Bab 1 Definisi, perkembangan dan hubungan ilmu polotik sebagai ilmu social Banyak pabdangan dimasyarakat terkait makna dan keberadaan saat ini, ada yang menganggap politik sebgai suatu hal yg positif, jika politik terkait upaya untuk mewujudkan kebaikan bersama. Akan tetapi, ada juga yang menganggap politik itu buruk atau negative, sikap ini muncul ketika masyarakat melihat sebgian tujuan dan prilaku actor politik hanya mencari dan kekuasaan tanpa memperhatikan kepentingan rakyatnya. Sejarah asal mula kata politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang merupakan Negara kota dimana didalamnya terdapat sekelompok individu yang dinamkan masyarakat, serta terdapat wilayah dengan batas tertentu yang didalamnya terdapat pemerintahan serta masyarakat. Sejarah perkembangan ilmu politik di dunia tidak dapaat dilepaskan juga dari sejarah pembentukan dan perkembngan ideology ideologi di dunia, yang terbentuk manakal manusia berusahauntuk mencari nilai nilai yang diyakininya dapat memberikan sebuah jawabab atau solusi pemecahan masalah atas fenomena politik yang dilihatnya atau bahkan dalam rangka mencapai tujuan hidup yg dianggap ideal. Di indo sendiri, disiplin ilmu politik sudah mulai banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat dan dalam perkembangannya berusaha untuk menganalisis fenomena politik, baik secara nasional maupun internasional. Khusus pada era reformasi saat ini ilmu politik menjadi sebuah disiplin ilmu yang penting untuk dipeljari di beberapa perguruan tinggi karena menyangkut banyak aspek dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dab berrnegara. Keberadaan politik sebgai suatu ilmu pengetahuan memberikan banyak manfaat bagi kehidupaan manusia, sebab dengan demikian akan mempermudah manusia untuk memahami gelaja-gejala politik yang terjadi dan membuat sebuah penelitian dalam rangka menemukan penemun baru dalam menghadapi perkembangan dinamika kehidupan berpolitik. Bab 3 Filsafat dan pemikiran politik Filsafat politik lahir seiring dengan kesadran manusia akan sebuah upaya dalam mencapai kehidupan berpolitik yang lebih baik, dengan rasionalitasnya manusia mencoba mempertanyakan apa hakikat dari organissi masyarakat yang baik dan tepat atau “bagaimana cara hidup yang terbaik dan paling tepat bagi manusia, baik sebgai individu maupun sebagai kelompok” 1. Filsafat dan pemikiran plitik klasik Kecenderungan filsafat politik klasik, seperti yang tampak dalam pemikiran plato adalah tidak membedakan filsafat politik dan filsafat pada umumnya, karena penyelidikan tentang hakikat kehidupan individu yang baik di asosiasikan dengan penyelidikanyg mempertemukan (meskipun tidak sejajar)dengan hakikat masyarakat yang baik. 2. Filsafat dan pemikiran politik Kristen klasik Beberapa pemikiran klasik Kristen yang mengembangkan konsep pemikiran trsebut adalah agustinus, Thomas Aquino, marsillius, dan F.J. Stahl. Pemikiran tentang Negara yg berdasarkan pd kedaulatan tuhan berkembang pd abad ke 5-15, dimna pokok pokok ajarannya adalah sbb a) Raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari tuhan. b) Kehendak tuhan menjelma ke dalam diri raja atau penguasa (paus) oleh sebab itu, mereka disebut sbg utusan tuhan atau titisan dewa.
c) Segala peraturan yang dijalankan oleh penguasa bersumber dari tuhan. Oleh sebab itu, rakyat harus patuh dan tunduk kpd perintah penguasa. 3. Filsafat dan pemikiran eropa pada abad pertengahan Pada abad pertengahan tokoh reformasi dan revolusi social lahir dan beberapa di antara mereka Juga merupakan tokoh pemikir serta cendekiawan dalam dunia politik, yaitu marx, freud, Machiavelli, montesque, rousseau, rene Descartes, hibbes, john lock, Immanuel kant, dan masik banyak lagi. Tokoh tokoh ini mengembangkan pradigma, konstruktur, ideology, filsafat, serta teori ilmu pengetaguan yg brbeda sma sekali dgn doktrin gereja. 4. Filsafat dan pemikiran politik islam Pemikiran politik islam pd mulanya berkembang di jazirah arab, khususnya ketika masa ke nabian Muhammad yg kemudian dilanjutkan sampai dgn masa kekhalifahan. Seiring dgn semakin luasnya eilayah ekspansi kekhalifahan islam sampai dataran eropa maka pemikiran politik para cendikiawan muslim juga semakin berkembang dan mempengaruhi pola kehidupan dam pemikiran bangsa bnagsa eropa dari yang semula bersifat dogmatis,statis, dan mistis menjadi lebih rasional dan terbuka.