Edoc.site_lp-fraktur-depressed.pdf

  • Uploaded by: Lilis Meliana Pakpahan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Edoc.site_lp-fraktur-depressed.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,087
  • Pages: 14
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN DENGAN DEPRESSED

A. Pengerti Pengertian an dari dari Fraktur Fraktur Depre Depressed ssed

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktu Frakturr depressed  diartikan   diartikan sebagai fraktur dengan tabula eksterna pada satu atau lebih tepi fraktur terletak di bawah level anatomik normal dari tabula interna tulang tengkorak sekitarnya yang masih utuh. Jenis fraktur ini terjadi jika energi benturan relatif besar terhadap area benturan yang relatif kecil. Misalnya  benturan oleh martil, kayu, batu pipa besi. Fraktu Frakturr depressed depressed terjadi terjadi dari gaya yang terlokalisir terlokalisir pada satu tempat di kepala. Ketika gaya tersebut cukup besar, atau terkonsentrasi pada daerah sempit, tulang tulang terdesak ke bawah, bawah, sehingga menghasilkan menghasilkan fraktur fraktur depressed . Keadaaan tersebut tergantung dari besarnya benturan dan kelenturan tulang kepala.

. Eti!"!gi Eti!"!gi dari Fraktur Fraktur Depress Depressed ed

Fraktur dapat terjadi akibat adanya tekanan yang melebihi kemampuan tulang tulang dalam dalam menaha menahan n tekana tekanan. n. ekana ekanan n pada pada tulang tulang dapat dapat berupa berupa tekana tekanan n  berputar yang menyebabkan fraktur bersifat spiral atau oblik, tekanan membengko membengkok k yang menyebabkan menyebabkan fraktur fraktur transversal, transversal, tekanan tekanan sepanjang sepanjang aksis tulang tulang yang yang menye menyebab babkan kan fraktur fraktur impaks impaksi, i, dislok dislokasi, asi, atau atau fraktur fraktur dislok dislokasi, asi, kompresi vertical dapat menyebabkan fraktur kominutif atau memecah, misalnya  pada badan vertebra, talus, atau fraktur buckle pada anak!anak. Fraktur  disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, dan  bahkan kontraksi otot ekstrem. "mumnya fraktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat terdapat tekanan tekanan yang berlebihan berlebihan pada tulang. #enyebab umum untuk fraktur  akib akibat at traum traumaa kapi kapiti tiss adala adalah h jatu jatuh h $%&' $%&'(, (, kece kecela lakaa kaan n kend kendara araan an berm bermoto otor  r  $%)'(, pedestrian impact $*+'(, dan penyerangan $**'( Fraktur depresi disebabkan oleh impact energy diatas area yang relatif  kecil. enda! benda yang dapat menyebabkan fraktur depresi adalah palu, pipa, atau alat!alat olahraga.

#. $anis%estasi K"inis dari Fraktur Depressed

Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas,  pemendekanektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna yang dijelaskan secararinci sebagai berikut*. yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. %. etelah terjadi fraktur, bagian!bagian tidak dapat digunakan dan cenderung  bergerak secara alamiah $gerakan luar biasa(. #ergeseran fragmen pada fraktur lengan dan tungkai menyebabkan deformitas $terlihat maupun teraba( ektremitas yang bisa diketahui dengan membandingkannya dengan ektremitas normal. 0kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya otot. 1. #ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai %,2 sampai 2 cm $* sampai % inci(. 3. aat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. "ji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat. 2. #embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. anda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.idak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap fraktur. Kebanyakan justru tidak  ada pada fraktur linear atau fisur atau fraktur impaksi $permukaan patahan saling terdesak satu sama lain(. 4iagnosis fraktur bergantung pada gejala, tanda fisik dan pemeriksaan sinar!5 pasien. iasanya pasien mengeluh mengalami cedera pada daerah tersebut.

E. Pat!%isi!"!gi dari Fraktur Depressed

Fraktur

tengkorak

adalah

rusaknya

kontinuitas

tulang

tengkorak 

disebabkan oleh trauma. Meskipun tengkorak sangat sulit retak dan memberikan  perlindungan yang sangat baik untuk otak, trauma yang parah atau pukulan dapat mengakibatkan fraktur tengkorak. 6ni dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak. 7danya fraktur tengkorak biasanya dapat menimbulkan dampak tekanan yang kuat. Fraktur tengkorak diklasifikasikan terbuka/tertutup. ila fraktur  terbuka maka dura rusak dan fraktur tertutup dura tidak rusak. Fraktur kubah kranial menyebabkan bengkak pada sekitar fraktur dan karena alasan kurang akurat tidak dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar 8, fraktur dasar  tengkorak cenderung melintasi sinus paranasal pada tulang frontal atau lokasi tengah telinga di tulang temporal, juga sering menimbulkan hemorragi dari hidung, faring atau telinga dan darah terlihat di bawah konjungtiva. Fraktur dasar  tengkorak dicurigai ketika 9 keluar dari telinga dan hidung. #atah tulang tengkorak bisa melukai arteri dan vena, yang kemudian berdarah ke dalam ruang di sekitar jaringan otak. #atah tulang, terutama pada bagian belakang dan bawah $dasar( dari tengkorak, bisa merobek meninges, lapisan jaringan yang menutupi otak. akteri dapat masuk ke tengkorak melalui patah tulang tersebut, menyebabkan infeksi dan kerusakan otak parah. Kadang!kadang, potongan tulang tengkoraknya retak tekan ke dalam dan merusak otak. Jenis patah tulang fraktur  disebut depresi. #atah tulang tengkorak depresi mungkin mengekspos otak ke lingkungan dan bahan asing, menyebabkan infeksi atau pembentukan abses $pengumpulan nanah( di dalam otak.

Pat&'a(

F. Pe)eriksaan Diagn!stik 

elain pemeriksaan analisa lab darah, dapat dilakukan pemeriksaan  pencitraan.#emeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan adalah 8!ray, 9!scan dan M:6. Fraktur pada verte5 akan lebih terlihat pada 8!ray, namun kriteria standar untuk diagnosis fraktur pada tulang kepala adalah dengan menggunakan 9!scan. #emeriksaan M:6 digunakan apabila ada kecurigaan kelainan pada ligamen atau pembuluh darah.

G. Penata"aksanaan $edis

etiap pasien yang mengalami trauma kapitis harus diobservsi selama kurang lebih 3 jam.4i bawah ini adalah kriteria minimal untuk dilakukan  pemeriksaan 9 scan dan pasien masuk rumah sakit *. ;ilang kesadaran $post!traumatic amnesia( lebih dari *) menit %. :asa mengantuk yang terus!menerus 1. 4eficit neurologis fokal 3. Fraktur tulang tengkorak  2. Mual atau muntah terus menerus setelah 3 jam observasi <. 7da tanda patologis yang didapatkan dari hasil 9 scan =. Jika pasien tidak memiliki perawatan yang adekuat di rumah Manajemen lebih lanjut untuk pasien!pasien seperti ini adalah obeservasi dengan  baik> observasi neurologis harus dicatat dalam grafik yang menampilkan Glasgow Coma Scale.Jika terdapat periode yang signifikan dari kehilangan kesadaran, atau  jika pasien terus menerus mengantuk, tindakan di bawah ini harus dilakukan untuk meminimalisai edema serebri 1. 0levasi kepala %)? 2. 0valuasi patologi intracranial> tindakan yag lebih lanjut dilakukan  berdasarkan hasil evaluasi. #ada fraktur depressed gabungan terjadi, maka antibiotik profilaksis dan tetanus profilaksis harus diberikan, dan tindakan operasi dengan general anestesi, harus dilakukan secepat mungkin. 9 scan per!operatif tidak hanya menunjukkan fraktur pada fragmen tulang tengkorak tetapi juga adanya kelainan patologi di intrakranial.

Craniotomy adalah potongan yang dilakukan pada kranium. aat operasi dibuat suatu flap yang memungkinkan akses ke dura di bawahnya. elain untuk  melakukan elevasi pada segmen tulang yang terkena, craniotomy juga dilakukan untuk mengevakuasi hematoma, mengeluarkan benda asing dari dalam tulang kepala dan menutup bolongan pada basis kranii untuk mengobati atau mencegah terjadinya perembasan 9F.#ada dewasa, indikasi dilakukannya elevasi adalah ketika segmen lebih cekung dari &!*) mm $atau melebihi ketebalan dari tulang(, terdapat defisit neurologis, perembasan 9F, dan pada fraktur terbuka. #ada perioperatif, luka pada kulit kepala haus dibersihkan dan dilakukan debridemen, dan fragmen tulang diangkat.Jika duramater tertekan, atau fragmen tulang masuk ke dalam otak, harus dilakukan debridemen dengan cermat dan diperoleh hemostasis.4iharapkan dura harus ditutup dan ini mungkin memerlukan  penggunaan tambalan dari perikranium atau fascia lata dari paha.Jika luka dan fragmen tulang terkontaminasi berat, dan jika ada keterlambatan operasi, tulang tidak boleh diganti dan kranioplasti rekonstruksi mungkin diperlukan setelah itu. Jika fraktur depressed tertutup tidak ada urgensi untuk dilakukan elevasi fragmen tulang, dan terbukti tidak ada komplikasi intrakranial. 7da kontroversi terhadap  pendapat bahwa fragmen pada fraktur depressed dapat mengarah ke epilepsy akibat adanya tekanan terus menerus ke otak. erkadang, craniectomy dilakukan ketika otak yang terdapat di bawahnya juga terkena dan bengkak.#ada kasus ini cranioplasty perlu dilakukan di kemudian hari. Fraktur depressed   yang terjadi pada anak tanpa kelainan neurologis akan sembuh dengan baik dan tidak memerlukan tindakan operasi. #engobatan terhadap kejang dianjurkan apabila kemungkinan terjadinya kejang. alita dan anak

dengan

fraktur

depressed

terbuka

memerlukan

intervensi

bedah

$craniotomy(. Kebanyakan dokter bedah saraf akan mengelevasi fraktur apabila segmen cekung lebih dari 2 mm dibandingkan dengan tulang yang disekitarnya. 6ndikasi lain operasi pada anak adalah ketika terdapat penetrasi dari dura, defek  kosmetik yang persisten dan terdapatnya defisit neurologis fokal. 6ndikasi untuk  dilakukannya elevasi yang segera adalah ketika terdapat kontaminasi yang masif, ataupun terdapatnya hematoma.

H. Pengka*ian kepera'atan

7. #engkajian 6dentitas #asien  ama "mur Jenis Kelamin #ekerjaan 7gama anggal Masuk : 7lasan Masuk

-

*. #engkajian #rimer  a. 7irway $jalan napas( #ada pemeriksaan airway usahakan jalan nafas stabil. 4engarkan suara yang dikeluarkan pasien, ada obstruksi airway atau tidak. Jika pasien tidak sadar

lihat ada

su mb at an ai r wa y at a u

ti da k da n su ar a! su ar a na fa s se rt a hembusan nafas pasien. #emeriksaan jalan napas pasien dilakukan

dengan cara kepala

dimiringkan, buka mulut, bersihkan muntahkan darah, adanya  benda asing. #erhatikan tulang leher, 6mmobilisasi, 9egah gerakan hiperekstensi, hiperfleksi ataupun rotasi.  b. reathing $pernapasan( 4apat segera dinilai dengan cara menentukan

apakah pasien

 bernafas spontan/tidak kemudain pasang oksimeter nadi untuk  menjaga saturasi @% minimum +2'. Jika tidak usahakan untuk  dilakukan intubasi dan support pernafasan dengan memberikan masker @% sesuai indikasi.

etelah jalan nafas bebas sedapat

mungkin pernafasannya diperhatikan frekwensi normalnya antara *< A %)8/menit, kemudian lakukan monitor terhadap gas darah dan  pertahankan #9@ % antara %& A 12 mm;g . c 9irculation $sirkulasi( #ada pemeriksaan sistem sirkulasi ukur dan catat frekuensi denyut  jantung dan tekanan darah jika diperlukan pasang 0KB. 7pabila denyut nadi/jantung, tidak teraba

lakukan resusitasi jantung,

Kemudian tentukan perdarahan dan kenali tanda!tanda siaonosis. Caspada terjadinya shock dan lakukan penanganan luka secara  baik serta pasang infus dengan larutan :D. d

4isability $kesadaran( #ada pemeriksaan disability, pemeriksaan kesadaran memakai glasgow coma scale $B9(. #enilaian neorologis untuk menilai apakah pasien sadar, memeberi respon suara terhadap rangsang nyeri atau pasien tidak sadar. #eriksa kedua pupil bentuk dan  besarnya serta catat reaksi terhadap cahaya, #eriksa adanya hemiparese/plegi, #eriksa adanya reflek patologis kanan kiri,

e

05posure anggalkan pakaian pasien dan cari apakah ada luka atau trauma lain secara generalis. etapi jaga agar pasien tidak hipotermi.

%. #engkajian ekunder  a Keluhan "tama #enurunan kesadaran , nyeri kepala.  b :iwayat kesehatan saat ini Klien mengeluh mual, nyeri pada kepala, sesak napas c

:iwayat kesehatan masa lalu #ernah mengalami cedera kepala sebelumnya atau tidak 

d

e

:iwayat kesehatan dan #emeriksaan fisik  Keadaan umum baik/sedang/lemah, 9M/somnolen/delirium/koma istem pernapasan #erubahan

pola

nafas,

ronkhi,mengi f

kesadaran

istem kardiovaskuler 

nafas

berbunyi,

stridor,

tersedak,

#alpitasi, perubahan tekanan darah atau normal, perubahan frekuensi

jantung

$bradikardia,takikardia

yang

diselingi

 bradikardia disritmia( g

istem gastrointestinal #enurunan fungsi kontraksi otot polos lambung, penurunan fungsi usus dalam mengabsorbsi makanan

h

istem urinarius 6nkontensia kandung kemih

i  j

istem reproduksi istem saraf  B9, #enurunan fungsi kontraksi otot polos lambung$saraf vagus(, gangguan fungsi otot respirasi dan jantung$saraf pada medulla oblongata(, gangguan penglihatan, pengecapan, penciuman, kaji fungsi motorik, fungsi sensorik, dan fungsi serebral.

k

istem musculoskeletal Kekuatan otot skala

*!2, gangguan pergerakan ektremitas

atas/bawah, nyeri tekan, pembengkakan, kesimetrisan. l

istem endokrin ;ipoglikemia

I. Diagn!sa Kepera'atan . *. yeri b/d agen cedera fisik  %. Kerusakan integritas kulit b/d tekanan pada tonjolan tulang 1. ;ambatan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas struktur tulang,

nyeri 3. :isiko syok

+. Peren,anaan Kepera'atan N!. *

Diagn!sa Kepera'atan yeri b/d agen cedera fisik  

Tu*uan dan Kriteria Hasi" -NO#

Inter/ensi -NI# Ana"gesi, Ad)inistrati!n

NO#0

E entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan

Pain Le/e"

E E E E E

Melaporkan gejala nyeri berkurang Melaporkan lama nyeri berkurang idak tampak ekspresi wajah kesakitan idak gelisah :espirasi dalam batas normal $dewasa- *
derajat nyeri sebelum pemberian obat E 9ek riwayat alergi terhadap obat E #ilih analgesik yang tepat atau kombinasi dari analgesik lebih dari satu jika diperlukan E entukan analgesik yang diberikan $narkotik, non!narkotik, atau 764( berdasarkan tipe dan keparahan nyeri E entukan rute pemberian analgesik dan dosis untuk mendapat hasil yang maksimal E #ilih rute 6 dibandingkan rute 6M untuk   pemberian analgesik secara teratur melalui injeksi jika diperlukan E 0valuasi

efektivitas

pemberian

analgesik 

setelah dilakukan injeksi. elain itu observasi efek samping pemberian analgesik seperti

depresi pernapasan, mual muntah, mulut kering dan konstipasi. E Monitor vital sign sebelum dan sesudah  pemberian analgesik pertama kali %

Kerusakan integritas kulit b/d tekanan etelah dilakukan asuhan keperawatan selama NI#  pada tonjolan tulang

...5G.. jam diharapkan dapat menjaga integritas Pressure $anage)ent kulit dengan kriteria hasil -

*. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering %. Mobilisasi pasien $ubah posisi pasien( setiap dua

NO# 0

 jam sekali 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan $e)1ranes2 3. Monitor aktivitas dan mobilasasi pasien 2. Monitor status nutrisi pasien He)!d(a"is akses Insisi!n site ,are *. 6ntegritas kulit yang baik bisa $sensasi, *. Membersihkan, memantau dan meningkatkan Tissue

Integrit(

0

Skin

and

$u,!us

elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentasi( %. idak ada luka/lesi pada kulit 1. #erfusi dengan baik  3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan  perawatan alami

kelembaban

kulit

dan

 proses penyembuhan pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau straples %. Monitor proses kesembuhan area insisi 1. ersihkan area sekitar jahitan atau staples, menggunakan lidi kapas steril 3. Bunakan preparat antiseptic, sesuai program 2. Banti balutan pada interval waktu yang sesuai atau  biarkan luka tetap terbuka $tidak dibalut( sesuai  program

depresi pernapasan, mual muntah, mulut kering dan konstipasi. E Monitor vital sign sebelum dan sesudah  pemberian analgesik pertama kali %

Kerusakan integritas kulit b/d tekanan etelah dilakukan asuhan keperawatan selama NI#  pada tonjolan tulang

...5G.. jam diharapkan dapat menjaga integritas Pressure $anage)ent kulit dengan kriteria hasil -

*. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering %. Mobilisasi pasien $ubah posisi pasien( setiap dua

NO# 0

 jam sekali 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan $e)1ranes2 3. Monitor aktivitas dan mobilasasi pasien 2. Monitor status nutrisi pasien He)!d(a"is akses Insisi!n site ,are *. 6ntegritas kulit yang baik bisa $sensasi, *. Membersihkan, memantau dan meningkatkan Tissue

Integrit(

0

Skin

and

$u,!us

elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentasi( %. idak ada luka/lesi pada kulit 1. #erfusi dengan baik  3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan

kelembaban

kulit

dan

 perawatan alami

 proses penyembuhan pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau straples %. Monitor proses kesembuhan area insisi 1. ersihkan area sekitar jahitan atau staples, menggunakan lidi kapas steril 3. Bunakan preparat antiseptic, sesuai program 2. Banti balutan pada interval waktu yang sesuai atau  biarkan luka tetap terbuka $tidak dibalut( sesuai  program

1

;ambatan mobilitas fisik b/d kerusakan etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...

NI# 0

integritas struktur tulang, nyeri

antuan Pera'atan Diri 0 erpinda&

5 ... jam, diharapkan klien meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi dengan kriteria hasil-

*. 7jarkan dan bantu pasien dalam proses

NO# 0

 berpindah dari suatu tempat ke tempat lain %. 7jarkan teknik ambulansi dan teknik berpindah

$!1i"itas

*. Menunjukkan kemampuan bergerak secara  bertujuan dalam lingkungan sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu %. Mampu memanfaatkan kemampuan otot untuk   bekerja bersama secara volunteer dalam menghasilkan gerakan yang bertujuan 1. Menunjukkan kemampuan tulang untuk

yang aman 1. antu pasien selama proses berpindah, gunakan sabuk penyokong bila perlu Terapi Lati&an Fisik 3 $!1i"itas Sendi

*. Kaji kebutuhan belajar pasien %. 7jarkan gerakan!gerakan sederhana kepada  pasien untuk menggerakkan daerah persendian

menyokong tubuh dan memfasilitasi  pergerakan

Pengaturan P!sisi

*. 7jarkan pasien dan keluarga bagaimana postur dan mekanika tubuh yang benar saat melakukan aktivitas serta cara penggunaan alat  bantu mobilitas %. antu mengatur posisi pasien 1. "bah posisi pasien minimal setiap dua jam 3. erikan penguatan positif selama aktivitas

1

;ambatan mobilitas fisik b/d kerusakan etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...

NI# 0

integritas struktur tulang, nyeri

antuan Pera'atan Diri 0 erpinda&

5 ... jam, diharapkan klien meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi dengan kriteria hasil-

*. 7jarkan dan bantu pasien dalam proses

NO# 0

 berpindah dari suatu tempat ke tempat lain %. 7jarkan teknik ambulansi dan teknik berpindah

$!1i"itas

*. Menunjukkan kemampuan bergerak secara  bertujuan dalam lingkungan sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu %. Mampu memanfaatkan kemampuan otot untuk   bekerja bersama secara volunteer dalam menghasilkan gerakan yang bertujuan 1. Menunjukkan kemampuan tulang untuk

yang aman 1. antu pasien selama proses berpindah, gunakan sabuk penyokong bila perlu Terapi Lati&an Fisik 3 $!1i"itas Sendi

*. Kaji kebutuhan belajar pasien %. 7jarkan gerakan!gerakan sederhana kepada  pasien untuk menggerakkan daerah persendian

menyokong tubuh dan memfasilitasi  pergerakan

Pengaturan P!sisi

*. 7jarkan pasien dan keluarga bagaimana postur dan mekanika tubuh yang benar saat melakukan aktivitas serta cara penggunaan alat  bantu mobilitas %. antu mengatur posisi pasien 1. "bah posisi pasien minimal setiap dua jam 3. erikan penguatan positif selama aktivitas

3

:isiko syok

2. 7wasi seluruh upaya mobilitas pasien etelah diberikan asuhan keperawatan selama G 5 NI#0 G jam diharapkan tidak terjadi syok dengan S&!,k Pre/enti!n kriteria hasil -

*. Monitor tanda!tanda vital $nadi, tekanan darah, ::(

NO#0 S&!,k Se/erit(0 H(p!p&!"e)i,

*. idak terjadi penurunan tekanan sistolik  secara drastis %. idak terjadi penurunan tekanan diastolik 

%. #osisikan pasien untuk memaksimalkan perfusi 1. Kolaborasi pemberian @% 3. Kolaborasi pemberian cairan infus 2. Dakukan pemeriksaan 0KB pada pasien

secara drastis 1. idak terjadi peningkatan heart rate secara "eeding redu,ti!n drastis 3. 9: H 1 detik  2. adi teraba kuat <. idak ada peningkatan :: secara drastis =. idak ada sianosis &. idak terjadi penurunan kesadaran

*. Monitor kadar hematokrit %. Kolaborasi pemberian transfusi darah

3

:isiko syok

2. 7wasi seluruh upaya mobilitas pasien etelah diberikan asuhan keperawatan selama G 5 NI#0 G jam diharapkan tidak terjadi syok dengan S&!,k Pre/enti!n kriteria hasil -

*. Monitor tanda!tanda vital $nadi, tekanan darah, ::(

NO#0 S&!,k Se/erit(0 H(p!p&!"e)i,

*. idak terjadi penurunan tekanan sistolik  secara drastis %. idak terjadi penurunan tekanan diastolik 

%. #osisikan pasien untuk memaksimalkan perfusi 1. Kolaborasi pemberian @% 3. Kolaborasi pemberian cairan infus 2. Dakukan pemeriksaan 0KB pada pasien

secara drastis 1. idak terjadi peningkatan heart rate secara "eeding redu,ti!n drastis

*. Monitor kadar hematokrit

3. 9: H 1 detik 

%. Kolaborasi pemberian transfusi darah

2. adi teraba kuat <. idak ada peningkatan :: secara drastis =. idak ada sianosis &. idak terjadi penurunan kesadaran

DAFTAR PUSTAKA

4ochterman, Joanne Mc9loskey. %))3.  Nursing Interventions Classification (NIC) Fourth Edition. t. Douis, Missouri- Mosby 0lsevier 

Moorhead, ue. %))&.  Nursing utcomes Classification (NC) Fourth Edition. t. Douis, Missouri- Mosby 0lsevier 

 747. %))+.  !iagnosis "eperawatan !efinisi !an "lasifi#asi $%%&'$%. Jakarta- 0B9

#rice I Cilson. %))2. atofisiologi "onsep "linis roses'roses enya#it Edisi *  +olume $. Jakarta - 0B9

Muttain,7rif.%)**. ,u#u Sa#u Gangguan -us#ulos#eletal pli#asi pada ra#ti#   "lini# "eperawatan.0B9-Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

4ochterman, Joanne Mc9loskey. %))3.  Nursing Interventions Classification (NIC) Fourth Edition. t. Douis, Missouri- Mosby 0lsevier 

Moorhead, ue. %))&.  Nursing utcomes Classification (NC) Fourth Edition. t. Douis, Missouri- Mosby 0lsevier 

 747. %))+.  !iagnosis "eperawatan !efinisi !an "lasifi#asi $%%&'$%. Jakarta- 0B9

#rice I Cilson. %))2. atofisiologi "onsep "linis roses'roses enya#it Edisi *  +olume $. Jakarta - 0B9

Muttain,7rif.%)**. ,u#u Sa#u Gangguan -us#ulos#eletal pli#asi pada ra#ti#   "lini# "eperawatan.0B9-Jakarta :asjad, 9hairuddin. %))+.  engantar Ilmu ,edah rtopedi.Jakarta- arsif  Catampone

More Documents from "Lilis Meliana Pakpahan"