Discharge Planning.docx

  • Uploaded by: riska dwi indriyanti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Discharge Planning.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,717
  • Pages: 11
Discharge Planning Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan Dosen Pengampu: Bapak Hammad, M.Kep

Disusun Oleh: Kelompok 7 Muhammad Ridho Aspiadi

P07120117064

Retno Anita Sari

P07120117076

Rezky Rahmadayanti

P07120117077

Riska Dwi Indriyanti

P07120117079

Saniah

P07120117080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN DIII KEPERAWATAN 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “DISCHARGE PLANNING” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Dokumentasi Keperawatan di jurusan Keperawatan Poltekkes Banjarmasin Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Hammad, M.Kep selaku dosen mata kuliah Dokumentasi Keparawatan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya makalah ini. 2. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, serta para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca. Banjarbaru,

Kelompok 7

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Discharge Planning 2.2 Prinsip-prinsip Discharge Planning 2.3 Jenis-jenis Discharge Planning 2.4 Hal-hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang 2.5Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang Pasien Dengan Postlaparatomi 2.6 Petunjuk Teknis Pengisian Discharge Planning BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDADHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang terkait dengan rentang ners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang selalu di butuhkan pasien dimanapun pasien berada. Rentang keperawatan kontinu(continum of care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawtan yang membimbing, mengarahkan pasien sepanjang waktu (chesca, 1982). Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan pasien yang dimulai segea setelah pasien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerja sama antara tim kesehatan,keluarga,pasien, dan orang yang penting bagi pasien Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatn yang diterima pada waktu dirumah sakit dengan keperawatan yang akan diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah sakitakan bermakna jika dilanjutkan dengan ners dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat dirumah sakit belum optimal dilaksanaka, dimana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitassaja yaitu hanya berupa informasi kontrol uang. Pasien yang memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima kembalidalam waktu 24 jam ssampai 48 jam, dan kemudian pulang kembali. Discharge plannig keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang ners, rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan berkelanjutan yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimana pun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang terarah, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk keperawatan dirumah.

1.2 TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilaksanakan praktik menerapkan discharge planning

manajemen

keperawatan

diharapkan

mampu

2. Tujuan Khusus a. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan b. Mengidentifikasi masalah pasien c. Memprioritaskan masalah pasien yang utama d. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama dirumah e. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan f. Mendokumentasikan 1.3 MANFAAT 1. Bagi pasien a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan dirumah b. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.

2. Bagi mahasiswa a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai penerimaan pelayanan b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan dirumah

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Discharge Planning Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistemtis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebeblum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri dirumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan profesional, pasien, dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya (swenbarg,2000)

2.2 Prinsip-Prinsip Discharge Planning 1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi 2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan maslah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nati, sehingga kemungkinan masalahyang timbul dirumah dapat segera di antisipasi 3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan pelayanan multi disiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama 4. Perencanaa pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan atau rencan yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dar tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat. 5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.

2.3 Jenis-Jenis Discharge Planning Chesca(1982) mengkasifikasikan jenis pemulangan sebagai berikut 1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk sementara

dirawat dirumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat. 2. Absolute discharge ( pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur keperawatn dapat dilakukan kembali. 3. Judical discharge ( pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas terdekat.

2.4 Hal-Hal Yang Harus Diketahui Pasien Sebelum Pulang 1. Instruksikan tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi. 2. Infomasi tertulistentang keperawatan yang harus dilakukan dirumah. 3. Pengaturan diet khusu dan bertahap yang harus dijalankan. 4. Jelaskan maslah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi. 5. Pendidikan kesehatan yang ditunjukan kepada keluarga maupun pasien sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain, 6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis dan kunjungan rumah apabila pasien memerlukan.

2.5 Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang Pasien Dengan Postlaparatomi Pada pasien dengan postlaparatomi bebrapa fakto yang perlu dikaji dalam perencanaan pulang adalah sebagai berikut. 1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, dan keperawatan yang diperlukan. 2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarag. 3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka memberi asuhan. 4. Bantuan yang diperlukan pasien 5. Pemenuhan kebutuhan aktivisa hidup sehari-hari, seperti makan, minum, eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari bahaya, komunikasi, keagamaaan, rekreasi, serta sekolah. 6. Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat. 7. Sumber finansial dan pekerjaan.

8. Fasilitas yang ada dirumah dan harapan pasien setelah dirawat. 9. Kebutuhan keperawatan dan supervisi dirumah Beberapa tindakan yang dapat diberikan pada pasien sebelum pasien diperbolehkan pulang antara lain sebagai berikut: 1. pendidikan kesehatan, diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang keperawatan postlaparatomi. Pendidikan kesehatan terkait dengan keperawatan postoperatif yang perlu diberikan pada pasien dengan postlaparatomi meliputi ( long, 1996): a. kontrol(waktu dan tempat). b. lanjutan keperawatan (luka operasi, pemasangan gift, dan tindakan lainnya. c. diet nutrisi yang harus dikonsumsi. d. aktivitas dan istirahat, kontrol. e. keperawatan diri ( kebersihan dan mandi). 2. program pulang bertahap bertujuan untuk melati pasien untuk kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan pasien dirumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga. 3. rujukan integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara keperawatan komunitas atau praktik mandiri keperawatan dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien dirumah.

2.6 Petunjuk Teknis Pengisian Discharge Planning 1. No. Reg : Diisi sesuai nomor register pasien 2. Nama : Diisi sesuai nama pasien 3. Jenis kelamin: Diisi laki-laki/perempuan 4. Diagnosis MRS: Diisi oleh dokter berdasarkan pemerikasaan klinis 5. Tanggal MRS: Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter 6. Diagnosis KRS: Diagnoisis pasien berdasarkan pemeriksaanklinis setelah pasien diperbolehkan pulang

7. Dipulangkan dari Rs dengan keadaan: Diisi berdasarkan konidisi pasien pulang 8. Tanggal/tempat kontrol; Diiai sesuai tempat dan kontrol ketika pasien kontrol 9. Lanjutan keperawatan dirumah: Diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang(keperawatan luka,gift, dan lain-lain) 10. Aturan diet: Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi 11. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya: Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya, dosisnya, jumlahnya 12. Aktivitas dan istirahat: Diisisi sesuai advis dokter tentang kegiatannya, dan istirahtanya dirumah 13. Hal yang dibawa pulang ( hasil laboratorium, foto EKH): Hasil dari pemeriksaan pasien yang diperbolehkan dibawa pulang 14. Lain-lain: Diisi hal diluar ketentuan di atas misal: obat-obat yang di-stop/dihentikan

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang kekelompok lainnya. Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama

pasien dan keluarga,

memberikan tindakan khusu untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan keperawatan. Merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

3.2 SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Diharapkan institusi dapat melakukan tahap-tahap discharge planning dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat. 2. Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa dapat menanmbah pengetahuan tentang

tata cara

pelaksanaan discharge planning dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat. 3. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan dan manfaat discharge planning.

DAFTAR PUSTAKA 1. Chesca. 1990 “perencanaan pulang pasien”. Makalah kuliah untuk Ners.Jakarta. 2. Keliat,BA. 1995.peran serta keluarga dalam keperawatan pasien di rumah sakit.jalarta;EGC. 3. Long,B. 1996. Keperawatan medikal bedah III.pajajaran.Bandung

Related Documents

Discharge Tarrahjas
June 2020 22
Discharge Planning.docx
December 2019 27
Discharge Planning
June 2020 26
Discharge Planning
October 2019 36
Discharge Plan
May 2020 15
Discharge Planning.ppt
December 2019 29

More Documents from "Qonitatin Wafiyah"