RENCANA KEGIATAN MINGGUAN (RKM) RUANG HCU (High Care Unit) RUMAH SAKIT dr. SOEPRAOEN MALANG
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Penugasan Departemen Keperawatan Bedah
Disusun Oleh: DEVI FATMAWATI 180070300011028
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
Departemen : Bedah
Persepti
: Devi Fatmawati
Periode
:I
Perseptor Klinik
:
Ruang
: HCU
Minggu
:V
A. Target Yang Ingin dicapai 1.
Membuat 1 Rencana kegiatan mingguan
2.
Membuat 1 laporan pendahuluan
3.
Mampu melakukan pengkajian pada pasien kasus bedah di ruang HCU
4. Membuat analisa data yang diperoleh dari pengkajian pada pasien kasus bedah di ruang HCU 5. Menentukan masalah keperawatan yang muncul dan dapat memprioritaskan masalah 6. Mengintrepetasikan masalah keperawatan yang didapat, meliputi tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai 7. Membuat rencana intervensi keperawatan dengan masalah keperawatan yang muncul 8. Mampu mengimplementasikan rencana keperawatan yang sudah dibuat kepada pasien Meliputi : 1) Memenuhi kebutuhan oksigen 2) Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan 3) Memenuhi kebutuhan nutrisi 4) Memenuhi kebutuhan eliminasi 5) Memenuhi kebutuhan mobilisasi/pergerakan/imobilisasi 6) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur 7) Memenuhi kebutuhan personal hygiene 8) Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal 9) Memenuhi keselamatan klien 10) Memenuhi kebutuhan dalam komunikasi 11) Memenuhi kebutuhan spiritual 12) Melakukan penatalaksanaan keperawatan pada klien kemoterapi, target terapi, bioterapi 13) Melakukan penatalaksanaan keperawatan radioterapi 14) Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostik 15) Penatalaksanaan pemberian obat
16) Penatalaksanaan dengan model keperawatan kronis 9.
Membuat catatan perkembangan pasien setelah dilakukan implementasi
10. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien lain selain pasien kelolaan (Resume)
B. Rencana kegiatan TIK 1
Jenis Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
Hari 1
Terlaksana
Hari 1
Terlaksana
dasar: Hari 1
Terlaksana
Melakukan pengkajian awal, terdiri dari: alergi, alasan
masuk
RS,
riwayat
kesehatan
(genogram) 2
Melakukan pemeriksaan fisik (head to toe, B1B6)
3
Melakukan
pemeriksaan
neurologi
GCS, Pupil, fungsi motorik, fungsi sensibilitas, fungsi
saraf
kranial,
tanda
rangsang
meningeal, tingkat keperahan stroke dengan skala
NHSS,
tingkat
dengan
skala
dengan
skala
kecacatan/ketunaan
rangking, orpington,
prognosis
stroke
skrining
fungsi
menelan 4
5
Melakukan
pemeriksaan
dan
analisis Hari 1
Tidak
spirometri
Terlaksana
Melakukan pengkajian status psikososial dan Hari 1
Terlaksana
ekonomi 6
Melakukan pengkajian resiko jatuh
Hari 1
Terlaksana
7
Melakukan pengkajian status fungsional
Hari 1
Terlaksana
8
Melakukan pengkajian status nyeri denga n Hari 1
Terlaksana
VAS/CPOT/NRS 9
Melakukan pengkajian skrining gizi
Hari 1
Terlaksana
10
Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi
Hari 1
Terlaksana
11
Melakukan pengkajian kebutuhan discharge Hari 1
Terlaksana
planning
12
Menganalisis data dari hasil pengkajian
Hari 1
Terlaksana
13
Menetapkan diagnose dan prioritas masalah
Hari 1
Terlaksana
Hari 2
Terlaksana
membuat Hari 2
Terlaksana
keperawatan 14 15
Menetapkan tujuan sesuai kriteria hasil
Mencari
literature
untuk
intervensi keperawatan 16
Membuat renpra
Melakukan implementasi
Hari ke
Melakukan skill/keterampilan sebagai berikut: 1) Monitoring
tanda
perburukan
fungsi
pernafasan oksigen:
simple
mask,
rebreathing mask, 3) non-rebreathing
mask,
tracheostomy
dengan baik
beberapa kegiatan
suctioning:
nasotracheal,
oropharyngeal, nasopharyngeal, closed suction 5) Melakukan
perawatan tube,
trakeostomi:
membersihkan
luka,
ganti balutan 6) Melakukan
kegiatan
dan
mask
perawatan
besar
terlaksana
2) Memberikan
4) Melakukan
1-6
Sebagian
perawatan
WSD:
ganti
balutan, ganti botol, membuang cairan 7) Melakukan fisioterapi dada 8) Melakukan postural drainage* 9) Observasi
pengukuran
Incentive
spirometry* 10) Melakukan perawatan dengan ventilator mekanik 11) Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan 12) Melakukan interpretasi rekaman EKG 13) Melakukan pemberian transfusi darah : mengecek instruksi, 14) mencocokan darah, monitor
identitas,
memberikan
tidak
dapat
dilaksanakan
15) selama
pemberian,
evaluasi
reaksi
transfusi 16) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
efekifitas stocking elastis* 17) Menentukan kebutuhan resusitasi cairan pada pasien luka bakar 18) Melakukan pemberian posisi kepala netral 19) Melakukan tatalaksana klien terpasang External Ventrikular Drainage (EVD) 20) Melakukan
tatalaksana
klien
dengan
peningkatan tekanan Intrakranial 21) Melakukan aspirasi pada klien dengan ekstravasasi 22) Memberikan kompres hangat/ dingin pada klien dengan ekstravasasi* 23) Melakukan
perawatan
line/Peripherally
Inserted
Central Central
Line(PICC) catheter 24) Melakukan tatalaksana keperawatan klien yang akan diberikan transfusi dan produk darah yg membutuhkan observasi khusus 25) Melakukan Perawatan AV shunt/ CDL* 26) Mengukur CVP 27) Melakukan penekanan di area perdarahan pada
klien
dengan
radioterapi/
hemodialisis* 28) Memenuhi kebutuhan nutrisi 29) Melakukan pemasangan tube feeding / nasogastric pda klien dengan kondisi kritis atau kondisi khusus 30) Memberikan nutrisi per oral pada pasien berisiko tinggi 31) Memberikan nutrisi melalui tube feeding / nasogastric 32) Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula darah
33) Melatih fungsi menelan pada klien dengan disfagia 34) Pemberian nutrisi parenteral 35) Melakukan irigasi NGT 36) Memberikan makan secara oral pada klien
post
tindakan
brakhiterapi
nasofaring* 37) Memenuhi kebutuhan eliminasi 38) Melakukan
pemasangan
intermitten
kateter** 39) Melakukan pemasangan kateter urin / Douer katheter laki-laki/ perempuan 40) Melakukan enema/peroral* 41) Melakukan manual evakuasi feses* 42) Melakukan perawatan sistostomi 43) Melakukan perawatan kolostomi 44) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
keseimbangan cairan 45) Melepas kateter menetap 46) Melakukan perawatan peritoneal dialisis* 47) Melakukan perawatan klien hemodialisis* 48) Melakukan irigasi kateter / bladder 49) Memenuhi
kebutuhan
mobilisasi/pergerakan/ immobilisasi 50) Mengkaji risiko dekubitus (Skala Norton/ Skala Braden) 51) Melakukan perawatan kulit pada klien resiko tinggi 52) Melaksanakan alih baring dengan five pillow 53) Melakukan Range of Motion (ROM) pada kasus pathologis 54) Melakukan
perubahan
posisi
dengan
metode logroll 55) Melakukan mobilisasi pada klien paska operasi
56) Melakukan perawatan klien dengan traksi: skin traksi,skeletal traksi, hallow traksi, kotrel traksi 57) Melakukan
perawatatan
eksternal
immobilisasi: cast/ gips 58) Melatih
mobilisasi
pada
klien
paska
amputasi 59) Melakukan penatalaksanaan posisi pada klien gangguanjantung* 60) Melatih mobilisasi pada klien dengan gangguan jantung 61) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur 62) Mengidentifikasi
faktor
yang
mempengaruhi masalahtidur 63) Melakukan penilaian skala nyeri 64) Melakukan evaluasi pemberian relaksan* 65) Melakukan pencegahan cidera selama klien tidur 66) Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi Lingkungan 67) Memenuhi kebutuhan personal hygiene, integumen 68) Memandikan klien dengan kondisi kritis/ luka bakar 69) Melakukan perawatan mulut klien dengan penurunan kesadaran 70) Monitoring
dan
evaluasi
pencapaian
pemenuhankebutuhan personal hygiene 71) Melakukan perawatan luka bakar grade II dan III/ steven johnson/TEN 72) Melakukan pengkajian luka bakar (luas dan kedalaman) 73) Melakukan
perawatan
luka
ulkus
gangrene 74) Melakukan pengkajian luka kronis 75) Melakukan perawatan luka / pin external
fiksasi (Illizarov) 76) Melakukan perawatan luka amputasi 77) Melakukan perawatan area penusukan pin (pin site care) 78) Melakukan perawatan drain 79) Melakukan perawatan luka post operasi diameter > 5 cm 80) Melakukan
perawatan
luka
operasi
dengan dehiscene, exudatif, infeksi, dan nyeri 81) Melakukan
perawatan
luka
kanker
dewasa atau anak dengan perdarahan, high exudatif, infeksi, bau, dan nyeri 82) Melakukan perawatan luka percutaneus tube:
gastrostomi,
trachesotomi, hepatic
sistostomi,
dengan
neprostomi, trans
infeksi,
bilier
maserasi,
eskoriasi. 83) Melakukan perawatan luka simple fistula dengan high exudatif, maserasi, eskoriasi 84) Melakukan perawatan luka kaki diabetik tanpa penyulit 85) Melakukan perawatan luka arterial dan venous
ulcer
dan
bandaging
tanpa
penyulit*** 86) Melakukan perawatan kulit post radiasi 87) Melakukan irigasi mata* 88) Melakukan irigasi telinga* 89) Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal 90) Melakukan pemakaian hipothermi atau hiperthermi Blanket (kamar operasi) 91) Melakukan pemberian antipiretik 92) Melakukan monitoring suhu tubuh klien 93) Memenuhi keselamatan klien 94) Melakukan pengkajian ulang jatuh dengan Skala Morse, Hamty Damty, Time Up and
Go 95) Melakukan edukasi klien yang beresiko jatuh tinggi 96) Melakukan
tindakan
pencegahan
mencederai diri dengan restrain fisik 97) Melakukan
tindakan
pencegahan
mencederai diri dengan restrain obat 98) Melakukan
evaluasi
efektifitas
penggunaan matras Antidekubitus 99) Melakukan penggantian alat tenun pada klien kondisi kritis 100) Memenuhi
kebutuhan
dalam
komunikasi 101) Memenuhi kebutuhan spiritual 102) Melakukan perawatan terminal dengan pendekatan spiritual 103) Melakukan keperawatan
penatalaksanaan pada
klien
kemoterapi,
target therapi, bioterapi 104) Monitoring
dan
edukasi
tindakan
pemberian kemoterapi *** 105) Membersihkan tumpahan kemoterapi dengan spill kit *** 106) Melakukan pelepasan infus saat terjadi ekstravasasi *** 107) Melakukan
penatalaksanaan
keperawatan radioterapi* 108) Melakukan
persiapan
klien
untuk
tindakan radiasi internal(ablasi )** 109) Melakukan
persiapan
klien
untuk
tindakan implantasi 110) Melakukan
pengelolaan
paket
alat
selama tindakan brakhiterapi: ginekologi dan head and neck** 111) Melakukan persiapan/monitoring klien selama
tindakan
brakhiterapi:
implantasi*** 112) Melakukan
persiapan
klien
untuk
tindakan radiasi seluruh tubuh 113) Mendampingi klien selama simulasi : observasi perdarahan dan aspirasi 114) Melakukan timbang terima klien ke perawat ruangan 115) Melakukan observasi kesadaran 116) Melakukan
penatalaksanaan
keperawatan neurodiagnostik 117) Melakukan monitoring klien selama EMG* 118) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan EEG* 119) Melakukan monitoring klien selama EEG* 120) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan NO (Neuro Opthalmologi dan Otologi)*** 121) Melakukan monitoring klien selama dilakukan NO (Neuro Opthalmologi dan Otologi)*** 122) Melakukan pemeriksaan menggunakan tools: MMSE (Mini Mental State Exam) 123) Melakukan
persiapan
klien
paska
klien
paska
operasi kasus bedah syaraf 124) Melakukan
persiapan
angiografi* 125) Penatalaksanaan pemberian obat 126) Melakukan pemberian obat melalui nasogastrik 127) Melakukan pemberian obat oral 128) Melakukan pemberian obat melalui nebulization 129) Melakukan pemberian obat melalui central line
130) Observasi
pemberian
obat
Patient
Controlled Analgesia (PCA) 131) Melakukan pemberian obat Metered Dose Inhaler (MDI) dengan inhaler 132) Melakukan
pemberian
obat
non
narcotic agents 133) Penatalaksanaan
dengan
model
keperawatan kronis 134) Melakukan
tindakan
dengan
menggunakan model keperawatan kronis
7
Mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan Hari 1-6 dan evaluasi proses keperawatan secara keseluruhan
C. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 1. Sebagian besar pasien di ruang HCU adalah pasien post op dengan komplikasi post pembedahan yang membutuhkan perawatan intensif. 2. Sebagian besar implementasi yang direncanakan sudah dapat terlaksana sesuai dengan SOP yang ada dengan bimbingan preceptor klinik 3. Beberapa tindakan membutuhkan partner dalam pelaksanaannya seperti kebutuhan personal hygiene (mandi), perawatan luka, dan pemasangan dower catheter. 4. Ada beberapa rencana tindakan yang tidak dapat dilaksanakan di ruang HCU diakarenakan tidak terdapat pasien dengan permasalahan tersebut, diantaranya: 1) Melakukan penatalaksanaan keperawatan pada klien kemoterapi, target terapi, bioterapi 2) Melakukan penatalaksanaan keperawatan radioterapi 3) Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostik 4) Melakukan perawatan trakeostomi: perawatan tube, membersihkan luka, ganti balutan 5) Melakukan perawatan WSD: ganti balutan, ganti botol, membuang cairan 6) Observasi pengukuran Incentive spirometry 7) Mengukur CVP
8) Memberikan makan secara oral pada klien post tindakan brakhiterapi nasofaring* 9) Melakukan perawatan peritoneal dialisis* 10) Melakukan perawatan klien hemodialisis* 11) Melakukan pengelolaan paket alat selama tindakan brakhiterapi: ginekologi dan head and neck** 12) Melakukan persiapan/monitoring klien selama tindakan brakhiterapi: implantasi*** 13) Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostik 14) Melakukan monitoring klien selama EMG* 15) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan EEG* 16) Melakukan monitoring klien selama EEG* 17) Melakukan persiapan pada klien yang akan dilakukan NO (Neuro Opthalmologi dan Otologi)*** 18) Melakukan monitoring klien selama dilakukan NO (Neuro Opthalmologi dan Otologi)*** 19) Melakukan persiapan klien paska angiografi* Sebagian besar pasien di ruang Dahlia adalah pasien post op yang membutuhkan perawatan lebih dan edukasi kepada keluarga untuk kebutuhan perawatan di rumah.
D. Evaluasi Diri Praktikan 1. Praktikan dirasa sudah mempunyai bekal dan pengetahuan yang cukup dalam melakukan intervensi kepada pasien dengan supervisi dari preceptor klinik 2. Preceptor klinik telah menjelaskan SOP tindakan-tindakan yang boleh dilakukan praktikan sehingga meminimalisir terjadinya KTD.
E. Rencana Tindak Lanjut 1. Untuk kegiatan yang tidak dapat terlaksana di stase bedah akan dilanjutkan dan diimplementasikan di stase berikutnya yang memungkinkan adanya pasien dengan masalah terkait.
Malang, Mengetahui
Januari 2019
Persepti
Perseptor Ruang HCU
(
)
(Devi Fatmawati)