Ginekologi: Elmiyanti

  • Uploaded by: Elmiyanti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ginekologi: Elmiyanti as PDF for free.

More details

  • Words: 1,505
  • Pages: 13
Ginekologi Elmiyanti

1. Ruang lingkup ginekologi Ginekologi berasal dari kata Gynaecology yang secara harfiah berarti "ilmu mengenai

wanita" atau science of woman yaitu cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari dan menangani penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium). Kata ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos = perempuan dan logos = ilmu, ilmu tentang perempuan. Perdefenisi berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita diluar kehamilan. Bidang ginekologi termasuk didalamnya: kelainan bawaan, infeksi, tumor, kelainan haid, infertilitas dan lain-lain sebagainya. Ginekologi adalah ilmu penyakit kandungan, ilmu kelamin wanita. Ginekologi adalah dokumen bagian dari ilmu kedokteran yang berkenaan dengn fungsi-fungsi dan penyakit yang khas pada wanita       Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati penyakit saluran kelamin pada wanita Ginekologi merupakan mata kuliah tentang penyakit kandungan dan permasalahannya pada wanita dalam siklus kehidupannya. Ginekologi yang dipelajari di program studi kebidanan antara lain: ruang lingkup ginekologi, infeksi sistem reproduksi, gangguan menstruasi, infertilitas, tumor dan kanker sistem reproduksi, kelainan kongenital sistem reproduksi, pemeriksaan diagnostik, penanganan penyakit menular seksual, AIDS dan HIV.

2. Jenis kelainan pada sistem kesehatan reproduksi dan pengangulangannya 1. Hymen inferforata  Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang

melingkari orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi.Bentuk dan ukuran lubang himen bervariasi, tetapi umumnya robek pada waktu koitus pertama. Himen yang “intak” danggap suatu tanda keperawanan, tetapi ini tidak dapat diandalkan karena beberapa kasus koitus tidak berhasil menimbulkan robekan dan pada orang lain himen dapat robek akibat manipulasi digital. Penanggulangannya: Tindakan Pembedahan



2. Atresia Kedua Labium Minus Kelainan Kongenital ini disebabkan oleh membrana urogenitalis yang tidak menghilang. Di bagian depan vulva di belakang klitoris ada lubang untuk pengeluaran air kencing dan darah haid. Koitus walaupun sukar masih dapat dilaksanakan, malahan dapat terjadi kehamilan.Pada partus hanya diperlukan sayatan di garis tengah yang cukup panjang untuk melahirkan janin. Penatalaksanaan :Insisi perlekatan dan menjahit luka-luka yang timbul. 3. Hipertrofi Labia Minora Hipertrofi labia minora pada alat kelamin wanita merupakan kondisi dimana terjadi disproporsi dari ukuranlabia minora relatif dari ukuran labia mayora.. Penatalaksanaan :Bila penderita tetap merasa terganggu karenanya, maka pengangkatan jaringan yang berlebihan dapat dikerjakan.

4. Duplikasi vulva Duplikasi Vulva berarti memiliki dua vulva.Ini jarang sekali ditemukan.Bila ada, biasanya ditemukan pula kelainan-kelainan lain yang lebih berat, sehingga bayi itu tidak dapat hidup. Penatalaksanaan :Insisi Perlengketan dan menjahit luka – luka yang timbul. 5. Hipoplasi vulva Hipoplasia ovaria (indung telur mengecil) dan Agenesis ovaria (indung telur tidak terbentuk). Hipoplasia ovaria, merupakan suatu keadaan indung telur tidak berkembang karena keturunan. 6. Kelainan perineum Pada kloaka persisten karena septum urogenital tidak tumbuh, dimana bayi tidak mempunyai lubang anus, atau anus bermuara dalam sinus urogenitalis, dan terdapat satu lubang dari mana keluar air kencing dan feses 7. Atresia ani Dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feses karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Penatalaksanaan : tindakan operatif

3 jenis penyakit kandungan 1. Kista vagina Kista vagina berasal dari duktus Gartner atau duktus Muller.

Letak lateral dalam vagina bagian proksimal, ditengah, distal dibawah orifisium uretra eksternum. Bila kecil dan tidak ada keluhan dibiarkan tapi bila besar dilakukan pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan setelah lahir. 2. Tumor vagina Kadang – kadang ada tumor didalam vagina, biasanya berupa kista (berasal dari saluran Gartner atau Muller). Kista ini sedapat – dapatnya harus diekstirpasi tetapi kalau tidak mungkin dan terutama kalau mengganggu kemajuan persalinan maka dapat di punksi

3. Karsinoma cerviks menimbulkan fluor berbau busuk biasanya bercampur dengan darah, perdarahan kontak ialah perdarahan pada persetubuhan atau buang air besar dan sering juga menimbulkan perasaan gatal pada kemaluan luar. 4. Uterus duplex Jika terjadi kehamilan pada salah satu bagian uterus, maka bagian yang lain akan ikut membesar. Karena lapisan otot kurang tebal maka dapat terjadi kelemahan His dan ruptur uteri. Bagian uterus yang ikut membesar itu dapat menghalangi jalan lahir. 5. Uterus bicornis Sering ditemukan letak sungsang yang tak dapat diversi. Mungkin terjadi abortus dan partus praematurus. Pada uterus bicornis, pembukaan dapat terganggu oleh bagian uterus yang membesar; kornu yang kosong ikut membesar dan dapat merupakan tumor yang menghalangi jalan lahir. Mungkin terjadi inertia uteri dan ruptur uteri. 6. Uterus subseptus Dapat menyebabkan letak lintang yang tak dapat diversi. Kalau placenta melekat pada septum maka disebut placenta accreta. Uterus subseptus dapat juga menjadi sebab abortus (habitualis). 7. Uterus arcuatus Uterus arcuatus dapat menyebabkan letak lintang.

8. Uterus bicornis dengan kornu yang rudimenter Dapat terjadi kehamilan dalam kornu yang rudimenter yang sifat – sifatnya kehamilan ektopic. Kehamilan ini terjadi dengan migratio eksterna. Biasanya terjadi ruptur dari kornu setetlah bulan ketiga. Pada operasi, kornu yang rudimenter ini sebaiknya diekstirpasi. 9 Anteversio uteri Kelainan letak pada uterus ke depan dijumpai pada perut gantung. Perut gantung terdapat pada multipara karena melemahnya dinding perut, terutama multipara gemuk, hal ini menghalangi masuknya kepala ke dalam panggul, pembukaan tidak lancar. Dalam persalinan tidur telentang, setiap ada his fundus dorong ke atas. 10. Retrofleksio uteri Retroflexi uteri sering dijumpai pada wanita Indonesia dan tidak usah kita anggap sebagai hal yang patologis. 11. Prolap uteri Prolapsus uteri adalah Keadaan dimana turunnya uterus melalui hiatus genitalis yang disebabkan kelemahan ligamen-ligamen, fasia endopelvik danotot dasar panggul yang menyokong uterus

12. Elongatio Colli (Cervix Yang Panjang) Cervix yang panjang menyulitkan kehamilan, namun

biasanya tidak mengganggu persalinan. 13.Myoma Uteri Adalah tumor jinak dari otot-otot rahim. 14 kista ovari 15. tumor ovari

Pertolongan pertama pada gangguan sistem reproduksi wanita Untuk pertolongan pertanma pada gangguan sistem reproduksi wanita dengan konsultasi dengan spesialis kandungan. Adapun ganguan diataranya meliputi: 1. Gangguan Haid: Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :  Hipermenorea atau menoragia yaitu perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).  Hipomenorea yaitu perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen & progesteron, stenosis himen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.  Polimenorea yaitu siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendek masa lutea. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.  Oligomenorea yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehtan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik.  Amenorea yaitu bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar amenore fisiologik. Penyebabnya dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen dan progesteron yang negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati, diabetes melitus, kanker), infertilitas atau stress berat.

2. Perdarahan diluar haid : Metroragia yaitu perdarahan dari vagina yang tidak

berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.

3. Gangguan lain yang berhubungan dengan haid : a. Premenstrual tension (ketegangan prahaid) b. Mastodinia c. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) d. Dismennorea

 4. erdarahan Uterus Abnormal  Secara umum, penyebab perdarahan uterus abnormal adalah kelainan organik (tumor, infeksi),

sistemik (kelainan faktor pembekuan), dan fungsional alat reproduksi.  5. Keputihan  Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit . Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.  6. Endometriosis  Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal dari kelenjar dan stroma endometrium di luar uterus. Atau terdapatnya kelenjar atau stroma endometrium di tempat / organ lain selain dinding kavum uteri. 7. Penyakit Radang Panggul  Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang panggul yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik, infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal..

8. Bartolinitis Penyakit ini terjadi akibat radang pada glandula bartholini, sering kali timbul pada gonorea, akan tetapi dapat pula mempunyai sebab lain, misalnya streptokokus atau basil koli. 9. Mioma uteri Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertilitas. Risiko terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus, khusunya pada mioma submukosum, menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada serviks uteri, menyebabkn atonia ataupun inersia uteri sehingga menyebabkan perdarahan pasca persalinan karena adanya gangguan mekanik dlm fungsi miometrium, menyebabkan plasenta sukar lepas dari dasarnya, dan menggangu proses involusi dalam nifas. 10. Tumor Ovarium Neoplastik · Tumor kista : Kista ovarium simplek, kistadenoma ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, kista dermoid. Tumor solid : Fibroma leiomioma, fibroadenoma, papiloma, limfangioma, tumor brener, tumor sisa adrenal.

Related Documents


More Documents from ""