Dunia Kita Sekarang

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dunia Kita Sekarang as PDF for free.

More details

  • Words: 15,757
  • Pages: 66
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬ Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Bab 1 PROJECT KHALIFAH 1. 2. 3. 4. 5.

Dunia Kita sekarang Perjuangan Ummat Islam Sekarang Adakah Sebuah Solusi? Solusi Project Khalifah

Bab 2 PERAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH 1. 2. 3. 4. 5.

Penciptaan Peran Khalifah Penciptaan Fiskal Alam Semesta Dalam Enam Tahap Pemilihan Manusia Sebagai Khalifah Allah di Bumi Peran Khalifah di Tawarkan Kepada Ciptaan Lain Sebuah Masa Depan Yang Cerah

Bab 3 TANGGUNG JAWAB SEBAGAI KHALIFAH ALLAH 1. Tiga Tanggung Jawab Sebagai Khalifah Allah 2. Tanggung Jawab Pertama Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Diri kita 3. Tang Jawab Kedua Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Masyarakat Sosial 4. Tanggung Jawab Ketiga Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Fisikal Dunia (Tempat dan Waktu) 5. jihad 6. Memerintahkan Yang Baik Dan Mecegah Yang Salah 7. Budi Bahasa dan kebijaksanaan 8. Taqwa 9. Tanggung Jawab Kepada Allah 10. Pandangan Khalifah Bab 4 SEBUAH KESEMPURNAAN DAN KEBENARAN DUNIA ISLAM 1. Dua Perkara Yang Diberikan Kepada Setiap ummat Islam 2. Islam – Pandangan Bagi Setiap Ummat Islam

3. Penerapan Pengetahuan Hukum Dalam Penciptaan Sebuah Kesempurnaan Dan Kebenaran Dunia Islam 4. Transformasi Ummat Islam 5. Langkah Yang Sederhana Dalam transformasi Ummat 6. Lingkaran Khalifah 7. Jiwa – Penyempurnaan Kenabian

BAB 1 PROJECT KHALIFAH 1.Dunia kita sekarang Di dunia kita sekarang ini telah terjadi peperangan, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, perampokan, penjualan alkohol, dan penyalah gunaan barang ilegal, penindasan dalam berbagai macam bentuk, perbuatan seks yang amoral, kecanduan berbagai zat-zat yang dapat merusak dan beberapa permasalahan sosial. Kejadian-kejadian seperti ini bukan saja dikarenakan oleh perkara yang ada di dunia, akan tetapi kejadian ini merupakan kombinasi dari segala kesalahan yang selalu muncul dan seringkali muncul dari waktu ke waktu. Siapakah yang tidak mengingini sebuah dunia tanpa ketakutan yang besar dan yang kecil? Sekuler material Hari ini kekuatan jahat sekuler material sedang menyerang manusia dimana-mana. Dunia semakin menjadi gila setiap hari. Dalam seluruh masyarakat sosial di seluruh penghujung dunia, kita selalu menemukan, dan bukan saja ketakutan sebagaimana yang disebutkan diatas, akan tetapi keadaan lingkuangan yang selalu turun menjadi tidak terkontrol, sementara kemiskinan negara-negara dunia dan masyarakat manjadi subjek akan eksploitasi yang meningkat dan menyebabkan kehidupan yang serba kekurangan sehingga menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi miskin dan hina. 2.USAHA UMMAT MUSLIM SEKARANG Di dunia sekarang ini, keindahan, kecantikan dan kehidupan yang baik yang sesuai dengan tradisional kepercayaan dan peraktek Islam cepat sekali hilang dari peredaran Ummat Islam, baik yang tua dan yang muda. Beberapa kaum Muslim hari ini begitu cepat tergoda kepada pengaruh Syaitan akan kemunduran negara-negara Barat, yang

mana hanya berlandaskan Ilmu pengetahuan, pilsafat-filsafat dan budaya yang semu yang terdapat pada kepercayaan sekuler material.

Sekuler material adalah pengaruh Syaitan. Sekuler material artinya sebuah dunia tanpa tuhan dan bentuk alam semesta tanpa alam spiritual. Kita harus mengetahui dengan jelas dan sadar bahwa pengaruh Sekuler material Barat adalah pengaruh Syaitan. Sekuler Material Barat telah menjauhkan kita dari ibadah kita, menjauhkan kita daripada budaya Islam, menjauhkan kita dari system ekonomi Islam, menjauhkan kita dari system pemdidikan Islam, menjauhkan kita dari niali-nilai tradisi Islam, membalikkan pikiran kita dari allah dan merampas anak-anak kita dari masa depan yang cerah. Sekuler Material Barat telah memberikan kita sebuah bentuk masyarakat yang penuh dengan kriminal, penindasan, kecanduan, alcohol, pornography, homo seksualitas, eksplotasi masyarakt dan sumber-sumbe yang mengurangi hakikat kehidupan sehingga hidup kita menjadi tidak berarti dan menjadi sia-sia. Sekuler material Barat telah menciptakan dalam pikiran anak-anak kita pemahaman keindahan, tidak mematuhi orang tua dan yang lebih tua, enggan menolong, tidak berpengetahuan, dan mencintai gaya kehidupan hewan yang hanya selalu fokus pada kesanangan sesaat. Adakah kamu tidak mengetahui hal ini sebenarnya bahwa ini merupakan harapan Syitan? Sekarang ini, Negara Barat selalu aktif melakukan kegiatan budaya setan diseluruh tempat yang ada di dunia. Negara-negara Barat adalah Negara militer yang paling kuat dan dalam sejarah dunia, ekonomi mereka pernah menjadi contoh bagi negara yang lainnya. Mereka menggunakan militer dan keuatan ekonomi untuk mengontrol dunia dalam cakrawala yang rusak.

Negara Barat juga memiliki alat-alat propaganda yang begitu efektif dan dapat mempengaruhi dunia yang pernah kita rasakan. Bentuk hipnotis yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan media masa yang mereka miliki, televise, film-film, musik yang popular dan gaya kehidupan yang menyenangkan. Mereka sukses besar dalam membangun negara mereka dan termasuk negara Islam juga menggunakan ala-alat kekuatan yang membawa pada bentuk dan kegundanhan pemikiran kaum tua sehingga mereka menjadi candu, yang selalu mengharapkan pujian, dan berpartisipasi dalam kejahatan budaya Barat. 3.ADAKAH TERDAPAT SEBUAH SOLUSI Kadang-kadang, selalunya masyarakat banyak percaya bahwa problem-problem ini tidak bisa di pecahkan dan bahwa kita tidak akan pernah memiliki sebuah dunia yang benar. Ia adalah hanya kebodohan yang dipengaruhi Syaitan yakni sebuah kepercayaan yang salah. Lebih 1400 tahun yang lalu Allah telah mengatakan kepada kita melalui Rasulnya Muhammad Saw: “Hari ini telah aku sempurnakan jalan kehidupanmu bagimu, Aku telah memilih Islam sebagai pedoman bagimu”. (Al-Maidah 5:4)

Allah telah mewahyukan pedoman kepada Manusia Kita jangan sekali-kali mengurangi pengertian yang begitu sempurna terhadap fakta yang ada, yakni bahwa Allah telah mengatakan kepada kita bahwa Rasul Muhammad Saw adalah penghujung dari segala rasul-rasul sebelumnya. Bahwasanya, tidak akan ada lagi rasul yang baru yang di utus oleh Allah, sejak Allah mengutus rasul-rasul tersebut. Barangkali ratusan dari ribuan rasul-rasul setiap waktu yang dibutuhkan manusia sepanjang jaman, sebelum di utusnya Rasul Muhammad. Fakta tersebut kita ketahui sekarang bahwa Allah tidak akan mengirim seorang Rasul yang begitu logik dan bermanfaat.

Kita tentunya tidak pernah berpikir, bahwa Allah yakni setelah berakhirnya waktu semua ini telah memutuskan untuk membebankan kita, oleh karena itu, kita harus bertanya apakah sebenarnya maksud Rasul Muhammad Saw diutus kepada kita. Ini maksudnya bahwa Allah mengetahui seluruh perkara, mengetahui bahwa tidak akan ada rasul-rasul yang akan diinginkan sebelum perencanaan untuk dunia ini terpenuhi. Berdasarkan ini kita boleh mengetahui dengan menyimpulkan secara benar, bahwa semuanya harus kita ketahui, mengetahui untuk membawa sebuah dunia yang benar dan sempurna secara keseluruhan sebagaimana yang Allah kehendaki. Kita juga mungkin benar-benar berharap, bahwa mungkin masa depan untuk tinggal dalam keindahan dunia yang gemerlapan telah dekat, dimana Allah telah menjanjikan kita sebuah masyarakat Islam yang sempurna di bumi. Memahami kapan kita berbuat kesalahan Telah jelas, bahwa dunia sekarang dengan seluruh ketakutannya dan kesalahan bukanlah sebuah jalan yang sempurna yang telah di janjikan Allah pada kita. Sejak ia terjadi dalam keadaan begitu, bukan berarti Allah telah mengingkari kita, akan tetapi disebabkan oleh perbuatan kita yang salah. Sebelum kita mampu berusaha untuk memecahkan permasalahan dunia, dan begerak menuju kepada impian kita yakni dunia surga, kita harus berusaha memahami dimana kesalahan kita. Mungkin saja ribuan buku menulis topik ini (dan mungkin dalam beberapa hari), akan tetapi poin yang menakutkan ini cukup untuk membuktikan kita dengan imformasi yang cukup agar memulai menciptakan dunia dimasa mendatang tanpa permasalah-permasahan sekarang dan konsisten dengan kehendak Allah. Kehancuran fenomena dunia Kesalahan yang sering terjadi di dalam masyarakat sosial, disebabkan cakrawala dunia(Worldview) yang umumnya bersatu dengan mahkluk sosial adalah sangat cacat. Allah telah memberikan kita sebuah cakrawala dunia yang benar (Worldview) dalam Islam. Jika seluruh mahkluk sosial berpegang pada cakrawala dunia yang benar maka seluruh

kesalahan-keslahan dunia tidak akan pernah muncul, dan kita akan memiliki sebuah dunia Islam yang benar. Ini sebab persepsi kita tentang dunia menentukan akan lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu Islam harus menjadi dunia yang benar bagi seluruh makhluk sosial. Tradisi praktek dan kepercayaan dalam Islam, harus berlandaskan kepada Qur’an dan Sunna Nabi Muhammad Saw, yang dapat dijadikan pedoman yang benar dan juga untuk dapat memperbaiki kesalahan. Kita juga harus hatihati dalam menafsirkan rahasia pengetahuan ini terhadap landasan pemahaman kita akan kebenaran dan kebaikan. 4. SOLUSI Jadi bagaimana kita memerangi musuh yang sangat berbahaya dan sangat kuat sebagaimana sekuler material yang tidak bertuhan dan pengaruh budaya Barat begitu sukses mengikis saudara dan saudari Ummat Islam yang kita sayangi yang benar-benar menginginkan sebuah kesempurnaan, hal ini dapat terelakkan hanya dengan bimbingan dari Allah? Allah telah menunjukkan jawaban bagi setiap tantangan. Pertama, apa yang disebut dasar-dasar ilmu pengetahuan sekuler material saat sekarang ini tidak diragukan lagi telah terbukti falsu sebagai ilmu pengetahuan yang moderen, terutamanya adalah hal-hal yang berbentuk physical moderen. Ketika ilmuwan berlandaskan sekuler material telah terbukti palsu atau gagal, maka seluruh pilusuf dan budayawan yang mana telah terbangun sebelumnya oleh pengaruh sekuler material juga terbukti palsu atau gagal. Kemudian, kita sekarang memiliki ilmuwan yang berlandaskan ketuhanan yang umumnya menerima fakta-fakta physical modern. Terakhir, kita sekarang memiliki pemahaman yang baik akan arti hukum Allah yang dapat dibuktikan dalam bentuk seluruh kehidupan biologi, termasuk manusia, hal ini agar mereka terbimbing dalam pembangunan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Solusi bagi dunia moral dan sosial adalah berdasarkan terhadap hipotesis itupun jika hanya terdiri dari dua perkara saja, dua elemen pengetahuan, yang diberikan kepada

setiap individu atau kelompok sosial dalam bentuk apa saja (termasuk seluruh lapisan masyarakat sosial), dengan demikian akan menghasilkan sebuah kebiasaan dan perbuatan yang tidak mungkin di hindari oleh individu atau kelompok sosial tersebut dalam menghadapai seluruh perkara baik dan benar. Inilah dua elemen pengetahuan yang mana harus dibuktikan agar terlaksananya proses perubahan positif sosial, yakni: a. Positif, dapat dipercaya dan dapat dijadikan gambaran motivasi ( yang mana Islam dipahamkan sebagai logika ilmu dan objective didalam penggabungan penafsiran tradisi) b. benar dan pemahaman yang luas akan bentuk hukum bagi seluruh perkembangan manusia 5. PROJEK KHALIFAH Adapun rencana yang kemudian, yakni untuk kebaikan dunia adalah dengan membawa perubahan sosial dan sangat diharuskan bagi seluruh penduduk dunia umum-nya, dan khusunya bagi Ummat Islam, adalah berdasarkan terhadap hipotesis yang sebagaimana disebutkan diatas. Memberikan kepada penduduk dunia pengetahuan yang benar sehingga mereka dapat mengambil pemahaman yang benar akan realitas kita dan mulai melakukan perjalanan yang panjang dalam menggapai betuk dunia yang baik didalam setiap langkah kehidupan. Rencana ini adalah disebut projek Khalifa. Yang bertujuan membawa perhatian Ummat, bahwa fakta didalam ilmu pengethauan tersebut Allah telah mewahyukan kepada kita di dalam Qur’an, kebenyakan ungkapan yang langusng adalah Dia telah menjadikan manusia berbangsa-bangsa (anak cucu Adam) dengan maksud untuk menjadi KhlaifahNya (Al-Baqarah : 30).

Pendiri projek Khalifah Rencana ini juga berakhir kepada Allah, pemakaian pengetahuan modern dan ilmu dan logika adalah untuk membantu menjalankan kehendak Allah untuk ciptaannya. Projek Khalifah telah didirikan oleh Pof. Muhammad al’Mahdi, seorang pisikologis sebagaimana amalannya dalam kehidupan sehari-hari yang lebih dari 40 tahun. Awalnya dia bukan seorang yang mempercayai Islam, akan tetapi setelah menjadi seornag Muslim dan menekuni pelajaran Islam selama 24 tahun. Dia tidak tidak memiliki umur yang panjang untuk hidup ketika penyakit kanker menyerangnya. Dia tidak menginginkan perencanaan ini selain daripada mengabdi kepada Allah dan Ummat nya, Insya Allah, dengan pertolonga nya akan membawa sebuah dunia Islam yang sempurna dan. Suadara Muhmmad al’Mahdi, berumur 62 tahun, seorang Asisten professor dalam bidang penyakit jiwa/ pisikologi di Amerika Serikat. Dia telah menempuh program Doktoral/Phd selama 3 setangah tahun dalam bidang ilmu pengobatan Jiwa (Pkisiater). Sebelumnya beliau adalah seorang pelatih dalam operasi eloktronik nuklir dan teori-terori physical. Ketika dia bekerja untuk kepemerintahan Amerika Serikat sebagai seorang direktur peneliti dalam pendidikan program penilaian anak-anak, dan sebagai seorang ketua pisikologi untuk Head Start (a US national early child development program). Lebih dari setengah kehidupan Muhammad al’Mahdi sebagai seorang ilmuwan atheis, yang dipengaruhi oleh keyakinan penafsiran material bahwa secara scientific Allah tidak ada, sehingga dia benar-benar paham kepalsuan science materialitis Albert Einsten, terutamanya dampat pengetian logila Eisten secara umum dan teori relativitas khususnya. Sebagai seorang ilmuwan yang jujur dan objective, dia telah merealisasikan tanpa adanya plihan untuk menerima bahwasanya fakta data physical modern labih kuat dengan ungkapan bahwa Allah secara scientific ada atau dapat di buktikan. Pengetahuan ini telah merubah hidupnya secra drastis. Setelah mengetahui kebenaran akan kewujudan tuhan (existence of God), dia mencari sebuah agama dan membawanya kepada Agama Islam dan memeluknya selama 24 tahun. Meskipun dia telah dicuci kepalanya (brainwhasing) melawan Islam di Amerika, dia telah

menemukan bahwasanya Qur’an meyakinkan sesiapa saja yakni dia telah menemukan sebuah kebenaran dalam pencarian kebenaran yang cukup lama. Dia merealisasikan bahwa hanya Islam saja yang bisa dia ikuti dan menerangkan objektivikal dan empirical logical scientist. Dia telah menghabiskan selama 35 tahun untuk membangun dan menyempurnakan pengetahuan ini – perencenaan yang cemerlang sehingga menjadikan dunia sosial lebih baik, menjadi sebuah perencanna ynag Islami, sebagaimana disebut projek Khalifah. Projek ini telah dijalankan di Malaysia dibawah bantuan mentri pembangunan kewanitaan dan faimili sebagaimana program dari bentuk Negara Malaysia. Muhammd adalah sebagai direktu projek Islam, dengan peranan yang menggunakan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dilandaskan projek Khalifah guna mengembangan masyarakat sosial. Tujan projek ini adalah dengan menawarkan pencerahan kepada masyarakat Malaysia artinya untuk membangun karakter para remaja Negara yang sangat penting yakni Negara Malaysia akan menjadi dikenal sebagai contoh Negara yang cemerlang terhadap apa saja yang baik dan benar bagi masyarakat maka kita akan mendapatkan sebuah model yang sukses bagi pembangunan masyarakat sosial yang positif untuk seluruh Negara-negara dunia. Dimasa kesehatan dan dan kejayaan Muhammad al’mahdi, dia selalu meneruskan perbuatan kebajikan bagi seluruh aspek program pemerintah dimasa lalu dan bekerja secara pribadi sebagai projek Khalifah. Untuk mencapai kesempurnaan akan projek khalifah yang sukses dan berpotensi, projek khalifah harus mengayomi seluruh masyarakat Malaysia. Tanpa menghiraukan kesukuan dan agama. Dan juga pada awal-awalnya projek Khalifah ini ber-orientasi untuk agama Islam khusunya. Hal yang paling mendasar bagi program ini adalah kesamaan dalam hal kegunaannya dan efektif bagi seluruh suku atau ras dan agama-agama.

Untuk menyimpulkan, tujuan utama dan yang paling penting akan projek Khalifah adalah mentranformasi akan seluruh jumlah ketakutan permasalahan menjadi baik, benar, dan indah, sempurnah dan benar terhadap dunia Islam. Projek Khalifah menawarkan metode yang sederhana untuk merealisasikan sebuah kesuksesan bagi tujuan yang indah ini. Kita jangan pernah berpikir ia akan mudah untuk mencapai tujuan, akan tetapi meskipun demikian, kita harus mengetahuinya bahwa ia akan tercapai dengan sukses, dan apa yang paling penting dari seluruhnya adalah jalan yang baik dan benar, yang selalu konsisten dengan kehendak Allah. BAB 2 PERAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH 1. PENCIPTAAN AKAN PERAN KHALIFAH kebenyakan statement Allah yang langusng adalah bahwasanya Dia telah menjadikan manusia berbangsa-bangsa (anak cucu Adam Alahissalam) dengan manksud untuk menjadi Khlaifah-Nya di muka bumi. Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “ Sesungguhnya Aku hendak hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akn membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan engakau?” Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al-Baqarah, 2:30) Ini sangat spesifik, yakni pengertia yang begitu berarti diciptakannya manusia. Peran Khalifah telah di deklarasikan sebelum pertama kali diciptakan manusia, Adam (Alaihissalam). Allah telah menciptakan seluruh ciptaan-para Malaikat, surga, bumi dan diantaranya sebelum diciptakannya Adam As.

Logi yang dimaksud adalah bahwa Allah sebaik-sebaik pencipta bagi seluruh ciptaanNya dan bahwa manusia adalah objek utama dalam penciptaannya. Arti Khalifah Dalam bahasa Inggris, perkataan Arab “Khalifah” adalah sering sekali diterjemahkan sebagai “pemimpin” Pemimpin artinya salah satu yang bertindak didalam sebuah tempat kepemimpinan atau raja. Termasuk dalam pengertian pemimpin adalah berasusmi bahwa seseorang akan melakukan pada setiap permisalan sebagai seorang pemimpin atau raja yang menginginkan mereka melaksanakan, tidak menggunakan kekuatan mereka-masing akan tetapi menggunakan kekuatan hanya untuk menjamin mereka yang disebabkan oleh seorang pemimpin atau raja. Sebab itu, menjadi pemimpin Allah maksudnya: a. Melaksanakan di tempat-Nya dan b. Menjalani seluruh kehendak-Nya, bukan berdasakan kehendak sendiri, dan c. Menggunakan kekuatan yang telah dia berikan kepada kita untuk kita gunakan dan bukan dengan kekuatan laiinya yang kita miliki Maka dari pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi yang telah diciptakan oleh Allah. Tujuan setiap kehidupan seseorang adalah untuk melakukan kewajiban Khalifah sebaik-baik mungkin sebagaiman dia (lakilaki/Perempuan) mempu melakukannya. Langkah pertama yang baik dengan menjalankan peran yang sebaik mungkin sebagai Khalifah Allah (bagi manusia) adalah dengan memahami lingkungan sekitarnya didalam perencanaan yang Allah telah ciptakan. 2. MENCIPTAKAN PHYSICAL ALAM SEMESTA YANG TERDAPAT DALAM ENAM TINGKATAN

HIngga dia meniupkan ruhnya kepada Adam As. Allah sangat bertanggung jawab bagi kemajuan pembangunan ciptaan physical-Nya dalam memenuhi rencana kebesarannya. Allah tidak menciptakan physical alam semesta dalam sesaat saja sebagaimana ia adanya sekarang, akan tetapi Dia menciptakan dalam enam periode waktu atau tingkatan. Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy). Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Pada awalnya …..tiada satupun Physical dan cosmologi modern (Ilmu pengetahuan yang logik dan pembangunan alam semesata) sekarang membuktikan kesaksian yang benar-benar objektif akan eksistensi Allah.menegaskan keutamaan atribut-atribut Allah, dan memperlihatkan bagaimana Allah menciptakan eksistensi physical diluar kebenaran ‘tiada berarti” maksudnya tiada waktu, tiada tempat, tiada sebab. Pengetahuan ini datang dari kritikan analisis teori “Big Bang” khusunya teori relativitas dan pekerjaan yang di lakukan oleh physical Quantum. Kita juga mengetahui bahwa permulaan physical alam semesta telah mengambil tempat 14-18 juta tahun yang lalu, Allah membawa cahaya memasuki eksistensi pada keganjilan (sebagaimana poinnya adalah tiada dimensi, sangan kecil bentuknya, dan tiada ukuran bagi seluruhnya) 5 Tingkatan Pertama Ciptaan – Dari Cahaya ke Kehidupan Biologi Dengan rahmatnya, ciptaan cahaya Allah pertama telah membawa ruang dunia, waktu dan zat atau bahan sebagai eksistensi. Cahaya ini berupa zat kecil yang sedikit yakni dalam ilmu apa yang disebut bagian dari partisi atom, terutama sekali, electrons, protons, dan neutrons, semuanya ini adalah dasar alat-alat bangunan bagi seluruh benda materialmaterial. Tiga bentuk bagian partisi atom ini terdiri dari perbedaan atom-atom, dan bentuk atom-atom ini merupakan sumber segala sesuatu.

Menurut kehendak Allah, partisi-partisi kecil ini yakni zat physical telah langsung terbentuk menjadi kelompok yang kompleks- sub-atom-partisi, lalu atom, lau molekul. Ataom dan molekul juga merupakan ciptaan yang sudah diatur sedemikan oleh allah, dalam bentuk bintang dan planet, air dan rbebatuan dan seluruh benda material yang ada di bumi. Sebagaimana molekul tumbuk semakin kompleks, Allah mengatur mereka sehingga menjadi bentuk kehidupan biologi yang sederhana, seperti halnya kesatuan tumbuhtumbuhan dan hewan. Allah telah menyebabkan kehidupan organisme-organisme ini untuk membangun sehingga lebih dan lebih membentuk kehidupan yang komplek seperti pepohonan, ikan, ampibi, reptile, unggas, dan seluruh bebergai aneka ragam hewan mamalia sehingga Dia menciptakan hewan-hewan yang begitu kompleks dan diantara mereka yakni terdapat keragaman pada bentuk physical mahluk manusia. Setiap Ciptaan Pasrah Kepada Kehendak Allah Pada setiap tingkatan physical exsistense, dari partikel yang paling sederhana sehingga kepada ciptaan hewan yang paling atas. Bentuk-bentuk ini merupakan material-material yang diciptakan sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah. Mereka melakukan pengembangan menurut kehendak Allah sebab mereka yang memilih, akan tetapi sebab Allah telah menetapkankan mereka sesuai dengan hukum Allah dan ketentuan-Nya sebagaimana yang terdapa dalah kehidupan physical, hukum yang selalu kita jumpai hari ini kita sebut physic, chehmistry, biologi, dan pelajaran. Tiada satupun dari ciptaan tingkatan-tingkatan material memiliki kebesan kehendak sehingga mereka melakukakan hanya untuk mereka sendiri, dengan kata lain, mereka semua benar-benar pasrah kepada kehendak Allah. “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadanya-lah berserah diri segala apa yang dilangit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka di kembalikan.” (AliImran, 3:38)

“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) egala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) baying-bayangnya di waktu pagi dan petang hari….” (Ar-Rad 13:15) “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua mahkluk yang melata di bumi dan (juga) para Malaikat, sedang mereka (Malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)”(An-Nahl, 16: 49-50) “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (Maryam, 19:93)

Alam Semesta diciptakan Untuk Manusia Allah telah menciptakan surga, para Malaikat, alam semesta, bumi dan seluruh ciptaan lainnya sebelum diciptakannya manusia, khalifah-Nya. Segala sesuatu yang berada di surga dan di bumi telah diciptakan bagi manusia. Juga, segala sesuatu yang terdapat didalamnya telah di jadikan sebagai subjek bagi kehendak manusia dalam emnjalankan misinya sebagai Khalfah A;;ah di muka bumi ini. Allah menyebabkan kepada seluruh ciptaan physical agar menjadi subjek

atau tunduk kepada manusia agar digunakan

manusia untuk melengkapi atau menyempurnakan peran sebagai khalifah-Nya. “Tidakakah kamu perhatikan sesungguhnya allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (Al-Luqman, 31:20) “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit, dan dia maha mengetahui segala sesuatu.” (Al-Baqarah, 2:29) “Allah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan alngit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu

membaguskan rupamu serta memberi kamu rejki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adlah Allah Tuhamu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.” (AlMu’min, 40:60) Adalah jelas bahwa manusia adalah objek ketua yang dijadikan dan Allah merupakan manifestasi dari kebesarannya yang ada di dunia dengan keberadaan manusia- dan ini adalah sebuah penghargaan yang paling besar yang pernah diberikan kepada manusia. Enam tingkatan: Penciptaan Adam As Terakhir, Allah menciptakan Adam As. Sebagaiman dia menciptaka dengan yang lainnya sebelum Adam, Allah menciptakan Adam untuk menjadi hamba-Nya, pasrah kepadaNya, menyembah, memuji, dan memuliakan-Nya dan melakukan seluruh perintah-Nya. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku.” (Adh-Dhariyat, 51:56) Walau bagaimanapun, sebagai tambahan terhadapa tujuan didalam penciptaan Adam adalah agar pasrah kepada kehendak-Nya. Allah menciptakan Adam (dan seluruh mahkluk manusia setelah Adam) untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi. Sesungguhnya ia merupakan hubungan sesame manusia, khalifah Allah dan Allah, dia adalah pencipta dan Raja, yakni merupakan puncak keberadaan manusia yang berada dibumi. 3. PERSETUJUAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI BUMI. Perjanjian manusia oleh Allah, yang kuasa dan segalanya, agar menjadi representative adalah sebuah penghargaan yang sebesar-besarnya. Allah menempatkan manusia pada derajat yang paling tinggi diantara seluruh ciptannya, walaupun para Malaikat telah diperintahkan agar tunduk kepada Adam As. “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam” maka sudjudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (Al-Baqarah, 2:34)

Manusia adalah diberi kekuatan untuk menjadi Khalifah Allah Allah tidak akan memuliakan adam (begitu juga seluruh anak cucu Adam yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku) dengan peran apa saja tanpa memberikan terhadapnya kualitas yang sempurna yanmana agar sukses melengkapi tanggung jawab yakni perannya Apa kualitas tersebut? a. Manusia diberikan ‘hadiah’ “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Al-A’raf, 7:10) Manusia telah diberikan seluruh benda-benda materi yang mana agar berkecukupan, indah, kehidupan yang damai, baik berupa atribut-atribut, kekuatan, kemampuan, kesempatan yang merupakan instrumental dalam membawa seluruh kehidupan kepada ketinggian yang di inginkan dan persiapan bagi manusia untuk menuju kemuliaan. b. Manusia diberikan “Fitrah” “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah), tetaplah atas, fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum, 30:30) Allah telah mengilhami manusia dengan fitrah, yang mana maksudnya kebiasaan manusia terhadap kebaikkan. Manusia telah diciptakan semenjak lahir dengan kemampuan intuisi agar mampu membedakan antara yang benar dan salah, kebaikan dan kejahatan dan agar mengerti eksistensi Allah dan keesaannya. Juga, fitrah artinya instink yang mengakui Allah sebagai penciptanya, dan harus diserahkan kepada-Nya, dan aladah bagian integrasi akan natural manusia. Hal ini selanjutnya didukung oleh hadist Rasulullah Saw, yang di kutip oleh Bukhari an Muslim: “setiap anak-anak adalah dilahirkan dalam keadaan fitrah; adalah orang tuanya

(yakni yang mempengaruhinya beserta lingkungan sosial) kemudia di kembalikan kepadanya apakah ia seorang yahudi, Kristen, atau Magian.” c. Manusia diberikan atribu-atribut Allah “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (As-Sajdah, 32:9) Ketika allah meniupkan ruh-Nya kedalam tubuh Adam, Dia telah memberikan kepadanya beberapa bilangan atributnya yang tidak terhingga atau terhitung hanya dalam porsi yang kecil, akan tetapi cukup untuk mensukseskan dalam memenuhi perannya sebagai Khalifah Allah- atribut kehidupan, kesadaran, kebesan, pengetahuan, cinta, kasih saying, keuatan, dan lain-lain. Mahkluk Manusia (keturunan Adam) telah diberkahi dengan serba kecukupan oleh Allah sepertia kualitas sementara Allah menjaga seluruh atribut-atribut-Nya didalam kebesarannya dan kekuasaannya. Dengan kata lain untuk Khalifah-Nya, Allah telah memberikan beberapa derajat yang kecil dari kebesaran Allah. Sebab manusia menjalankan perannya di bumi yang mana sebuah eksistensi physical material dalam dunia yang relative. Allah hanya memberikan manusia jumlah yang benar dan porsi akan atribut-atribut-Nya yang dipergunakan untuk memenuhi perannya sebagai khalifah-Nya. Jika Allah memberikan manusia porsi yang besar akan atribut-Nya maka hal ini akan merusak kita sebab tiada sesuatupun kecuali Allah yang mempu memiliki kekuatan yang tiada terbatas d. Manusia diberikan pengetahuan. Diantara atribut-atribut-Nya yakni Allah memberikan kepada manusia yakni sesuatu yang sangat special.

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” (Al-Baqarah, 2:31) Ini maksudnya Allah memberkahi manusia dengan sebuah kemampuan yang unik yang mana tidak diberikan kepada ciptaan yang lainnya, ia adalah dengan menggunakan symbol bahasa agar dapat menempatkan atau menetukan nama-nama symbol kepada seluruh benda-benda. Juga, adanya kemampuan ini akan menjadikan manusia untuk mampu berpikir melalui akalnya, agar mampu mengkonsep, berkomunikasi dengan dirinya dan dengan yang laiinya, dan memiliki bisikan hati nurani dan kesadaran yang reflektif. Kemampuan keunikan ini desebut “suara hati nurani” e. Manusia diberikan kebebasan ia adalah suara hati nurani bahwa Allah telah memberikan kepada manusia sehingga membolehkannya mengontrol kebebesannya (dalam pehaman Albet eisten berupa panca indra atau disebut sense). Kebebesan merupakan kemampuan manusia untuk memilih baik dia akan melakukan atau tidak yang tentunya sesuai dengan kehendak Allah. Hal yang sederhana, manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah dan melayani-Nya dengan melengkapi perannya sebagai khalifah-Nya di muka bumi dengan kebesan yang terbatas yang diberikan kepadanya dan seluruh kesatuan hadiah yang diberikan kepadanya – hadiah yang terdiri dari atribut-atribut, kemampuan atau kecakapan, kesempatan, kekuatan, pengetahuan, …. Dan seluruh yang berada di surga dan di bumi. 4. PERAN KALHIFAH DITAWARKAN KEPADA CIPTAAN LAINNYA “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu ama zalim dan amat bodoh.” (Al-Ahzab, 33:27)

Sebelum manusia menepati peran khalifah Allah di bumi, Allah telah menawarkan kesempatan Khalifah kepada langit, bumi, gunung-gunung dan seluruh ciptaan lainnya yakni sebelum diciptakannya manusia. Akan tetapi semuanya menolak menerimanya sebab mereka tidak mampu untuk menjalankannya. Untuk memcoba menerima peran sebagai Khalifah Allah mereka mengingkari kepercayaan Allah yang diberikan kepada mereka sebab mereka tidak diberikan atribut-atribut akan pengetahuan dan kebebsan yang mana Allah berikan kepada Adam dan seluruh mahluk manusia. Nasib Manusia Allah berharap ini merupakan keberuntugan bagi manusia walaupun sebelum Dia menciptakan Physical dunia, dan menempatkan manusia didalam kecukupan, keaadan yang fitrah, derajat yang tinggi dari pada malaikat (jikapun sebelumnya dalam kekurangan manusia dan kejahatannya, dia merendahkan derajat dirinya sendiri meskipun lebih hina daripada binatang) Apakah sebenarnya ia yakni yang mengangkat manusia sangat tinggi dan terhormat? Qualitas special yang Allah berkahi kepada manusia adalah peniupan ruh-Nya kedalam tubuh manusia, dengan demikian terbukti kepada mahluk manusia atribut pengetahuan dan kebebsan, yang mana sepengetahuan Allah didalam derajat terbatas, untuk manusia gunakan sebagai Khalifah Allah. Dengan pemberian seperti sifat cinta, penyayang, dan kesabaran, juga dalm porsi yang terbatas, maka dari itu manusia secara natural cendrung baik. Manusia memiliki kesadaran moral yang baik dan jahat, dan benar dan salah. Manusia hanya mahluk ciptaan yang mampu menerima tanggung jawab untuk menjadi Khalifah Allah sebab keinginan Allah terhadap ciptaannya adalah manusia sebagai Khalifah-Nya di muka bumi harus mampu menolong di dalam membawa keinginan dari pada rencana Allah sebagaimana yang telah dia ciptakan dan dia tentukan. Bukan dengan cara penyerahan atau pasrah yang di paksa. Hanya manusia yang memiliki kebutuhan yang bebas.

5. MASA DEPAN YANG MENAKJUBKAN Didalam peran kita sebagai Khalifah Allah, kita mempunyai tanggung jawab untuk menggunakan kebebesan yang diberikan kepada kita oleh Allah untuk meneruskan keinginan yang merupakan bagian dari ciptaannya. Allah telah memberikan kita tanggung jawab untuk memastikan yakni ciptaan-Nya untuk meneruskan progress oelh karena itu sifa-sifat-Nya lebih sempurna dengan cepat di dunia physical ini. Ia kelihatan yakni rencana Allah yakni setiap sedikit zat yang berada di physical eksistensi, terlepas dari tingkat

kerumitan,

terlibat

dalam

proses

menjadi

lebih

lengkap

dapat

mengungkapkan karakteristik positif eksistensi yang diletakkan Allah dalam partikel sederhana materi pada awal alam semesta. Kita sebagai khalifah Allah, adalah untuk membantu dalam pemenuhan besar ini rencana kosmik tanggung jawab kita sebagai khalifah Allah telah tiga bagian. ini adalah untuk menyempurnakan semua masyarakat manusia sesuai dengan kehendak Allah, dan untuk menyempurnakan dunia fisik ruang dan waktu (olanet bumi kita dan seluruh alam semesta) sesuai dengan kehendak Allah. jadi setelah mungkin milyaran tahun, ketika Allah mengambil tanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa ciptaan-Nya berkembang sesuai dengan rencana, sekarang Allah telah memberkati kita untuk menjadi khalifah dan didelegasikan kepada kami sedikit dari tanggung jawab yang mengagumkan. perkembangan yang terus-menerus ciptaan Allah, pada tingkat manusia dan seterusnya, kini telah ditempatkan di tangan kita. Allah tidak akan terus menyebabkan ciptaan-Nya untuk terus maju melebihi penciptaan Adam. itu yang tersisa bagi kita untuk menerima tanggung jawab yang mengagumkan dan memilih untuk membantu dalam penyelesaian rencana besar Allah untuk penciptaan fisik oleh latihan bebas kami akan. untuk ciptaan allh untuk memenuhi tujuan akhir harus dilakukan pemikiran pelaksanaan hak asasi manusia akan bebas. Allah telah berjanji kepada kita bahwa kita dapat memiliki dunia islamic hampir sempurna. dan dia telah memberitahu kita bahwa dunia islamic

ideal akan menjadi milik kita segera setelah kami melakukan apa yang diperlukan untuk membuat diri kita dan dunia kita sempurna sesuai dengan kehendak-Nya. itu adalah kesalahpahaman yang mengerikan dari tanggung jawab kita sebagai muslim untuk pernah berpikir bahwa itu cukup dalam penyerahan kita kepada kehendak Allah untuk mencapai beberapa tingkat tinggi spritual kanan praktik dan mempertahankan kehidupan secara umum perilaku yang baik hanya untuk tetap pada titik tersebut. itu adalah kewajiban yang paling spesifik setiap Muslim untuk senantiasa terlibat dalam perkembangan menuju perfectionof setiap aspek keberadaan kita, dan membantu semua di sekitar kita untuk maju menuju kesempurnaan ke-habisnya kemampuan mereka. apa yang mulia dan masa depan yang menggairahkan Allah telah sediakan untuk kita. apa yang banyak bekerja di sana yang harus dilakukan bagi Allah. dan, apa hadiah yang menanti kita magnificient. jadi, mari kita bersyukur kepada Allah untuk kehormatan ini. mari kita mulai segera ... menjadi benar-benar khalifah dari Allah. BAB 3 TANGGUNG JAWAB KHALIFAH ALLAH Sebagai khalifah Allah kita telah menerima kehormatan terbesar yang pernah diberikan oleh Allah kepada ciptaan physicalnya. Sebagai khalifah Allah kita harus bertindak sebagai khalifah di dunia. Untuk menjadi khalifah Allah berarti menjalankan amanatnya di tempatnya, melaksanakan kehendak-Nya bukan dikarenankan kepentingan yang kita miliki sendiri dan untuk melaksanakan kehendak-Nya dengan kekuatan yang telah Ia berikan kepada kita untuk kita gunakan, bukan oleh kekuatan kita sendiri. Yakni seperti kesempatan yang diberikan kepada kita agar kita dapat mengalami sedikit pengetahuan Tuhan didalam hidup kita. Dari awal lagi ulama Islam telah menyimpulkan bahwa tanggung jawab khalifah Allah yang paling penting adalah tiga:

a. Untuk menyempurnakan diri kita sendiri, sesuai dengan kehendak Allah. b. Untuk menyempurnakan semua masyarakat manusia, sesuai dengan kehendak Allah. c. Dan, untuk menyempurnakan fisik dunia, ruang dan waktu sesuai dengan kehendak Allah. Anak-anak harus diajarkan untuk mengetahui dan memahami makna dari tiga tanggung jawab dimana mereka sebagai khalifah Allah. Daripada mengajarkan fatwa-fatwa cendekiawan, Bagi anak-anak lebih baik untuk menyederhanakan ketiga tanggung jawab tersebut, sebagai berikut: a. menjadikan dirimu baik b. membantu orang lain menjadi baik c. dan menjadikan bentuk dunia baik (bersih dan indah, sehingga berkenan kepada Allah. Selalu sadar akan peran kita sebagai khalifah Allah. Untuk menempatkan manusia sebagai khalifah di bumi merupakan tujuan keseluruhan Allah menciptakan alam semesta dan telah menundukkan segala sesuatu bagi manusia. Kehormatan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah di bumi untuk melaksanakan kehendak Allah dan perencanaan yang dia kehendaki (yaitu manusia harus memilih untuk melaksanakan kehendak Allah dan memiliki rencana) begitu besar sehingga kita harus sadar akan hal itu sepanjang waktu. Survey Informal Pada tahun 2003, pendiri dari proyek khalifah, prof Muhammad mengelilingi negaranegara di malaysia untuk memberikan ceramah akan bukti ilmiah keberadaan Allah. ia mengambil kesempatan ini untuk melakukan survei informal di antara ribuan ummat Islam yang menghadiri kuliah-kuliahnya. Ketika ditanya, "apakah Anda tahu bahwa Anda khalfah Allah"? 98% dari pemeluk agama Islam menjawab, "Ya"

Lebih lanjut bertanya, "Apakah Anda tahu apa tanggung jawab sebagai khalifah Allah? Lebih kecil dari 5% Muslim mampu menyatakan akan tiga tanggung jawab untuk menjadi khalifah Allah. Terakhir, ketika pemeluk agama Islam ditanyakan "Anda pada bulan lalu apa saja yang Anda ingat bahwa Anda adalah khalifah Allah?, hanya sepersepuluh persen ingat peran mereka sebagai khalifah Allah yang terealisasikan sehari-hari dan pada hari-hari sebelumnya. Sungguh amat disayangkan, peran manusia di bumi sebagai khalifah Allah tampaknya konsep yang terlupakan. Syaitan tidak menginginkan kita agar sukses dalam tujuan penciptaan physical seperti yang Allah maksudkan. Syaitan telah membutakan kita untuk memahami makna sebenarnya menjadi khalifah Allah. Kita tidak boleh membiarkan untuk terus menipu kita. Pemahaman yang baik akan tanggung jawab sebagai Allah khalafah adalah agar manusia dapat berusaha ke arah pencapaiaan tujuan keberadaan hidupnya. 1. TANGGUNG JAWAB UTAMA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH – UNTUK PENYEMPURNAAN DIRI KITA a. Manusia telah diciptakan terdiri dari dua elemen yakni spritual, yang terdiri dari jiwa dan fisik yang terdiri dari tubuh dan otak, yang merupakan dua elemen yang paling komplek pada bentuk kehidupan di bumi. b. Manusia telah dianugerahi dengan pikiran, yang merupakan hubungan antara jiwa dan tubuh physical. pikiran adalah pusat dari kesadaran dan berhubungan erat dengan otak c. Ketika dalam rahim ibunya, Allah mengatur perkembangan jiwa anak dan meniupkan roh-Nya ke dalam janin. Perkembangan anak tidak terlepas dari hubungan jiwa yang murni. Pada saat kejadian seperti ini jiwa dapat dianggap berada dalam keadaan yang belum matang, membutuhkan pengalaman dari tubuh physical yang terkait dengan membawanya pada pendewesaan guna menjalani hidup di dunia materi. Allah menghubungkan jiwa dari spiritual / dunia mutlak

physical / dunia yang relative dan link itu melalui pikiran untuk tubuh yang masih berbentuk janin yang terdapat didalam rahim. Janin yang beriman dan manusia sehinggan nantinya utuh, yang memiliki jiwa, badan jasmani, dan pikiran, walaupun semua masih dalam tahap perkembangan awal. d. Manusia yang baru jadi ini yang kemudian lahir ke dunia dalam keadaan fitrah dan harus melalui tahapan kehidupan, yakni, bayi, remaja, dewasa, dan usia tua dengan tujuan untuk kembali ke dunia sebagai spritiual disempurnakan, jiwa yang sepenuhnya suci merupakan rahmat Allah yang dimuliakan keberadaannya yang nantinya ditempatkan disurga. e. Manusia hanya diberikan kesempatan dalam kehidupan dunia ini untuk mencapai tujuan akhir yakni surga. Rencana Allah adalah bahwa manusia harus memilih sesuai dengan kebebsannya yang telah di anugrahkan Allah, dan dengan seluruh kamampuan manusia yang ia miliki dan sumber-sumber yang telah dianugerahkan kepadanya untuk memenuhi perannya di muka bumi ini sebagai khalifah Allah. Allah telah menempatkan pada manusia di dunia ini hanya untuk periode sementara agar nantinya terakhir sukses. f. Pada awal tahap janin, dunia materi akan menulis pesan di pikiran anak yang belum lahir, dan dengan demikian kepribadian anak mulai dibentuk. sekali anak datang ke dunia, dan saat ia tumbuh dewasa, banyak pengaruh dari lingkungan fisik dan sosial dan juga dari bisikan batinnya sendiri dan persepsi akan gambaran kegundahan batin, mengisi pikiran dengan pesan yang tak terhitung jumlahnya yang membentuk kepribadian individu dan dengan demikian ia dikenal sebagai karakter atau perilaku, yang mencakup semua pikiran, kata, dan perbuatan. g. Sebagai niat dan pikiran mendahului tindakan, pikiran yang penuh dengan kebaikan dan niat Islam yang benar dan pengetahuan akan mengakibatkan baik dan benar dan dengan demikian perilaku yang Islami yakni dalam hal ini jiwa akan menjadi lebih murni. Sebaliknya, pikiran penuh dengan keburukan dan niat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka pikiran buruk tersebut akan menghasilkan perilaku dan salah dan dengan telah melenceng dari ajaran Islam dan mengakibatkan kerusakan jiwa.

h. Pikiran harus berjuang untuk kemajuan menuju kesempurnaan dan kemurnian agar tidak mencemari atau merusak jiwa. Pencapaian tertinggi adalah bagi manusia untuk meninggalkan dunia dengan jiwa murni yang sempurna sehingga dapat lulus pada alam kubur sambil menunggu hari penghakiman dalam keadaan damai. i. Jiwa mulai menerima keadilan yang setimpal pada fase ini, namun juga terbatas. Kehidupan setelah hari penghakiman adalah tahap akhir dan abadi. Jiwa yang telah sempurna murni pada saat hampir kematian pasti akan masuk surga dengan segera. j. Di sisi lain, jika manusia gagal menyempurnakan jiwanya dalam kehidupan duniawi, dalam hal ini ia tiada memiliki pilihan lain untuk melakukannya, maka jiwa seperti ini akan masuk pada tempat yang kurang nyaman dan ia akan rusak.Seperti jiwa yang karatan, ia tidak di ijinkan untuk mengakses ke surga dan harus pergi ke jahannam, yang merupakan kesempatan pembersihan akhir, untuk melengkapi kesempurnaan

dan pemurnian jiwa.

Proses pemurnian

ini

dilaksanakan melalui berbagai bentuk dan tingkat hukuman (adzaab) sebagai mana telah digambarkan dalam al-Qur'an dan al-hadits. Ketika jiwa sempurna setalah di siksa dalam neraka jahannam, oleh kasih karunia Allah dan rahmat, jiwa kemudian dapat masuk ke dalam surga al-jannah. k. Dalam menyempurnakan diri kita sendiri, kita harus memilih sesuai dengan kehendak kita dan dengan seluruh kemampuan, sumber daya, dan kesempatan yang diberikan kepada kita oleh Allah untuk mengubah diri menjadi Muslim sejati agar dapat beribadah kepada kehendak Allah. Adalah benar untuk tunduk kepada kehendak Allah dapat dicapai dengan memahami ajaran Islami yang memiliki pandangan dunia yang benarnya sebagaimana yang termaktub dalam pembahasan iman. Yakni kepercayaan dalam kesatuan Allah (tauhid), malaikatNya, rasul-rasul-Nya, buku-bukunya atau wahyu, kehidupan setelah kematian, dan Qoda dan Qodar. l.

Pandangan dunia Islamic kita harus memanifestasikan perbuatan baik (amal shalih) yang tentunya telah jelas terinci dalam Quran suci dan Sunnah dari Nabi Muhammad Saw. Allah beserta dalam rahmat, memberi kita deen Islam sebagai

cara dalam kehidupan agar dapat membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan kita. Sebagai umat manusia kita belajar dengan contoh yang ada, Allah telah memberikankan petunjuk bagi kita dengan mengirimkan nabi muhammad Saw, sebagai model yang sempurna untuk menunjukkan bagaimana umat Islam harus hidup dalam Iman dan Islam. 3.

TANGGUNG

JAWAB

KEDUA

SEBAGAI

KHALIFAH

ALLAH-

MENYEMPURNAKAN SULURUH MASYARAKAT SOSIAL a. tugas kolektif Untuk menyempurnakan masyarakat manusia, merupakan tugas kita untuk mengubah semua masyarakat manusia menjadi sebuah masyarakat yang hidup dengan gaya Islam dan tunduk kepada kehendak Allah. Setiap individu dalam sebuah masyarakat Muslim memiliki kewajiban untuk berusaha menjadikan "sebuah komunitas terbaik - kepemerintahan yang baik, mencegah kejahatan, dan beriman kepada Allah," Seperti yang di tegaskan dalam AlQur’an. Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Al-Imran, 3:110) b. Masyarakat Islam adalah terapeutik Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha bijaksana. ( At-Taubah 9:71)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syio’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatan-binatang had’ya dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula menganggu orang-orang yang mengunjungi baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya, dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-sekali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum kerena mereka menghalang – halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka) dan tolongmenolonglah kamu dalam (mengejakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya. (Al-Maidah 5:2)

Dasar interaksi dan kerjasama dalam masyarakat Islami telah ditetapkan dalam Qur’an sendiri seperti yang ditunjukkan dalam dua ayat di atas. Secara factual Qur’an menyatakan bahwa individu hanya bisa makmur jika mereka, memperoleh pengetahuan dan iman, jika mereka melakukan perbuatan baik dan jika mereka secara bersama mendorong dan mempromosikan kebenaran dan keteguhan jiwa. Jika mereka tidak beratapkan masyarakat yang Islami maka keadaan mereka akan hilangan dan mengakibatkan kehancuran. Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan mal salih dan nasehat menasehati supay mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran. (Al-Ashr 103: 1-3) Untuk menjadikan masyarakat Islam sukses, progresif, kuat, dan sejahtera, maka setiap individu harus memiliki iman yang kuat, menjalankan kebenaran (amal shalih), yang benar-benar berkomitmen untuk kebenaran dan keadilan, dan bertekad untuk tetap setia pada Agama Allah. c. Persaudaraan Umat Manusia

Didalam masyarakat Islam telah digambarkan oleh nabi tercinta kita untuk saling memiliki dukungan dan belas kasih untuk semua, dan bertindak seperti "satu tubuh ketika satu bagian yang menderita, bagian-bagian lain merasa sakit dan demam." Setiap Muslim yang berada didalam komunitasnya harus bertindak sebagai khalifah yang benar harus memiliki pengaruh positif, memiliki cinta dan perhatian yang tulus untuk kesejahteraan semua anggota komunitas-nya, keluarga dekat, sanak keluarganya, tetangga, masyarakat luas, bangsa-Nya, dan seluruh aspek kehidupan dunia pada umumnya. Pada dasarnya setiap orang harus memiliki kepedulian untuk memenuhi kewajiban mereka kepada Allah (haquq Ullah) dan kepada hamba-hambaNya yaitu sesama (haquq Ibad). d. Tujuan dari Komunitas Muslim Tujuan utama dari masyarakat Muslim pada dasarnya terdapat dua katagori, tiantaranya: 1. Untuk mendirikan sistem Islam (dalam Deen) yakni menjalankan perintah Allah. Berarti ini mengundang masyarakat kepada segala sesuatu yang bermanfaat, mempromosikan dan memerintah semua yang baik, adil, dan positif, dan menghambat atau melarang semua yang jahat, tidak adil, dan negatif, jelek, dan berbahaya kepada manusia. Secara khusu, hal seperti ini melibatkan tugas-tugas sebagai berikut: a. Mendirikan sholat “dalam perkumpulan masyarakat.” b. Mengumpulkan dan distribusi zakat masyarakat (khususnya orang miskin) c. menempatkan Islami sebagai lembaga yang memfasilitasi praktek kegiatan-kegian masyarakat, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan lembaga-lembaga politik. d. Menerapkan ketentuan-ketentuan syari'at dan hukum pidana sehingga dapat mempertahankan batas-batas yang ditetapkan oleh Allah, dan

e. Mempertahankan masyarakat. 2. Untuk melindungi kepentingan semua anggota masyarakat, untuk hidup, hak milik, kehormatan, kecerdasan, dan agama yang benar atau deen. Dalam ajaran Islam terdapat norma-norma dan pedoman yang pasti untuk menentukan bagaimana kepentingan masyarakat harus dilindungi. Syari'ah yang terkandung didalamnya seprti moral dan kode hukum Islam didasarkan pada Qur'an dan sunnah Nabi Saw. e. Dasar komunitas Ummat Islam. Komunitas masyarakt Islam berkomitmen dengan beberapa niali yang diatur seperti, 1. Perspektif Islam harus berlandaskan keiman atau arkan al-iman (rukun Iman) yang mencakup: 2. Tunduk kepada Allah saja. dan ketaatan kepada Nabi Saw mushammad 3. Keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat 4. Memerintahkan yang benar dan mencegah yang munkar 5. Kebebesan yang bertanggung jawab dan disiplin F. Model komuniatas Ummat Islam-Madina di bawah Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad Saw mendirikan untuk kita moral yang lengkap dan komprehensif baik bagi individual maupun masyarakat untuk memathui dalam seluruh aspek kehidupan, baik ia individual, sosial, ekonomi, ataupun politik Setelah Nabi Muhammad Saw, Hijarah dari Mekkah ke Madinah, komunitas Islam telah didirikan yang berdasarkan Tauhid sebagai fondasi ideology, dan peran manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi adalah sebagai kerangkan operasional ummat Islam.

Madinah pada awalanya, yakni Ummat Islam di pemikiman, memenuhi tugas mereka sebagai Khlaifah Allah. Melalui Jihad untuk mewujudkan semangat sejati yang ber- Iman dan bertaqwa, dan sebagai komunitas yang mengarah kepada ajaran Allah, memerintahkan semua yang baik dan yang benar dan melarang semua yang kejahatan dan perbuatan salah, mereka telah mengubah masyarakat mereka menjadi yang terbaik dalam kehidupan dan memiliki ketaatan sejati yang sesuai kehendak Allah. Konsisten, seperti yang di janjikan oelh Allah mereka mencapai kesusksesan di dunia dan di dunia berikutnya. Masyarakat Islam Madinah mampu menyebarkan ke-khalifaan ke negri Mekkah dank e seluruh menanjung negri Arab. g. Tidak ada paksaan dalam Deen Janganlah ada paksaan dalam Deen, mengalahkan kejahatan (Al-Baqarah, 2:256)

kebenaran

Tidak ada anggota masyarakat manapun baik Muslim ataupun non-muslim dapat dipaksa, bahkan untuk kebaikan. Ini adalah merupakan pekerjaan sia-sia karena Allah memeberikan ganjaran kepada pekerjaan yang baik dan ikhlas. Kewajiban akan Khalifah Allah adalah untuk membantu kepada kepada kebaikan, bukan untuk menjadikan orang lain baik, aka tetapi masing-masing individu bebas untuk menentukan apakah mereka sendiri

memilih

untuk

menjadi

baik

atau

tidak.

Setiap

individu

memiliki tanggung jawab pribadi dan akuntabilitas untuk masing-masing diri sendiri. Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial untuk hidup bukan dalam isolasi dalam sebuah komuniatas yang mana berasaskan Islam yang berlandaskan persaudaraan, kesalehan, teloransi, keadilan, kerelaan berkorban, cinta, dan keindahan. Setiap keluarga ummat Islam, merupakan kesatuan unit dasar kemasyarakatan yang bertanggung jawab untuk pembuktiaan kebenaran Islam bagi pertumbuhan anak-anak mereka, dan masyarakat Ummat Islam harus mampu menjamin hak bagi anak-anak mereka agar dapat di pertanggung jawabkan.

4.

TANGGUNG

JAWAB

KETIGA

SEBAGAI

KHALIFAH

ALLAH-

MENYEMPURNAKAN PHYSICAL DUNIA, RUANG DAN WAKTU. i. Manusia sebagai Kustodian Bumi Manusia sebagai pembawa kepercayaan Allah yakni sebagai khalifah-Nya, harus benarbenar bertanggung jawab untuk melaksanakannya, yang mengacu pada kepercayaan (amanah) yang dapat di terima oleh manusia untuk hidup dan mengelola dunia ini dengan keadilan, dan memenuhi semua kebaikan alam semesta dan kebaikan, kewajiban, serta seluruh hak Mahkluk hidup. Sebagai wali di bumi, kita bertindak sebagaimna planet custodian melihat segala sesuatu yang berada di dalam nya sesuai kehendak Allah sebagaimana di memelihara ciptaannya. Ciptaan

Allah

termasuk

di

dalamnya

benda-benda

mati

hewan, dan tumbuhan, telah di buat untuk tunduk kepada kita agar kita dapat menggunakannya, akan tetapi kita melakukannya hanya dalam batas-batas sebagaimana yang telah di tetapkan oleh Allah. Kita tidak seharusnya menimbulkan korupsi di bumi dengan sesama manusia, mahkluk hidup lain, atau kepada lingkungan yang yang ada. b. Keharmonisan dalam physical dunia Menyempurnakan

dunia

fisik

ruang

dan

waktu

adalah

sebuah

tanggung jawab yang sangat mulia mengingant bahwa Allah telah menempatkan segala sesuatu di bumi dan di langit yang untuk di percayakan bagi kita sebagai amanah. Kepercayaan ini mengharapakan agar manusia dapat hidup dalam keharmonisan sesuai dengan kehendak pencipta, keharmonisan ini berupa keselarasan dengan diri kita sendiri dan dengan kebutuhan yang lainnya. Tentunya termasuk sesama manusia.

Ini termasuk seluruh binatang, tumbuh-tumbuhan, lingkungan, baik yang sedang berproduksi maupun yang alami. Sebagai Khalifah Allah, kita penuhi kepercayaan ini dalam berbagai cara, seperti yang tertulis di bawah ini. 1.

Menjaga kebersihan dan kesehatan, dan keindahan dan mempromosikan lingkungannya.

2.

Melindungi keseimbangan ekologi antara manusia, hewan, dan tanaman kehidupan.

3.

Melestarikan lingkungan untuk kesesuaian pembangunan khususnya mencegah penggundulan hutan, pengikisan sumbar daya alam, dan polusi udara, darat, laut.

4.

Mewujudkan dunia yang lebih aman dengan mempromosikan perdamaian, mencegah peperangan, dan menghilangkan ancaman terhadap kelangsungan kehidupan dunia dan mendukung larangan nuklir, seperti limbah kima, dan senjata biologi

c. Progres dan pengembangan physical dunia. Apa artinya menjadi Khalifah di dunia? Khalifah artinya wakil yang khusu yang dilatih untuk dilatih mengelola, dan mengembangkan dunia bahwa Dia telah menciptakannya dengan seutuhnya. Ketika seorang Khalifah mengelola dunia ini dia harus bisa memastikan bahwa dunia ini tetap aman dan damai untuk di diami sebagaimana yang telah di ciptakan. Pada saat yang sama Khalifah membantu untuk mengembangkan dunia ini untuk kepentingan penduduknya. Tugas seperti ini bukanlah tugas yang mudah, dan Allah telah meletakkan tanggung jawab ini di pundak kita agar di jalankan. Akan, tetapi Allah juga telah memberkati masing-masing dan setiap manusia degan kemampuan berpikir, rasional, dan pikiran yang cerdas memungkinkan manusia untuk bisa berpikir secara rasional, merencanakan dan memimpikan dan bertindak benar. Dan tiada ciptaan yang lain yang di berkahi sebuah pemikiran yang dapat mengantisipasi permasalah yang rumit kecuali seperti yang di lakukan manusia, dengan kemampuan intelek kita dapat berpikir bahwa kita dapat membantu mengembangkan dan menjaga seluruh ciptaan Allah.

d. Gagal dalam tugas kita Jika kita melepaskan tanggung jawab ini dan gagal untuk memnuhi tugas kita sebagai Khalifah pasti bumi ini dan penghuninya akan jatuh dalam kekacauan dan brantakan. Kapan kita sebagai manusia berhenti berpikir tentang orang lain dan hanya memikirkan diri sendiri jika ini terjadi maka dunia akan menderita. Hal ini telah di jelaskan dalam Firman Allah yang berbunyi: “Kejahatan telah muncul di daratan dan lautan akibat perbuatan tangan manusia. Sesungguhnya Allah dapat memberikan mereka beberapa dari perbuatan mereka agar mereka kembali dari perbuatan jahat”. (Ar-Rum, 30: 41). Sebagai komonitas yang beriman, ummat nabi Muhammad Saw, kita harus selalu menjadi yang pertama untuk mendorong dalam pembangunan, kemajuan dan perdamaian di dunia ini, karena kita adalah ornag-orang yang berkeyakinan yang dilengkapi dengan pengetahuan al-Qur’an. Pengetahuan yang setiap ayat tersebut yang telah di jadikan oleh Allah dan di bimbingnya serta di jaganya. Tragedi terbesar adalah ketika manusia menjadi ummat yang pasif yang di peduli dengan keadaan di dunia ini, sebuah ummat yang gagal melindungi ciptaan Allah dan sifat-Nya, dan

yang

menjadikan

umat

yang

merosot,

menolak

untuk

kemajuan

atau

mengembangkan untuk kemajuan yang baik. Mari kita tidak berbuat untuk melepaskan tanggung jawab ketiga ini sebagai Khalifah Allah di muka bumi, menyempurnakan physical dunia, jika kita melakukan sebaliknya maka hasilnya akan mengeluarkan bencana. e. Taransformasi sosial dalam Islam.

Tiga tanggung jawab sebagai Khalifah Allah terdiri dari semua yang baik, benar, adil, dan positif bahwa ada yang harus dilakukan untuk mengubah individu, keluarga, masyarakat, dan seluruh dunia sepenuhnya benar-benar menjadi individu yang Islam, kekualargaan yang Islam, masyarakat yang Islam di dunia. Islam, merupakan agama yang telah Allah sempurnakan untuk kita dan telah diberikan pada kita sebagai cara hidup atau pedoman dalam hidup kita, yang merupakan sebuah perencanaan yang sosial yang sempurna. Benar akan pemahamannya dan perakteknya dalam bentuk kasih saying, teloransi, yang di rancang untuk menciptakan hak manusia. dan akhirnya menciptkan dunia yang benar. Dan bagi individu akan menciptakan sebuah kesatuan unit keluarga yang tepat dengan berasaskan ajaran Islam. Komunitas ummat Islam akan menjadikan komunitas yang benar-benar sejati di dunia dengan ajaran Islam. Ini semuanya adalah kesederhanaan yang begitu indah dari bagian rencana Allah bagi manusia. Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan kita. Amin. 5.

JIHAD

a. Tiga tanggung jawab sebagai Khalifah adalah dilakukan dengan ber-Jihad. Jihad bukan berarti perang suci yang tak pernah berakhir, namun sebalik nya Jihad adalah perang suci yang tidak pernah berakhir untuk mencapai kebaikan, keadilan, dan melawan ke batilan, yang tidak adilm berbahaya, dan untuk memastikan bahwa kebaikan akan mengalahkan kejahatan. b. Untuk melakukan Jihad Khalifah Allah harus berjuang, bersungguh-sungguh dan konsisten sepanjang hidup di jalan Allah dan menggunakan segala sumber daya, kesempatan, dan kemampuan mental, dengan usaha sendiri, dengan kekayaan materi sendiri. c. Jihad adalah kewajiban ats setiap Ummat Islam sehingga akhir jaman. Al-Qur’an adalh penuh nasehat, perintah, dan kata-kata inspirasi yang menyerukan kaum Islam untuk menjaga Islam dengan pikiran mereka, badan, materi, dan kekayaan, pengorbanan,

menjadikan keteguhan dan dalam ketekunan, untuk melakukan semua ini hanya dengan harapan Ridha Allah. “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampunkan dosa-dosa mud an memasukkan kamu ke dalam sur’ga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn, itulah keberuntungan yang besar, dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya) dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (As-Saff, 61: 10-13) “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benar-Nya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan, (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu), (dan begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (Al-Hajj, 22-78) d. Jihad ada dua jenis. Jihad kecil adalah berjuang dalam perang untuk menegakkan Deen Allah di bumi. Ketika Jihad melibatkan perjuangan bersenjata, itu berarti maknanya harus mempertahankan komunitas Ummat Islam di sebuah perang untuk di lindung, yakni berJihad melawan non-Muslim dari kejahatan, penindasan, dan tirani. Jihad kecil ini selalu dilakukan hanya sebagai langkah terakhir bila tidak ada tindakan positif yang dapat membawa hasil yang di perlukan.

e. Jihad besar adalah perjuangan sendiri (nafs) yang terus-menerus dihasut oleh Setan untuk memberontak terhadap Allah, dan mendorong seseorang untuk menyimpang dari jalan iman dan ketaatan kepada Allah. Jihad yang lebih besar ini pertempuran pikiran seseorang. Hal ini karena niat dan pikiran yang berasal dari pikiran melalui latihan kebebesan seseorang. Yang di terjemahkan kedalam tindakan kejahatan. Atau niat jahat dan pikiran yang mengarah pada tindakan kejahatan, dan sebaliknya niat baik akan menghasilkan tindakan yang baik. f. Baik ajaran Islam dan hukum yang mengatur keberadaan physical kepada kita yakni tiada suatu momen yang sama dengan sebelumnya, perubahan selalu terjadi. Karena perubahan selalu membutuhkan tempat dari satu dimensi ke dimensi berikutnya, ini berarti bahwa setiap saat kita akan menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada sebelumnya, tetapi kita tidak pernah menjadi sama dari satu dimensi ke dimensi berikutnya. Baik dalam kasus ini didefenisikan yang lebih sesuai sebagai kehendak Allah, dan bila di defenisikan yang tidak baik sebagai yang tidak tepat menurut kehendak Allah. Pada setiap saat tentunya kita akan mengalami perubahan yang mana akan membawa kecenderungan kepada Allah atau kepada Syaitan. Tanggu jawab kita sebagai Khalifah Allah membuat perubahan yang mengarah kepada positif, agar dapat menyempurnakan diri kita dan dunia sesuai dengan kehendak Allah. Ini semua adalah jihad yang lebih besar – untuk terus di lakukan dengan usaha yang posistif, menciptakan energi yang baru, berusaha bergerak untuk lebih dekat kepada allah, untuk mendapatkan kesenangan. g. Dalam pisikologi, konsep entropi sosial (atau prilaku penyimpangan) mengacu pada situasi dimana energi baru berada pada seseorang atau masyarakat, bahwa induvidu atau masyarakat akan mengalami penyimpangan yang mengarah kepada ketidak harmonisan, dan kekacauan. Jadi Jihad adalah suatu energi positif atau upaya yang harus di keluarkan seorang Muslim sebagai individu atau masyarakat yang kolektif untuk mencegah diri nya sendiri komunitasnya dari keburukan yang membawa kepada yang bukan ajaran Islam. h. Ketika kita benar-benar menerima tanggung jawab kita sebeagai Khalifah Allah dan juga memahami (melalui pengetahuan hukum) maka secara konstan arus efek yang

berlawanan pada kita akan dapat mempengaruhi kita, kita dapat menggunakan pemikiriran kita untuk memenimalkan efek bagi perkembangan masa depan kita dan pengaruh orang lain yang membawa jauh dari Allah, dan memaksimalkan efek yang posistif pada pembangunan masa depan dan membantu dengan mempengaruhi orangorang agar lebih dekat lagi kepada Allah. Keterampilan seperti ini harus kita ajarkan kepada anak-naka kita bagi masa depan mereka sehingga setiap generasi akan lebih baik dalam setiap karakter dan lebih baik dari pada generasi yang sebelumnya. Senjata spesifik yang dapat digunakan dalam Ijtihad adalah dengan cara berperang melawan pikiran kita yakni dengan melatih kehendak bebas melalui suara hati nurani yang di berikan berikan oleh Allah kepada kita. i. Di dunia kita sekarang ini, ummat Islam dihadapkan dengan dengan musuh yang berbahaya – materialis sekuler barat yang begitu berhasil mengikis kepercayaan Islam dan prakteknya yang benar. Kita harus mengetahui siapa dan apa itu musuh kita. Ini ialah sangat penting untuk di realisasikan yakni bhawa tidak semua pemikiran barat dan tidak semua budaya barat jahat, banyak hal-hal2 yang baik yang ditawari Barat, pengetahuan, teknologi, dan obat-obatan. Dan ada terdapat banyak orang di Barat berusaha untuk hidup dengan baik dan benar. Hal ini atau orang sepeti ini adalah bukan musuh kita, mereka juga adalah bagian dari korban sekuler material barat yang termarjinalkan. Dan musuh dapat ditemukan pada setiap tempat, musuh adalah setiap ide, setiap kata, dan setiap tindakan yang bertentangan degan kehendak Allah. Musuh adalah mereka yang berpegang pada kepercayaan yang salah, mereka yang berbicara mendukung apa yang salah, dan mereka yang bertindak melawan kehendak Allah. j. Kita harus tahu bagaimana melawan pertempuran ini dan model senjata yang bagaimana yang kita gunakan untuk melawan pertempuran ini. Islam meberikan kita jawabannya, ini bukanlah Jihad dengan mengangkat pedang, atau senjata, bom dan kekerasan, bukan saja dengan perang melawan yang telah disebutkan di atas sebelum nya, akan tetapi kita juga tidak akan sukses untuk melawan militer Barat. Non-Muslim harus mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah disakiti dengan jihad seperti ini, dan harus di Bantu untuk menyadari bahwa yang demikian adalah untuk kebaikan mereka

juga. Jihad seperti ini adalah lebih besar, dimana jihad menggunakan pikiran dan bukan dengan senjata atau bom, pedan, dan senjata dalam Ijtihad seperti ini harus di ketahui. k. Jihad pada masa millennium ini adalah jihad pengetahuan. Allah telah memrintahkan kita unutk membaca dan mempelajari buku pengatuhan untuk di baca dan di pelajari, dan buku pengetahua itu yang telah Dia berikan adalah kitab suci Al-Qur’an dan buku alam physical yakni kejadian alam yang berlangsung pada ciptaannya. Kita harus membaca kedua buku ini secara teratur. Kita telah di bagi tahu apabila kita tidak membaca kedua buku ini secara teratur maka kita tidak akan dapat memahami Islam yang telah diberikan Allah kepada kita sebagai jalan dalam menempuh kehidupan, dan peraktek akan perjalanan kehidupan kita akan buruk nantinya. Berpegang pada kedua pengetahuan ini, baik secara alimilasi dan dapat di manfaatkan, maka kita sebagai ummat Islam memiliki senjata yang cukup kuat untuk melawan kekuatan setan. l. Mungkin ada orang yang mengatakan jika Jihad tidak di perlukan, dan bahwa kita dapat mengandalkan Allah untuk melindungi kita, mereka yang menunggu pertolongan Allah untuk menyelamatkan mereka adalah sia-sia. Bukankah Nabi kita tercinta Saw, telah berkata: Bertawakkal- lah kepada Allah, tetapi yang pertama tariklah unta kamu’ kita harus mempertimbangkan penuh dan universal implikasi dari kata-kata ini. Allah tidak mengharapkan tugas dari kita. Allah telah memberikan kepada kita pengetahuan tentang apa yang harus kita lakukan dalam setiap situasi dan ketika kita mengikuti kehendanyakdengan benar, kita dapat memastikan kepadanya akan ganjaran yang paling tepat buat kita. m. Kita harus mengetahui bahwa pada pertempuran ini kita kan menang, meskipun memang sulit bagi kita, pada perang badar, siapa yang lebih kuat, 300 yang begitu kecil pada ummat Islam tetapi disertai oleh Allah dari pada 1000 tanpa disertai oleh Allah? Apakah hal ini tidak benar, jika satu Muslim mendapat pentunjuk dari Allah akan lebih kuat dari pada kesatuan pasukan yang di dunia tetapi Allah tidak berada di pihak mereka.mungkin hari ini barang kali 1.4 milyar Muslim di dunia, dan kita begitu tidak

percaya dengan kekuatan seperti itu, walaupun kita bersama Allah namun jika kita tidak benar maka jangan berangan jika kita akan menang. n. Sudah pasti, hanya Allah yang mengetahui, akan tetapi nampaknya kita berdiri pada kondisi yang genting sekaran ini. Akan kah kita meneruskan keyakinan dan praktek tradisional Islam sehingga kita menjadi umat Islam yang nomian atau kita hanya mengambil kesempatak disaat kekiritisan sejarah Islam dan berdiri bersatu sebagai pejuang Jihad yang memenuhi kewajiban Allah. Ketika kita berjuang dengan setiap perbuatan, setiap kata dan bahkan setiap pikiran serta setiap pengetahuan akan menjadi seorang Muslim yang benar sebagaimana Allah ciptakan? Untuk sampai kepada keinginan tujuan yang besar ini kita harus menjadi seorang Muslim yang tidak pernah terlepas dari perintah yang benar dan mencegah yang salah sebagaimana kita menentang kejahatn jahat syaitan dan mengembalikan kebaikan, keindahan, kebanaran, dan kebahagiaan yang sepenuhnya dipahami dan diperaktekkan dalam ajaran Islam. 6. MEMERINTAHKAN YANG BENAR DAN MENCEGAH YANG SALAH a. Sebagai khalifah Allah, terlibat di dalam Jihad untuk memastikan yakni keseluruhan adalah benar, dan bermanfaat bagi individu, masyarakat, dan lingkungan physical yang mampu mengalahkan selurh kejahatan, kesalahn, dan kerusakan, kita harus segera dan terbuka untuk memulai proses suatu bentuk perintah yang benar dan mencegah yang salah pada setiap pemikiran manusia, kata dan perbuatan. Baru kemudian kita akan mencapai kesempurnaan sesuai dengan Kehendak Allah, sebagaimana yang telah di sahkan oleh Al-Qur’an: “Dan berpeganglah kamu semuanya pada (agama) tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (pada masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’amt Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayatayat-Nya kepada mu, agar kamu mendapat pentunjuk. Dan

hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (AliImran 3:103-104) b. Allah lebih meyakinkan kita bahwa ummat Islam akan menjadi yang terbaik dalam pengembangn manusia, ketika mereka mematuhi perinsi-perinsip yang dinyatakan di bawah ini: “Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk mansuia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Imran 3:110) c. dalam dua ayat tersebut, kesusksesan yang sebenarnya pada ummat Islam adalah memenuhi janji mereka untuk mimpin dunia dan hal ini berlandaskan pada prinsipprinsip: 1. Muslim wajib berjuang untuk aktualisasi dari masyarakat yang paling bagus didasarkan pada pesan Ilahi Allah dan bimbingan 2. Allah menjamin umat Islam bahwa mereka akan menjadi yang terbaik orang-orang di dunia jika mereka memenuhi tiga persyaratan: (a) Dan perintahkanlah kepada segala yang baik amar bil i.e. maaruf (b) Melarang semua yang buruk nahi anil i.e. munkar (c) Percayalah kepada Allah Iman i.e. 3. Umat Islam harus diwajibkan untuk terlibat dalam dakwah (propagasi) dengan mengundang orang lain untuk segala yang baik dan benar. d. Allah dalam rahmat-Nya telah memberikan manusia, Nya Khalifah, dengan bimbingan melalui wahyu ilahi dikirim ke nabi yang dipilih secara khusus, yang tugas pokok adalah untuk mengajarkan manusia bagaimana menjadi khalifah Allah di

bumi. Yang terakhir Allah mengutus nabi yang sedang kami tercinta Nabi Muhammad (saw) dan wahyu terakhir adalah Al Qur'an. e. Nabi Muhammad (saw) adalah model terbaik Khalifah Allah di Bumi. Dalam kenabian Muhammad (damai besertanya dia), Allah telah memberikan umat manusia, sampai akhir waktu, referensi sempurna pada umumnya, komprehensif, dan rincian spesifik tentang bagaimana untuk memenuhi perannya sebagai khalifah Allah di bumi. Kita umat Islam harus belajar bagaimana untuk mengeksekusi tiga tanggung jawab sebagai Khalifah Allah dengan mengetahui dan memahami ajaran-ajaran Nabi pada semua aspek Deen sebagaimana yang termaktub dalam wahyu Allah mengirim melalui dia, dan dari contoh hidupnya. Wahyu ini terpelihara utuh dan uncorrupted dalam Alquran, dan seluruh spektrum rincian tentang kehidupan, kepribadian, ucapan, tindakan, dan kepribadian dari para Nabi, (Sunnah), adalah dicatat secara akurat dalam hadis autentik. Allah dalam rahmat-Nya, menunjukkan kepada kita setiap langkah diperlukan untuk menjadi baik dan sukses-Nya Khalifah.

7. KATA-KATA YANG INDAH DAN BIJAKSANA Bagaiman kita memerintahkan yang baik dan mencegah yang salah ? a. Hal ini harus dilakukan dengan cara yang paling baik, cinta, dan toleransi yang meungkinkan. Kita masing-masing banyak melakukan hal ini dalam pikiran kita sebagai

progress kita yang merupakan bagian dari kehidupan secara individual. Kita harus melakukkan ini di dalam keluarga kita, dalam tempat kerja kita, dalam komunitas kita, di dalam kampong dan kota kita, dalam Negara kita, dan seluruh lintasan dunia. Kita harus kita harus memulai dengan langkah-langkah yang memperkenalkan proses pencerahan sosial sehingga setiap orang merasakan sesuai dan bangga untuk menjadi bagian dari proses ini, dan sangat termotivasi untuk tawaran dan penerimaan perintah yang benar dan mencegah yang salah. b. Kita harus memerintahkan yang benar dan mencegah yang salah sehingga kita berhasil dalam mencapai tujuan kita, dalam cara yang effective, serta melibatkan semua pihak yang nantinya akan merasa nyaman dan senang sesuai dengan motode dan hasilnya. AlQur’an mengatakan: “Serulah (manusia) kepada jalan Yuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk.” (An-Nahl 16:125) Perinsip-perinsip dalam kesuksesan memerintha yang baik dan konseling melawan keburukan adalah kebaikan, kebijaksanaan, dan dengan alasan. Ayat diatas dengan jelas menyatakan bahwa dalam membantu orang lain menjadi baik, kita harus menggunakan kata-kata yang baik dan kepedulian dengan yang lemah lembut dengan cara yang menyenangkan. Kata-kata pujian yang suka didengar oelh orang, dan penghargaan, pengakuan. Meskipun pada akhirnya kita harus mengingat satu sama lainnya, namun segala kata pujian hanya milik Allah dan kepada-Nya. Gaya kita berbicara, ekspresi wajah, gerak tubuh danb harus dengan bahasa tubuh yang tepat dan bermanfaat misalnya seperti tersenyum, pelukan, ciuman, tepukan di bahu, dan hubungan keperibadian yang hangat. Dengan cara seperti ini, seseorang yang telah melakukakan perbuatan baik akan merasa dihargai untuk perbuatan itu dan akan lebih mungkin untuk melakukan perbuatan itu lagi dimasa mendatang.

d. Kasar, kata-kata ofensif dan kasar harus di hindari ketika memerintahkan yang benar dan yang salah. Dalam pencegahan yang salah. Dan memperbaiki seseorang yang berbuat buruk. Kita harus selalu melakukannya dengan jalan yang sempurna, bahwa orang-orang yang merasa benar biasanya selalunya tetap yakin benar dan akan termotivasi untuk menghentikan perbuatan yang salah dan akan mengulangi nya dnegan perbuatan yang baik di masa mendatang. e. salah satau jalan yang efektiv untuk memperbaiki keslaahan adalah dengan membawa perhatian orang yang bersangkutan secara pribadi dengan cara yang bijaksana, dan memberikan nasehat dan saran untuk perbuatan yang tepat, dan ganjaran terhadap perbuatan jika dilaksanakan. f. Bagi anak-anak, membantu mereka utuk menjadi Khalifah Allah yang baik, kita bisa mengajarkan mereka untuk mencintai yang mendalam dalam hati mereka yakni bahwa Allah telah menjadikan kebenaran, dan memebenci segala sesuatu yang tidak di sukai oleh Allah., hal ini terdapat terdiri dari tiga perkara 1. Setidaknya dalam beberapa kali setiap hari mencari jalan posistif yang berbeda untuk mengingati anak kamu bahwa mereka adalah Khalifah Allah, dan memberikan kajiaan tentang apa artinya menjadi Khalifah Allah. 2. Setidaknya dalam beberapa kali setiap hari mencari jalan positif yang berbeda untuk membrikan hadiah kepada anak kamu (maksudnya dengan kehangatan dan kata-kata pujian) dengan barang yang berharga ketika mereka melakukakan karakteristik yang baik yang mereka perlihatkan. 3. menetapkan aturan yang tegas dan masuk akal, dan terangkan kepada mereka alasan akan aturan tersebut. Terapkan peraturan-peraturan tersebut secara konsisten dengan berbagai disiplin, yang mana artinya tanpa kekerasan. Ini adalah Sunnah Rasul kita Muhammad Saw. g. suara hati nurani

dengan diri kita sendiri, kita dapat menggunakan suara hati nurani ( yang mana inti pembicaraan dengan diri kita di dalam pikiran kita) untuk memerinthakan dan memperkuat segala yang baik dan yang benar, dan melarang dan melemahkan seluruh kejahatan dan perbuatan salah. Kita harus selalu membuat penialaian terhadap segala sesuatu yang memasuki alam kesadaran kita datau pikiran kita, kata-kata, dan tindakan yang positif atau negative.kita harus mengasimilasi, atau internalisasi peran kita sebagai Khalifah Allah di muka bumi bagi pandangan dunia. Ini bukan berarti bahwa kita harus memperingati diri kita pada setiap contoh, bahwa kita adalah Khalifah Allah; akan tetapi pada hal yang tertentu yakni ketika harus memilih moral atau sebuah usaha antara yang baik dan yang buruk menghadang kita, kita harus membawa pada pikiran bahwa kita adalah Khalifah Allah. Kita dapat berkomunikasi dengan diri kita di dalam pikiran kita melalu suara hati nurani. Salah satu cara adalah dengan bertanya kepada diri kita sendiri; “Haruskan aku melakukan ini sebagai Khalifah Allah?” atau “apakah tindakan ini akan membawa saya lebih dekat kepada Allah atau setan? “atau” apakah Allah atau setan akan senang dengan saya terhadapa apa yang saya kerjakan ? h. Bijaksana Memerinthakan yang baik dan mencegah yang salah juga harus disertai dengan perbuatan yang arif. Hal ini juga tidak terlepas dari pada aplikasi hukum yang benar, yang mengontrol perkembangan dan lingkungan manusia. Inti mempelajari huku-hukum melibatkan ganjaran dan hukuman untuk mempengaruhi lingkungan dan pembentukan konsep untuk mencapai setiap tujuan yang di hendaki. i. Contoh keteladanan Nabi besar Muhammad Saw. Sunnah nabi kita tercinta (Muhammad Saw) merupakan contoh-contoh perbuatan yang sangat banyak dan bagaimana dia secara keseluruhan berbakti kepada Allah, memerinthakan yang baik dan mencegah kejahatan dengan menggunakan pendekatan kata-kata indah dan bijaksana?

Nabi yang kita cintai tidak pernah berbuat kekerasan, beliau selalu lembut, peduli, pemaaf, dan selalu melupakan kesalahan seseorang. Bahkan orang-orang yang memperlakukan dengan kekejaman dan yang mengerikan dibalas dengan kebaikan dan kesabaran dari padanya sebagai balasannya. Nabi Muhammad tidak pernah melakukan kutukan atau penghinaan atau melukai siapa pun. Ia di utus sebagai rahmat bagi semua mahkluk. Kita para pengikutnya harus banyak mempelajari sunnahnya sedapat mungkin dengan begitu kita akan menjadikan diri kita seperti kelakuan rasul pada lingkungan kita. Sebagaimana orang-orang inggris mengatakan: kamu hanya benar-benar mengetahui seseorang jika kamu berjalan sati mil di setiap langkah mereka. j. Teloransi dalam Islam. Islam yang paling efektif harus diperaktekkan dengan penuh teloransi, teloransi dalam Islam tidak pernah alah terhadap tujuannya. Teloransi dalam Islam adalah pengetahuan akan pengaruh kekuatan negative yang terdapat dalam masayrakat modern, yang kebanyakan orang memepercayai bahwa yang salah adalah benar dan yang benar adalah salah. Teloransi dalam Islam adalah suatu bentuk pengetahuan bahwa akibat kekuatan pengaruh buruk ini banyak orang berbuat salah dan kurang baik dari pada sebaliknya. Teloransi dalam Islam adalah tetap baik dan peduli terhadap saudara-saudara kita yang gagal melakukan yang benar dan salah ketika berusaha mencari cara-cara yang positif. Dan kita memperbaiki dan membantu mereka agar mereka dapat menjalani kehidupan mereka sesuai dengan kehendak Allah. Dan teloransi dalam Islam adalah kesediaan untuk membiarkan saudara-saudara kita untuk segera beribadah kepada Allah baik cepat atau lambat yang tidak terlepas dari tempat gaya kehidupan mereka. Kita tidak boleh mengubah Islam untuk menyesuaikan dengan cara dunia modern, akan tetapi kita seharusnya mengubah cara-cara gaya kehidupan modernis berpahamkan ajaran Islam yang benar. Modernis termasuk re-intrepetasi Al-Qur’an dan sumber-sumber lain dari kepercayaan Islam kadang-kadang ‘berubah’ dari ajaran pemahaman Al-Qur’an. Ini adalah proses yang berbahaya dan dapat menyebabkan penimpangan keyakinan. Islam tidak perlu “ditafsirkan kembali” akan tetapi sebaliknya kita tidak perlu mengakhiri progress penafsiran dan dengan begitu kita dapat terus-menerus lebih baik dan lebih

akurat memahami kebenaran dasar pengetahuan islam. Dasar kebenaran Islam tidak pernah berubah, akan tetapi mereka akan lebih baik di pahami. Progress intrepetasi bukanlah suatu tindakan modern; ia lebih baik jika di tempatkan pada tradisi dan pengetahuan dalam ajaran Islam. 8. TAQWA a. Untuk mengefektif kan perintah yang baik dan larangan yang salah, Ummat Muslim harus memiliki ketaqwaan yang cukup tinggi yakni taqwa, taqwa kadang-kadang di defenisikan sebagai takut kepada Allah, artinya lebih jauh dari pada itu. Memiliki taqwa yang cukup tinggi memungkinkan kita mampu menjadi Khalifah Allah yang dapat membedakan, yang baik dan benar, dan yang mana yang tidak baik. Takwa artinya kesadaran yang tinggi terhadap keesaan Allah yang menyebabkan keinginan untuk membentuk kewujudan yang satu di dalam kesadaran yang sebenarnya. Sebagaimana kesadaran Tuhan secara positif yang memotivasi seseorang untuk melakukan setiap perbuatan yang benar, Karena Allah, mengamati suara hati nurani dan tindakan lahiriyah seseorang, dan di dalam seluruh perencanaannya, segala sesuatu akan mempunyai konsekuensi. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hashr, 59:18) b. Taqwa juga dapat di artikan takut kepada Allah, khusunya akuntabilitas dan penghakiman Illahi. Ketakutan ini akan Allah adalah serupa dengan mencintai dan mengaguminya: artinya takut menyinggung-Nya atau melakukan perbuatan yang salah yang akan merusak surganya. Taqwa dalam pengertian ini berarti menahan diri, menjaga diri dari segala perbuatan jahat, salah, dan ketidak adilan, dan melakukan tindakan yang baik serta positif.

c. Satu-satunya keriteria yang membedakan laki-laki dan perempuan beriman adalah tingkat ketaqwaannya. ”Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi maha mengenal.” (Al-Hujurat 49:13) d. Bagaimana Khalifah Allah mencapai ke-Taqwaan yang tinggi ? “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab, 33:21) 1. Taqwa dapat di tingkatkan sebagai salah satu keuntungan yang lebih besar dalam pengetahuan yang benar. Pengetahuan disini adalah: (a) Pengetahuan tentang Allah dan atributnya (b) Pengetahuan akan akuntabilitas dan pengadilan Illahi di Akhirat (c) Pengetahuan dan pemahaman tentang dua kitab Allah yang telah memerintahkan kita untuk membaca dan mempelajari, Al-Qur’an dan ciptaan Physicalnya 2. Taqwa juga dapat di pelihara dengan menyembah dan mengabdi padanya dengan baik, seperti seseorang yang dapat merasakan akan kehadiran dan keberadaan Allah yang satu, jika seseorang tidak dapat melakukannya, maka sesungguhnya Allah melihat dan sedang memperhatikanmu pada setiap tempat, waktu dan ruang. 3. Taqwa dapat meningkatkan ketika seseorang banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang baik seperti Sholat, puasa, I’tikaf, mengingat Allah. Memperoleh pengetahuan dari Wahyu-Nya dan perbuatan yang lain yakni yang dapat membentuk kesadaran kita yang berpusat pada keesaan Allah. 9. AKUNTABILITAS KEPADA ALLAH

a. Penghakiman Allah. Bagi Ummat Islam, peran manusia di muka bumi adalah sebagai Khalifah atau pengemban Amanat Allah. Kita adalah pelayan-pelayan Allah dan pesuruh-Nya di bumi. Kita bukanlah penguasa di bumi ini; ia bukanlah hak kepada kita terhadap apa yang kita kehendaki, ia adalah milik Allah dan Dia telah mempercayai kita dengan ketetapannya. Fungsi kita sebagai Khalifah Allah, adalah hanya untuk menjalankan dan menjaga kepercayaan itu. Kahlifah adalah tanggung jawab bagi perbuatan laki/perempuan, untuk jalan yang mana laki/perempuan menggunakannya dengan baik atau menyalahgunakan kepercayaan Allah. Allah mengajarkan kita bahwa Allah-lah yang telah menjadikan kita, dan kita akan di kembalikan kepada Allah pada hari Kiamat. Dan bahwa segala perbuatan kita bertanggung jawab atas perbuatan kita sebagaimana kelaliaan kita. Khalifah harus memberikan tanggung jawab atas perbuatannya yakni atas amah yang di berikan oleh Allah selama ini pada hari perhitungan nanti. Ini merupakan gambaran akuntabilitas seorang Khalifah pada hari akhirat nanti. Islam merupakan pembimbing bagaimana kita hidup sekarang dengan begitu kita mampu me3nghadapi akhirat nanti. Ini merupakan pesan yang memberitahukan kita tentang hal apa saja yang nantinya akat terlibat pada hari akhirat b. Ganjaran dan Hukuman Allah. Kehidupan manusia di muka bumi sebagai Khalifah Allah adalah merupakan tanggung jawab yang besar. Yang nantinya akan dibuktikan dengan akuntabilitas. Hal ini akan terlihat dengan adanya pahala dan hukuman.Makna yang telah disebutkan dalam AlQur’an dan Sunnah Nabi besar Muhammad Saw. Khalifah sebagai ujian, sebagaimana yang di tuturkan : Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu

amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi maha penyayang. (Al-An’am 6:165) Dalam kapasitasnya sebagai Khalifah Allah, manusia bertanggung jawab kepada-Nya bagi seluruh tindak perbuatannya,, ini merupakan tugas manusia untuk menggunakan seluruh kekuatan, yang telah diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak Allah. Dia harus menggunakan sepenuhnya seluruh daya pikirannya dan energinya untuk mencari ridho Allah. Di dalam hubungannya sesama masyarakat dia harus menjalankannya pada tempat yang di benarkan oleh Allah. Ringkasnya, seluruh energinya pada urusan dunia harus dia arahkan pada keinginan Allah. Ini merupakan tindakan yang paling baik bagi seseorang, dengan rasa tanggung jawab, ketaatan, kerendahan hati semata-mata hanya mencari kesenangan yang bertujuan demi mencapai nikmat dari Allah. Dengan demikian dia akan merasa lebih dekat kepada Allah. Dalam ajaran Islam. Pembangunan spiritual merupakan makna pendekatan diri kepada Allah. Demikian juga seseorang tidak akan mempu mendekatkan diri kepada Allah jika dia bermalasan tiada upaya dan tidak mentaati seluruh seruan Allah dan mengingkarinya. Di dalam Islam, menjauh dari Allah berarti akan menjadikan seluruh spiritual akan gelap dan menjadikan manusia buta. 1. Khlafiah worlview a. Manusia sebagai Khalifah Allah. Di dalam Islam konsep yang paling tinggi adalah Tawhid, yang berlaku bagi seluruh yang wujud, fisik, spiritual, dan seterusnya. Ini merupakan esensi dari pengetahuan, yang merujuk kepada kesatuan yang tak terbatas dan keunikan yakni hanya dia (Allah). Secara fisikal untuk meningkatkannya kita harus benar-benar memahmi keberadaan srpitual; konsep yang paling tinggi adalah Khalifah, yang mengacu pada tujuan ciptaan Allah, dan peran mahkluk yang di ciptakan oleh Allah adalah untuk menjadi Khlaifah-Nya. b. Penghakiman Allah Allah telah menciptakan fisikal dunia sehingga Dia bisa menempatkan Adam, dan keturunannya, dalam hal ini menciptakan dunia untuk Khalfiah-Nya. Jadi yang penting

adalah setiap manusia memenuhi peranannya sebagai Khalifah secara benar, dan keriteria penialian akan didasarkan pada seberapa baik kita memenuhi peran Khalifah Allah. c. Memenuhi peran sebagai Khalifah. Peran kita sebagai Khlaifah Allah didefenisikan sebagaisifat esensi yang paling penting yang berhubungan dengan Allah sebagai ciptaan-Nya. Allah telah memilih kita sebagai represntasi-Nya di dunia fisikal dan menggantikannya dengan tanggung jawab kita pada pengaturan urusan dunia sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini merupakan kehendak Allah yang kita kita boleh secara bebas untuk memilih, menjadikan diri kita baik, menolong keluarga kita dan berkomunikasi demi kebaikan, dan menjadikan bentuk dunia ini menjadi baik. d. Rencana Besar Allah. Agar kita berhasil memenuhi peren kita sebagai Khalifah-Nya. Allah telah menundukkan ciptaan Fiskal-Nya pada hukum-hukum ‘alami’ tertentu. Allah menggunakan hukumhukum ini secara langsung berlaku pada dunia sesuai dengan kehendak-Nya, dan Allah memeberikan kita akses kepada pengetahuan tentang hukum-hukum ini, sehingga kita dapat menggunakan hukum-hukum ini, berbuat atas nama-Nya dan memanfaatkan atribut Illahi, dan kekuatan yang telah dia berikan pada kita, untuk memastikan bahwa rencanaNya bagi kelangsungan penyempuranaan ciptaan-Nya, menurut kehendak-Nya. Ini adalah kehendak Allah bahwa seluruh ciptaan fisikalnya menuju kepada kemajuan yang sempurna dari semua karakteristik yang positif. e. Penghormatan Tertinggi Tidak ada kehormatan yang lebih tinggi dari pada peran Khalifah yang di anugrahkan Allah pada Kita, Tiada seorang Muslim yang benar-benar mencintai Allah di dalam hatinya akan tetatpi gagal untuk mengabdikan diri dalam memenuhi perannya sebagai Khlaifah Allah. Jika kita tetap setia kepada Allah dan tidak membiarkan Syaitan menggoda kita dengan doktrin-doktrin palsu, menyesatkan pengetahuan, nafsu duniawi, dan janji yang mustahi – sebuah dunia yang baik di masa depan dan benar dalam segala hal tidak akan dapat kita sangkal.

INI ADALAH JIHAD DIMANA SETIAP MUSLIM HARUS MEMENUHINYA DENGAN CARA MEMERINTAHKAN YANG BAIK DAN MENCEGAH YANG SALAH, DENGAN BUDI BAHASA DAN KEBIJAKSANAAN DISAAT MEMBANGUN KETAKWAAN YANG TINGGI.

BAB 4 SEBUAH PENYEMPURNAAN DAN KEBENARAN DUA ISLAM 1. DUA HAL YANG DIBERIKAN KEPADA SETIAP MUSLIM Apa yang sebenarnya kita lakukan, sebagai Khlaifah Allah, adalah menciptakan sebuah dunia Islam yang sempurna dan dan benar? Sebab rencana Allah pada kita begitu sederhana, perencanaan untuk menciptakan sebuah dunia Islam yang sempurna dan benar harus sederha. Semua yang harus kita lakukan adalah: a. Memberikan setiap anggota ummat sebuah kebaikan dan pemahaman wahyu yang di peraktekkan dan kepercayaan Islam sebagai penafsiran yang berdasarkan bimbingan ulama kontemporer dengan mengkombinasikan sebuah pemahaman yang baik yakni pengetahuan tradisional Islam berdasarkan dukungan fakta-fakta Ilmiah dan logis. b. Memberikan kepada setiap ummat pemahaman yang baik akan pengetahuan hukum-hukum bagi seluruh perkembangan manusia yang terjadi. Jika, sebagaimana yang di ungkapkan dalam hipotesis, setiap orang diberi dua hal dengan cara yang mereka dapat memahami dengan benar dengan hasil alami dan tidak dapat dihindarkan, di dalam setiap individu dan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk dalam masyarakat sosial, menuju semua hal yang baik dan benar, menuju dunia yang sempurna dan benar-benar sesuai denan kehendak Allah.

Begi seluruh ummat Muslim kemungkinan akan kesempurnaan dan dunia Islam yang benar harus memiliki tindakan yang besar. Rencana yang di usulkan untuk membantu mencapai keindahan yang besar dimasa mendatang depan seperti memiliki kekuatan logika yang dalam dan akal yang sehat pasti akan berhasil. Memberikan potensi akan keberhasilan rencana ini terhadap perubahan sosial sesuai dengan kehendak Allah. Maka dengan begitu tidak akan ada dosa setidaknya mencoba untuk memperaktekkannya. 2. ISLAM – PANDANGAN SETIAP MUSLIM Islam merupakan petunjuk dimana keberadaan fisikal dijadikan dengan begitu sempurna, sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Serta kepercayaan tradisional dan peraktek akan pemahaman Islam yang benar tidak akan pernah berubah. Makna tradisional adalah kepercayaan yang abadi dan peraktek-peraktek Islam yang melalui perubahan waktu kepada generasi-genarasi Muslim yang baru. Dan menyebarluaskan Islam dengan sukses dikalangan non – Muslim, yang pada saat ini tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk mengerjakannya dikarenakan perubahan dunia saat ini. Makna diskusi dan pemahaman pokok-pokok Islam yang benar tidak berubah harus diketahui yang mencakup analisis objektif berdasarkan pengakuan fakta para ilmuan dan logic. Pengetian akan tawaran yang efektif akan keindahan dan kebenaran Islam kepada kaum Muslim dan non – Muslim harus di ketahui yang mencakup pemanfaatan komunikasi moderen dan kekuatan pengetahuaan perinsip-perinsip baru dan pengarus sosial berdasrkan pengethuan pisikologis yang kontemporer. 3. PENERAPAN PENGETAHUAN HUKUM-HUKUM DALAM MENCIPTAKAN SEBUAH KESEMPURNAAN DAN KEBNARAN DUNIA ISLAM Proses Pembentukan Menurut pengetahuan hukum, langkah dari kondisi yang ada menuju tujuan kondisi yang dikehendaki harus dilakukan melalui rangkaian lang kecil berturut-turut yang bermanfaat. Ini disebut pembentukan proses. Jika setiap langkah di sepanjang jalan itu terlalu besar atau tidak cukup bermanfaat maka kemajuan tujuan akan berhenti bahkan mungkin bergerak jauh dari tujuan yang di inginkan.

Langkah Dasar Dan Tujuan Yang Di Kehendaki Seperti yang kita lihat sekarang ‘kondisi’ atau langkah dasar kondisi itu adalah dunia yang selalunya banyak terdapat kesalahan dan sedikit kebenaran. Tujuan ‘kondisi yang kita inginkan’ adalah dunia dunia yang konsisten dengan kehendak Allah, yang akhirnya tidak akan memiliki perkara yang salah dan segalah urusan akan menjadi benar. Ini merupakan hal yang sangat penting bahwa kita jangan berputus asa bahwa tujuan kondisi yang kita inginkan mungkin saat ini terasa begitu mustahil jauh dari keberadaan kondisi kita. Kajian hukum, untuk melaluinya kita sangat jauh untuk memahami mereka dengan benar, ini merupakan rancangan Allah kepada kita dengan kekuatan alat akan perubahan sosial, yang mana kita mampu mencapainya dengan sukses tampaknya mustahil tujuan, sebuah kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam. Langkah Sederhana Yang Bermafaat Sebagaimana kita bekerja untuk memenuhi tujuan yang suci kita harus memastikan bahwa kita tidak akan pernah berusaha mengambil sebuah langkah yang begitu panjang – hal ini begitu besar, atau kita akan gagal. Jika kita tidak pernah mencoba melakukan perjalanan yang begitu besar atau yang tidak cukup bermafaat, maka kita akan mendapatkan kegagalan. Untuk mencapai tujuan kita terhadap dunia yang sesuai dengan kehendak Allah, terutama pada awal langkah di sepanjang jalan, harus banyak bersabar dan sifat teloransi yang harus di kedepankan. Konsentrasi pada ummat Muslim dan non Muslim harus menjadi prioritas yang paling utama. Kondisi harus di siapkan dengan hatihati, dengan begitu setiap waktu pada parjalanan yang begitu panjang akan menuju pada tujuan yang kita kehendaki. Setiap orang yang akan di pengaruhi langkah baru akan menyukai untuk melakukakan langkah tersebut. Ini merupakan ekspresi tertinggi akan kewajiban terhadap seluruh kaum Muslim untuk memastikan bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk kehidupan pada jalan Islam. Non-Muslim Bagi mereka yang belum beragama Islam, rencana ini untuk pembentukan kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam, yang seharusnya di perluaskan dan disambut dengan

kehangatan. Didalam peraktek Islam, tidak akan pernah ada bentuk pemaksaan bagi setiap orang yang memiliki budaya atau agama yang mereka tentukan. Ini merupakan alasan yang diharapkan yakni bahwa pada akhirnya hamper semua orang akan berkeinginan menjadi seorang yang Muslim; akan tetapi waktu itu hanya datang ketika kepercayaan dan peraktek Islam telah menunjukkan identitasnya menjadi begitu simpatik bahwa tidak ada satu orangpun yang kesempatan menjadi seorang Muslim. Tetapi sampai hari itu, Muslim dan non Muslim harus hidup bersama dalam kedamaian, harmonis, dan menghormati, dan bekerja dalam kesatuan untuk memperbaiki setiap kesalahan yang berada di di dunia. Tiada tindakan yang tepat dianggap benar, atau alasan yang di dibenarkan. Sebab Allah dulunya telah mengutus rasul-Nya bagi seluruh Mahkluk dunia. Maka tidak mengherankan bahwa semua orang di dunia telah lama saling berkongsi akan landasan pemikiran tentang apa yang baik dan benar dan tepat. Ini akan menjadi tugas pada penciptaan sebuah kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam lebih mudah. Sebagaimana yang di maksudkan adalah membantu menjelaskan kesatuan yang benar kepada seluruh masyarakat dunia yang bercorak ragam yang saat ini berbeda ideologi dan agama agar disarankan bahwa kita menerima setiap mahkluk manusia sebagai Muslim (Tanpa Kapitan ‘M) dan bagi mereka yang menyadari akan agama Islam secara natural dan dibuktikan dengan kalimat Syahadat seagai Seorang Muslim (dengan kapital ‘M’), dengan cara ini, dari awal, tidak akan ada orang yang tertinggal di luar persaudaraan Islam. Dalam konteks ini Islam (tanpa kapital ‘I) merujuk kepada hubungan natural antara ciptaan eksistensi dan Tuhan, sementara Islam (dengan kapital ‘I’) merujuk kepada agama yang berdasarkan hubungan natural yang baik antara eksistensi ciptaan dan Tuhan, yang kita kenal sebagai Allah.

4.TRANSFORMASI UMMAT ISLAM Kunci konsep Khalifah Project adalah manusia telah disepakati oleh allah untuk melakukakan sebagai Khalifah di Muka bumi. Konsep ini manusia, Sebagai Khalifah Allah di muka bumi memili potensi untuk menjadikan dorongan yang kuat untuk

membawa tentang perubahan positif sosial dalam kalangan ummat Islam. Hal yang sama juga berdampak bagi ummat non-Muslim Memusatkan pada titik pokus bagi semua energi. Usaha dan perjuangan dari setiap Ummat Islam mungkin diarahkan, untuk menghindari pemborosan energi, usaha, dan perjuangan. Jika perhatian ini berjalan dengan konsentrasi penuh maka akan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dalam tranformasi Ummat Islam dalam keseluruhan. TRANFORMASI KAUM MUDA Metode Khalifah diterapkan bagi anak-anak Muslim, Insya Allah, bertambah sebuah genarasi Muslim yang akan fokus terhadap meyempurnaan peran mereka sebagai Khalifah Allah di dunia bahwa mereka akan mengembalikan kemunduran generasigenarasi Ummat Islam sekitar 400 tahun yang lalu. Penjelasan ini digambarkan dalam bentuk diagram pada halamat berikut. Kondisi Ummat Islam selama 1400 tahun yang lalu

Masa Kejayaan Islam di Madina Hijrah 622 C.E

Dunia Ummat Islam di Taklukkan dan di pengaruhi sekuler Material

---------------HARI INI (Poin Islam Mundur) MASA DEPAN UMMAT ISLAM Generasi yang solid dalam perubahan mengatakan tidak akan terpangaruh sekuler material dan budaya moderen Barat dan sebagai Khalifah Allah menjadikan Islam pada tempat yang benar sebagai pembimbing bagi seluruh ummat manusia di bumi.

Kemungkinan 2

Sekarang

Kemungkinan 1

Kemunduran yang terus menerus sehingga Ialam Hilang dari peredaran dunia

Setelah 1000 tahun masa kejayaan beradaban Islam, Ummat semakin tidak mampu bertahan dari serangan pengaruh-pengaruh jahat sekuler Barat, hal ini di karenakan Ummat Islam menabaikan ajaran dan peraktek Islam yang benar. Sehinga akhirnya mereka kehilangan kepemimpinan dunia; sungguh amat di kesalkan, dunia Islam ditundukkan dan di kuasai oleh kejayaan kolonial Eropa sampai setengah 20 abad. Ketika Ummat Islam berjuang untuk kedaulatan mereka dan menang adalah hak mereka untuk mendapatkan kembali posisi du dunia. Saat ini Ummat Islam harus bangun dari tidur yang berkepanjangan, dekadensi, impotensi, dan penguasaan oleh negara-negara Barat, dan memperhatikan janji Allah: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekututkan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir

sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (An-Nur, 24:55)

5. LANGKAH SEDERHANA DALAM TRANSFORMASI UMMAT Hal yang perlu di lakukan diantara ummat Islam akan rencana yang sederhana ini dalam pembentukan kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam sebagaimana yang tertulis dalam Khalifah Project adalah yang pertama, menuju malakukan transformasi terhadap Ummat Islam, sebagai ummat yang terbaik yang pernah muncul dari ummat manusia sebelumnya. Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mecegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali-Imran 3:110) Langkah Pertama: Tawhid Setiap ummat Islam harus menerima, sebagai pandangan-nya di dunia yakni konsep Tawhid (menegsakan Allah) yang berpedoman bahwa alam semesta memiliki pencipta yang satu, unik pada keaslian seluruh benda-benda dan terbukti, lemah lembut dan maha mengetahui, tidak bisa di ketahui oleh kemampuan manusia dan diluar persepsi manusia pada umumya. Mencintai Allah harus di tanamkan kedalam hati pada setiap ummat Islam dimanapun berada. Setiap ummat Islam harus memahami dan memperaktekkan Islam sepenuhnya yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Setiap ummat Islam harus sepenuhnya memahami peranan yang paling mulia sebagai Khalifah Allah dan benar-benar berkeinginan untuk mematuhi tanggung jawab yang begitu besar yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Setiap ummat Islam harus memiliki kepercayaan yang tanpa keraguan bahwa mereka memiliki potensi untuk menciptakan kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam.

Langkah yang kedua: Dua buah buku ilmu pengetahuan Ketika Allah mengajarkan kepada Nabi Adam Alahi Salam nama-nama (sifat) bendabenda, ini merupakan sifat yang membentuk keselarasan antara ilmu pengetahuan dan perilaku yang sebelumnya terpecah. Memang pengetahuan ini menjadi alat bagi manusia untuk memungkinkan menjadi Khalifah Allah dan menjadikan mereka bertanggung jawab untuk tindakan yang mereka lakukan. Sesungguhnya Allah memerintahkan ummat manusia untuk melakukan pendalaman dan pemahaman dari kedua buku pengetahuan tersebut (atau dua bacaan) dan untuk memahami situasi alam semesta telah dijelaskan dari pemahaman kedua sumber buku tersebut yang saling melengkapi satu sama lainnya. Pertama buku ini adalah kitab Allah, wahyu yang di turunkan oleh Allah Swt melalui rasulnya (Muhammad Saw), yang kedua adalah kitab kitab tentang penciptaan alam semesta. Sekarang kitab yang terakhir adalah kitab suci Al-Qur’an, sebuah bacaan yang paling berharga yang mana seluruh perkara Agama yang signifikan telah di jelaskan dalam surat (Yusuf, 12:111) dan kitab penciptaan alam semesta yang tidak terdapat di kitab lainnya, telah di jelaskan dalam surat (Al-an’am, 6:38) Sesunggunya pada kisah-kisah meeka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. AlQur’an itu bukanlah cerita yang di buat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum beriman. (Yusof, 12:111) Dan tiadalah bintang-bintang yang ada di bumi dan burungburung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan ummat-ummat juga seperti kamu. Tiadalah Kami alpkan sesuatupun di alam al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al-An’am, 6:38) Manusia harus melakukan studi terhadap kedua buku ini, maka dia akan mampu menjaga keseimbangan iman-nya dan pemahaman pengalaman spritualnya. Disis lain dia akan mampu memahmi semua jenis ilmu (fisika, sosial, dan humaniora), dan yang lainnya,

akan menjadikan dirinya berkualitas, untuk memenuhi syarat dalam menjalankan Amanah sebagai tanggung jawab seorang Khalifah di muka bumi. Projek Khalifah menawarkan sebuah metode yang sederhana demi mewujudkan tujuan yang paling berharga. Meskipun ini tidak mudah dan tidak dapat di bantah, pasti akan tercapai juga, dan yang paling penting dari semuanya, yakni KESEMPURNAAN DAN JALAN YANG BENAR. 6. LINGKARAN KHALIFAH Khalifah institut telah memperkenalkan rencana yang inopatif sabagai salah satu cara untuk menyebarkan ide-ide dan metode-metode yang mewujudkan metode Khalifah dalam menggapai kesempurnaan dunia Islam yang benar. Ini merupakan pembentukan lingkaran Khalifah diseluruh negara dunia. “Buku pedoman lingkaran Khalifah” telah di publikasikan oleh institut Khalifah pada May 2004, yang menyajikan panduan sederhana, sebagai berikut: i. Fungsi Lingkaran Khalifah ii. Jihad positif iii. Langkah sederhana sebagai panduan untuk mengatur lingkaran Khalifah iv. Dakwah melalui pendekatan lingkaran Khalifah v. Proses Pembentukan dalam mencapai tujuan kita sebagai Khalifah Allah vi. Konsep 6 tingkat pemisah/pengaruh atau hubungan di dalam penyebaran metode Khalifah di seluruh dunia. vii. Organisasi Lingkaran Khalifah viii. program tingkah laku sosial untuk mewujudkan kebaikan bagi seseorang, masyarakat, dan lingkungan. 7. JIWA- MEYEMPURNAKAN KENABIAN Jiwa – menyempurnakan kenabian adalah konsep dalam sosiologi dan pisikologi, yang menyatakan:

Apa pun yang kamu percayai pasti berlaku, dan ia mungkin sering terjadi sebab kamu akan menemukan jalan (sadar atau tidak sadar) membuatnya terjadi, dan apapun yang kamu tidak mempercayai akan terjadi maka dia tidak akan terjadi sebab sabab anda menemukan-nya tiada terjadi dan perubahan. Setiap Muslim – pria, wanita, pemuda, dan anak-anak harus sepenuh hati percaya bahwa metode Khalifah dapat menciptakan dunia Islam yang tepat untuk kedepan. Hal ini sangat penting sekali bagi keberhasilan dalam pencapaian tujuan kami – SEBUAH NILAI SURGA DI DUNIA. Berdasarkan dorongan komitmen yang teguh ini, setiap ummat Islam – pria, wanita, pemuda, dan anak – harus terlibat dalam JIHAD untuk mengembalikan perilaku yang menyimpang dan penurunan ummat Islam, hal ini pasti akan terjadi jika kita bertindak dengan benar secara bersama-sama sebagai Khalifah Allah. Namun jika hal ini dilakukan secara individual biarpun dengan segenap usaha dan seluruh sumber yang telah Allah berikan kepada kita, maka tujuan untuk menyempurnakan dunia Islam yang benar tidak akan tercepai sebab dilakukan secari personal atau sendiri. Tidak ada satu kesempatan yang sama dalam hidup ini, kita lebih baik berusaha mendekat diri kepada Allah dalam mencapai tujuan kita, atau malah sebaliknya berusaha mendekatkan diri kepada Syaitan sehingga gagal untuk menyempurnakan peran sejati kita sebagai Khalifah Allah. BAHWASANYA TIADA SATUPUN YANG LEBIH KUAT KETIKA WAKTU DAN PIKIRAN DATANG. WAKTU DATANG UNTUK MEMIKIRKAN ISLAM YANG HARUS DIPAHAMI, DITERIMA, DAN DI PERAKTEKKAN DI DUNIA Metode Khalifah sangat kuat, yakni SEDERHANA MUDAH BENAR BAIK LOGIK

DAPAT DI CAPAI DAN DAPAT DI PERTANGGUNG JAWABKAN Mari kita berusah dengan sebaik-baiknya demi keinginan Allah untuk menjadikan sebuah dunia Islam yang benar dan sempurna, NYATA INSYA ALLAH

Cover belakang Buku ini membahas begitu pentingnya peran Khalifah Allah yang sering dilupakan oleh ummat Islam di dunia sekarang ini. Buku ini mencakup penjelasan tentang apa yang sebenarnya dimaksudkan menjadi Khalifah Allah, buku ini juga menjabarkan tanggung jawab Khalifah Allah, menggambarkan proses yang perlu dilakukan untuk berhasil menyempurnakan tanggung jawab kita sebagai Khalifah Allah, dan buku ini membahas bagaimana kita sebagai Khalifah Allah dapat penyakit dunia sehingga dunia ini menjadi benar dan sempurna. Teks buku ini telah di susun dari hasil presntasi dan makalah akademik Professor muhammad Al’Mahdi, Pendiri institute Khalifah. Professor Muhammad al-Mahdi banyak menghabiskan waktu untuk mengkaji kebenaran. Hampir empat belas tahun menjadi seorang mahasiswa penuh ketika di Amerika Serikat sehingga menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk program PhD, pada bidang anak-anak, klinik, eksperimental, dan pisikologi pendidikan. Pada awalnya beliau mengambil ilmu fisika pada disiplin studinya, hal ini memungkinkan pada beliau sebab beliau sebelumnya berkonsentrasi di bidang pelatihan eloktronik, beliau telah menghabiskan waktu sebagai riset asisten di salah satu laboratorium fisika yang terkemuka saat itu, dimana beliau mendapat kesempatan untuk bertemu dan membicarakan sifat yang paling dasar dari alam semesta sehingga beliau mendapat penghargaan dalam bidang fisika. Sejak menjadi mahasiswa, hampir tiga puluh tahun beliau mengabdikan hidupnya untuk studi Islam dan mengmbangkan perencanaan yang tepat untuk mengubah bentuk kesalahan yang di dunia sekarang ini, sehingga anak-anak kita menjadi sadar akan kewujudan Tuhan dan hidup dalam cinta dan kedamaian di dunia.

Produk-produk Khalifah yang bisa di dapatkan Daftar Nama Buku-buku

Harga

1. Pembentukan Karakter Mulia-Pedoman Bagi Orang Tua (Malaysia-English-Indonesia)

RM5.00

2. Lingkaran Khalifah

RM3.00

3. Keberhasilan Orang tua dalam Islam

RM1.00

4. Khalifah dalam bentuk buku ber-Jilid, setiap satu buku

RM5.00

a. Pemahaman akan konsep Khalifah b. Menjadi Khalifah Allah c. Solusi Islam terhadap Masalah-masalah Dunia d. Pelajaran Hukum-hukum e. Keberhasilan Orang tua dalam Islam f.. Pisikologi Islam g. Penciptaan sebuah Negara Islam h. Penciptaan Alam Semesta i. Kebenaran Ilmu Pengetahuan akan keberadaan Tuhan j. Kebenaran Realitas

( Jilid 1 ) ( Jilid 2 ) ( Jilid 3 ) ( Jilid 4 ) ( Jilid 5 ) ( Jilid 6 ) ( Jilid 7 ) ( Jilid 8 ) ( Jilid 9 ) ( Jilid 10 )

5. Tiga Tokoh Kontemporer Dalam Islam: Pemikiran Mereka Tentang Khalifah Tuhan

RM5.00

6. Kesatuan Teori terhadap Eksistensi- Tiap-tiap edisi a. Edisi Pertama (Penciptaan Alam Semesta) b. Edisi kedua (Lingkungan Masyarakat Sosial) c. Edisi Ketiga (Pelajaran Hukum-Hukum)

RM15.00

7. Kesatuan Teori terhadap Eksistensi- Terdiri dari 3 Edisi a. Edisi Pertama (Penciptaan Alam Semesta) b. Edisi kedua (Lingkungan Masyarakat Sosial) c. Edisi Ketiga (Pelajaran Hukum-Hukum)

RM40.00

8. Khalifah Tuhan Mewarnai Buku - Buku 1 9. Khalifah Tuhan Mewarnai Buku

RM6.00

- Buku 2 /3/4/5 10. Kumpulan Lima Warna Buku (COL001-COL005) Dalam Bentuk VCD

RM5.00 RM20.00 Harga

1. Keberhasilan Orang tua dalam Islam - 2 VCD

RM.10.00

2. Kebenaran Ilmu Pengetahuan akan Keberadaan Tuhan. – 2 VCD

RM.10.00

3. Penciptaan Alam Semesta -3 VCD

RM.12.00

4. Pelajaran Hukum -3 VCD

RM12.00

5. Kebenaran Realitas -3VCD

RM12.00

6. Pisikologi Islam -2 VCD

RM10.00

7. Penciptaan Sebuah Negara Islam -2VCD

RM10.00

8. Keberhasilan Orang tua dalam Islam -3 VCD

RM12.00

9. Kursus Intensif Bagi Pelatihan Anak Remaja -24 VCD

RM90.00

10. Kebenaran Ilmu pengetahuan Akan Pencipta Alam -2 VCD

RM10.00

11. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua (Level 1) -8 VCD

RM30.00

12. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua (Level 2) -4 VCD

RM.15.00

13. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua (Level 3) -3 VCD

RM.12.00

14. Pemahaman Konsep Khalifah – 2 VCD

RM.10.00

15. Pisikologi Islam: Paradigma Baru (IIUM) -2 VCD

RM10.00

Lain-lain

Harga

1. Poster-poster i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix.

Tiap-tiap Harga Poster

RM3.00

perjalanan Khalifah 3 Tanggung Jawab Sebagai Khalifah Tuhan Khalifah Tuhan Mencintai Sholat Khalifah Tuhan Mencintai Belajar Khalifah Cilik mencintai Tuhan Khalifah Tuhan Bagian untuk Masyarakat Seorang Khalifah menjadikan Dunia Ini Baik Bagi Tuhan Khalifah Tuhan Selalu Tersenyum Sebab Senyum Bagian Sedekah Keberhasilan Orang Tua Dalam Islam

Lain-lain

Harga

2. Penutup Khalifah 3. Stiker Mobil- "Catatan Khalifah Cilik" 4, Stiker Mobil- "Kami Adalah Khalifah Tuhan"

(Seluruh harga penjualan bisa di dapatkan)

Untuk Berlangganan, hubungi kami di:

Khalifah Institute

RM2.00 RM2.00 RM3.00

Lot 298 Jalan 3, Taman Ampang Utama, 68000 Ampang, Selangor Darul Ehsan, Malaysia

Tel: 00603-4256 6810, Fax: 00603-4256 5423 E-mail: [email protected] Website: //www.Islamic-world.net

Related Documents

Dunia Kita Sekarang
June 2020 3
Dunia
May 2020 34
Kita
April 2020 43