulan bersaing sebuah perusahaan salah satunya dengan perbedaan (differentition) tawaran perusahaan yang akan memberikan nilai lebih kepada konsumen ketimbang yang dibawakan pesaing. Penawaran perusahaan kepada pasar dapat di diferensiasikan, diantaranya : 1. Diferensiasi produk (product differentiton) Sebuah perusahaan dapat mendeferensiasikan produk secara fisik seperti konsistensi, keawetan, keandalan, atau dapat diperbaiki. 2. Diferensiasi pelayanan (service differentiation) Sebagai tambahan dari perbedaan secara fisik, perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai produk, misalnya : penyerahan, pemasangan, perbaikan, pelatihan, servis, konsultasi dan sebagainya 3. Diferensiasi personil (personnel differentiation) Perusahaan dapat meraih unggul yang sangat bersaing dengan memperkejakan dan melatih karyawan yang lebih baik ketimbang yang bekerja di perusahaan pesaing. 4. Diferensiasi saluran (Channel differentiation) Perusahaan dapat menguasai pasar, jika dan hanya jika perusahaan tersebut memiliki kekuatan dalam pendistribusian produk mereka. 5. Diferensiasi citra (image differentiation) Ketika pesaing menawarkan bentuk yang serupa, pembeli akan menganggap berbeda berdasarkan pada citra perusahaan atau merek.
4
c. Marketing Mix Menurut Kotler (2012), marketing mix adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Selanjutnya Kotler mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4P, yaitu: 1. Product Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.Produk terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, size, services, warranty, dan returns. 2. Price Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan retail price. 3. Place. Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport. 4. Promotion Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi sales promotion, advertising, sales force, public relation, dan direct marketing, atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler, 2012).
I.2 Rencana Pemasaran Rencana pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya. Rencana pemasaran berisi panduan taktis untuk program pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode perencanaan ( Kotler, 2012 ). a. Rencana Penjualan Bagian ini memuat target penjualan yang ingin dicapai perusahaan dalam setiap interval waktu di dalam rentang waktu perencanaan. Di bagian rencana penjualan akan ditetapkan berapa permintaan pasar yang akan dilayani oleh perusahaan, apakah lebih kecil atau lebih besar dari kapasitas produksi saat ini. Jika target penjualan lebih besar dari kapasitas produksi saat ini, maka perlu diperkirakan investasi tambahan yang diperlukan atau perlu tidaknya dilakukan proses outsourcing. b. Biaya Pemasaran Menurut Hansen & Mowen (2001:47), biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan, dan biaya pelayanan pelanggan.
5
I.3 Pengumpulan Data a. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode penelitian, yaitu Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif. Metode Kuantitatif Maholtra (2009:161) riset kuantitatif berusaha mengkuantifikasi data, biasanya dengan menerapkan bentuk analisis statistik tertentu.Sugiyono (2012:7) metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Berikut adalah metode yang digunakan: a. Survey Metode survey adalah kuisioner yang terstruktur yang diberikan ke responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik. Metode survey ini dibagi menjadi empat cara, yaitu wawancara telepon, wawancara personal, wawancara surat, dan wawancara elektronik. b. Pengamatan Pengamatan adalah perekaman pola perilaku orang, objek, dan peristiwa dengan cara yang sistematik untuk memperoleh informasi mengenai fenomena yang sedang diteliti. Ada beberapa cara metode pengamatan, yaitu pengamatan personal, pengamatan mekanis, adit, analisis kandungan, dan analisis penelusuran. Metode Kualitatif Maholtra (2009:44) riset kualitatif bersifat tidak terstruktur, eksploratif, didasarkan pada sampel kecil dan memungkinkan menggunakan metode kualitatif sebagai berikut : a. Focus Group Focus Group adalah sebuah wawancara yang dilakukan oleh moderator terlatih dalam suasana yang alami dan tidak terstruktur terhadap sekelompok kecil responden.Maksud utama focus group adalah untuk mendapatkan wawasan dengan mendengarkan sekelompok orang dari pasar sasaran yang sesuai yang berbicara mengenai topic tertentu kepada peneliti. b. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam merupakan cara langsung memperoleh informasi, tetapi tidak seperti focus group, wawancara dilakukan satu lawan satu. c. Teknik Proyektif Proyektif
berbentuk
pernyataan
tidak
langsung
yang
mendorong
responden
memproyeksikan motivasi, kepercayaan, sikap atau perasaan dasar mereka mengenai masalah yang sedang diteliti.
Teknik Asosiasi
6
Dalam teknik ini, seorang responden diberi stimulus dan diminta memberi tanggapan dengan hal yang pertama muncul dalam pikiran. Teknik Melengkapi Dalam teknik ini, responden diminta untuk melengkapi sebuah stimulus yang tidak lengkap, seperti melengkapi kalimat dan melengkapi cerita. Teknik Konstruksi Teknik konstruksi meminta responden membuat tanggapan dalam bentuk cerita dialog atau deskripsi. Teknik Ekspresif Teknik ekspresif, responden ditempatkan pada situasi verbal atau visual dan diminta menghubungkan perasaan dan sikap orang lain terhadap situasi dimaksud.
b. Teknik Sampling Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi menurut Sugiyono (2003:7478). Sampel yang diambil adalah sampel yang dapat mewakili populasi dari pasar yang menjadi target perusahaan.
Teknik
sampling
diklasifikasikan
menjadi
nonprobability
dan
probability.Nonprobabilitymengandalkan judgement pribadi peneliti daripada peluang untuk memilih elemen sampel.Sedangkan dalam probability ,unit sampling dipilih secara kebetulan.
Teknik Sampling
Nonprobabilitas
Sampling Convenience
Sampling Judgement al
Sampling Kuota
Probabilitas
Sampling Bola Salju
Sampling Acak Sederhan a
Sampling Sistimatik
Sampling Bertingka t
Proporsiona l
Sampling Kelompok (Cluster)
Disproporsional
Gambar I. 1 Klasifikasi Teknik Sampling (Malhotra, 2009) c. Menentukan Ukuran Sampel Menurut Gay dan Diehl (1992), terdapat beberapa cara yang berbeda tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan.Untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% dari populasi.Untuk penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi.Untuk penelitian perbandingan kausal, 30 elemen perkelompok, dan untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok.Evaluasi aspek pasar sangat
7
penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut.Pada dasarnya, analisis pasar mencakup aktivitas pencarian dan analisis data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menggambarkan, mengkuantifikasi, dan meraih pasar yang diinginkan dari produk yang bersangkutan.
I.4 Market Breakdown Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk (Kotler & Amstrong, 2008). Ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran (Kotler, 2012), yaitu: Pasar Potensial adalah sejumlah konsumen, baik itu individu, perusahaan, atau organisasi dalam pasar tertentu yang memiliki minat terhadap suatu produk tertentu. Pasar Tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu. Pasar Sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang akan dijadikan objek pasar oleh suatu perusahaan.
I.5 Market Growth (Metode Judgement) Peningkatan permintaan untuk produk atau jasa tertentu dari waktu ke waktu. Pertumbuhan pasar bisa lambat jika konsumen tidak mendapatkan kepuasan dari produk tersebut, atau lebih buruknya konsumen menemukan produk lain (dari pesaing) yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. a. Data Langsung (Direct Data) Data langsung adalah data yang dikumpulkan dari sumber asli.Maksud dari sumber asli disini adalah data yang diambil berdasarkan pengamatan langsung oleh suatu perusahaan untuk keperluan bisnis nya. b. Data Konsekuensi (Corollary data) Metode konsekuensi data diasumsikan bahwa penjualan dua komoditas sejajar satu sama lain begitu erat bahwa data langsung untuk penjualan atau konsumsi memberikan potensi pasar yang lain (Brown, 2008).
8
REFERENSI Boediono, DR., Koster, Wayan, DR.IR . 2008. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitias. Bandung: Rosda Burhan, B., 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media Group. Jakarta Capon, Noel, Roy Capon & James M. Hullbert. 2009, Managing Marketing in the 21ist Century – European Edition. New York. Wessex.Inc. Hendry.Metode Pengumpulan Data. http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulandata/. 3 November 2015. Hisrich, R. D. & Peters, M. P., 1995.Entrepreneurship: Starting, Developing, and Managing a New Enterprise, 3rdedition. Homewood: Irwin Publishing Co. Kotler, Philip, et al. 2003. Rethinking Marketing. Jakarta: Prenhallindo Kotler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, implementasi dan Kontrol, Edisi Empat Belas.Alih Bahasa, Hendra Teguh. Jakarta: Penerbit PT. Prenhallindo. Kotler, Philip& Armstrong, G.2008.Prinsip-prinsip Pemasaran. Ed Indonesia. Jakarta: Erlangga. Maholtra. Pinson, Linda. 2003. Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary. Porter, Michael E.2007.Strategi Bersaing Competitive Strategy).Tangerang: Kharisma Publishing Group. Rangkuti, Freddy.2005. Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia Rangkuti, Freddy.2008. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Techno Economy Laboratory. 2014. Modul Praktikum Perencanaan Bisnis. Bandung: Universitas Telkom Statistik, B. P. (2015). Angka Penduduk Berdasarkan Gender.Jakarta: bps.go.id. Statistik, B. P. (2015). Angka Penduduk Berdasarkan Umur. Jakarta: bps.go.id Sugiarto., Siagian, Dergibson., Tri Sunaryo, Lasmono., S. Oetomo, Deny. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Surakhmad, W., 1990.Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Stanton, William J. 1991. Prinsip Pemasaran. Ed Indonesia. Jakarta: Erlangga.
9
10