jangan sampe kepanasan Kalau Kepanasan, Sperma Jadi Loyo Siapa menyangka jika kebiasaan pria memakai celana dalam ketat, sering naik motor di bawah terik matahari, begadang dan merokok, membuat sperma pria tidak gesit dan susah membuahi sel telur istrinya. Hal ini diungkapkan oleh Prof dr Arjatmo Tjokronegoro Phd dalam makalahnya seputar seks dan kemandulan, seperti dikutip www.mandiri.com. Makalah itu dipresentasikan dalam seminar Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) di Hotel Sheraton Surabaya. Menurut guru besar biologi kedokteran FK UI ini, banyak penyebab yang membuat pria sulit membuahi istrinya. Selain mandul dari awalnya, ada faktor lain. Yaitu kurang gesitnya gerak sperma dalam membuahi sel telur. "Umumnya, kualitas sperma jelek karena kepanasan sehingga lemah sekali geraknya," jelas spesialis andrologi yang pakar dalam reproduksi pria ini. Yang membuat kepanasan sperma dalam buah pelir ini, kata dia, biasanya karena kebiasaan memakai celana ketat atau ketika bekerja buah pelir berada dalam keadaan panas."Misalnya naik motor di bawah terik matahari yang joknya hitam," terang dia. Gaya hidup seperti inilah yang membuat sperma yang dihasilkan tidak efektif untuk membuahi sel telur. "Jadi, cara satu-satunya menambah kegesitan sperma adalah dengan mengubah gaya hidup," tandas ayah empat putri ini. Idealnya, sebelum menikah sebaiknya pria memeriksakan kualitas spermanya sehingga bisa melakukan pencegahan dini dari kemandulan. "Sayang kebiasaan ini belum lazim di Indonesia," katanya. Dilakukan pada masa subur Selain mengubah gaya hidup, agar sperma efektif membuahi sel telur, sebaiknya koitus dilakukan pada masa subur selama tujuh hari. Penghitungan masa subur yang tepat adalah 14 hari setelah menstruasi hari pertama. "Misalnya mens hari pertama tanggal satu, berarti masa suburnya tanggal 14 sampai tanggal 21," terangnya. Agar sperma tidak loyo, koitus dilakukan selang seling sehari ya, sehari tidak. "Kalau tiap hari hubungan terus, nanti spermanya loyo," jelas Arjatmo yang blasteran Arab-Belanda ini. Tujuan lain, agar pada salah satu hari selama masa subur tersebut, sperma bisa membuahi sel telur yang keluar hanya satu hari dalam satu kali masa subur. "Kalau tiga hari hubungan terus, kemudian tiga hari nggak dan hari terakhir baru hubungan lagi, dikhawatirkan jika terjadi pembuahan akan menyebabkan keguguran," papar dia. (Pelita Newsletter Kesehatan)