E Learning Blok 10.docx

  • Uploaded by: anggi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View E Learning Blok 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 578
  • Pages: 3
TUGAS E – LEARNING

Nama : Dita Karina Amelia NIM

: 1713010007

1. Buatlah 2 soal viggnette (seperti mcq) dengan materi tersebut. Seorang pasien dibawa ke IGD dengan keluhan demam tinggi, kepala terasa pusing serta mata pasien mengeluarkan secret berwarna kunig kehijauan yang dirasa sudah terjadi sekitar 3 hari yang lalu. Dokter menyarankan untuk rawat inap. Dokter meminta perawat untuk melakukan pemasangan infus kepada pasien tersebut. Tindakan tersebut harus dilakukan secara professional sehingga perawat tersebut membutuhkan atau tidak membutuhkan sarung tangan jenis? a. Bedah b. Pemeriksaan c. Rumah tangga d. Tanpa sarung tangan e. Antimikroba Seorang pasien datang dengan keluhan terlihat bayangan awan, serta mengeluh mudah silau jika terpapar cahaya yang terang. Setelah diperiksa dokter menyarankan dilakukan prosedur operasi. Untuk melakukan praktik kesehatan tenaga kesehatan diharuskan untuk menggunakan APD salah satunya adalah gaun pelindung berikut merupakan macam macam gaun pelindung TERKECUALI a. Gaun pelindung tidak kedap air b. Gaun pelindung kedap air c. Gaun pelindung steril d. Gaun Antimikroba e. Gaun non steril 2. Jelaskan 2 penerapan kewaspadaan di Rumah Sakit ? 

APD

Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot). Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya. 

Dekontaminasi peralatan perawatan pasien Tiga kategori risiko berpotensi infeksi Spaulding: a) Kritikal • Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah b) Semikritikal • Berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet c) Non-kritikal • Pengelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan risiko terendah



Pengendalian lingkungan Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain berupa upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan lingkungan, serta desain dan konstruksi bangunan, dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada pasien, petugas dan pengunjung.



Perlindungan kesehatan petugas Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik tenaga kesehatan maupun tenaga nonkesehatan. Fasyankes harus mempunyai kebijakan untuk penatalaksanaan akibat tusukan jarum atau benda tajam bekas pakai pasien, yang berisikan antara lain siapa yang harus dihubungi saat terjadi kecelakaan dan pemeriksaan serta konsultasi yang dibutuhkan oleh petugas yang bersangkutan



Pengelolaan limbah Tujuan Pengelolaan Limbah • 1) Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebaran infeksi dan cidera. 2) Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan farmasi) dengan aman.

3. Apa yang dimaksud biosafety dan biosecurity?

Biosafety adalah penerapan pengetahuan, teknik, dan peralatan untuk melindungi personil laboratorium, dan lingkungan dari paparan agen yang berpotensi menyebarkan penyakit. Sehingga, biosafety memerlukan tempat kerja khusus (containment) untuk mencegah agen biologis berbahaya (biohazard) tidak keluar dari lingkungan kerja dan mencegah risiko paparan patogen terhadap personil di laboratorium, orang di luar laboratorium, juga lingkungan laboratorium (Biosafety dan Biosecurity PRVKP-UI, 2016)

Sementara menurut WHO, biosecurity adalah strategi dan pendekatan terintegrasi untuk menganalisis dan mengelola ancaman bahaya atau risiko terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, serta risiko yang berhubungan dengan lingkungan. Biosecurity merupakan konsep holistik yang mencakup keberlangsungan lingkungan hidup dan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Tujuan utama biosecurity adalah mencegah, mengendalikan, dan mengelola risiko terhadap kehidupan dan kesehatan yang disesuaikan dengan sektor biosecurity tertentu.

WHO. Biosecurity: an integrated approach to manage risk to human, animal and plant life and health. [Internet]. 2010 March 3th

Related Documents

E Learning
April 2020 24
E Learning
October 2019 32
E Learning
November 2019 30
E Learning
June 2020 14
E-learning
June 2020 21

More Documents from "nemra1"

Uud
May 2020 46
3f. Diagram Swot.docx
June 2020 42
Proker Refisi-1.docx
May 2020 48
Surat Lamaran
May 2020 47
Ta
May 2020 34
Sop Baru.docx
December 2019 40