Gigi Lansia.docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gigi Lansia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,845
  • Pages: 10
Seiring dengan bertambahnya usia, para lansia biasanya akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Penurunan kondisi tersebut juga terjadi pada organ dan jaringan yang terdapat di dalam gigi dan mulut. Hal inilah yang terkadang menyebabkan lansia menderita penyakit baru, yang mungkin sebelumnya tidak terdeteksi. Masalah gigi dan mulut pada lansia antara lain : Baca Juga 

Lansia Juga Butuh Seks, Ini Alasan Medisnya Bolehkah Makan Kurma Jika Menderita Diabetes Mellitus?



Awas, 8 Hal Sepele Ini Ternyata Gejala Penyakit Serius!



1. Karies gigi Merupakan masalah gigi yang paling umum dijumpai pada lansia. Faktor-faktor penyebabnya antara lain meningkatnya kebutuhan akan perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi, perubahan air ludah akibat faktor penuaan, pola makan yang tidak seimbang, terbukanya sebagian akar gigi akibat penurunan gusi dan juga akibat pemakaian obat-obatan yang menyebabkan mulut menjadi kering. Perawatan karies gigi pada lansia dulu lebih banyak diatasi dengan pencabutan gigi dibanding dengan merawatnya. Akibatnya, lansia banyak mengalami kehilangan gigi di masa tuanya. Sebenarnya prosedur yang paling baik dalam mengatasi masalah karies gigi pada lansia adalah dengan menghilangkan jaringan gigi yang terkena karies gigi. Selain itu juga menitikberatkan pada pemberian mineral fluoride pada gigi. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas hidup para pasien lansia dalam menjaga gigi asli mereka. Di samping itu juga untuk menghindari pemakaian gigi palsu, baik dengan jenis

lepasan atau permanen, yang dalam bahasa medis disebut cekat. 2. Penyakit jaringan penyangga gigi Penyakit periodontal merupakan penyakit kronis yang meliputi kerusakan pada jaringan lunak seperti gusi dan tulang alveolar pembentuk dan pendukung soket gigi. Gangguan ini merupakan masalah yang paling sering ditemukan pada lansia. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi, sehingga menyebabkan peradangan gusi sampai kerusakan tulang alveolar. Selain bisa menyebabkan kehilangan gigi, penyakit periodontal juga bisa berdampak pada keadaan sistemik. Penyakit serius yang sering dikaitkan dengan penyakit periodontal adalah diabetes mellitus atau kencing manis dan penyakit jantung. Pada lansia penderita diabetes mellitus dengan gula darah yang tinggi akan mengalami penyakit periodontitis lebih berat. Perawatan yang tepat saat menangani periodontitis terbukti dapat memperbaiki kadar gula darah pasien tersebut. 3. Edentulism atau kehilangan seluruh gigi Efek dari kehilangan seluruh gigi yang paling utama adalah masalah pengunyahan dan ketidakseimbangan nutrisi. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup bahkan berkontribusi dalam faktor penyebab kematian. Pasien dengan kehilangan seluruh gigi sudah pasti akan menggunakan gigi palsu jenis lepasan. Permukaan gigi palsu berbahan akrilik ini biasanya banyak mengandung bakteri Lactobacillus, karena pada permukaan plastik dan logam akan mudah terjadi pembentukan lapisan biofilm.

Bakteri anaerob dalam rongga mulut tersebut memiliki peran penting dalam terjadinya gejala penyakit pneumonia. Selain itu, dampak pemakaian gigi palsu lepasan pada lansia bisa mengakibatkan sariawan atau luka pada jaringan lunak. Hal ini dikarenakan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Ditambah lagi dengan kondisi rongga mulut yang buruk, konsumsi alkohol serta tembakau yang berlebihan. Oleh karena itu perawatan dan pembersihan yang rutin dari gigi palsu pada lansia sangat penting agar terhindar dari masalah kesehatan lainnya. 4. Mulut kering pada lansia Dengan meningkatnya angka harapan hidup bagi lansia, meningkat pula masalah mulut kering yang terjadi. Pada lansia biasanya terjadi kondisi mulut kering (xerostomia) dan menurunnya fungsi kelenjar ludah. Faktor penyebabnya antara lain adalah akibat dari pemakaian obat antihipertensi, antidepresan dan anti psikosis, serta kondisi umum tubuh yang buruk. Hal ini lebih banyak terjadi pada wanita lansia. Para lansia yang mengalami kondisi ini memerlukan pencegahan untuk mengatasi menurunnya jumlah air ludah, termasuk juga pencegahan karies gigi, penyakit periodontal dan jamur candidiasis. 5. Kanker mulut Merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 di seluruh dunia, meliputi bibir, rongga mulut, dan nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman bagi orang dewasa dan lansia di negara maju maupun negara miskin. Angka kejadiannya lebih banyak terjadi pada kaum pria, dan kemungkinannya bisa meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker mulut biasanya muncul pada usia sekitar 65 tahun.

Untuk itu perawatan gigi dan mulut para lansia sebaiknya juga disertai tindakan pencegahan seperti rutin membersihkan karang gigi dan plak gigi 6 bulan sekali, menyikat gigi menggunakan metode bass dengan sikat gigi yang lembut, dan berkumur dengan larutan kumur. Cara tersebut setidaknya dapat membersihkan permukaan gigi dan jaringan lunak lainnya. Anda juga boleh mengajarkan lansia untuk melakukan pembersihan gigi palsu menggunakan cara di atas. Agar terhindar dari masalah gigi dan mulut, para lansia yang menggunakan gigi palsu juga dianjurkan untuk menyikat serta membilas gigi sebelum dan sesudah merendamnya dalam cairan khusus pembersih. Yang terpenting, jalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk menghindarkan masalah gigi dan mulut. Gigi sehat adalah impian semua orang, tak terkecuali kaum lanjut usia (lansia). Menginjak umur 60 tahun, kondisi tubuh tentu tak sekuat dahulu, khususnya pada bagian gigi. Karena kekhawatiran inilah, sudah selayaknya para lansia merawat gigi dengan cara yang tepat dan sesuai. “Seiring dengan bertambahnya usia, para lansia biasanya akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Hal ini juga terjadi pada organ dan jaringan yang terdapat di dalam gigi dan mulut,” ujar dr. Callista Argentina dari KlikDokter, menjelaskan dari kacamata medis. Baca Juga 

Kenali Pengaruh Kesehatan Gigi dan Mulut pada Otak



Hindari 13 Kebiasaan Ini agar Gigi Lebih Sehat!



Penyebab Gigi Kuning yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Jenis gangguan gigi dan mulut Di usia yang tak muda lagi, tentunya daya tahan tubuh yang tak sebaik ketika muda membuat lansia mudah mengalami gangguan kesehatan, termasuk pada gigi dan mulut. Menurut dr. Callista, gangguan yang rentan dialami oleh lansia antara lain: 

Karies gigi

Karies gigi adalah kondisi yang paling umum dijumpai pada lansia. Penyebabnya antara lain perubahan air ludah akibat faktor penuaan, pola makan yang tidak seimbang, terbukanya sebagian akar gigi akibat penurunan gusi, serta pemakaian obatobatan yang membuat mulut menjadi kering. 

Penyakit jaringan penyangga gigi

Penyakit periodontal merupakan penyakit kronis yang meliputi kerusakan pada jaringan lunak seperti gusi dan tulang alveolar yang membentuk dan mendukung soket gigi. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi, sehingga menyebabkan peradangan gusi sampai kerusakan tulang alveolar. “Pada lansia, penderita diabetes mellitus dengan gula darah yang tinggi akan mengalami penyakit periodontitis yang lebih berat,” kata dr. Callista.



Edentulism atau kehilangan seluruh gigi

Efek dari kehilangan seluruh gigi yang paling utama adalah kesulitan mengunyah dan ketidakseimbangan nutrisi. Hal ini pun membuat pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Ditambah lagi dengan kondisi rongga mulut yang buruk, konsumsi alkohol serta tembakau yang berlebihan juga dapat menyebabkan kondisi ini. 

Mulut kering pada lansia

Pada lansia biasanya terjadi kondisi mulut kering (xerostomia) dan menurunnya fungsi kelenjar ludah. Faktor penyebabnya antara lain adalah akibat dari pemakaian obat antihipertensi, antidepresan dan antipsikosis, serta kondisi umum tubuh yang buruk. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada wanita lansia. 

Kanker mulut

Merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 di seluruh dunia, yang meliputi bibir, rongga mulut, dan nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman bagi orang dewasa dan lansia di negara maju maupun negara miskin. 1 dari 2 halaman

Merawat gigi bagi para lansia Menyikat dan flossing gigi setiap hari sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut agar gigi Anda tak bermasalah saat menginjak usia lanjut. Sebab, plak dapat menumpuk dengan cepat di gigi para lansia, terutama jika kebersihan mulut diabaikan hingga menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Dilansir dari WebMD, berikut tips merawat gigi untuk para lansia: 1. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. 2. Bersihkan gigi paling tidak sekali dalam sehari. 3. Bilas dengan obat kumur antiseptik sekali atau dua kali sehari. 4. Kunjungi dokter gigi dengan jadwal teratur untuk pembersihan serta pemeriksaan rutin. 5. Obat mulut antibakteri dapat mengurangi jumlah bakteri dan pertumbuhannya yang menyebabkan penyakit plak dan gusi. “Agar terhindar dari masalah gigi dan mulut, para lansia yang menggunakan gigi palsu juga dianjurkan untuk menyikat serta membilas gigi sebelum dan sesudah merendamnya dalam cairan khusus pembersih,” tambah dr. Callista. Karena penurunan fungsi organ tubuh, tentunya kesehatan gigi dan mulut saat menginjak usia lanjut perlu diperhatikan. Terapkan kiat-kiat merawat gigi untuk lansia di atas agar gigi

sehat dan kuat. Satu hal yang paling penting, jalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi serta jaga diri dari asupan makanan yang berisiko merusak gigi. 1. Batasi makanan manis dan mengandung pati

Anda bisa mencegah gangguan mulut dan gigi dengan mengurangi atau membatasi makanan atau minuman yang manis dan mengandung pati. Keduanya merupakan makanan dan minuman yang dapat merusak gigi, berapapun usia Anda, baik anak-anak maupun lansia. Gula menciptakan asam yang dapat mengikis gigi Anda. Sementara, makanan yang mengandung pati menempel ke gigi dan membentuk plak, sehingga membuat bakteri menumpuk di gigi. Selain itu, hindari juga makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam, yang cenderung membuat Anda ngidam lebih banyak gula, menambah berat badan, sekaligus meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi serta penyakit jantung. 2. Sikat dan flossing gigi setiap hari

Pastikan Anda terus menyikat gigi sebanyak dua kali sehari dan flossing gigi setiap hari. Ingat, kedua hal ini termasuk cara merawat gigi dan mulut yang paling dasar yang wajib dilakukan, seperti apa pun kondisi kesehatan lansia. Sikat gigi dapat melindungi gigi Anda dari penumpukan plak, pembusukan dan penyakit gusi. Selain melakukan sikat dan flossing gigi, sebaiknya Anda juga membersihkan gigi dengan berkumur cairan antiseptik 1-2 kali sehari. Menurut American Dental Association, rutin berkumur dengan cairan antiseptik dapat mencegah penumpukan plak dan penyakit gusi.

3. Kunjungi dokter gigi secara teratur

Dengan mengunjungi dokter gigi secara teratur, dapat membantu Anda untuk mendeteksi masalah gigi yang mungkin terjadi di tahap awal. Jika Anda menunda perawatan, Anda mungkin akan mengalami kerusakan gigi permanen. Ketika Anda berada di klinik gigi, dokter akan memeriksa dan merawat gigi lansia secara menyeluruh, sampai ke titik yang tidak dapat Anda capai. Ini akan membuat gigi, gusi, dan mulut Anda lebih sehat. 4. Berhenti merokok

Merokok dapat mempercepat kerusakan mulut dan gigi dan jaringan mulut dengan menurunkan sistem kekebalan dan mengurangi jumlah oksigen dalam darah. Perokok sangat rentan terhadap penyakit gusi. Maka, rokok menjadi perhatian penting dalam proses penuaan yang berkaitan dengan gigi. Merokok juga merupakan faktor risiko dalam pengembangan kanker mulut. Oleh karena itu, jika Anda seorang perokok lebih baik berhenti merokok dan mulailah hidup lebih sehat. 5. Merawat gigi sesuai anjuran dokter

Jika Anda pernah melakukan implan gigi atau tambal gigi, ini perlu perawatan yang sesuai untuk tetap mendapatkan gigi yang sehat di masa tua nanti. Lakukan perawatan yang dianjurkan dokter untuk mempertahankan perbaikan gigi yang Anda miliki. Jika Anda memakai gigi palsu, pastikan Anda menjaganya tetap bersih dan ikuti panduan perawatan khusus dokter gigi Anda. Sama seperti gigi alami, gigi palsu bisa bertahan lama jika Anda merawatnya dengan baik.

Jika Anda mengalami tanda-tanda gigi yang mulai tidak sehat, bau mulut, atau ketidaknyamanan pada gigi dan mulut, segera kunjungi dokter gigi Anda. 6. Menjaga pola makan sehat

Pola makan yang sehat dan seimbang akan membantu merawat gigi dan mulut lansia. Pastikan untuk menambahkan makanan hasil fermentasi dalam diet untuk membantu menyeimbangkan bakteri yang hidup di mulut. Makanan hasil fermentasi misalnya keju, mentega, kefir, dan yogurt. Anda juga bisa menambahkan makanan fermentasi lainnya seperti kimchi, kombucha, atau miso dalam menu harian Anda. Selain itu, konsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Ini akan membantu melindungi Anda dari infeksi dan penyakit termasuk di mulut, saat Anda bertambah usia. Beberapa makanan peningkat kekebalan tubuh termasuk bawang putih, minyak kelapa, sayuran hijau, spirulina, buah pepaya, kiwi, dan jeruk

Related Documents

Gigi
May 2020 39
Gigi
December 2019 50
Gigi
April 2020 45
Gigi Becali
November 2019 41
Gigi Anat.docx
May 2020 28
Gigi Lansia.docx
November 2019 42