Della Kartika Corie, S.ked 712017031

  • Uploaded by: Della Kartika Corie
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Della Kartika Corie, S.ked 712017031 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,412
  • Pages: 20
Hubungan Kadar Gula Darah pada Ibu Hamil dengan Gingivitis Della Kartika Corie, S.Ked 712017031

Gingiva • Merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi dan bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi leher gigi.

• Fungsi : untuk mengelilingi jaringan dibawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut yang merupakan bagian pertama dari saluran pencernaan dan daerah awal masuknya makanan dalam sistem pencernaan.

Gingiva Anatomi Gingiva

• Sulcus Gingiva : celah dangkal disekeliling gigi yang pada sisi sebelah dalam didindingi oleh permukaan gigi, pada sisi sebelah luar didindingi oleh epitel sebelah dalam dari gingiva bebas; bentuk huruf V; terdapat cairan GCF yang mengandung leukosit & fungsi dlm pertahanan tubuh. • Free gingiva : bagian gingiva paling koronal dan tidak melekat ke permukaan gigi dan lebar gingiva sekitar 1,0 mm; berbatasan dengan gingiva cekat oleh alur gusi bebas (free gingival groove). Gingiva bebas merupakan bagian tepi gingiva yang menyelimuti gigi seperti kerah pada baju. Bagian gingiva ini membentuk dinding jaringan lunak (gingival sulcus).

• Attached Gingiva : kaku lenting dan melekat erat ke periosteum tulang alveolar yang berada dibawahnya. Permukaan vestibular terus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan (mucogingival junction). Lebarnya antara 1.09,0 mm (paling lebar pada daerah incisivus dan paling sempit pada daerah premolar pertama). • Gingiva Interdental : bagian gingiva yang mengisi embrasur gingiva (gingival embrassure), yaitu ruang interproksimal di bawah area kontak gigi. Bentuknya seperti lembah.

Histologis Gingiva • tersusun oleh lapisan epithelium stratificatum squamosum dan pada bagian tengah berupa jaringan ikat yang dinamakan dengan lamina propria. • Fungsi : untuk melindungi struktur yang berada dibawahnya, serta memungkinkan terjadinya perubahan selektif dengan lingkungan oral yang dapat terjadi oleh adanya proses proliferasi dan diferensiasi.

Epitel gingiva (morfologi & fungsional): •Junctional Ephthelium •Oral Epithelium •Oral sulcular epithelium

Sel dlm Lamina Propria : •Fibroblast •Sel mast •Makrofag •Sel inflamatory (neutrophil granulosit, limfosit dan sel plasma)

Gambaran Klinis Gingiva • Warna : merah jambu /coral pink. Pigmentasi pada attached gingiva mulai dari coklat sampai hitam. Warna pada alveolar mukosa lebih merah.

• Ukuran : ditentukan oleh jumlah elemen seluler, interseluler dan suplai darah. • Kontur : bervariasi

• Konsistensi : kenyal • Tekstur : Permukaan attached gingiva berbintikbintik seperti kulit jeruk. Bintik- bintik ini biasanya disebut stippling.

Gingivitis • Inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan lunak di sekitar gigi atau jaringan gingiva. • Karakteristik : perubahan warna (merah kebiruan akibat proliferasi dan keratinisasi); perubahan konsistensi; Perubahan Klinis dan Histopatologis akibat vasodilatasi, pelebaran kapiler; prubahan tekstur jaringan (halus, mengkilap dan kaku); perubahan posisi (lesi); Perubahan Kontur gingiva

• Klasifikasi : 1. Akut : pembengkakan yang berasal dari peradangan akut dan gingiva yang lunak. Debris yang berwarna keabu-abuan dengan pembentukan membran; terjadi pembentukan vesikel dengan edema interseluler dan intraseluler dengan degenerasi nukleus dan sitoplasma serta rupture dinding sel.

2. Kronis : pembengkakan lunak yang dapat membentuk cekungan sewaktu ditekan yang terlihat infiltrasi cairan dan eksudat pada peradangan. Konsistensi kaku dan kasar dalam mikroskopis nampak fibrosis dan proliferasi epitel adalah akibat dari peradangan kronis yang berkepanjangan.

• Etiologi Gingivitis : 1. Primer : Plak gigi (deposit lunak yang membentuk biofilm yang menumpuk kepermukaan gigi atau permukaan jaringan keras di rongga mulut).

2. Sekunder : –

Lokal : merupakan proses mulainya peradangan gingiva. Contoh : tumpukan sisa makanan, oral hygiene buruk, merokok , dll.



Sistemik : Genetik (Hereditary gingival fibromatosis / HGF); Nutrisional (Peradangan gingiva karena malnutrisi ditandai dengan gingiva tampak bengkak, berwarna merah terang karena defisiensi vitamin C); Hormonal (Perubahan hormon endokrin berlangsung semasa pubertas, kehamilan, menopouse dan diabetes); Hematologi (menimbulkan perubahan jaringan yang merubah respons jaringan terhadap plak).

• Patogenesis Gingivitis : 1.

Initial Lesion pembuluh darah gingiva yang kecil, di sebelah apikal dari junction epithelium mulai bocor dan kolagen perivaskular mulai menghilang => digantikan dengan beberapa sel inflamasi, sel plasma, limfosit (terutama limfosit T), cairan jaringan dan protein serum; terjadi peningkatan migrasi leukosit melalui junctional ephitelium dan eksudat dari cairan krevikular gingiva.

2.

Early Lesion perubahan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingival dan migrasi PMN => Fibroblast mulai berdegenerasi dan bundle kolagen dari kelompok serabut dentogingiva pecah => seal dari cuff marginal gingiva menjadi lemah => peningkatan jumlah sel-sel inflamasi (75% limfosit) => tanda inflamasi jelas, Papila interdental menjadi sedikit lebih merah dan bengkak serta mudah berdarah pada sondasi.

3.

Established Lesion Perubahan mikroskopis terlihat terus berlanjut dengan didominasi sel plasma. Limfosit masih tetap ada dan jumlah makrofag meningkat. Sel mast, immunoglobulin, terutama igG ditemukan di daerah ephithelium dan jaringan ikat

Kehamilan • Merupakan keadaan mengandung embrio dan fetus di dalam tubuh setelah penyatuan sel telur dengan sel plasma. • Keadaan Hormonal Selama Kehamilan : Puncak tertinggi tingkat estrogen dan progesteron dalam serum ditemukan pada akhir trisemester ketiga kehamilan. wanita hamil akan menghasilkan sekitar 20 mg estradiol dan hampir 300 mg progesteron/hari.

• Hubungan Kehamilan terhadap gingiva :  Kondisi gingiva : pembesaran gusi yang mudah berdarah karena perubahan pada sistem hormonal dan vaskuler bersamaan dengan faktor iritasi lokal dalam rongga mulut  Progesteron meningkatkan eksudat gingiva dan integritas sel endotel kapiler, meningkatkan vaskularisasi dan perubahan dinding pembuluh darah gingiva => menjadi lebih permeabel dan dapat memperberat proses peradangan.

 Jumlah bakteri anaerob berpigmen hitam pada subgingiva meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan; berhubungan dengan peningkatan level estrogen dan progesteron seiring dengan peningkatan jumlah bakteri dan peningkatan hormon steroid pada masa kehamilan => berhubungan dengan hormon estrogen yang menjadi bahan subtitusi methadione (bahan kebutuhan pertumbuhan bakteri)

Penyakit periodontal pada ibu hamil • Pregnancy Gingivitis Perubahan gingiva terjadi antara bulan ketiga hingga kedelapan, mencapai puncaknya pada bulan keenam kehamilan, sedikit menurun pada bulan ketujuh hingga kesembilan dan berangsur-angsur menurun setelah melahirkan. Gingiva akan menjadi bengkak, berwarna merah terang, sensitif, dan mudah berdarah secara spontan. • Tumor Kehamilan Berkembang di sekitar daerah papilla interdental dan pada daerah-daerah yang berbatasan dengan daerah iritasi lokal. Tampilan klinis terlihat gingiva merah keunguan sampai merah kebiruan.

Diabetes Melitus (DM) • Merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kensentrasi glukosa dalam darah yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. • DM Gestational

terjadi pada intoleransi glukosa yang diketahui pada hari pertama masa kehamilan. Patofisiologi DM Gestational meliputi imbinasi resistensi insulin yang diinduksi kehamilan dan penurunan kemampuan tubuh dalam menyekresi insulin. Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita DM Gestational mengalami defisiensi fungsi sel sebelum kehamilan.

Pengaruh Gestational Diabetes Melitus terhadap Jaringan Periodontal • Diabetes Melitus pada wanita hamil dapat memperparah penyakit periodontal yang terjadi karena saliva yang mengandung banyak glukosa akan membasahi biofilm dan meningkatkan pembentukan plak.

• Tingginya kadar gula darah → terbentuknya senyawa yang berasal dari glukosa yang bersifat irreversible secara perlahan dan terusmenerus seiring dengan peningkatan kadar gula darah berupa advanced glycation end products (AGEs) non-enzimatik pada makromolekul jaringan → Penumpukan AGEs → AGEs terikat pada sel-sel endotel → terjadinya inflamasi pada jaringan

Kesimpulan Oral hygiene yang buruk dan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron yang tinggi menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gingivitis. Selain itu, tingginya kadar gula darah pada ibu hamil dapat memperparah penyakit gingivitis yang terjadi karena saliva yang mengandung banyak glukosa akan membasahi biofilm dan meningkatkan pembentukan plak yang merupakan faktor risiko primer terjadinya gingivitis.

Daftar Pustaka •

Bagis, N dan Bostanci,S., 2013. The Relationship between Gestational Diabetes Mellitus and Periodontal Health : A CaseControl Study. , 2(December), pp.71–75.



Chatterjee, K. 2006. Essential of Oral Histology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publication.



Daliemunthe SH. 2008. Hubungan Timbal Balik Antara Periodontitis dengan Diabates Mellitus. Dentika J Dent 2003. Vol. 8. No. 2.



Foster D.W. 2008. Diabetes Mellitus, In Harrison’s Principles of Internal Medicine, Eds Fauci, Braunwald, Isselbacher, et al, 14th Edition, McGraw-Hill Companies, USA.



Gürsoy, M., Chulia, F.Z., Kononen, E., Moreira, J.C.F., Liukkonen, J., Sorsa, T., Gursoy, U.K.,2014. Pregnancy-induced gingivitis and OMICS in dentistry: in silico modeling and in vivo prospective validation of estradiol-modulated inflammatory biomarkers. Omics : a journal of integrative biology, 18(9):582–90.



Hartati, Rusmini, Waluyo, B.M., 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gingivitis pada Wanita hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Tegal. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 7(3):170–189.



Herijulianti, 2009, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.



Lindhe, J., Niklaus P. Lang, Thorkild P. 2008. Clinical Periodontology and Implant Dentistry, fifth Edition. USA: Blackwell Publishing.



Manson, J.D. dan Eley, B.M., 2013 Periodontics, London: Elsevier Limited.



Stein, E.J. dan Weintraub, J.A., 2010. Oral Health During Pregnancy and EarlyChildhood: Evidence-Based Guidelines for Health Professionals, California Dental Association, California: California Dental Association Foundation.



Warongan, G., Wagey, F., Mintjelungan, C.N., 2015. Gambaran Status Gingiva Pada Wanita hamil Di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal e-GiGi, 3(1):141-146.

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from ""

Bab I.doc
November 2019 10
Cover Ok 14 Jan.docx
November 2019 7
Daftar Isi.docx
November 2019 8