Finally.docx

  • Uploaded by: PORTAL Ace
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Finally.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,554
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Amoksisilin merupakan suatu antibiotik semisintetik penicillin yang memiliki cincin β-laktam memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan. Amoksisilin termasuk antibiotik spektrum luas dan memiliki bioavailabilitas oral yang tinggi, dengan puncak konsentrasi plasma dalam waktu 12 jam sehingga pengkonsumsiannya sering diberikan kepada anak-anak dan juga orang dewasa. Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu rasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. (Kimia farmasi Prof.Dr. sujadi Gholib Gandjar, DEA,apt Abdul Rohman ,M.SI.Apt) Enzimatis adalah salah satu proses modifikasi sifat fisika-kimia minyak dan lemak. Interesterifikasi banyak digunakan oleh industri untukmenggantikan proses hidrogenasi dalam menurunkan asam lemak trans. Resrukturisasi lemak kakao dengan minyak kelapa dan dengan minyak kemiri dengan rasio (90:10); (80:20); (70:30) dan (60:40) dilakukan dengan proses interesterifikasi enzimatis dengan lipase inti sawit, lipase kemiri dan lipase kakaosebagai katalis dan lipozyme TL IM dan NaOCH3 sebagai katalis pembanding. Kandungan lemak padat (SFC), titik leleh (TL), komposisi asam lemak (FA),komposisi trigliserida (TG), dan asam lemak bebas (FFA) ditentukan dalam campuran. Proses interesterifikasi menurunkan kandungan lemak padat dan titik leleh pada campuran (https://brainly.co.id/tugas/28676) Kombinasi kromatografi cair kinerja tinggi dan spektrometri massa (LC/MS) memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan obat selama dekade terakhir. Perbaikan secara terus menerus dalam teknologi antarmuka LC/MS dikombinasikan dengan fitur canggih untuk analisis struktur, kualitatif dan kuantitatif, telah menghasilkan lingkup aplikasi yang lebih luas (Lee 1999)

1.2. Rumusan masalah 1. Apa Itu Metode Enzimatis? 2. Bagaimana Cara Penetapan Kadar Menggunakan Metode Enzimatis? 3. Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Enzimatis? 4. Apa Itu Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)? 5. Bagaimana Penetapan Kadar Menggunakan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)? 6. Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) 7. Apa Itu Metode Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (LC-MS) 8. Bagaimana Penetapan Kadar Menggunakan Metode Kromatografi CairSpektrometri Massa (LC-MS) 9. Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (LC-MS) 1.3.Tujuan 1. Mengetahui Apa Itu Metode Enzimatis? 2. Bagaimana Cara Penetapan Kadar Menggunakan Metode Enzimatis? 3. Mengetahui Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Enzimatis? 4. Mengetahui Apa Itu Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) 5. Mengetahui Bagaimana Penetapan Kadar Menggunakan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)? 6. Mengetahui Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) 7. Mengetahui Apa Itu Metode Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (LC-MS) 8. Mengetahui Bagaimana Penetapan Kadar Menggunakan Metode Kromatografi Cair-Spektrometri Massa (LC-MS) 9. Mengetahui Apa Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kromatografi CairSpektrometri Massa (LC-MS)

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Metode Enzimatis Enzim adalah molekul protein yang biasanya memanipulasi molekul lain - substrat enzim. Ini target molekul mengikat ke sisi aktif enzim dan diubah menjadi produk melalui serangkaian langkah yang dikenal sebagai mekanisme enzimatik. Kinetika enzim adalah studi reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim. Pada kinetika enzim, laju reaksi diukur dan dampak dari berbagai kondisi reaksi. Kinetika enzim merupakan bidang biokimia yang terkait dengan pengukuran kuantitatif dari kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim dan pemeriksaan sistematik faktorfaktor yangg mempengaruhi kecepatan tersebut. Analisis kinetik memungkinkan para ahli merekonstruksi jumlah dan urutan tahap-tahap individual yang merupakan perubahan substrat oleh enzim menjadi produk. (https://www.academia.edu/12895331/Kinetika_enzim) 2.2.Penetapan kadar menggunakan metode enzimatis Merupakan Suatu metode spektrofotometri UV yang sederhana,cepat, peka dan tidak mahal untuk analisis amoksisilin. Dalam sediaan farmasetik telah dikembangkan dengan mendasarkan pada reaksi enzimatis. Dalam metode ini, rantai samping D-4 hidroksifenilglisin pada amoksisilin secara selektif dipecah oleh aksi penisilin asilase. Selanjutnya, senyawa hasil pecahannya beraksi dengan 2-oksoglutarat dengan katalis D-fenilglisin aminotransferase (DPhgAT) menghasilkan produk yang sangat menyerap UV, yakni 4-hidroksibenzoilformat. Banyaknya amoksisilin ditetapkan sebagai perubahan absorbansi di 335 nm (gambar 4.17). prinsip reaksi amoksisilin dengan 2 enzim ini adalah sebagai berikut GAMBAR

2.3.Kelebihan dan kekurangan metode enzimatis 2.3.1. Kelebihan Sederhana, cepat peka dan tidak mahal 2.3.2. Kelemahan 2.4.Metode kromatografi cair kinerja tinggi(KCKT) Merupakan teknik yang mana solute atau zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solute solute ini melewati suatu kolom kromatografi. Pemisahan solute solute ini diatur oleh distribusi solute dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu massalah yang dihadapi membutukan penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan alir fase gerak suhu kolom, dan ukuran sampel untuk tujuan memilih kombinasi kondisi kromatografi yang terbaik, maka dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang berbagai macam factor yang mempengaruhi pemisahan pada kromatografi cair. Instrument KCKT pada dasarnya terdiri dari atas delapan komponen pokok yaitu: (Kimia farmasi Prof.Dr. sujadi Gholib Gandjar, DEA,apt Abdul Rohman ,M.SI.Apt) 2.5. Penetapan kadar menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) Kromatografi cair kinerja tinggi dengan berbagai jenisnya (fase terbalik,penukaran ion,interaksi hidrofilik) merupakan metode resmi yang digunakan oleh beberapa farmakope untuk determinasi kandungan antibiotic β-laktam, baik dalam bulk atau dalam sediaan farmasetik. (REVIEW: Validasi Metode Analisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Penetapan Kadar Uji Disolusi Terbanding Tablet Amoksisilin). 1.

Alat Instrumentasi Pada penelitian yang dilakukan oleh (Sahoo, 2016) alat instrumentasi yang digunakan adalah Shimadzu 1800 UVvisible spectrophotometer (Hyderabad), Sartorius Analytical balance Ultrasonicator,0.45µm membrane filter, , Shimadzu HPLC system, LC Solution yang memiliki konfigurasi, Solvent degasser DCU-20A3 Solvent degasser, Prominence 10 AT vp binary gradient pumps, SPD 10 A VP UV-VIS detector with class VP software, Columns of Hypersil ODS C18 250mm×4.6×5micron, sebuah Wenster digital pH meter yang digunakan untuk pH adjustment.

2.

Pembuatan Dapar fosfat pH 5 : Melarutkan 27,2 gram Monobasic Potassium Phosphate didalam 3 L air, adjust 45% (w/w) natrium hidroksida hingga pH 5.0 + 0.1. (Saptarini, 2012).

3.

Kondisi Kromatrografi: Fase gerak diuji dengan berbagai kondisi. Fase gerak yang dipilih dan dioptimalkan terdiri dari Asetonitril: Potassium dihidrogen fosfat dapar (pH 5) (1: 99 v / v) dan kondisi dioptimalkan dengan laju alir 1 ml / menit, panjang gelombang pada 254 nm dan waktu alir 20 menit. Puncak-puncaknya dipisahkan dan menunjukkan resolusi yang lebih baik, didapatkan pelat teoritis yang cukup besar jumlah dan simetri puncak yang baik. Kondisi kromatografi yang diusulkan kondisi sesuai untuk penentuan kuantitatif obat yang akan digunakan (Sahoo, 2013).

4.

Penetapan Fase Gerak Fase gerak disiapkan dengan mengambil Asetonitril: 0,2 M Potassium dihydrogen phosphate buffer (pH 5) (1:99 v / v). Fase gerak disaring melalui 0,45 µm filter membran dan di-degassed di bawah ultrasonik sebelum digunakan. Fase gerak dipompa melalui kolom dengan laju alir 1 ml / menit. (Sahoo, 2013). Adapun parameter validasi yang dilakukan adalah uji linieritas, akurasi, presisi, uji kesesuaian sistem, LOD dan LOQ.

5.

Uji Linearitas Linearitas menentukan baiknya pengujian dengan membandingkan dengan perkiraan konsentrasi pada garis lurus dengan 6 konsenrasi didapatkan persamaan y= a+bx, yang menghubungkan antara respons (y) dengan konsentrasi (x) (Snyder, 1997; Jadhav et al, 2013). Dari penelitian Sahoo, 2013 didapatkan garis yang linier dan didapatkan r2 yang bernilai 1.

6.

Uji Kecermatan/ Akurasi : Akurasi adalah metode analisis yang dilakukan dengan melihat pendekatan antara nilai terukur yang didapatkan dengan nilai yang diterima baik nilai nyata, nilai konvensi, atau nilai terujuk (Gandjar & Rohman, 2007). Persentase recovery harus berada dalam rentang 98,0% hingga 102,0%. % RSD tidak boleh lebih dari 1,0% . Hasil yang didapatkan dengan nilai akurasi yang diterima, % recovery yang didapatkan pada rentang 98.87- 99.76 % dan %RSD yang didapatkan 0,33%, 0,18% dan 0,3% (Sahoo, 2013).

7.

Uji Keseksamaan/Presisi Presisi adalah ukuran kedekatan antar serangkaian hasil analisis data yang didapatkan dari beberapa kali pengukuran pada sampel homogen yang sama (Rohman, 2009). Presisi dapat dievaluasi dengan menentukan standar deviasi relatif tiap konsentrasi. Hasil analisis mempunyai presisi yang baik nilai ≤20%. (Satria, et al., 2014). Inter-day and Intra-day precision ditentukan dengan menganalisis sampel obat, pada konsentrasi yang berbeda. Hasil dari intra-day and Inter-day dipresentasikan dengan % RSD yang nilainya dibawah 2.0 menunjukkan nilai presisi yang tinggi. (Nikam et al, 2009).

8.

Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantifikasi (LOQ) Pengertian LOD adalah konsentrasi dari hasil analitis terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, namun tidak selalu bisa dikuantifikasi (Snyder, 1997). Definisi LOQ yaitu konsentrasi terendah suatu sampel yang dapat dianalisis secara kuantitatif (Snyder et al., 1997; Rohman, 2009). Berdasarkan definisi tersebut, maka LOQ dari serial konsentrasi yang diujikan pada metode penelitian ini adalah 0,5 µg/ml. Konsentrasi 0,5 µg/ml merupakan batas terkecil konsentrasi sampel yang dapat memunculkan area puncak serta terkuantifikasi besarnya luas area pada kromatogram (Satria, et al., 2014).

2.6.Kelebihan dan kekurangan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) 2.6.1. Kelemahan: 

Sulit untuk mengidentifikasi senyawa kecuali jika KCKT dihubungkan dengan spektrofotometri massa.



Jika sampelnya sangat kompleks maka resolusi yang baik sulit diperoleh

2.6.2. Kelebihan 

Dapat menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam amino,asamasam nukleat dan protein-protein dalam cairan fisiologis



Menentukan menentukan kadar senyawa-senyawa aktif obat



Memurnikan senyawa dalam suatu campuran

2.7.Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS) Adalah teknik analisis yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi cair dengan spesifisitas deteksi spektrometri massa. Kromatografi cair memisahkan komponen-komponen sampel dan kemudian ion bermuatan dideteksi oleh spektrometer massa. Data LC-MS dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang berat molekul, struktur, identitas dan kuantitas komponen sampel tertentu (Agilent 1998). (https://www.academia.edu/18152921/Liquid_Chromatography_Mass_Spectrofotometry_L C-MS_) 2.8.Penetapan kadar menggunakan metode kromatografi cair spektrometri massa (LC-MS)

2.9.Kelebihan dan kelemahan metode kromatografi cair spektrometri massa (LC-MS) 2.9.1. Kelebihan Keuntungan dari LC-MS yaitu dapat menganalisis lebih luas berbagai komponen, seperti senyawa termal labil, polaritas tinggi atau bermassa molekul tinggi, bahkan juga protein. Senyawa dipisahkan atas dasar interaksi relatif dengan lapisan kimia partikel-partikel (fase diam) dan elusi pelarut melalui kolom (fase gerak). Komponen elusi dari kolom kromatografi kemudian diteruskan ke spektrometer massa melalui antarmuka khusus (Gates 2005). 2.9.2. Kelemahan

BAB III PENUTUP 3.1. kesimpulan

More Documents from "PORTAL Ace"