OFFPIPE (lagi) dan Floating Stinger MARCH 5, 2010VLADIMIR SENTOSA
Halloooo… selamat datang kembali di blog ini.. Setelah kurang lebih hampir setahun nih ga pernah nulis lagi, sekarang mencoba menulis dan merangkai kata demi kata untuk berbagi bersama dan sekedar sharing pengalaman. Seperti judulnya, postingan kali ini masih seputar si offpipe dengan sahabatnya si stinger. Pada proyek yang saya kerjakan kebetulan jenis stingernya berupa floating stinger sehingga pemodelan dalam offpipe juga harus dimodelkan sebagai floating stinger dimana perlakuannya amat berbeda dengan fixed stinger. Pada saat kita memakai fixed stinger, asumsi offpipe menganggap bahwa si stinger menjadi satu bagian dengan bargenya, menjadi satu kesatuan, satu rigid body dan jika bergerak juga secara bersama-sama. Sedangkan jika kita menggunakan jenis floating stinger maka offpipe akan beasumsi pada model kita terdapat 2 rigid body (barge dan stinger) yang terkoneksi menjadi satu dan mempunyai perilaku pergerakan yang tidak sama, atau lebih gampangnya mereka bergerak sendiri-sendiri dan tidak seirama hehe… Akibatnya? Tentu saja waktu yang diperlukan untuk optimasi tinggi roller akan semakin lama. Jika biasanya dengan menggunakan fixed stinger kita akan mendapatkan bagian yang paling kritikal adalah di last roller on stinger karena secara logika di daerah itu pipa akan terbentur-bentur ke roller akibat bargenya goyanggoyang kena gelombang maka di floating stinger kita akan menemukan 2 tempat yang paling kritis, yaitu tetap di last roller on the stinger dan yang satunya lagi di last roller on the barge. Hal ini diakibatkan karena barge dan stinger bergerak sendiri-sendiri dan tidak seirama. Jika kita menggunakan floating stinger, maka ada beberapa inputan tambahan dalam offpipe seperti: * weight and displacement dari stinger * ballast capacity dari stinger Kedua inputan tersebut di input berdasarkan jumlah pembagian segmen pada stinger kita. Contoh jika kita memakai stinger 36m dan kita bagi menjadi 5 segmen (8m, 8m, 8m, 8m, 4m) maka nilai inputan tersebut bedasarkan fungsi panjang segmennya, pada 8m pertama berapa weight/displacement dan ballast capacity dan seterusnya. Selain itu pada pemodelan floating stinger di offpipe, inputan derajat kemiringan stinger bukan merupakan hal yang mutlak, karena stinger akan atomatis meng-adjust kemiringannya sendiri berdasarkan nilai weight/displacement dan ballast capacity yang kita masukan tadi. Inputan derajat kemiringan stinger jika kita masukkan hanya dipakai sebagai preliminary iterasi saja dan bukan berarti stingernya akan miring sebesar derajat yang kita inputkan tadi. Dan selanjutkan pemodelannya hampir sama
dengan fixed stinger, dimana kita perlu untuk meng-adjust tinggi roller sampai diperoleh yang paling optimum. Dan jangan lupa untuk selalu memberi gap (jarak) antara last roller on the singer dan last roller on the barge dengan pipa. Sebisa mungkin jangan sampai pipanya nyentuh di kedua bagian ini. Kalo stress pada pipa di kedua daerah ini cukup besar, coba turunkan tinggi rollernya, perbesar gapnya dengan tetap mempertimbangkan pengaruhnya ke roller lainnya. Kuncinya lagi adalah tetap sabar hehehe… semua itu indah kalo kita menikmatinya… Salam OFFPIPE!