Gangguan Pada Kehamilan.pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Pada Kehamilan.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,126
  • Pages: 25
GANGGUAN PADA KEHAMILAN SECARA UMUM

VARISES • Varises adalah kelainan yang ditandai dengan pelebaran pembuluh vena. Pada wanita hamil terjadi di seputar betis dan daerah vulva. • Varises di daerah vulva kadang-kadang pecah pada kala pengeluaran karena mengejan atau karena tersinggung oleh bagian depan anak. • Bila pembuluh vena pecah sebelum persalinan misalnya di labia mayora , dapat terjadi infeksi; labia akan membengkak, nyeri, akhirnya timbul abses.

PENGOBATAN • Diluar kehamilan diberikan pengobatan dengan suntikan obat untuk menutup vena tersebut. • Elevasi bokong dan tamponade untuk menghentikan perdarahan dalam persalinan.

KONDILOMATA • Perimbuhan yang menyerupai kutil. • Kondilomata Lata, khas dijumpai dalam lues, merupakan kutil berpuncak datar dan banyak mengandung Treponema pallidum. • Kondilomata akuminata ditandai dengan kumpulan kutil berujung runcing yang biasanya timbul akibat flour albus yang banyak.

PENGOBATAN • Kondilomata sebaiknya diekstirpasi sebelum persalinan karena merupakan sarang infeksi.

PINTU VAGINA YANG LEMAH • Dalam kehamilan, relaksasi otot di dinding depan atau dinding belakang vagina dapat menyebabkan dinding menonjol ke luar dari vulva serta sakit pinggang atau perasaan dinding vagina turun. • Selama kehamilan, keadaan ini tidak perlu diobati; istirahat rebah dapat mengurangi keluhan.

TUMOR VAGINA • Tumor vagina biasanya berupa kista Gartner yang berasal dari saluran Muller. Kista ini terletak di daerah lateral 2/3 atas vagina. Kista ini sedapat mungkin diekstirpasi, tetapi jika sulit, cairan kista dapat dipungsi.

KARSINOMA SERVIKS UTERI • Karsinoma serviks menimbulkan sekret berbau busuk yang biasanya bercampur dengan darah. • Sering timbul perdarahan kontak yang dapat juga disertai rasa gatal di kemaluan bagian luar. • Tumor teraba lewat pemeriksaan dalam, sementara pemeriksaan inspekulo memperlihat serviks yang rapuh dan mudah berdarah • Diagnosis pasti ditegakkan dengan biopsi.

Pengelolaan Pada Kehamilan • Dalam keadaan ini, karsinoma serviks pada kehamilan muda ditangani dengan histerotomi, untuk evakuasi janin, sementara kehamilan lanjut ditangani dengan seksio sesarea.

Pengobatan dengan penyinaran • Pada kehamilan muda biasanya terjadi abortus. • Jika abortus belum juga terjadi dalam 4 minggu, anak harus dikeluarkan dengan histerotomi karena anak akan cacat oleh pengaruh terapi untuk karsinoma serviks berupa penyinaran (radiasi).

ELONGASIO KOLI (Serviks Yang Panjang) • Serviks yang panjang mempersulit penghamilan, tetapi biasanya tidak mengganggu kehamilan.

Mioma Uteri • Mioma uteri merupakan tumor jinak otot-otot rahim. Dapat berpengaruh terhadap kehamilan karena: 1. Mengurangi kemungkinan kehamilan karena endometrium kurang baik; 2. Kemungkinan abortus lebih besar; 3. Dalam kehamilan, mioma kadang-kadang sangat membesar sehingga menekan alatalat sekitarnya.

4. Dapat menimbulkan kelainan letak dan inersia uteri; 5. Dapat menyebabkan plasenta previa dan plasenta akreta; 6. Jika letaknya di dekat serviks, dapat menghalangi jalan lahir. • Pada masa pascasalin, mioma dapat mengalami degenerasi merah, infeksi dan nekrosis.

Pengobatan • Sikap konservatif : enukleasi mioma dalam kehamilan sangat berbahaya, menimbulkan perdarahan hebat dan abortus. • Operasi : jika ada penyulit yang menimbulkan gejala akut atau karena mioma sangat besar. • Seksio sesarea : jiks mioms menghalangi jalan lahir. • Histerektomi

Kistoma Ovarium • Kistoma ovarium mampu mempengaruhi kehamilan dan persalinan karena menyebabkan: 1. Abortus 2. Torsi tumor 3. Kelainan letak; dan 4. Halangan jalan lahir

Diagnosis • Kistoma ovarium mudah ditegakkan dalam kehamilan muda. • Sulit ditegakkan jika uterus sudah besar. • Kadang-kadang keberadaan kista baru diketahui setelah persalinan.

Pengelolaan • Wanita hamil dengan penyulit-penyulit yang mungkin timbul dan kemungkinan keguguran, sebaiknya kista ovarium dioperasi. • Jika ada kemungkinan korpus luteum graviditatum ikut terangkat hingga terjadi abortus, operasi sebaiknya ditunda sampai bulan ke-4. • Sebelum dan sesudah operasi ibu diberi progesteron (25 mg i.m) memperkecil kemungkinan abortus.

• Tumor baru ditemukan dalam kehamilan tua, operasi ditunda sampai sesudah persalinan karena luka operasi yang baru sembuh dapat mengganggu kekuatan mengejan. • Tumor menghalangi jalan seksio sesarea dan pengangkatan tumor sekaligus. • Dalam keadaan darurat, karena tidak mungkin melakukan operasi, kista yang menghalangi jalan lahir dapat dipungsi untuk mencegah ruptur uteri.

GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PENYATUAN SALURAN MULLER Gangguan pertumbuhan saluran Muller dapat menimbulkan aplasia atau hipoplasia alat kandungan, sedangkan gangguan penyatuan saluran Muller menimbulkan berbagai kelainan alat kandungan, antra lain:

• Uterus dupleks - jika terjadi kehamilan di dalam salah satu uterus, uterus yang membesar karena kehamilan sering memiliki lapisan otot yang kurang tebal, sehingga melemahkan his dan memperbesar resiko ruptur uteri. Uterus satu lagi yang ikut membesar dapat menjalani jalan lahir;

• Uterus bikornis – sering di temukan letak sungsang yang tak dapat diversi. Mungkin terjadi abortus dan persalinan kurang bulan. Pembukaan dapat terganggu. Kornu yang kosong ikut membesar dan dapat merupakan tumor yang dapat menghalangi jalan lahir. • Uterus subseptus- dapat menyebabkan letak lintang yang tidak dapat diversi. Jika plasenta melekat ke septum, terjadi plasenta akreta. Dapat juga menjadi penyebab abortus (habitualis)

• Uterus arkuatus- dapat menyebabkan letak lintang • Uterus birkonis- dengan kornu yang rudimenter - kehamilan dalam kornu yang rudimenter dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Kornu biasanya ruptur setalah bulan ke-3. kornu yang rudimenter ini sebaiknya diekstirpasi.

KELAINAN LETAK RAHIM • RETROFLEKSI UTERI Retro uteri sering dijumpai pada wanita indonesia dan tidak perlu dianggap sebagai hal yang patologis. Jika terjadi kehamilan, timbul beberapa kemungkinan : 1. Koreksi spontan retrofleksi uteri-uterus yang mengalami retrofleksi meluruskan dirinya sendiri. Pelurusan ini dapat terhalang oleh perlengkapan-perlengkapan antara alat kandungan dan alat kandungan dan alat di sekitarnya serta oleh promontorium yang sangat menonjol. 2.Abortus akibat kekurangan ruangan. 3. Inkarserasi rahim yang terus membesar di dalam rongga panggul yang kecil (retrofleksi uteri gravidi inkarserata)jika kehamilan terus maju tanpa disertai perbaikan letak rahim, rahim yang membesar akan mengisi seluruh rongga panggul dan terjepit, rahim yang membesar akan mengisi seluruh rongga panggul dan terjepit. Inkarserasi baru terjadi pada minggu ke-13 hingga ke-17.

GEJALA 1. Retensi urine sampai inkontinensia paradoksal – dapat menimbulkan sistitis, pielitis, pielonefritis dan uremia, bahkan ruptur kandungan kencing yang menyebabkan periotonitis akut. 2. Tekanan ke alat-alat sekitarnya dapat menimbulkan nyeri, tenesmus, dan obstipasi. 3. Jika seseorang wanita pada kehamilan muda mengeluh tidak dapat kencing, selalu harus diingat adanya kemungkinan retrofleksi uteri gravidi.

PENGOBATAN • Sebelum minggu ke-12, retrofleksi uteri gravidi tidak usah dihiraukan karena uterus biasanya memperbaiki letaknya sendiri. • Pasien boleh dianjurkan untuk mengambil posisi sujud pada malam hari dan pagi hari selama 10 menit. • Jika pada minggu ke-12 uterus masih dalam posisi retrofleksi, reposisi manual diusahakan. • Pasarium diangkat setelah kehamilan mencapai 18 minggu. • Jika sudah terjadi inkarserasi, pasien dirawat inap dan dipasangi kateter • Tetap guna mengosongkan kandung kencing secara berangsur-angsur agar tidak terjadi perdarahan

PROLAPSUS UTERI • Perempuan yang mengalami prolapsus uteri parsialis (stadium 1 dan 2) mengandung, uterus yang membesar biasanya keluar dari rongga kecil dan trus tumbuh di dalam rongga perut. • Jika uterus naik, serviks ikut tertarik ke atas, sehingga prolapsus tidak tampak lagi atau berkurang. • Apabila uterus tidak keluar dari rongga panggul, akan terjadi inkarserasi yang menimbulkan abortus. • Jika uterus mengalami prolaps dalam kehamilan, sebaiknya uterus ditahan dengan pesarium sampai bulan ke-4, dan bila dasar panggul terlalu lemah sehinga pesarium terus jatuh, pasien dianjurkan beristirahat rebah sampai bulan ke-4.

Related Documents