Genus Foraminifera Planktonik.docx

  • Uploaded by: Bagas Saputra
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Genus Foraminifera Planktonik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,252
  • Pages: 10
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI GENUS FORAMINIFERA PLANKTONIK DAN BENTHONIK

OLEH BAGAS SAPUTRA 072001700005

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2019

Genus Foraminifera Planktonik Genus Orbulina (d’Orbigny, 1839) Merupakan genus yang mempunyai ciri-ciri morfologi dengan dinding test gamping hyaline dan bentuk test spherical, serta aperture tidak kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari terselumbungnya seluruh kamar-kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Selain itu Cangkang globular, dinding berpori, kamar spherical, bulatan terakhir secara keseluruhan menutupi bagian pertama dari cangkang yang umumnya kecil, aperture primer interiomarginal umbilical pada tingkat awal. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang). Beberapa spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Orbulina universa

Gambar Orbulina universa 

Orbulina bilobata

Gambar Orbulina bilobata Genus Globigerina (d’Orbigny, 1826) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi pinggiran membulat dengan dinding test gamping hyaline, bentuk test bulat seperti telur tetapi tidak radial, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral. Kadang dijumpai duri-duri halus, suture tidak jelas dan tertekan, Aperture terbuka lebar dengan bentuk parabol dan terletak pada umbilicus. Aperture ini

disebut interiormarginal umbilical aperture. Langka di Pleistosen dan melimpah di Pliosen. Beberapa spesies yang termasuk genus ini : 

Globigerina nepenthes Ciri khas : aperturenya melengkung semi bulat dengan pinggiran melipat ke atas.

Gambar Globigerina nepenthes 

Globigerina praebulloides Ciri khas : kamar menggembung, suture pada bagian spiral radial hingga sangat melengkung, tertekan, pada bagian umbilical radial, tertekan, umbilicusnya dalam.

Gambar Globigerina Praebulloides 

Globigerina seminulina

Ciri khas : kamar spherical satu yang terakhir elongate. Umbilicus kecil hingga sangat lebar, sangat dalam. Aperture berbentuk elongate atau melengkung rendah, interiomarginal umbulical dibatasi oteh lengkungan.

Gambar Globigerina seminulina Genus Globigerinoides (Cushman, 1927) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi sama dengan Globigerina tetapi mempunyai supplementary aperture atau aperture sekunder yang hadir disisi spiral dekat persimpangan spiral dengan suture radial, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Globigerinoides ini adalah Globigerina yang mempunyai supplementary aperture. Muncul pada Oligosen sampai Holosen (sekarang). Beberapa spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Globigerinoides trilobus Ciri khas : tiga kamar pada putaran terakhir membesar sangat cepat. Umbilicusnya

sangat sempit. Aperture primernya interiomarginal umbilical, melengkung lemah sampai sedang dibatasi oleh rim, pada kamar terakhir terdapat aperture sekunder.

Gambar globigerinoides trilobus 

Globigerinoides conglobatus Ciri khas : kamar awalnya subspherical, tiga kamar terakhir bertambah secara perlahan.

Umbilicus sempit, tertutup dan dalam. Aperture primer interiomarginal umbilical, umbilical panjang, melengkung dibatasi oleh sebuah lengkungan, serta terdapat aperture sekunder.

Gambar Globigerinoides conglobatus 

Globigerina extremus Ciri khas : empat kamar terakhir bertambah besar, suture melengkung oblique pada spiral-spiral dan pada bagian umbilicusnya tertekan, umbilicusnya sempit, dalam. Semua kamar pada putaran terakhir yang tertekan, oblique lateral. Terdapat hiasan berupa tooth pada aperturenya.

Gambar Globigerina extremus



Globigerinoides fistulosus

Mempunyai kamar spherical, kamar terakhir bergerigi pada peri-peri, suture pada bagian spiral melengkung tertekan, umbilicusnya sangat lebar. Aperture

primer interiomarginal

umbilical, lebar, terbuka dengan adanya sebuah lip. Terdapat aperture sekunder pada kamar awalnya.

Gambar Globigerinoides fistulosus 

Globigerinoides immaturus Tiga kamar terakhir bertambah besar tidak begitu cepat. Umbilicus sempit. Aperture primer

interiomarginal umbilical dengan lengkungan yang rendah sampai sedang, dibatasi oleh sebuah rim. Terdapat aperture sekunder pada kamar terakhir.

Gambar Globigerinoides immaturus  Globigerinoides primordius Ciri khasnya hampir sama dengan Globigerina praebulloides tetapi mempunyai aperture sekunder pada sisi dorsal.

Gambar Globigerinoides primordius



Globigerinoides obliquus

Satu kamar terakhir berbentuk oblique. Aperture primer interiomarginal umbilical, sangat melengkung yang dibatasi oleh sebuah rim. Sebagian kecil dari kamar terakhir memperlihatkan sebuah aperture sekunder yang berseberangan dengan aperture primer.

Gambar Globigerinoides obliquus 

Globigerinoides ruber Perputaran

kamarnya

terlihat

mulai

dari

samping.

Aperture interiomarginal

umbilical, dengan lengkungan sedang yang terbuka dibatasi oleh sebuah rim. Pada sisi dorsal terdapat aperture sekunder.

Gambar Globigerinoides ruber

Genus Globorotalia Berdasarkan ada atau tidaknya keel, maka genus ini dapat dihagi 2 subgenus, yaitu : Subgenus Globorotalia (G) dan Subgenus Turborotalia (T). Subgenus (G) mencakup seluruh Globorotalia yang mempunyai keel. Untuk membedakan subgenus ini dengan subgenus lainnya maka dalam penulisannya, biasanya diberi kode sebagai berikut : Contoh : Globorotalia (G) Beberapa spesies yang termasuk. dalam subgenus ini : 

Globorotalia tumida Test trochospiral rendah sampai sedang, sisi spirallebih convex daripada sisi umbilical,

permukaannya licin kecuali pada kamar dari putaran akhir dan umbilical pada kamar akhir yang pustulose. Suture disisi spiral pada mulanya melengkung halus Ialu melengkung tajam mendekati akhir hampir lurus hingga radial, pada distal kembali melengkung hampir tangensial ke peri-peri.

Gambar Globorotalia tumida 

Globorotalia plesiotumida Test trochospiral sangat rendah, biconvex, tertekan, peri-peri equatorial globulate, keel

tipis. Suture pad a bagian spiral melengkung satu pada bagian yang terakhir subradial, pada sisi distalnya melengkung sangat kuat. Umbilical sempit dan tertutup dalam aperture interiomarginal umbilical extra umbilical melengkung lemah di batasi oleh lip yang tipis.

Gambar Globorotalia plesiotumida

Genus Globoquadrina (Finlay, 1947) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, dan susunan kamar trochospiral. Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar dan terletak pada umbilicus dengan segi empat yang kadang-kadang mempunyai bibir. Muncul pada Eosen dampai Miosen. Beberapa spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Globoquadrina dehiscens Kamar subglobular menjadi semakin melingkupi pada saat dewasa. Tiga kamar terakhir

bertambah ukurannya secara cepat. Pada kena mpakan samping sisi dorsal terlihat datar.

Gambar Globoquadrina dehiscens



Globoquadrina altispira

Empat kamar terakhir bertambah ukurannya secara sedang, umbilicus sangat lebar, dalam, aperture interiomarginal sangat lebar terlihat elongate pada bagian atas, terdapat flap.

Gambar Globoquadrina altispira

Genus Neogloboquadrina Mempunyai Cangkang / Test yang subglobular, susunan kamar trochospiral rendah. Lalu Suture yang radial dan langsung ke sedikit melengkung , memiliki depresi. Lalu Umbilikusnya terbuka , cukup luas dan mendalam , pinggiran bulat melebar. Dindingnya berkapur, seragam perforasi, halus dalam tahap awal, tanpa duri, kemudian menjadi menebal dan mengadu sebagai lapisan sekunder dari kalsit, pori-pori lubang yang berbeda dalam spesimen tropis. Memiliki Aperture yang interiomarginal. Spesies yang termasuk dalam genus ini :

Neogloboquadrina pachyderma merupakan perekam yang sangat baik suhu iklim dalam waktu geologi. Ketika bumi mengalami periode suhu relatif dingin, air laut lebih dingin dan Neogloboquadrina pachyderma membentuk cangkang sedemikian rupa sehingga arah putarannya sinistral. Sedangkan selama periode suhu yang relatif hangat ketika air laut lebih hangat, Neogloboquadrina pachyderma memiliki cangkang dengan arah putaran dextral. Memiliki Dinding Cangkang Gampingan Hyalin, lalu Bentuk Kamar Bulat. Susunan Kamar Terputar, polythalamus, Splepospirald. Aperturenya berbentuk bulat. Sifat Primer Hiasan Smooth. Genus Pulleniatina (Cushman, 1927) Merupakan genus yang memiliki ciri-ciri morfologi dengan dinding test gamping hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral terpuntir.

Aperture interiormarginal umbilical, terbuka lebar memanjang dari umbilikus ke arah dorsal dan terletak di dasar apertural face. Muncul pada Miosen sampai Holosen (sekarang). Beberapa Spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Pulleniatina obliqueloculata

Gambar Pulleniatina obliqueloculata Genus Sphaeroidinella Ciri-ciri morfologi dengan dinding test hyaline, dinding berlubang kasar, permukaan licin, bentuk test spherical atau oval, bentuk kamar globural dengan jumlah kamar tiga buah yang saling berangkuman (embracing). Aperture terbuka lebar dan memanjang didasar sutura. Pada dorsal terdapat supplementary aperture. Mempunyai hiasan berupa suture bridge. Salah satu spesies yang termasuk genus ini beserta gambar dan keterangan. Dinding berlubang kasar, permukaan licin. Kamar subglobular menjadi bertambah melingkupi pada saat dewasa, tersusun dalam tiga putaran, tiga kamar dari putaran terakhir bertambah ukurannya secara cepat. Suture tidak jelas tertekan radial. Aperture primer interiomarginal umbirical, atau 2 aperture skunder pada sisi belakang terdapat pada kamar terakhir. Muncul pada Pliosen sampai Holosen (sekarang). Spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Sphaeroidinella dehiscens

Gambar Sphaeroidinella dehiscens

Genus Sphaeroidinellopsis Ciri-ciri morphologi sama dengan genus Spaeroidinella tetapi tidak mempunyai supplementary aperture, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Spaeroidiniellopsis itu adalah Spearoidinella yang tidak mempunyai supplementary aperture. Spesies yang termasuk dalam genus ini : 

Sphaeroidinellopsis seminulina

Gambar Sphaeroidinellopsis seminulina

Related Documents

Genus Echinococcus
December 2019 37
Genus Zgr2
December 2019 26
Data Genus For Evaluasi
October 2019 25
Taksonomi 13 Genus
August 2019 12
Ashish Resume Tech Genus
November 2019 13

More Documents from ""