Ensefalitis

  • Uploaded by: yovietu
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ensefalitis as PDF for free.

More details

  • Words: 534
  • Pages: 20
ENSEFALITIS dr. Hadia Angriani, SpA

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. HASANUDDIN

Ensefalitis Infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikro organisme

Etiologi I.

Infeksi – virus

II. Infeksi non virus III. Para-infeksi-post-infeksi, alergi IV. Penyakit “Slow-virus” V. Penyebab tidak diketahui (50%)

Etiologi

Klasifikasi Steigman, 1981

I. Infeksi langsung A. Antar manusia 1. Virus RNA Mumps, Morbili, Rubella, Enterovirus 1. Virus DNA Herpes virus, Varisella-zooster, CMV, Virus EP A. Melalui serangga 1. Arbovirus 2. Flafivirus B. Melalui mamalia Rabies, Virus B Limpositik, Kloriomeningitis

II. Para-infeksius – post infeksius, alergi A. Penyakit morbilli, rubela, mump, varisella zoster, influensa A. Vaksinasi : Rabies, morbili, influenza, vaksinia III. “Slow virus” A. SSPE B. Progresif multifokal lekoensepalopati

Patogenesis Virus  tubuh  susunan limfatik berkembang biak  darah  susunan saraf pusat  kelainan neurologis Antigen virus (virusnya sendiri sudah tidak ada di otak) Reaksi jaringan saraf  demielinisasi, kerusakan vaskuler & perivaskuler

PATOGENESIS

ARBOVIRUS (Gigitan serangga) Inokulasi (Subkuta n) Replikasi virus (Jaringan lokal)

Viremia Seluruh Jaringan tubuh

Kapiler serebral

Infeksi Sel endotel vaskuler

Otak Jonson RT 1987

Parenkim otak

Inokulasi (Intra nasal)

Replikasi (paru)

Olfaktorius

Dara h

Organ Ota k Kern.E.R 1985

Replikasi (Nasofaring)

Neural

Serebrum

Batang Serebrum

PERJALANAN PENYAKIT Bergantung dari : 1. Virus 2. Lokalisasi lesi 3. Luas lesi 4. Faktor imunitas 5. Faktor umur 6. Gangguan metabolik 7. Penyakit penyerta

GEJALA KLINIS  Gejala umum  Panas mendadak Hiperpireksia  Sakit kepala  Mual  Muntah

GEJALA NEUROLOGIK

 Kesadaran

 Kejang

: Apatis, somnolen, sopor, koma : Twitching Focal/umum, lama

 Saraf otak

Piramidal

: Ptosis, diplopia, strabismus, nistagm : Hemiparesis

 Ekstrapiramidal

: Khorea, Athetosis, Rigiditas

LABORATORIUM  Cairan serebrospinal kadang-kadang normal / peninggian sel / glukosa sedikit  Virologik dan serologik  Autopsi post mortem

DIAGNOSIS 1. Gejala klinis – anamnesis 2. Biakan darah / CSF 3. Serologik, serum / CSF 4. Biopsi otak 5. Patologi anatomi

DIAGNOSIS BANDING 1. Ensefalitis Non-virus 2. Penyakit metabolik, hipoglikemia, uremia ensefalopati 3. Intoksikasi – Reye sindrom 4. Tumor / Abses otak 5. Perdarahan subaraknoid 6. Multipel sklerosis akut 7. Status epileptikus

PENGOBATAN Simptomatik 1. Membrantas kejang Valium I.V Dosis : 0,3 – 0,5 mg/kgbb Rekatl Dosis : 5 – 10 mg Penobarbital Awal 8-10 mg/kgbb/hari Maintenance 4-5 mg/kgbb/hari 1. Hiperpireksia  Surface cooling  Khlorpromazine 2-4 mg/kgbb/hari  Prometazine 4-6 mg/kgbb/hari 1. Edema otak  Deksametason 0,5 mg/kgbb/hari

4. Keseimbangan air dan elektrolit  Glukosa 5-10 % + NaCl Fisiologis 3 : 1  KCl dan “Base Corrector” 5. Tekanan intrakranial  Manitol  Gliserol 6. Infeksi sekunder  Antibiotik

PENGOBATAN ETIOLOGIK 1. Adenosin Arabinoside (ARA-A) 

Dosis 15 mg/kgbb/hari I.V. – 10 hari

1. Acyclovir (ACV) 

Dosis 10 mg/kgbb tiap 8 jam I.V dalam infus, perlahan, 10 hari

PENGOBATAN ETIOLOGIK 1. Adenosin Arabinoside (ARA-A) 

Dosis 15 mg/kgbb/hari I.V. – 10 hari

1. Acyclovir (ACV) 

Dosis 10 mg/kgbb tiap 8 jam I.V dalam infus, perlahan, 10 hari

PROGNOSIS  Angka kematian 35% - 50%  Gejala sisa 20% - 40% yang hidup berupa :  Paresis / paralisis  Epilepsi  Retardasi mental  Gangguan tingkah laku  Gerakan khoreo athetoid  Gangguan penglihatan  Gangguan pendengaran

PENCEGAHAN

 Vaksinasi : - morbili - mump - rubella  Pembasmian vektor serangga

Related Documents


More Documents from "Yohanna Sinuhaji"

Ensefalitis
June 2020 3