Fatwa Mui Tentang Terorisme

  • Uploaded by: Indonesia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fatwa Mui Tentang Terorisme as PDF for free.

More details

  • Words: 1,929
  • Pages: 15
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang

I

MAJELIS ULAMA INDONESIA 2005

I

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang

TERORISME

F

MAJELIS ULAMA INDONESIA

I

SAMBUTAN DEWAN PIMPINAN MU1 PUSAT

Beberapa tahun terakhir ini, tepamya sejak terjadinya tragedi di gedung WTC di New York, Amerika Serikat, MU1 Pusat banyak menerima pertanyaan dari masyarakat seputar hukum melakukan born bunuh diri. Hal yang ditanyakan adalah : Apakah pelaku bom bunuh diri tersebut dapat dikategorikan sebagai mati syahid, atau sebaliknya yakni mati konyol karena membunuh dirinya sendiri. Bagaimana kalau bom bunuh diri tersebut dilakukan dalam suasana perang. Bagaimana pula bila bom bunuh diri tersebut dilakukan untuk menimbulkan efek ketakutan (teror), ierta menimbulkan korban harta dan jiwa pada pihak-pihak yang tidak berdosa. Pertanyaan ini semakin banyak setelah terjadinya tragedi bom bunuh diri di Bali pada tahun 2001.

I

Sesungguhnya secara informal, melalui pernyataan pengurus MU1 di berbagai kesempatan, jawaban mengenai 'bukum bom bunuh diri ini telah dinyatakan, Akan tetapi secara institusional MU1 :&emang belum mengeluarkan fatwa khusus &t;ngenai ha1 ini. Baru pada tahun 2003, &@ui forum Itjima' Ulama komisi Fatwa J m d o n e s i a , telah ditetapkan fatwa yang itan an dengan terorisme, khususnya b:&&aitan dengan hukum melakukan bom -hunuhdiri. , Dalam menetapkan hukum bom . b * h diri, Komisi Fatwa MU1 menafshilnya$an melihat 'illah yang mendasarinya. D&&n ha1 situasi perang, dimana tidak ada kan&mpuan atau cara lain sebagai ,pa@%man terhadap musuh Islam, maka boq e n u h diri diperboleh kan, dan bahkan dih@IE:iniisebagai 'amaliatul istisyhad. Seha@knyn,apabila 'illah perang ini sudah tid& ada, rnisfilnya dilakukan di negara &ma$, daarus shulh, MU1 memandang kegiatan bom bunuh diri ini sebagi

, 1

'

,

'

'amaliatul irhaab, yang sangat ditentang oleh agama. Fatwa MU1 ini sesungguhnya sangat penting untuk dijadikan pedoman oleh masyarakat luas. Karena selama ini seolaholah agama Islam dan umat Islam telah dicitrakan sebagai tertuduh dari berbagai kasus terorisme. padahal kita semua mafhum, bahwa terorisme tidaklah terkait dengan agama tertentu. b n lagi, Islam sangat menentang perbuatan teror. Meskipun telah diputuskan sejak tahun 2003, rupanya fatwa MU1 tersebut kurang mendapat publikasi yang memadai, sehingga banyak kalangan umat Islam sendiri yang tidak mengetahui adanya fatwa tersebut. Oleh karenanya, Dewan Pimpinan MU1 Pusat mengambil inisiatif untuk mensosialisasikan fatwa tersebut dalam bentuk buku saku yang mudah dibawa dan dibaca. Dengan harapan semoga fatwa tersebut bisa dipahami dan dijadikan pedoman oleh masyarakat luas. 3iajeG.s 'VhmIndonesia

m ...

U

,

Jakarta, 10 Nopember 2005

., DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua Umum, Sekretaris Umum,

I

"

I

KEPUTUSAN FATWA MAJJZLISULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2004 Tentang TERORISME

XI'

Majelis Ulama Indonesia, setelah fhBNIMBANG: a. bahwa tindakan terorisme dengan berbagi XrlL:': 8.. . I l l , bentuknya yang terjadi akhir-akhir ini di bebet rapa negara, termasuk Indonesia, telah menimbulkan kerugian harta dan jiwa serta rasa tidak 5 man di kalangan masyarakat; b. bahwa terhadap tindakan terorisme terjadi beberapa persepsi; sebagian menganggapnya sebagai ~LII;INC; -#I ajaran agama Islam, dan karena itu, ajaran agama I

. :,

DrXH, MA. SAHALMAEFUDH I h H.M. ICIIWAN SAM -*:I

gQ,,W

,p&,il&L)"

*\a, ,,,i ,y,{,

6 <;

v:~,i?>,:

-. <.-,

Wd.4

x,*2,,>:. 8

$ ;

,.

, ~ajelisUkma Indonesia

1

Islam dan umat Islam hams diwaspadai; sedang sebagian yang lain menganggapnya sebagai jihad yang diajarkan oleh Islam; dan karenanya hams dilaksanakan walaupun hams dengan menanggung resiko terhadap harta dan jiwa sendiri maupun orang lain; c. bahwa Ijtima'Ulama Komisi Fatwa se Indonesia pada tanggal 22 Syawwal 1424 HI16 Desember 2003 telah memfatwakan tentang Terorisme; d. bahwa oleh karena itu, Majelis Ulama indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang

Terorisme untuk dijadikan pedoman. MENGINGAT.: 1. F i a n Allah SWT, antara lain:

.(lT:z.ulLl)

"Sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang memerangi Allah dun Rasul-Nya dan berusaha melakukan kerusakan di muka bumi, yaitu mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan &an kaki mereka secara bersilang.

yang benar kecuali mereka hanya berkata Tuhan kami hanyalah Allah" (QS. Al-Hajj [22] : 39-40)

Yang demikian itu suatu kehinaan bagi mereka di dunia sedangkan di akhirat mereka mendapat siksa yang pedih." (QS Al-Maidah [5] :33).

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa menolong mereka, yaitu orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan 4

l(ajdrV&mind&

"Dan siapkanlah untuk rnenghadapai mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dun dari kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan i t u ) kamu rnenggentarkan musuh Allah, musuhmu dun orang-orang yang selain mereka yang kamu tidak

,

. 1 I

/

MajeGs U&ma:nd&

5

mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. " (QS. al-Anfal [8] : 60). ' c ' 'f.- y; ' & $ ;; $, !;

,+,

.. . ;, .d+c; '.' ;JG &, u;

ii1jl.L U

S

SLj-; .-(,.A ,, - y q :*UI) . A1 . & 2.u; ,.a,:

(T *

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar dun dianiaya maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu adalah mudah bagi Allah" (QS An-Nisa' [4] :29-30) 6

%fajeGsUlhma I d m s i a

"Barang siapa yang mernbunuh seseorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di mukd bumi maka seakanakan ia telah membunuh manusia seluruhnya ..." (QS. Al-Maidah [S] : 32)

..*I.

' '*@

.

I.

,

'j!,*,j;.;t, ,13 y; ( \ 9 0 :;&I)

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan... " (QS. al-Baqarah [2] :195)

2. Hadis-hadis Nabi Saw

"Zdak hula1 bagi seseorang muslim menakut-nakuti orang muslim lainnya" (HR. Abu Dawud).

"Barang siapa mengacungkan senjata tajam kepada saudaranya (muslim) maka Malaikat akan melaknatnya sehingga ia berhenti" (HR.

Muslim)

d

-

\

"Barang siapa yang menjatuhkan diri dari sebuah gunung lalu ia terbunuh rnaka ia akan masuk neraka dalam keadaan terhempas di dalamnya, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selamalamanya " (HR. Bukhari dan Muslim dari alDhahhak)

3. Qa'idah Fiqhiyah $, $I;;$;h\

A

I

h: .[ i l

"Dharar yang bersifat khusus harus ditanggung NryeGs 9&ma Indmsia

9

I

untuk menghindarkan dharar yang bersifat umum (lebih luas)"

. & ; . :

.

"Apabila terdapat dua mafsadat yang saling bertentangan maka harus diperhatikan salah satunya dengan mengambil dharar yang lebih ringan."

.,..,.

1. Terorisme telah memenuhi unsur tindak pidana fjarimah) hirabah dalam ' khazanah fiqih Islam. Para fuqaha mendefinisikan almuharib (pelaku hirabah) dengan: 10

" O r ~ nyang g mengangkat senjato melawan orang banyak dan menakutnaklcti mereka (menimbul kan rasa takut di kalangan masyarakat)." 2. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa seIndonesia tentang Fatwa Terorisme, tanggal 22 Syawal 1424116 Desember 2003.

Mcqelir irlirztld Indbnesirr

I

1 +

3. Keputusan Rapat Komisi Fatwa MUI, tanggal 05 Dzulhijjah 1424124 Januari 2004. Dengan memohon ridah Allah SWT

*

MEMUTUSKAN

Zllhma I#Iahud

n

I

MENETAPKAN : FATWA TENTANG TERORISME

.

-

I

membeda-bedakan sasaran (indiskriminatif). 2. Jihad mengandung dua pengertian ; a. Segala usaha dan upaya sekuat tenaga serta kesediaan untuk menanggung kesulitan di dalam memerangi dan menahan agresi musuh dalam segala bentuknya. Jihad dalam pengertiam ini juga disebut al-qital atau a1 harb. b, Segala upaya yang sungguh-sungguh dan untuk berkelanjutan menjaga dan meninggikan agama Allah (li i'laai kalimatillah). 3. Perbedaan antara Terorisme dengan Jihad

.

I a!+&

Pertama: Ketentuan Umum: Pengertian Terorisme & ., :I(.",..,:.;, - .per&daannya dengan &QXb n%:2:?'.,;ci . Jihad -;.m; ..J&&&~~ 1. Terorisme adalah tindakan g$r&#i&r& kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan anca- q&j~( man serius terhadap 4qp "' kedaulatan negara, bahaya ' ->m u terhadap keamanan, per-. - rmd, damaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Terorisme Hi q~~adalah salah satu bentuk I pRiWejahatan yang diorganisasi dengan baik (well organized), bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra-ordinary crime) yang tidak . , -

Ili

T

,12

Najelis 'Vhma Inrlbnesia

. ! h

~ a j e bha ~nhnesia

3) Dilakukan dengan mengikuti aturan pang ditentukan oleh . Wari'at dengan maran musuh yang sudah jelas.

a. Terorisme: 1)Sifatnya merusak (ifsad) dan anarkhis 1 chaos (faudha).

2) Tujuannya untuk menciptakan rasa takut danlatau menghancurkan pihak lain.

'

3) Dilakukan tanpa aturan dan sasaran .,

b. Jihad: 1 ) Sifatnya melakukan perbaikan (ishlah) sekalipun dengan cara peperangan. 2) Tujuannya menegakkan agama Allah dan' / atau membela hak hak pihak yang terzholimi.

14

94ajeG.s UClma Indonesia

1. Hukua kelakukan term ada1:ah haram, baik d i l a h k a n olek perorang&, kelornpok, maupunrikara.

.,

2. H&um melakukan jihad aaalahwajib.

Ketiga

:

Born Bunuh Diri dan

'Amaliyah aI-istisyhad 1. Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya sendiri sementaia velaku 'amaliyah al-istisyhad

I a

mempersembahkan dirinya sebagai korban demi agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri adalah orang yang pesimis atas dirinya dan atas ketentuan Allah sedangkan pelaku 'amaliyah alZstisyhad adalah manusia yang seluruh cita-citanya tertuju untuk mencari rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta 'ala Bom bunuh diri hukurnnya haram karena merupakan salah satu bentuk tindakan keputusasaan (al-ya'su) dan mencelakakan diri sendiri (ihlak an-nafs), baik dilakukan di daerah damai (dar al-shulhldar al-salam ldar al-da'wah) maupun NajeGs Uhma Indonesia

.

3. 'Amaliyah al-lstisyhad .'(~&&&?,,F me~lcd) :: ,ike$~&idap$,[email protected] karena 'merupakan-.bagian dari jihad Bin-nafsi yang dilakukan di daerah ., . . atau qerang (ila;. ' al-haibj dalam ited&ziri! berifi'g 4eqg~a. ,;tgjp:an untuk '[ I -.c . mp~.in&u&?ln, qsa; takut ,. , X ..: <.. (irk&) drm. &h&aq ymg f-7,': ; lebih be& mprhalr musuh Islam, termas* melakukan tindakkan yang dapat

'

.

~

+ !

'

'

'Amaliyah al-Zst5syhad berbeda dengan .. .. \ .

,

.

PEWJELASAN F G m A MU3 TENTANG TERORISM&

:

FATWA mL* KOMIb ,mmr 'INDONESIA Ketua,. : Sekretaris, ,

I

.

Ttd,

.

,

.

,

I'

..

:

..

,,

Tt&

, . ,

D&V& ~ ~ X P I ~ ~ A N

~~'~A~o~sIA ' !

I!. !

.

,

-KemUmum, ,., ,.,

,

'

,

Sekretaris Umum,

1. Islam mengizinkan berperang kwena pihak musuh telah memerangi orang Islam atau menganiaya orang Islam atau telah mengusir orang Islam dari kampung halamaqya tanpa alasan yang benar. (QS. Al-Hajj [22]: 39 40)

-

2. Islam mengharamkan bwnuh diri dengan cara apapun dan dengan alasan apapun. Tidak ada balasan kelak di alcherat kecudi neraka. (QS. An-Nisa [4] :29 30) 3. Islam mengharamkan menghabisi nyawa seseorang. D a l m keadaan terpaksa boleh membunuh sesorang apabila ia telah membunuh orang laiq atau telah membuat kerusakan di muka bumi yang membahayakan umat manusia. (QS. Al-Baqarah [2]: f 9 9

-

4. Islam mengharamkan tindakan zang bersifat manakut-nakuti orang mislim

lainnya dengan cara apapun, seperti dengan mengacungkan senjata tajam, (al-Hadist No. 2) 5. Tindakan terpaksa atau darurat yang bersifat khusus harus dihindari apabila ' tintlakan tersebut akan membawa ' dampak yang bersifat urnurn (lebih luk). (Qaidah Hqlityah)

:

- Hukum melakukan teror secara qoth'i

-

Tindakan t e r o r i m secara fisik dan p.sil@s merupalcan tindak pidana hirabah karena para teroris telah mengangkat senjata melawan orang banyak (ymg tidak jelas) da& Aeniiibulkan rasa takut di kalangan , ; :

..

- ,,@.lammeqbedakan hukum tezoxisme .c@qjj$& baik d@ aspek pengertian, tinyang dilakukan dan tujuan yang iih@ ayat 3 &$'

9

20

9fajeG.s U

k* I

-

adalah haram baik dengan alasan apapun apalagi jika dilakukan di negeri damai (dar a l - shulh) dan negara muslim seperti hdonesia. Hukum melakukan jihad adalah wajib bagi yang mampu dengan syarat : a. Untuk membela agama clan menahan agresi musuh yang menyerang terlebih dahulu. b. Tujuannya untuk menjaga kemashlahatan (perbaikan), menegakkan agama Allah dan membela hak-hak yang teraniaya. c. Terikat dengan aturan hukum Islam, seperti musuh yang jelas, tidak boleh membunuh orang lansia, anak-anak, dsb. Bom bunuh diri dengan alasan apapun tetap haram. Hanya boleh dilakukan jika dalam kondisi perang (harb) dengan sasaran musuh Islam yang sudah jelas.

Related Documents


More Documents from ""