Finish Prak Bio.docx

  • Uploaded by: Nama saya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Finish Prak Bio.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,699
  • Pages: 16
LAPORAN HASIL PENGAMATAN “Pengaruh Pemberian Nutrisi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Tanaman Semangka”

OLEH : Aurora Denita (05) Lutfi Kusuma (20)

Kelas XII MIA 3

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim, Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan yang selalu melimpahkan rahmat taufiq dan hidayah. Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Yang selalu memberikan petunjuk dan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang mau mendekatkan diri. Ia Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., para keluarga, sahabat, pengikutnya dan siapa saja yang mencintainya. Pengamatan pertumbuhan perkecambahan pada tanaman semangka ini bertujuan untuk mengetahui berapa taraf pertumbuhan pada tanaman tersebut,dan cepat tidaknya pertumbuhan apabila dipengaruhi oleh variabel cahaya. Penulis menyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum biology mengenai perkecambahan tanaman semangka. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,karena laporan ini sangatlah jauh dari kata sempurna,dan lupa adalah salah satu sifat manusia. Akhirnya, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembelajaran. Semoga Allah SWT, senantiasa menunjukkan jalan yang lurus dan melimpahkan berkah serta ridha-Nya. Amin.

DAFTAR ISI Kata pengantar……………………………………………………. Daftar isi………………………………………………………….. Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang………………………………………………. 2. Tujuan………………………………………………………..

Bab II Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka………………………………………………….. Bab III Metodologi 1. Alat dan Bahan………………………………………………. 2. Cara Kerja…………………………………………………… 3. Variabel Penelitian…………………………………………… Bab VI Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan (Tabel)…………………………………… 2. Pembahasan…………………………………………………..

Bab V Penutup 1. Kesimpulan………………………………………………….. 2. Saran……………………………………………… Daftar pustaka…………………………………………………….. Lampiran…………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN I.

LATAR BELAKANG Semangaka atau Citrullus lanatus, suku ketimun-timunan atau (Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah Afrika Selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan, melon dan ketimun. Semangka bias dipanen buahnya untuk dimakan segar atau pun diut jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci. Sebagai anggota suku ketimun-ketimunn lainnya, tanaman ini tumuh merambat namun tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Semangka adalah andromonoecious monoklin , yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan. Buah semagka memiliki kulit yang keras, bewarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik larik hijau tua. Tanaman ini cukup tahan dengan kekeringan terutama apaila telah memasuki masa pembentukan buah.

II.

TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap tanaman semangka. 2. Mengukur pertumbuhan akar dan batang tanaman semangka. 3. Mengetahui jenis cahaya yang cocok pada pertumbuhan tanaman semangka. 4. Mengetahui kadar air yang cocok untuk perumbuhan tanaman semagka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak bewarna, tidak berasa, tidak berbau dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, hewan maupun tumuhan. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormasi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan biji, baik tanah, udara maupun media lainnya. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fungsi air bagi tumbuhan antara lain: 1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar 2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji 3. Sebagai bahan baku fotosintesis, sehingga tanaman memprosuksi glukosa 4. Mengedarkan hasil hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan Bila kekurangan air, maka tumbuhan akan kering dan kkurangan nutrisi karena tidk ada yang akan mengangkt nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.

BAB III METODOLOGI I.

Alat dan Bahan 1) Alat tulis menulis 2) Penggaris 3) Pengoven biji semangka 4) Kertas label nama 5) 24 biji semangka 6) 24 lembar kapas 7) 24 buah gelas plasik 8) Air mineral 9) Air garam 10) Air detergen

II.

Cara Kerja 1) Cuci semua biji semangka kemudian keringkan hingga benarbenar kering. 2) Siapkan pengoven biji semangka. Kemudian oven semua biji semangka tersebut selama 24 jam. 3) Siapkan media tanam berupa kapas yang cukup basah ke dalam tiap tiap gelas plastik dan beri label nama pada tiap-tiap gelas plastiknya sesuai kategori :  air biasa 1 tetes  air biasa 2 tetes  air biasa 3 tetes  air biasa 4 tetes  air garam 1 tetes  air garam 2 tetes  air garam 3 tetes  air garam 4 tetes  air detergen 1 tetes  air detergen 2 tetes  air detergen 3 tetes

4) 5) 6) 7)

III.

 air detergen 4 tetes *(beri label tersebut untuk tempat gelap dan terang) Letakkan biji semangka di atas media kapas Untuk 12 biji semangka letakkan di tempat terang Dan 12 biji semangka lain letakkan di tempat gelap Beri nutrisi berupa air setiap pagi dan sore hari sesuai dengan label yang ditempelkan pada gels plastic tersebut.

Variabel Penelitian  Variabel Kontrol : media tanam berupa kapas, biji semangka  Variabel Bebas : volume air dan jenis air yang digunakan untuk penyiraman biji  Variabel Terikat : pengambilan data pertmuhan batang dan akar

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. Batang di Tempat Gelap (cm) Tanggal Pengamatan

1

Tetes Air Biasa 2 3

4

1

Tetes Air Garam 2 3 4

1

7 Agustus 2016 8 Agustus 2016 9 Agustus 2016 10 Agustus 2016 11 Agustus 2016 12 Agustus 2016 13 Agustus 2016 14 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016

0,4 1,2 2,5 4,5 9,5 14 17 18 19 20,5

0,4 1,4 3,5 7,5 13 15 17 18 19 19,5

0,4 0,6 1 1,2 2,5 5 7,5 9 10 11

0,4 0,8 1,5 1,5 1,6 2 2,1 2,2 2,2 2,3

0,4 0,8 1 1 1 1 1,1 1,1 1,1 0,8

0,4 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1

0,4 1 2 3,5 9 10 13 17 18 19

0,4 0,4 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 -

0,4 0,5 0,5 0,5 0,4 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2

Tetes Air Detergen 2 3 4 0,4 0,4 0,4 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

0,4 0,4 0,4 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2

Tetes Air Biasa 25 20 15 10 Tetes 1

5

Tetes 2 0

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

0,4 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1

Tetes Air Garam 2.5 2 1.5 1 Tetes 1

0.5

Tetes 2 0

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Detergen 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0

Tetes1 Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

B. Akar di Tempat Gelap (cm) Tanggal Pengamatan

Tetes Air Biasa 1 2 3

7 Agustus 2016 8 Agustus 2016 9 Agustus 2016 10 Agustus 2016 11 Agustus 2016 12 Agustus 2016 13 Agustus 2016 14 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016

0,1 0,2 0,4 0,6 0,9 1,2 1,3 1,3 1,5

0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,1 1,1 1,2

0,1 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0,7 0,9

4

Tetes Air Garam 1 2 3

0,2 0,3 0,5 0,5 0,5 0,5

-

-

-

4

Tetes Air Detergen 1 2 3

4

-

-

-

-

-

Tetes Air Biasa 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0

Tetes 1 Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Garam 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0

Tetes 1 Tetes 2

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Detergen 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0

Tetes1 Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

C. Batang di Tempat Terang (cm) Tanggal Pengamatan

Tetes Air Biasa 1 2

3

4

Tetes Air Garam 1 2 3

4

Tetes Air Detergen 1 2 3

4

7 Agustus 2016 8 Agustus 2016 9 Agustus 2016 10 Agustus 2016 11 Agustus 2016 12 Agustus 2016 13 Agustus 2016 14 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016

0,4 0,35 0,35 0,35 0,35 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5

0,4 0,45 0,55 1 1,5 1,5 1,55 1,56 1,56 1,56

0,4 0,4 0,5 0,6 0,6 0,65 0,65 0,7 0,7 0,72

0,4 0,4 0,25 0,25 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2

0,4 0,4 0,2 0,2 0,15 0,15 0,15 0,1 0,1 0,1

0,4 0,4 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,3 0,3

0,4 0,35 0,35 0,3 0,3 0,3 0,3 0,25 0,25 0,25

0,4 0,6 0,75 1,95 1,95 2,2 2,4 2,8 3 3,5

0,4 0,4 0,35 0,35 0,35 0,3 0,2 0,2 0,15 0,15

0,4 0,35 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

0,4 0,35 0,35 0,25 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,1

0,4 0,4 0,35 0,35 0,35 0,35 0,3 0,3 0,3 0,25

Tetes Air Biasa 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0

Tetes 1

Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Detergen 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0

Tetes1 Tetes 2

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Garam 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0

Tetes 1 Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

D. Akar di Tempat Terang (cm) Tanggal Pengamatan

Tetes Air Biasa 1 2 3

7 Agustus 2016 8 Agustus 2016 9 Agustus 2016 10 Agustus 2016 11 Agustus 2016 12 Agustus 2016 13 Agustus 2016 14 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016

0,2 0,25 0,35

0,2 0,7 1,1 1,6 1,9 1,9 1,9 2,3 4

0,2 0,2 0,3 0,3 0,5 0,5 0,65 2

4

Tetes Air Garam 1 2 3

0,1 0,3 0,3 0,4 0,5 0,7

0,2 0,5 0,5 0,5

-

-

4

Tetes Air Detergen 1 2 3

4

-

-

0,2 0,4 0,6

-

0,25 0,3

Tetes Air Biasa 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0

Tetes 1 Tetes 2 Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Garam 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 Tetes 1

0.1

Tetes 2

0

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

Tetes Air Detergen 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2

Tetes1

0.1

Tetes 2

0

Tetes 3 Tetes 4

Tanggal Pengamatan

BAB V PENUTUP I.

Kesimpulan Pertumbuhan perkecambahan tanaman semangka yang dipengaruhi oleh variabel cahaya memiliki titik pertumbuhan yang berbeda antara cahaya terang,redup,dan gelap.Tanaman semangka yang berada di tempat gelap,memiliki titik pertumbuhan yang lebih tinggi daripada tanaman semangka yang berada di tempat terang dan redup,semakin berkurangnya cahaya,semakin pesat pula pertumbuhan kecambah. Jadi dapat disimpulkan bahwa,perkecambahan tanaman semangka akan mengalami pertumbuhan yang cepat apabila tidak mendapat sinar matahari.Namun,apabila telah tumbuh daun,maka tanaman tersebut harus segera mendapat sinar matahari untuk fotosintesis.Apabila tidak mendapatkan sinar matahari,tanaman tersebut akan mati karena tidak dapat melakukan fotosintesis.

II.

Saran  Sebaiknya pengambilan data dilakukan dengan teliti  Dalam proses pemberian nutrisi dilakuka disaat yang bersamaan

Related Documents

Finish Prak Bio.docx
April 2020 13
Finish
May 2020 37
Finish Poets
May 2020 35
Surface Finish
May 2020 25
Prak Fenomena.docx
June 2020 20
Photo Finish
June 2020 20

More Documents from ""