Nama : Syarifah Makshum Hidayattullah NIM : B200164001
ANALISA BIAYA – HARGA DAN PASAR A. Biaya pada sistem bunga Sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah biaya bunga yang harus dibayarkan oleh produsen bersifat tetap. Sehingga biaya bunga menjadi bagian dari fixed cost, dengan kata lain, berapapun jumlah output yang diproduksi bunga tetap harus dibayar. Penerimaan total (Total Revenue) adalah jumlah penerimaan yang diperoleh dari penjualan produk yang dapat dijual. Adanya beban bunga yang harus dibayar produsen (sebagai biaya tetap), maka biaya tetap produsen naik, yang gilirannya juga meningkatkan biaya total dari TC ke TCi. Naiknya biaya total akan menggeser atau mendorong titik impas (break even point) dari Q1 ke Q2, seperti kurva disamping.
Perintah dari Allah SWT adalah melarang umat islam mengambil bunga sekiranya mereka menginginkan kebahagiaan yang hakiki, ketenangan pikiran dan kejayaan hidup. Dalam surah An Nisa : 160
Artinya : “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah” B. Biaya pada sistem bagi hasil Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari'ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari'ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad).Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak
ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan. Jika pada sistem bunga total cost mengalami perubahan, berbeda halnya dengan sistem bagi hasil. Dalam sistem bagi hasil akan mempengaruhi total revenue (TR).
Dalam sistem bagi hasil yang berubah adalah kurva total penerimaan (TR). Kurva ini akan berputar ke arah jarum jam dengan titik O (Origin) sebagai sumbu putarnya. Kurva TR ini akan berputar sehingga dapat sampai mendekati sumbu horizontal (Sumbu X)
“Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rosulullah saw bersabda, “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah buakan untuk dijuall. (Hr Ibnu Majah) Menunjukkan perkenan dan pengakuan Allah SWT akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta, dalam surat Shaad : 24 terjadi atas dasar akad (ikhtiyari) “… Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (Shaad : 24) C. Skala Ekonomi Skala ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Skala ekonomi terjadi ketika biaya total rata-rata jangka panjang menurun seiring dengan meningkatkan output. Ketika produksi yang semakin tinggi akan menyebabkan suatu perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien. Berikut ini adalah faktor-faktor penting yang dapat menimbulkan skala ekonomi, antara lain yaitu: 1) Spesialisai biaya produksi atau biaya-biaya tetap dalam proses produksi seperti biaya pembelian gedung dan mesin. 2) Pengurangan harga barang mentah.
3) Memungkinkan produk sampingan di produksi. 4) Mendorong perkembangan usaha lain. Manfaat skala ekonomi yaitu membantu untuk menjelaskan mengapa perusahaan bisa tumbuh besar di beberapa industri. Dan berperan dalam monopoli alamiah untuk membuat kebijakan perdagangan bebas yang diperlukan pasar yang lebih besar dalam suatu negara tertentu. D. Teori Harga Dalam Islam Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang. Biasanya, harga dijadikan penukar barang yang diridai oleh kedua pihak yang akad. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa harga merupakan sesuatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang /jasa di mana kesepakatan tersebut diridai oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah direlakan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barangataujasa yang ditawarkan olehpihak penjual kepada pihak pembeli.jika penentuan harga dilakukan dengan memaksa penjual menerima harga yang tidak mereka ridai, maka tindakan ini tidak dibenarkan oleh agama. Namun, jika penentuan harga itu menimbulkan suatu keadilan bagi seluruh masyarakat, seperti menetapkan Undang-undang untuk tidak menjual di atas harga resmi, maka hal ini diperbolehkan dan wajib diterapkan. Niat suci dan ibadah merupakan hal penting yang dianut dan dipahami dalam bisnis Syariah. Kegiatan berbisnis dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT.Demikian pula hasil yang diperoleh dari bisnis tersebut akan dipergunakan kembali di jalan Allah SWT semua tidak keluar dari apa yang digariskan oleh Allah SWT.
Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Q.S Adz Dzariyat:56) Pada dasarnya mereka juga mencari untung sebagaimana para pedagang umumnya, tetapi mereka tidaklah menjadikan keuntungan itu sebagai tujuan akhir. Mereka menjadikan keuntungan tersebut sebagai sarana taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ayat Al Qur’an yang mendasari teori harga yaitu,
Artinya :“Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar- pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat, agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia ?” (Qs Al Furqaan : 7) E. Mekanisme pasar dalam islam Dalam sistem ekonomi Islam, pada dasarnya yang diutamakan adalah kebebasan. Masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Akan tetapi, kebebasan yang ada dalam Ekonomi Islam bukanlah kebebasan mutlak seperti yang ada dalam ekonomi kapitalis. Dalam Ekonomi Islam kebebasan itu juga dibatasi oleh aturan-aturan, aturan-aturan tersebut diantaranya adalah tidak merugikan pihak lain dalam bertransaksi, dan mengutamakan kemaslahatan bersama dalam kegiatan ekonomi.
Mekanisme pasar dalam Islam sudah menjadi perhatian para ulama klasik. Al-Ghazali menjelaskan proses evolusi pasar. Secara alami, manusia selalu membutuhkan orang lain. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia juga memerlukan tempat penyimpanan dan pendistribusian semua kebutuhan mereka, kemudian dari sinilah terbentuk pasar.Menurut Abu Yusuf, tidak ada batasan tentang ketentuan mahal dan murahnya suatu harga pasar. Murah dan mahalnya harga pasar merupakan ketentuan Allah.
Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat”. Harga juga ditentukan oleh permintaan (supply) dan penawaran (demand). Menurut Ibn Taimiyah, mekanisme pasar dalam Islam adalah pasar bebas, harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Kenaikan harga tidak selalu disebabkan oleh ketidakadilan dari para pedagang, harga merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawaran yang terbentuk karena faktor yang komplek.162Sistem ekonomi Islam menganut prinsip pasar bebas dan pasar persaingan sempurna. Dalam sistem ekonomi Islam, negara tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Namun, negara berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap mekanisme pasar, mencegah dan manindaklanjuti perilaku kecurangan, dan spekulasi. Dalam sejarah ekonomi Islam ketika terjadi kenaikan harga barang padamasa Rasulullah saw, para sahabat datang kepada beliau dan meminta untuk menetapkan harga-harga pasar. Namun, beliau menolak dan menjawab bahwa Allah adalah penetap harga dan pemberi rezeki. Dengan mengacu pada kehidupan pasar pada masa Rasulullah saw., dan sikap yang diambil Rasulullah saw. dalam menghadapi kenaikan harga-harga pasar merupakan bentuk dari mekanisme pasar Islami. Dan mekanisme pasar Islami ini merupakan mekanisme pasar yang mengutamakan kemaslahatan bersama dengan mengutamakan keadilan dan tidak merugikan salah satu pihak. Selain itu mekanisme pasar Islami juga memiliki berbagai ciri-ciri. Diantara ciri khas mekanisme pasar Islami adalah: a) Kebebasan orang untuk keluar masuk pasar. b) Adanya informasi yang cukup tentang kekuatan-kekuatan pasar dan barang dagangan. c) Monopolistik dan dihapuskannya kolusi diantara penjual dan pembeli. d) Kenaikan dan penurunan harga disebabkan oleh permintaan dan penawaran. e) Adanya homogenitas dan standardisasi produk agar terhindar dari pemalsuan dan penipuan produk. f) Terhindar dari penyimpangan kebebasan ekonomi yang jujur seperti sumpah palsu, kecurangan dalam takaran, timbangan maupun ukuran.