LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDRAAN JAUH (Individu) ‘’Pengukuran Stake Out Titik Konstruksi Menggunakan Alat Total Station”
Dosen Pengampu : Dedi Atunggal SP., ST., M.Sc
Disusun Oleh Suzi Tessa Deyosky 17/411144/SV/13071
PRODI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018
I.
TUJUAN - Mahasiswa dapat mengoperasikan alat Total Station Nikon DTM 322 No Seri 882192 - Mahasiswa dapat memahami prosedur dan menerapkan proses stake out menggunakan alat Total Station Nikon DTM 322 No Seri 882192
II.
LANDASAN TEORI A. Penentuan Titik Acuan Telah diketahui bersama bahwa posisi titik atau obyek di suatu daerah, merupakan hasil pengukuran di lapangan dan aplikasi ‘sistem koordinat’. Dengan demikian, posisi titik yang akan dipasang di lapangan, merupakan pernyataan koordinat hasil pengukuran yang sebelumnya. Syarat agar titik yang akan dipasang dengan hasil survey sebelumnya mempunyai sistem koordinat yang sama, maka diperlukan titik-titik yang telah dipasang saat survey awal. Titik-titik tersebut, lebih dikenal dengan kerangka dasar. Pada saat pertama (saat pemetaan dilakukan), titik kerangka dasar digunakan untuk pemetaan, sehingga disebut dengan kerangka dasar pemetaan. Dalam staking-out, titik kerangka tersebut menjadi titik acuan. Untuk memudahkan pengertian “stake-out”, sebaiknya diperhatikan Gambar 4.1. PEMETAAN
STAKE–OUT
Gambar 4.1. Diagram Umum Pemetaan & Stake-out
Stake-out suatu titik, berguna dalam :
a. Penunjukkan tempat (berupa titik) sesuai dengan tempat yang dimaksudkan pada peta
b. Memberikan pedoman (acuan) bagi pelaksanaan konstruksi (pembangunan) c. Penunjukkan garis batas suatu daerah d. Penambahan titik kontrol baru (dengan orde=tingkat ketelitian lebih rendah) e. Pembuatan/penempatan
kembali
titik
yang
hilang/rusak,
dalam
pemeliharaan titik kerangka dasar.
Untuk beberapa tujuan, terutama berkaitan dengan pembangunan obyek di lapangan, surveyor harus banyak berhubungan dengan perencana, agar tidak terjadi salah pemilihan titik. Pengertian umum “stake-out” dalam surveying, merupakan pemasangan titik pada lokasi/tempat yang dimaksudkan, di mana tempat tersebut dinyatakan dalam bentuk koordinat. Dalam kenyataannya, koordinat suatu tempat, hanya terdapat pada peta, karena di permukaan bumi tidak terdapat sistem koordinat. Telah diketahui, bahwa sistem koordinat yang diaplikasikan orang pada peta, mungkin saja berbeda, sehingga dalam stake-out, sistem koordinat yang digunakan harus sama. Penggunaan sistem koordinat yang sama baik di peta maupun di lapangan, hanya dimungkinkan melalui titik-titik kerangka dasar. Dengan demikian, kegiatan pertama yang dilakukan dalam stake-out, adalah pembacaan peta rencana. Tujuan utama pembacaan ini adalah: a. Penentuan titik yang akan di pasang di lapangan b. Menyatakan koordinat titik yang dimaksud (titik obyek) c. Pemeriksaan tempat pemasangan
titik, berdasarkan informasi
obyek sekelilingnya. III.
ALAT DAN BAHAN -
Total Station Nikon DTM 322 No Seri 882192
1 Unit
IV.
-
Statif
2 Unit
-
Prisma Standar
1 Unit
-
Prisma Pole
1 Unit
-
Pole
1 Unit
-
Meteran
1 Unit
-
Gambar Sketsa Lokasi dan koordinatnya
LANGKAH KERJA A. Langkah Kerja Laboratorium 1. Mengisi formulir peminjaman alat. 2. Melakukan peminjaman alat serta melakukan pengecekan alat sebelum memulai pengukuran. B. Langkah Kerja di Lapangan 1. Mencari lokasi yang sesuai dengan koordinat yang akan di stake out sesuai yang ada pada gambar desain. 2. Dirikan total station dan lakukan sentering serta sumbu 1 vertikal 3. Nyalakan Total Station hingga masuk ke tampilan awal 4. Klik STN, pilih Known, lalu klik REC/ENT 5. Masukkan koordinat tempat berdiri alat 6. Masukkan titik yang akan digunakan untuk backsight 7. Selanjutnya TS akan menampilkan azimuth antara titik tempat berdiri alat dengan titik backsight. Lalu arahkan teropng TS tepat ke titik backsight, jika sudah tepat klik ENT 8. Klik S-O untuk input titik yang akan di stake out, masukkan koordinatnya dengan pilih menu XYZ 9. Selanjutnya TS akan menampilkan sudut antara arah teropong dengan titik yang akan di stake out. Putar TS sehingga sudut terbaca menjadi 0°0´0´´. Setelah itu arahkan reflector tepat pada sasaran tembak TS. 10. Tekan MSR1, tunggu hingga jarak antara TS dan reflector keluar
11. Arahkan orang yang memegang reflector untuk maju atau mundur sesuai jarak yang tertera pada layar TS, IN artinya maju, sedangkan OUT artinya mundur. Setelah itu tembak ulang/bidik ulang (dengan tekan MSR1) terus hingga jarak yang tampil pada layar mencapai batas toleransi yang telah ditentukan
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN Koordinat BM 1 (430906 ; 9140557) Tinggi Alat 1,472 m Koordinat BM 2 (430914 ; 9140575) 1. Titik detil 1 Koordinat (430909,320 ; 9140571,848)
2. Titik Detil 2 (430905,287 ; 9140577,216)
3. Titik Detil 3 (430905,041 ; 9140583,338)
4. Titik Detil 4 (430899,108 ; 9140587,106)
5. Titik Detil 5 (430895,618 ; 9140583,382)
6. Titik Detil 6 (430904,477 ; 9140592,027)
7. Titik Detil 7 (431032.949 ; 9140495.556)
8. Titik Detil 8 (431036.253 ; 9140496.268)
Dari hasil praktikum terdapat beberapa titik yang belum masuk dalam toleransi
VI.
KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Stake Out/ Setting Out/ Pematokan adalah proses transfer titik-titik koordinat yang ada peta ke lapangan. Stake-out suatu titik, berguna dalam : a. Penunjukkan tempat (berupa titik) sesuai dengan tempat yang dimaksudkan pada peta b. Memberikan pedoman (acuan) bagi pelaksanaan konstruksi (pembangunan) c. Penunjukkan garis batas suatu daerah d. Penambahan titik kontrol baru (dengan orde=tingkat ketelitian lebih rendah) e. Pembuatan/penempatan kembali titik yang hilang/rusak, dalam pemeliharaan titik kerangka dasar.
VII.
DAFTAR PUSTAKA ppg.spada.ristekdikti.go.id Suryana, 2014. Pengukuran dan Pematokan (Setting Out) Gedung Sistem Koordinat.VeDc : Malang.