File 8-kasus Mtbs.pptx

  • Uploaded by: Sutomo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View File 8-kasus Mtbs.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,828
  • Pages: 17
KASUS MTBS 2 bulan – 5 tahun Oleh : A. Yuliani Yunus

KASUS 1 

      

Ina, umur 15 bulan. BB : 8,5 kg PB 76 cm. Suhu 38,5 0C. Ibunya membawa Ina pertama dengan masalah ini Petugas: “Anak ibu saki apa ?” ibunya : “Sudah 4 hari ini Ina batuk, dan ia tidak suka makan” Petugas : “Apakah ini bisa minum atau menetek ?” Ibu: “Tidak, ina tidak mau menetek” Petugas : “Apakah Ina muntah ?” Ibu : “Tidak”

KASUS 2 



 

Yudi, umur 18 bulan, BB 11,5 kg, PB 81 cm. Suhu 37,5 0C. Petugas memeriksa Yudi untuk tanda bahaya umum, Yudi bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, Ia sadar dan tidak letargi Ibu mengatakan Yudi batuk selama 6 hari Petugas menghitung napas, hasil 41 menit, tidak terlihat adanya tarikan dinding dada ke dalam dan tidak terdengar stidor.

KASUS 3  



Anindita anak perempuan, umur 22 bulan. BB 11 kg, PB 83 cm dan suhu 37,5 0C. Ibu berkata batuk selama 3 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata anak bisa minum, tidak muntah, dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargi Petugas menghitung napas : 38 kali/menit, tidak melihat tarikan dinding dada, dan tidak terdengar stidor

KASUS 4 





Wati, umur 8 bulan BB 6 kg, Suhu 39 0C. Menurut ibu Wati batuk selama 3 hari, sukar bernafas dan sangat lemah. Petugas berkata “Ibu telah melakukan tindakan yang benar dengan membawa anak ibu hari ini. Saya akan memeriksa sekarang” Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata “Wati tidak mau netek. Ia tidak bisa minum apapun yang saya berikan kepadanya”. Wati tidak muntah dan tidak kejang. Wati letargis. Ia tidak melihat kepada petugas atau kepada orang tuanya selama bercakap-cakap Frekuensi pernapasannya 55 X/mt, terlihat tarikan dinding dada ke dalam, terdengar bunyi kasar ketika Wati menarik nafas

KASUS 5  



Maya, umur 25 bulan, BB 9 kg, BP 75 cm, suhu 37 0C. Ibu datang hari ini karena Maya batuk dan diare. Maya tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Petugas menghitung napas; 36 x/menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stidor. Ibu mengatakan bahwa Maya diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinja, anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali.

KASUS 6 

 

Edo anak laki-laki umur 10 bulan. BB 8 kg, PB 69 cm. suhu badan 38,5 0C. Ia datang hari karena diare selama 3 hari. Ibu melihat ada darah dalam tinja. Edo sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya umum dan tidak batuk atau sukar bernapas. Petugas menilai tanda-tanda dehidrasi. Anak sadar dan tidak letargis, tidak gelisah atau rewel. Matanya tidak cekung. Ia minum seperti biasa ketika diberi minum dan tidak kelihatan haus. Cubitan kulit perutnya kebali dengan segera.

KASUS 7 



Ratri anak perempuan, umur 14 bulan. BB 12 kg, PB 94 cm, suhu badan 37,5 0C. Ibu berkata bahwa anak menderita diare selam 3 minggu, tidak ada tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas. Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri. Ibu mengatakan tidak ada darah dalam tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak cekung. Ia minum dengan lahab. Cubitan kulit perut kembali segera.

KASUS 8 

 

  

Hera, umur 3 tahun. BB 20 kg, PB 78 cm. Suhu 37 0C. Ibu datang hari ini karena Hera batuk dan diare. Hera sama selaki tidak mununjukkan tanda bahaya umum. Hera batuk selam 3 hari. Ia menghitung napas : 36 X/mt. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stridor. Ibu mengatakan bahwa Hera diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinjanya. Hera tampak rewel dan gelisah. Matanya cekung. Ia dapat minum tetapi tidak haus. Jika dicubit kulit perut segera kembali

KASUS 9 









Tono, umur 10 bulan, BB 8,2 kg, PB 80 cm. Suhu 37,5 0C. Ibu berkata bahwa Tono menderita ruam kemerahan (rash) dan batuk selama 5 hari. Ini adalah kujungan pertama Tono ke Puskesmas. Petugas kesehatan memeriksa Tono untuk tanda bahawa umum. Tono bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidak letargis. Petugas menghitung napas : 43 X/mt. Ia tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam, dan tidak terdengar stridor ketika Tono sedang tenang. Tono tidak menderita diare. Resiko malaria di daerah itu tinggi. Ibu berkata bahwa Tono demam selama 2 hari, Leher Tono tidak kaku. Menurut Ibu, saat ini Tono pilek. Seluruh anggota badan Tono tertutup ruam kemerahan, matanya marah. Petugas kesehatan tidak menemukan luka dimulut, tidak ada nanah pada mata dan tidak ada kekeruhan pada kornea

KASUS 10  

 

Daryanti, umur 12 bulan, BB 7,3 kg, PB 82 cm dan suhu 36,5 0C. Ibu membawa daryanti ke Puskesmas hari ini karena demam. Daryanti tidak menunjukkan tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas. Daryanti diare selama 2 – 3 hari. Ibu tidak melihat darah dalam tinja. Daryanti sadar dan tidak letargis. Matanya tidak cekung dan ia minum seperti biasanya. Kulit perutnya segera kembali apabila dicubit. Resiko malaria di daerah ini rendah dan Daryanti tidak pergi keluar daerahnya. Menurut ibu, Daryanti demam selama 2 hari. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Lehernya tidak kaku, tidak pilek dan tidak ada ruam menyeluruh. Ia tidak mempunyai penyebab demam lain

KASUS 10 







Abdulah, umur 24 bulan, BB 9,5 kg, PB 90 cm dan suhu badan 37 0C. Ibu berkata Abdulah tidak mau makan akhir-akhir ini. Ini merupakan kunjungan pertama. Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Abdulah bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidajk letargis.Abdulah tidak batuk dan tidak diare. Ibu berkata Abdulah teraba panas selam 2 hari. Diderahnya tanpa resiko malaria. Menjawab pertanyaan petugas, ibu mengatakan bahwa ibu membawa Abdulah bepergian ke luar kota, tetapi bukan daerah dengan resiko malaria. Abdulah tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Tidak ditemukan kaku kuduk. Abdulah tidak pilek dan tidak mempunyai ruam. Dia tidak mempunyai gejala mengarah ke campak. Ibu berkata bahwa anaknya tidak mengalami perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan berak normal. Petugas memeriksa Abdulah untuk tanda-tanda syok : ujung estremitas tidak dingin dan nadi teraba normal Setelah diperiksa dengan teliti, petugas menemukan bintik perdarahan pada perut abdulah. Selanjutnya petugas melakuakn Torniket dan ternyata hasilnya positif

KASUS 11 



Dana, umur 18 bulan, BB 9 kg, PB 85 cm, suhu 37 0C. Ibu berkata bahwa telinga Dana mengeluarkan nanah selam 3 hari terakhir. Dana tidak menunjukan tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas. Ia tidak diare dan tidak demam. Petugas menyakan masalah telinga Dana. Ibu berkata bahwa Dana tidak sakit telinga tapi ada nanah yang keluar dari telinganya selam 3 hari atau 4 hari. Petugas melihat nanah keluar dari telinga kanan anak. Ibu berkata bahwa nanah keluar sejak 4 hari yang lalu. Ia tidak merasakan adanya pembengkakan yang nyeri di belakang kedua telinga

KASUS 15 

Nadia, umur 18 bulan, BB 7 kg dan suhu 38,5 0C. Ibu membawanya hari ini karena Nadia demam dan ada ruam. Petugas melihat bahwa Nadia kelihatan seperti tulang tertutup kulit



Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Nadia bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis



Ia tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare



Nadia tingal di daerah dimana tidak ada resiko malaria. Ibu mengatakan bahwa ia membawa Nadia mengujungi keluarga yang tingal di daerah resiko malaria tinggi sekitar 1 minggu yang lalu. Nadia demam selama 5 hari, mempunyai ruam kemerahan yang menyeluruh dan matanya merah. Ia menderita camapak. Leharnya tidak kaku dan tidak ada pilek.



Petugas mamriksa gejala komplikasi ca,apk. Nadia tidak mempunyai luka dimulut. Tidak ada nanah keluar daru matanya dan tidak ada kekeruhan pada kornea. Kemudian petugas memeriksa untuk gejala perdarahan termasuk bintik perdarahan dikulit, yang ternyata tidak ada. Tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain



Nadia tidakmempunyai masalah telinga



Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Nadia tampak sanagt kurus. Nasia tidak pucat. Kedua kakinya tidak bengkak. Petugas menentukan BB menurut umur ternyata sangat rendah

KASUS 16 

Husin, 37 bulan, BB 9,5 kg, PB 85 cm dan suhu 37,5 0C. Ia berada di klinik hari ini karena ibu berkata Husin teraba panas. Husin menangis dan menggosok telinganya



Petugas tidak menemukan tanda bahaya umum. Ia tidak batuk atau sukar bernapas. Ia tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut rendah. Tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu terakhir. Demam Husin sudah 3 hari. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Lehernya bergerak dengan mudah. Husin pilek dan tidak ada gejala yang mengarah ke campak



Petugas memeriksa tanda perdarahan termasuk bintik merah di kulit yan ternyata tidak ada. Husin tidak mengeluh nyeri ulu hati dan tidak gelisah serta tidak ada tanda-tanda syok atau tanda-tanda lain dari DBD



Petugas menanyakan apakah Husin mempunyai masalah telinga. Ibu mengatakan bahwa Husin mengeluh nyeri telinga. Ibu juga melihat nanah keluar dari telinga kira-kira selama 5 hari. Petugas melihat nanah keluar dari telinga Husin. Ia tidak menemukan pembengkakan yang nyeri didaerah belakang kedua telinga Husin. Selanjutnya, petugas memeriksa status gizi dan anemia. Anak terlihat kurus, tetapi tidak ceking. Ia tidak pucat. Tidak ada pembengkakan pada kedua kakinya. Petugas menentukan BB menurut umur

KASUS 17 

Miranda anak perempuan umur 4 bulan, BB 5,5 kb, PB 59 cm. panjang badan 59 cm, suhu 38 0C. Ia di klinik hari ini karena diare.



Ia tidak mempunyai, tidak batuk atau sukar bernapas. Menurut ibu, Miranda diare selama 2 hari dan ada darah pada tinjanya. Anak tidak gelisah atau rewel, sadar dan tidak letargi. Matanya tidak cekung, ia minum secara normal dan tidak kelihatan haus. Kulitnya segera kembali jika di cubit. Selajutnya petugas kesehatan memeriksa untuk demam. Tidak ada risiko malaria di daerah itu, Miranda belum pernah berpergian sejak lahir. Anak demam selama 2 hari, tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Leher tidak kaku dan ia tidak pilek. Tidak ada gelisah yang mengarah campak atau DBD Miranda tidak mempunyai masalah telinga. Petugas kesehatan memeriksa status gizi dan anemia. Mirnada tidak kurus. Tidak pucat dan tidak ada pembengkakan pada kedua kaki Segera setelah lahir, anak mendapat imunisasi BCG, Polio-1, HB-1, 4 minggu yang lau ia mendapatkan DPT-1, Polio-2 dan HB-2







KASUS 18 

 

   

Pradipta, anak laki-laki umur 7 bulan BB 4,5 kg, PB 61 cm, dan suhu 38 0C.

Ibu membawa dia ke klinik karena batuk. Ibu juga khawatir karena anak kurus. Petugas kesehatan tidak menemukan tanda bahaya umum apapun Anak sudah batuk selama 4 hari. Petugas kesehatan menghitung napas 52 x/menit. Dinding dada Pradipta tidak tertarik ke dalam, dan tidak ada stidor pada waktu anak dalam keadaan tenang. Pradipta tidak menderita diare dan tidak panas. Tidak ada masalah telinga Petugas kesehatan melihat bahwa Pradipta sangat kaku kuduk. Telapak tangan tidak pucat dan kedua kaki tidak bengkak Ia sudah medapat BCG, Polio-1, DPT-1 dan HB-1 Ia belum pernah mendapat kapsul vitamin A

Related Documents

File
November 2019 29
File
April 2020 14
File
May 2020 13
File
November 2019 22
File
May 2020 10
File
May 2020 9

More Documents from ""