BANTUAN HIDUP DASAR
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa dikenal sebagai “Bantuan Hidup”(Life support). Bila usaha bantuan hidup ini tanpa memakai cairan intravena, obat atau kejutan listrik maka dikenal dikenal dengan ”Bantuan Hidup Dasar”(Basic Life Support). Yang harus diperhatikan pada BHD adalah : 1. Airway (Jalan napas) Bernapas adalah proses dimana udara yang berisi oksigen dibawa keparuparu dan karbondioksida sebagai produk sisa dikeluarkan dari paru-paru. Pada saat menarik napas kita menggunakan otot-otot diantara tulang rusuk dan diapraghma sehingga dada kita berkembang dan udara masuk keparu-paru.r sehingga dada kembali keposisi istirahan dan udara yang sudah terpakai keluar lewat mulut dan hidung. Pada saat melepas napas, otot-otot tersebut akan mengendur sehingga dada kembali keposisi istirahat, dan udara yang sudah terpakai keluar lewat mulut dan hidung. Normalnya kita menarik dan mengeluarkan napas 16-20 kali permenit. Penilaian jalan napas dilakukan dengan Lihat – Dengar –Rasakan Lihat : Dada akan terlihat naik turun Dengar: Ada bunyi napas Rasa :Ada hembusan napas atau tidak pada ujung lubang hidung korban. 2. Breathing (Pernapasan) Pernapasan akan terjadi jika saluran antara hidung, mulut dan tenggorokan terbuka dan bersih. Jalan napas yang tidak terbuka atau tidak bersih dapan menghambat aliran udara yang keluar masuk paru-paru.Penyebabnya adanya sumbatan oleh benda asing atau sekret. Pada korban yang tidak sadar, otot-otot rahang mengendur dan lidah jatuh kebelakang menutup kerongkongan, muntahan bisa terkumpul didasar tenggorokan dan menyumbat pernapasan korban. Yang harus dilakukan untuk membebaskan jalan napas sehingga pernapasan bisa Berjalan dengan baik adalah : • Letakkan satu tangan didahi korban dan tangan lain ditengkuknya, sehingga lubang hidung mendongak keatas. • Katupkan rahang korban sampai daguya terangkat, agar lidahnya kedepan dan membuka jalan napasnya. • Amati dan rasakan, apakah korban sudah bernapas. Jika korban belum bernapas sesudah saluran nafas dibuka,hal ini mungkin akibat masih adanya sumbatan pada saluran oleh muntahan, lendir atau patahan gigi. Yang harus dilakuikan :
• •
• •
Putar kepala korban kesatu sisi, lalu dengan satu sapuan cepat, koreklah semua benda asing didalam mulut korban dengan jari telunjuk anda. Pastikan bahwa dengan melakukan itu benda tidak terdorong lebih jauh kedalam kerongkongan korban. Jika kepala dak dapat digerakkan karena diduga leher patah/retak atau jika korban terjebak pada posisi tegak dan korban tidak bisa bernapas, Jangan gerakkan kepala atau menarik lehernya. Buka saluran nafas dengan cara berikut : Topang kepala korban. Pegang rahang bawah dengan satu tangan dan tarik kedepan, lidah otomatis akan kedepan bersamaan dengan rahang. Koreklah mulut dan kerongkongannya dan keluarkanlah benda asing yang ada didalamnya.
3. Circulation (Jantung dan pembuluh dar