Didik 2

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Didik 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 672
  • Pages: 3
To:_01_PIP PRODI EKOP SORE NAMA:DIDIK KURNIAWAN NIM:090210301102 PROGRAM STUDI:PENDIDIKAN EKONOMI 1.Pandangan saya tentang peran guru yang digantikan oleh komputer itu tidak bisa dan hanya sebagian perannya saja.hal itu karena dipandang dari dimensi pembelajaran, peran guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang sangat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus proses pembelajaran, yang diperankan oleh guru tidak dapat digantikan oleh teknologi. guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan minat siswa, keterlibatan emosi sangat berperan untuk dapat mendalami suatu materi pengajaran, Proses pengajaran bukan hanya transfer ilmu tetapi juga transfer sikap. Transfer sikap sangat sulit dilakukan oleh mesin. Komputer dan internet sangat cocok untuk membantu guru dalam proses belajar, karena komputer dan internet hanyalah salah satu sarana ,alat pelengkap,media untuk mendapatkan sumber belajar. Jadi sebenarnya Komputer hanyalah media penyampai karena semau ilmu yang ada dalam dunia pendidikan tidak semuanya dituturkan secara lisan oleh karena itu butuh media penyampai. 2.Pengaruh jaman instan terhadap pendidikan memungkinkan dilaksanakanya pendidikan akselerasi pada tingkat sekolah.Menurut saya adanya program sekolah berbasis akselerasi itu saya tidak setuju. Hal itu karena siswa yang masuk dalam kategori kelas superbaik memiliki kecenderungan arogan, elitis, dan eksklusif. Pendek kata, pengelompokan siswa lebih banyak sesatnya dari pada manfaatnya danYang kita khawatirkan, kelas unggulan yang mendewakan kecerdasan intelektual semacam itu hanya akan melahirkan tamatan pendidikan yang cerdas, pintar, dan terampil, tetapi tidak memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.oleh karena itu program kelas akselerasi tersebut perlu diadakan karena bangsa ini tidak hanya butuh cepat dalam mencari generasi penerus tapi bagaimana sang generasi mempunyai etika yang baik sehingga bisa membentuk bangsa yang bermoral 3. Hakikat semangat kerja guru:  a.Semangat kerja guru ialah berkaitan dengan kesungguhan guru dalam melaksanakan tugas-tugas nya secara baik  b1.Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu, dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan maupun tahun.

2.Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata pada akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak setengah periode harus memberikan hasil setengah dari keseluruhan. 3. Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus menguasai betul dan bersedia mengikuti pedoman yang telah ditentukan, yaitu metode kerja yang efektif dan efisien, ditambahkan pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.  c.Faktor – faktor pembentuk semangat kerja guru ialah: 1) Faktor perilaku kepemimipinan kepala sekolah,dalam pengertian efektif tidaknya perilaku kepemimpinan kepala sekolah 2) Faktor perilaku supervisi pendidikan kepala sekolah;dalam arti tepat tidaknya orientasi perilaku supervisi para kepalasekolah dalam membantu memecahkan problema yang dihadapi para guru dam menjalankan tugas 3) Faktor pemberdayaan (kadar keterlibatan)guru dalam pengambilan keputusan,dan 4) Faktor iklim organisasi sekolah ,dalam pengertian kondusif atau tidak  d.Indikator guru memiliki semangat kerja yang tinggi ialah: 1) Kuantitas pelaksanan tugas mengajar,yag meliputi: • Frekuensi kehadiran mengajar • Keseringan menyusun satuan pelajaran atau rencana pelajaran • Banyaknya buku sumber,buku penunjang,dan bahan lainya yang diusahakan sebagai pendukung kerjanya • Banyaknya melakukan evaluasi,koreksi,memberikan umpan balik dan sekaligus memanfaatkannya dalam kegiatan tugasnya 2).Kualitas pelaksanan tugas mengajar,yang meliputi: • Kedisiplinan,ketepatan waktu pelaksanan tugas • Keseringan melakukan tugas • Kasabaran dan ketekukunan menangani siswa • Keseriusan memelihara dan mengatur sarana yang digunakan untuk tugas mengajar • Kesungguhan melakukan evaluasi hasil belajar siswa.  e.Indikator guru memiliki semangat kerja rendah ialah:lambat dalam menyelesaikan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya,tidak serius dalam memecahkan masalah yang dihadapi,frekuensi kehadiran dalam mengajar sedikit.  f.Kaitan antara semangat kerja guru dengan peningkatan mutu pendidikan ialah semangat kerja guru mendasari terciptanya peningkatan mutu pendidikan, jadi semakin tinggi semangat kerja guru maka semakin meningkat pula mutu pendidikannya  g.Yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan semangat kerja guru adalah pribadi guru itu sendiri dimana guru harus menyadari bahwa ada tanggung jawab yang di pikul dan harus dilaksanakan dengan sebaik

–baiknya, yang kedua adalah kepala sekolah yang berperan sebagai pembentuk suatu aturan yang mendorong guru untuk meningkatkan kedisiplinannya dalam pelaksanaaan tugasnya sebagai tenaga pendidik,yang ketiga adalah pemerintah yang mengatur tugas guru dengan undang-undang

Related Documents